KOMPAS.TV - Pemerintah kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat rentan dan keluarga prasejahtera pada Juli 2025.
Bantuan yang disalurkan meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang saat ini telah memasuki tahap ketiga untuk periode Juli hingga September.
Saat ini sudah bergabung bersama kami Ketua Tim Humas PPATK, Natsir Kongah, dan Direktur Kebijakan Publik CELIOS, Media Wahyudi Askar.
#bansos #ppatk #judionline
Baca Juga [FULL] Pakar Respons Cara DPR Bersikap soal Usulan Pemakzulan Wapres Gibran, Sudah Bijak? | KPG di https://www.kompas.tv/nasional/604244/full-pakar-respons-cara-dpr-bersikap-soal-usulan-pemakzulan-wapres-gibran-sudah-bijak-kpg
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604246/full-ppatk-pakar-jawab-soal-penerima-saluran-bansos-terindikasi-judol-sapa-malam
00:00Dan saat ini sudah bergabung bersama kami untuk membahas hal ini, ada Menteri Sosial Saifullah Yusuf,
00:06lalu Ketua Tim Humas PPATK Nasir Kongah dan Direktur Kebijakan Publik Selios Media Wahyudi Askar.
00:11Selamat malam Bapak.
00:13Selamat malam.
00:15Baik. Pak Menteri saya ke Panasir dulu ya, karena PPATK yang awal mula mengidentifikasi adanya penerima bantuan sosial yang terindikasi melakukan praktik judi online.
00:28Saya ke Panasir. Panasir, bagaimana sebenarnya awalnya PPATK ini mengidentifikasi sekitar 500 ribu lebih penerima bantuan sosial yang terlibat judi online ini?
00:36Apa metodologi pencocokan yang dilakukan, metodologi pencocokan datanya?
00:41Ya, sebelum saya jawab, ingin saya sampaikan satu patah-kata dulu ya mas ya.
00:47Silahkan, silahkan.
00:48Bantuan adalah wujud cinta negara pada rakyatnya.
00:52Tangan yang menuntun dari gelap kemiskinan menuju cahaya harapan.
00:59Namun, bila cinta itu dibelokkan untuk mengadu nasib pada meja maya perjudian,
01:06maka yang lahir bukan kejahatan.
01:08Oke.
01:09Jangan kesiasaan yang beranak-binak.
01:11Jadi memang, ada data yang disampaikan oleh Pak Menteri ya,
01:16kepada PPATK itu sebesar 24 juta lebih.
01:21Lalu kita punya data 9,7 juta pemain judi online di tahun 2024.
01:28Kedua data itu kita benturkan tuh mas.
01:31Maka ditemukanlah 571 ribu.
01:34Yang, orang yang menerima bansos juga bermain judi online.
01:41Oke.
01:42Dan perputaran uang dari judi online ini cukup besar.
01:45hampir 1 triliun.
01:49Wah, luar biasa.
01:50Ya, jadi persisnya 957 miliar ya.
01:57Nah, ini kan sesuatu yang sangat berdasar untuk kita perbaiki.
02:02Dan Alhamdulillah, koordinasi kerjasama kami dengan Pak Menteri itu cukup baik,
02:08sehingga langkah-langkah berikutnya bisa lebih optimal lagi.
02:12Lalu kemudian penerima bansos itu memang sesuai dengan arahan Bapak Presiden,
02:19tepat guna ya, sesuai dengan sasaran.
02:22Begitu akal kita mas.
02:24Oke, baik.
02:25Kalau gitu saya langsung ke Pak Menteri.
02:27Pak Menteri, kalau gitu langkah konkretnya,
02:29Kementerian Sosial untuk memverifikasi ulang data penerima bansos yang terindikasi bermain judi online ini apa saja?
02:35Yang pertama-tama, kita memang dalam rangka bansos tepat sasaran.
02:43Ini dulu.
02:43Oke.
02:44Untuk itu, yang diperbaiki adalah datanya dulu.
02:49Maka itu kemudian Presiden mengeluarkan Inpres nomor 4 tahun 2025
02:54tentang data tunggal sosial dan ekonomi nasional.
02:58Inilah bagian dari upaya untuk supaya ke depan bansos tepat sasaran.
03:05Dan yang mengelola data ini adalah BPS.
03:08Maka itu triwulan kedua, saya perlu sampaikan bahwa
03:11pembagian penyaluran bansos itu ada triwulan.
03:15Ada triwulan pertama, triwulan kedua.
03:17Waktu triwulan pertama, kita masih menggunakan data lama.
03:22Tapi setelah keluarnya Inpres ini,
03:23maka kita menggunakan data yang baru ini, DTSEN.
03:27Nah, ketika kita berpedoman pada DTSEN,
03:31kita mulai menemukan beberapa yang kita perlu tindak lanjuti.
03:36Pertama, ketika kita melakukan ground check kepada 12 juta penerima,
03:42itu ada 1 juta lebih yang bisa dikatakan tidak layak untuk menerima bansos.
03:49Nah, setelah itu kita mulai coba salur.
03:52Tapi ternyata ada hambatan-hambatan ketika kita menyalurkan itu.
03:57Nah, dengan adanya hambatan-hambatan itu kita koordinasi dengan Himbara.
04:01Ternyata ada beberapa, begitu banyaklah,
04:04sekitar 3 juta rekening yang belum cocok sama niknya,
04:08namanya kurang, dan lain sebagainya.
04:10Tapi itu bertahap kita atasi.
04:12Sekarang tinggal 300an ribu.
04:14Nah, kemudian kita beraca berita bahwa PPATK juga memblokir sejumlah nomor rekening
04:22yang mungkin dianggap bermasalah.
04:25Maka itu kemudian ada keinginan kita untuk mengetahui lebih jauh
04:30tentang profil dari sisi rekening penerima bansos.
04:35Karena perlu kami sampaikan, bansos ini semua jelas peruntukannya.
04:39Jadi ini bantuan bersyarat yang tidak bisa digunakan
04:44untuk kepentingan-kepentingan di luar peruntukannya.
04:48Misalnya ini bantuan untuk asupan, ibu yang sedang hamil,
04:52asupan untuk bayi, untuk lansia, untuk penyandang disabilitas,
04:57itu jadi jelas semua peruntukannya.
04:59Maka itu kemudian kami izin kepada Presiden untuk berkoordinasi dengan PPATK.
05:05Nah, setelah mendapatkan izin dari Presiden, saya ketemu dengan Pak Ketua, Pak Ivan.
05:10Kita sampaikan 28 juta data-data penerima bansos yang pernah mendapatkan bansos gitu.
05:1828 juta lebih, 28,4 juta rekening penerima bansos yang dari Kementerian Sosial.
05:25Nah, supaya kita nanti bisa memperoleh suatu gambaran yang lebih untuk tentang penerima bansos.
05:33Karena penerima bansos ini ada yang juga sudah 10 tahun, 15 tahun gitu.
05:39Ini tidak hanya soal yang bermain judul, tapi juga sedang diperiksa sekarang ini
05:43berapa saldo dari penerima bansos itu.
05:48Kalau nanti ada yang lebih dari 5 juta, 6 juta, 3 juta misalnya,
05:53itu pun juga sudah perlu untuk dilakukan pendalaman.
05:57Nah, ini adalah temuan pertama dari PPATK ya,
06:00yang akan kita tindaklanjuti.
06:02Kita akan jadikan bahan untuk evaluasi terhadap semua penerima bansos kita.
06:08Baik. Ini saya tertarik juga dengan pernyataan Pak Menteri tadi.
06:11Pak Menteri, saya setuju juga kalau Kementerian Sosial melakukan profiling begitu,
06:14kepada profiling ulang ya, kepada anggota penerima bansos begitu, warga yang menerima bansos.
06:19Karena menurut saya, soal judi online ini juga masalah perilaku.
06:23Terkadang mereka layak menerima bansos.
06:25Tapi perilaku yang menyimpang inilah yang menyebabkan mereka akhirnya bermain judi online,
06:29meskipun dengan dana yang terbatas atau uang yang terbatas.
06:32Nah, bagaimana Anda juga, Pak Menteri, melihat atau melakukan profiling yang tepat begitu,
06:37memberikan bantuan sosial ini kepada orang yang berhak benar-benar,
06:41berhak menerima dengan perilaku-perilaku yang saya sebutkan tadi?
06:43Ya, yang pertama, sekali lagi, basis kita adalah data.
06:48Makanya datanya terus diperbaiki, datanya terus dilakukan,
06:52pemutahkiran-pemutahkiran setiap 3 bulan sekali.
06:56Ini salah satu cara kita.
06:57Yang kedua, betul tadi.
06:59Kita akan mendalami profil dari para penerima bansos itu.
07:03Salah satu caranya memang bekerja sama dengan PPATK.
07:07Ini nanti akan mulai ditelusuri lebih jauh.
07:10Maka ini hanya temuan pertama dan ini di satu bank hanya tahun 2024.
07:17Iya, Pak Nasir ya, kalau nggak salah.
07:18Ini hanya tahun 2024.
07:20Ini sebenarnya menarik sekali ini.
07:22Dan tentu ini adalah jadi bahan kami untuk melakukan evaluasi total terhadap para penerima bansos.
07:31Tetapi basis kita adalah data.
07:35Yang kedua tadi sempat disinggung.
07:36Bagaimana ini, kalau memang mereka ini adalah keluarga yang memang membutuhkan bansos.
07:43Jadi, tapi dia punya perilaku, kebiasaan untuk ikut judi online.
07:49Nah, ini satu hal lain yang harus kita berikan suatu, apa ya ini.
07:54Ada unsur edukasinya, ada sanksinya.
07:58Yang nanti banyak lah varian-variannya ini.
08:01Baik, Pak Menteri.
08:03Saya ke Bung Media.
08:05Bung Media, jadi kalau melihat kasus seperti ini, apa yang seharusnya dilakukan pemerintah ketika pemerintah tahu?
08:11Atau kementerian sosial misalnya tahu kalau ada temuan seperti ini dalam penerimaan bansos.
08:17Sikap apa yang harus segera diambil?
08:18Apakah profiling tadi merupakan jalan yang terbaik?
08:21Ya, pertama ini fakta pahit yang harus kita telan ya.
08:25Bansos yang harusnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat digunakan untuk judul.
08:31Dan saya mengapresiasi kementerian PPATK terbuka, tidak menutupi masalah ini.
08:38Cuman memang kritik saya adalah, kita selalu lambat merespon persoalan yang ada di publik.
08:45Karena masalah judul ini sudah berkembang selama 3-4-5 tahun terakhir.
08:51Dan ketika judul digunakan dari bansos, itu sebetulnya datanya sudah ada dari sejak beberapa tahun yang lalu.
08:59Dan dari studi yang saya lakukan, itu setiap kali PKH disalurkan, transaksi di agen bank itu mengalami peningkatan secara signifikan.
09:09Dan kami melakukan studi ini di Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Timur.
09:12Jadi realitanya sudah jelas.
09:15Sekarang persoalannya gimana mengatasinya?
09:17Saya sepakat ada persoalan kultural, ada perilaku.
09:21Tapi saya kira intervensi yang lebih tepat adalah soal struktural.
09:25Karena kalau kultural, mungkin pendamping perlu diperkuat.
09:29Pak Menteri juga pasti sangat paham bagaimana kompleksitasnya.
09:33Tetapi menurut hemat saya, secara struktural dan jangka pendek ini yang harus dikejar.
09:38Yang pertama jelas penegakan hukum.
09:40Dan ini yang sangat-sangat lambat menurut saya hari ini.
09:43Karena judul itu adalah kejahatan yang paling mudah mengatasinya menurut saya.
09:49Karena pemerintah punya otoritas, punya regulasi, punya tenaga hukum.
09:56Bahkan teknologi pemblokiran hari ini itu sudah ada dan terus berkembang.
10:00Jadi jika dioptimalkan, sebetulnya pemblokiran situs judi itu bisa dilakukan dengan cepat.
10:06Terlepas dari segala kompleksitasnya.
10:08Jadi menurut saya langkah jangka pendeknya adalah penagakan hukum.
10:14Karena kalau tidak, yang terdampak hari ini itu adalah masyarakat rentan.
10:18Kita nggak bisa salahkan masyarakat rentan.
10:20Ekonomi hari ini sedang susah.
10:23Masyarakat mau minjam ke bank juga repot.
10:26Pinjol juga mengerikan.
10:28Dan akhirnya melakukan judul.
10:30Jadi ini langkah-langkah yang mudah-mudahan bisa direspon dengan cepat oleh pemerintah.
10:35Saya seterus terang menunggu mas, tidak tuh Pak Prabowo mengatakan berantas judi otan.
10:41Tapi hari ini kita belum mendengar itu.
10:43Atau mungkin saya belum mendengar itu dari Pak Prabowo.
10:46Itu yang mungkin saya kira juga perlu ditorong hari ini.
10:49Saya kembali ke Panasir.
10:50Ini karena PPATK punya keunangan untuk memantau langsung rekening-rekening yang ada di masyarakat.
10:57Termasuk penerima bansos.
10:58Panasir, kalau memang nanti terdeteksi.
11:01Misalnya terjadi lah, kita tidak ingin ini terjadi.
11:04Tapi misalnya terjadi terlanjur, terkirim ke penerima bansos.
11:08Eh tapi ternyata disalahgunakan.
11:10Salah satunya dengan bermain judi online.
11:12Ini mekanismenya apakah bisa ditarik lagi atau tidak Panasir?
11:15Ya, jadi memang salah satu tugas dari PPATK adalah memberikan rekomendasi.
11:22Dan dari hasil analisis itu nanti kami akan beri rekomendasi kepada Pak Menteri dan disansi terkait lainnya.
11:32Nah, untuk ditarik kembali ini memang agak sulit.
11:36Karena memang biasanya uang itu sudah dikonsumsi ataupun dipakai untuk hal yang lain.
11:42Seperti itu.
11:43Oke, baik.
11:45Nah, kalau begitu dengan koordinasi yang intensif antara Pak Menteri Sosial dengan PPATK,
11:51Pak Menteri, Pak Agus Ipul,
11:53kalau begitu nanti dipastikan di bulan selanjutnya penerima bansos ini sudah tidak ada lagi yang disalahgunakan, Anda nanya ya?
11:59Ya, kita akan terus cermati ya.
12:03Kita harus tercermati dan kita akan menyalurkan lagi kan 3 bulan ke depan ini.
12:083 bulan ke depan kita akan selalu ragi, tentu selama waktu yang tersisa ini kita akan melakukan evaluasi.
12:16Secara bertahap, masukan-masukan dari manapun termasuk dari Pak Media tadi,
12:22kita akan jadikan pertimbangan dalam rangka mengambil kebijakan ke depan.
12:27Supaya sekali lagi ya bansos kita tepat sasaran.
12:30Oke, nah kalau sedikit singkat saja dari Pak Media,
12:34Mas Media, kalau memastikan agar dana tadi tidak disalahgunakan,
12:37apalagi untuk judul online, menurut Anda yang paling efektif, apa langkahnya?
12:42Jangka pendek, penegakan hukum.
12:44Jangka pendek, jelas pendampingan kepada masyarakat, jangka pendek.
12:48Tapi menurut saya penegakan hukum adalah langkah paling efektif dan berdampak yang harus dilakukan sekarang.
12:53Karena kekhawatiran saya, jujur saja, ada kepentingan ekonomi gelap yang hari ini dipertahankan.
12:59Mudah-mudahan hipotesis saya salah, karena ada hipotesis tentu saja,
13:03dana judi mengalir ke banyak arah, ke politik, ke ormas, investasi ilegal, dan lain-lain.
13:09Dan mudah-mudahan ini keliru.
13:11Dan saya kira penegakan hukum jadi langkah jangka pendek yang harus terus dikejar oleh pemerintah.
13:16Saya pikir Pak Menteri juga akan sepakat ya kalau memang terdeteksi seperti itu,
13:20langkah awal yang bisa cepat dilakukan adalah penegakan hukum.
13:25Baik Pak Menteri Sosial.
13:26Saya kira, saya setuju kalau memang harus ditindaklanjuti ke ranah hukum,
13:32tentu itu ada jalurnya sendiri.
13:34Ya, itu ada jalur sendiri.
13:36Tapi bagi kami yang utama ini adalah bagaimana supaya mereka yang tidak berhak,
13:43mereka yang melakukan pelanggaran ini benar-benar juga dapat sanksi dengan tidak mendapatkan bansos lagi.
13:50Salah satu caranya adalah keterbukaan.
13:53Maka saya terbuka saja, saya tidak ada yang akan kita tutup-tutupi, kita evaluasi.
13:58Tadi sudah saya sampaikan, ada penerima bansos itu yang sampai 15 tahun.
14:03Bahkan ada yang 20 tahun.
14:05Ini memang perlu untuk dievaluasi.
14:07Dan ini saya temukan setelah saya mendapatkan mandat dari Presiden sejak dilantik,
14:13untuk mempelajari dengan sungguh-sungguh data-data penerima bansos itu.
14:18Baik, ini jadi langkah awal yang baik.
14:20Sebenarnya koordinasi intensif antara Pak Menteri juga dengan PPATK,
14:24sehingga nanti kejadian-kejadian seperti ini ya tidak akan terulang kembali.
14:29Terima kasih Pak Menteri Sosial telah meluangkan waktunya, Pak Sayulah Yusuf.