Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer

Dianjurkan

  • kemarin
KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan menyampaikan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencapai 81,2 persen.

Angka tersebut merujuk pada hasil survei yang dilakukan pada Juni 2025. Lalu, apa saja indikator yang menjadi dasar tingginya tingkat kepuasan publik tersebut?

Simak dialog bersama Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, dan Analis Politik BRIN, Firman Noor.

#menko #prabowo #golkar #gibran

Baca Juga [FULL] Jelang Gelar Perkara Ijazah Jokowi: Ini Tokoh yang akan Datang-Susno Jelaskan soal Mekanisme di https://www.kompas.tv/nasional/604044/full-jelang-gelar-perkara-ijazah-jokowi-ini-tokoh-yang-akan-datang-susno-jelaskan-soal-mekanisme



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604045/full-analisis-pakar-soal-efektivitas-kekuatan-pemerintahan-prabowo-gibran-kompas-petang

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:005 aspek utama, diantaranya aspek sosial dan budaya yakni sebesar 95,1 persen,
00:08lalu stabilitas politik 70,8 persen, sementara kinerja ekonomi makro di angka 67,4 persen.
00:18Tim Liputan Kompas TV
00:20Lalu saudara apa saja indikator capaian kepuasan dari survei yang menyebut
00:26Kepuasan Kinerja Prabowo mencapai 81,2 persen, kami akan bahas bersama Wakil Ketua Umum Partai Golkar,
00:33sudah ada Bang Ahmad Doli Kurnia, bersama analis politik BRIN Mas Firmanur.
00:38Selamat petang Bang Doli, Mas Firman, terima kasih sudah menyediakan waktu untuk kami di Kompas Petang.
00:43Selamat petang, sama-sama.
00:44Saya akan langsung ke Mas Firman.
00:46Mas Firman kalau dilihat di sini ada disebutkan kepuasan publik 81,2 persen.
00:52Di satu sisi juga disebut bahwa politik saat ini berlangsung solid.
00:57Apa yang bisa Anda baca di sini?
00:59Ya tentu saja dari prosesi pemilihan umum kemarin dan juga Pilpres menunjukkan bahwa
01:06memang soliditas sudah terasakan bahkan pada saat Pilpres ya.
01:10Bagaimana dari jumlah partai pendukung dan juga hasil yang diperoleh itu menunjukkan
01:16satu potensi akan adanya pemerintahan yang solid.
01:20Apalagi kemudian belakangan beberapa partai juga bergabung dalam pemerintahan Pak Prabowo kali ini.
01:26Sehingga memang sudah demikian atau sulit terbantahkan bahwa soliditas itu terjaga.
01:32Hanya saja, dan ini memang sangat penting.
01:36Setiap pemerintahan di muka bumi ini sangat mengharapkan terjadinya stabilitas politik
01:41dan juga keamanan karena hanya dengan demikianlah pembangunan dapat berjalan dengan baik
01:46termasuk juga pembangunan demokrasi.
01:49Nah, dalam soal pembangunan demokrasi, saya kira pemerintahan Prabowo saat ini
01:54memiliki modal yang sangat besar untuk melakukan akselerasi pembenahan demokrasi
01:59yang sebagian besar kita ketahui dalam 10 tahun terakhir ini relatif terbengkalai.
02:04Saya kira ini momen yang tepat untuk melakukan pembenahan-pembenahan dari sisi politik
02:11khususnya pembenahan dalam konteks demokrasi.
02:14Dan dengan modal ini saya kira akselerasi pembenahan demokrasi ini
02:18terbuka peluang untuk menjadi lebih cepat.
02:22Dan saya mengharapkan bahwa ini bisa dimulai dari bantuan pemerintah
02:29terhadap penguatan institusi-institusi demokrasi khususnya partai politik.
02:33Dan juga saya kira harus hati-hati akan adanya revitalisasi KKN
02:42termasuk nepotisme di dalamnya yang saya kira diam-diam sudah mulai mengejala
02:46oleh karena itu patut menjadi perhatian pemerintahan.
02:49Oke, sebelum kita ke sana. Mas Firman, saya ke Bang Doli dulu.
02:52Bang Doli kalau dibilang stabilitas politik cukup solid,
02:56ini juga akan seperti yang tadi dikatakan Mas Firman,
02:59bisa jadi ada indikasi terbenturnya perkembangan demokrasi.
03:05Kalau dari elit politik sendiri, bagaimana di dalamnya?
03:09Apakah narasi untuk memberikan kritik, untuk memberikan masukan masih terbuka ruang?
03:14Ya, tentu pertama kami yang menjadi bagian koalisi dalam pemerintahan
03:21dan kemudian juga bagian dari kabinet Pak Prabowo dan Pak Gibran ini
03:26bersyukur dan merasa berbahagia dengan hasil survei capaian yang ini.
03:33Ini artinya bahwa publik sampai saat ini,
03:36masalah kita memberikan kepercayaan kepada Pak Prabowo.
03:38Pak Prabowo ya, walaupun mungkin tadi kalau kita breakdown,
03:42ada beberapa aspek yang tentu menjadi PR kita ke depan.
03:46Tadi soal ekonomi, soal perlaksaan korupsi, dan seterusnya gitu.
03:51Nah, itu yang pertama.
03:54Yang kedua, memang seharusnya ini nanti akan menjadi tantangan tersendiri juga ya,
04:01buat kami di koalisi dan juga dengan pemerintahan,
04:03pemerintahan bagaimana mempertahankan ini, ya mempertahankan dukungan publik ini
04:08yang harus dikonversi dengan tugas-tugas yang lebih nyata, yang lebih konkret
04:11untuk dalam program-program yang bisa diraskan langsung oleh masyarakat kita.
04:17Nah, terkait tadi soal, apa namanya, proses demokrasi ya,
04:22saya kira kan kita ini memang tidak dikenal ya,
04:26ada apa namanya, kekuatan oposisi dan segala macam seperti itu.
04:33Yang ada adalah di dalam pemerintahan, ataupun di dalam pemerintahan.
04:36Yang menurut saya, dimanapun posisinya itu sama mulianya gitu.
04:40Yang penting adalah untuk kepentingan bahasa negara.
04:43Nah, dan dalam kaitan itu, selama ini, proses yang selama ini berlangsung,
04:48tadi katakanlah misalnya ada soliditas keukatan politik di parlement,
04:52misalnya dengan beberapa partai-partai politik ya,
04:55itu kan adalah bagian untuk menjaga stabilitas,
04:57supaya program-program yang memang sudah dicanangkan,
05:01itu bisa berjalan dengan maksimal gitu.
05:04Nah, soal dinamika di dalam, saya kira selama ini berjalan semagaimana mestinya,
05:10ya, katakanlah misalnya saya di DPR gitu,
05:12dalam memutuskan sesuatu, saya kira kita semua juga punya pandangan masing-masing ya,
05:19apa namanya, terjadi juga dinamika, terjadi juga perdebatan gitu.
05:23Tetapi, begitu kita masukkan bahwa tujuan utamanya ke kepentingan rakyat dan negara,
05:29ya, maka kemudian pendapat-pendapat itu kita satukan
05:32mana yang paling terbaik buat kepentingan bangsa negara dan rakyat Indonesia.
05:36Oke, Mas Firman, kalau dilihat pula bahwa politik saat ini dianggap sangat solid,
05:43dianggap sangat baik seperti itu,
05:47lalu bagaimana dengan iklim demokrasi nantinya,
05:50dan bagaimana juga dengan sistem check and balancing?
05:53Iya, tentu saja yang kita harapkan tidak hanya sekedar solid,
05:58karena soliditas yang tidak mengarah pada demokrasi itu juga tidak sejalan dengan semangat pembangunan bangsa kita,
06:08yang memang mengenal asas kedawatan rakyat begitu.
06:11Jadi, jangan sampai stabilitas itu berujung pada kontraproduktif terhadap pembangunan demokrasi.
06:17Stabilitas ini harus kemudian justru memperkuat adanya checks and balances,
06:23di mana ini merupakan jadi salah satu syarat sebetulnya agar pemerintah itu menjadi lebih efektif,
06:29karena dengan adanya checks and balances ada kontrol yang sangat baik,
06:32sehingga berbagai macam kelemahan yang masih ada itu bisa terkontrol begitu.
06:36Dan saya kira juga dengan adanya pembangunan demokrasi yang tepat,
06:40maka pembangunan yang selama ini dikedepankan,
06:44itu akan menjadi lebih aspiratif demi kepentingan bersama,
06:47dan juga tidak hanya menjadi kepentingan segelitir orang.
06:50Jadi, ujungnya juga adalah satu bentuk pemerintahan yang berkeadilan.
06:54Saya kira kita ujungnya ke sana,
06:56kedaulatan rakyat dan keadilan bagi semua orang.
06:58Oleh karena itu, saya kira checks and balances ini tidak boleh dilupakan
07:02ketika kita bicara mengenai stabilitas atau soliditas pemerintahan.
07:07Di sini pemerintahan harus berkenan untuk sharing di dalam hal bahwa,
07:13menyadari bahwa ini kita perlu kerja secara bersama-sama,
07:17dan perlu tetap mendapatkan masukan yang bermakna, yang meaningful dari setiap orang.
07:22Dan di sini artinya kita membutuhkan,
07:24dan selalu tetap membutuhkan adanya partisipasi yang meaningful,
07:27atau meaningful participation.
07:29Artinya tidak hanya sekedar berpartisipasi,
07:32tapi partisipasi yang memang penuh dengan isi makna kebebasan
07:36yang sangat ekspresif demi kepentingan bersama,
07:39demi nantinya pembangunan ini menjadi milik bersama juga.
07:42Oleh karena itu, perlu disiapkan juga pemerintah saya kira ke depan,
07:46perangkat-perangkat agar meaningful participation
07:49yang akan mengarah pada checks and balances yang efektif itu.
07:52Bisa terjadi begitu.
07:54Misalnya seperti yang saya katakan,
07:55pembangunan institusi-institusi demokrasi,
07:59tapi gini, Mas Firman,
08:00mas Firman, tapi begini,
08:03kalau memang politiknya sekuat itu,
08:06sesolid itu,
08:07nanti bagaimana dengan posisi rakyat?
08:09Suara rakyat akan di mana?
08:11Justru, rakyat masih tetap diharus diberdayakan,
08:16karena seperti yang Huntington bilang,
08:18kalau sebuah kenyamanan berpolitik itu dibiarkan,
08:21biasanya power tends to corrupt ya,
08:24seperti yang juga dikatakan Lord Acton,
08:26artinya kenyamanan berpolitik ini bisa membutahkan juga,
08:30atau bisa melenakan tepatnya,
08:33sehingga merasa segalanya baik-baik saja,
08:35tapi kadangkala itu hanya versi elit gitu ya.
08:38Oleh karena itu, kita jangan sampai terjebak di sana,
08:40kita tetap harus menangkap denyut nadib,
08:44aspirasi masyarakat,
08:45dengan terus berdekatan dengan rakyat,
08:47terus membuka akses-akses partisipasi,
08:50sehingga memang suara rakyat yang genuine,
08:52yang asli itulah yang akhirnya kemudian muncul ke permukaan,
08:56dan dijadikan agenda oleh pemerintah,
08:58begitu ya.
08:58Saya kira ini justru kesempatan menjadi sangat besar,
09:00karena akses kepada masyarakat,
09:02saya kira tidak ada penghalangnya,
09:04sehingga ini tinggal got will dari pemerintah,
09:06untuk memang benar-benar berkeinginan,
09:08atau berkomitmen untuk mendapatkan masukan
09:11dari seluas-luasnya, siapapun itu.
09:13Saya kira ini pada akhirnya adalah tanggung jawab
09:15semua warga negara,
09:16tidak hanya politik,
09:17tidak hanya aktor-aktor politik,
09:18tapi siapapun yang berkeinginan berkontribusi bagi negara kita.
09:22Oke, Bang Doli,
09:23lalu jika memang politik seadem ayem ini,
09:27semuanya dirangkul dalam posisi yang solid,
09:30lalu bagaimana dengan akuntabilitas dalam sistem politik?
09:35Bagi ahli politik khususnya?
09:36Ya, negara kita sudah memilih ya,
09:40sistem pemerintahan,
09:41sistem politiknya adalah sistem yang demokrasi ya.
09:44Nah, tentu saya kira dalam sistem demokrasi,
09:47kedauatan rakyat itu yang dicucung tinggi.
09:49Jadi semuanya itu berdasarkan kepentingan rakyat yang utama.
09:53Nah, sama juga saya kira,
09:56Pak Prabowo yang ada di pemerintahan,
09:58kemudian kami yang di DPR itu bekerja sesuai dengan mekanisme itu.
10:05Nah, tadi kalau bicara tentang check and balances ya,
10:08sebetulnya kan di dalam sistem pemerintahan presidensial seperti ini,
10:12justru DPR itu juga bagian dari check and balances.
10:15Partai-partai politik juga sebetulnya bisa menjadi tempat
10:19penyampai aspirasi dari masyarakat atau rakyat kita.
10:23Nah, dan selama ini kan kita melihat bahwa tidak ada batasan-batasan ya,
10:28ekspresi yang disampaikan oleh masyarakat atau rakyat kita.
10:32Jadi, saya kira pemerintah, kemudian DPR,
10:37selalu memegang tengok prinsip itu.
10:40Nah, kalaupun kemudian pada perjalanannya,
10:43ada hal-hal yang menurut masyarakat atau rakyat Indonesia kurang mereka terima,
10:48mereka juga tahu dan paham.
10:50Masa akhirnya kan juga sudah semakin lama semakin merata tingkat kecerdasannya.
10:55Kemudian mereka tahu hak dan kewajipannya.
10:58Mereka juga bisa hadir datang ke partai politik, datang ke DPR.
11:03Dan DPR menjadi tempat yang terbuka.
11:05Artinya masih ada ruang terbuka untuk bisa berekspresi dan juga memberikan kritik.
11:10Terima kasih Bang Ahmad Doli Kurnia dan juga Mas Firman Nur
11:13sudah memberikan perspektif di Kompas Petang sore hari ini.
11:15Terima kasih, selamat sore.
11:16Saudara informasi lainnya di Kompas Petang masih akan kami sajikan selepas juda
11:22di antaranya sejumlah relawan alumni Universitas Gajah Mada.

Dianjurkan