JAKARTA, KOMPAS.TV - KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada 2 Juli 2025 dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
TNI Angkatan Laut merespons cepat kejadian ini dengan menurunkan tim SAR.
Panglima Koarmada II, Laksamana Muda I Gung Putu Alit Jaya, bersama Danguspurlad dan jajaran, memantau langsung kesiapan operasi pencarian dari atas KRI Pulau Fanildo.
Berikut liputan eksklusif jurnalis KompasTV, Jonah Hamonangan, dan juru kamera Vebry Jems, bersama Panglima Koarmada II di Dermaga Pusri, Banyuwangi, Jawa Timur.
Video editor: Lintang
#kmptunupratama #tnial #kripulaufanildo
Baca Juga [FULL] Istana Luruskan soal Prabowo Tugaskan Gibran ke Papua di https://www.kompas.tv/nasional/604235/full-istana-luruskan-soal-prabowo-tugaskan-gibran-ke-papua
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604231/dilengkapi-alat-canggih-kri-pulau-fanildo-cari-korban-kmp-tunu-tenggelam-di-selat-bali
00:00Memasuki hari ke-6 pencarian KMP Tunu Pertama Jaya, TNI Angkatan Laut, beserta unsur lain melaksanakan operasi SAR.
00:08Operasi SAR dilaksanakan dalam rangka operasi atau misi kemanusiaan.
00:12Dan saat ini saya sudah bersama dengan Panglima Komando Armada II, yaitu dengan Laksamana Buda TNI, Igung Putu Alijaya.
00:20Selamat siang Panglima, apa kabar?
00:21Selamat siang Mas Yonan, ya kabar baik.
00:23Panglima ini begitu luar biasa, TNI Angkatan Laut, terus serta dalam misi kemanusiaan, tiada hari tanpa lelah dalam rangka mencari KMP ini.
00:30Mungkin secara garis besar, Panglima bisa menjelaskan terkait dengan operasi SAR ini?
00:34Terima kasih, perlu saya sampaikan TNI Angkatan Laut sejak tanggal 2 Juli 2025 lalu, pukul 23.30 malam, menerima informasi adanya kedaruratan di Selat Bali ini.
00:48Kemudian kami dengan jajaran melaksanakan respon cepat untuk memberikan bantuan terhadap kejadian kedaruratan ini, yaitu KMP Tunu Pratama Jaya.
01:02Mengarahkan unsur kami yaitu dari Kal Sebulungan, dari Lanal Banyuwangi, kemudian disusul dengan Pak Kamla yang ada di sini.
01:11Selanjutnya, kurang dari 24 jam, kami juga mengirimkan unsur-unsur, mendeploy unsur-unsur gelar kami yang ada di wilayah terdekat di daerah operasi ini, yaitu Kairit Loende dan juga Kairit Tongkol.
01:26Kurang dari 24 jam, mereka langsung bergabung dengan unsur-unsur Basarnas, di bawah kendali Basarnas.
01:32Kita juga melaksanakan pencarian dan pertolongan terhadap korban-korban yang ada hingga pagi hari.
01:39Pak Limah, untuk kapal yang kita sekarang naik ini kan ini kapal terbaru ya, kalau tidak salah kapal yang memang dispesialiskan untuk anti-rejet panjau.
01:47Mungkin Pak Limah boleh menjelaskan sebarang kita bisa masuk ke dalam.
01:50Terima kasih, Mas. Ini KRI Pulau Vanildo yang sejak tanggal 7 Juli 2023 bergabung dengan TNI Angkatan Laut.
02:00Ini salah satu kapal yang memiliki kemampuan main kanter mister atau kapal penyampu ranjau.
02:09Untuk misi pencarian SAR seperti ini, apalagi kalau kita lihat kan cukup dalam ya.
02:13Seperti apa rangkaian atau mungkin misi pencarian?
02:17Saya sendiri, selaku Panglima, dibantu oleh Kemandan Gugus Tempur Laut dan juga Kemandan Gugus Kamanan Laut.
02:23Kami membagi tugas.
02:26Kemandan Gugus Tempur mengendalikan unsur-unsur yang memiliki kemampuan pendeteksian bawah air
02:32untuk melaksanakan pencarian di bawah air.
02:35Baik korban maupun lokasi tepatnya posisi terakhir, KMP Tunur Pratama Jaya.
02:42Kemudian Kemandan Gugus Kamanan Laut menyisir dari sisi sekitar, dari perairan sekitar hingga ke pantai.
02:49Mereka menggunakan unsur-unsur patroli untuk mencari korban-korban.
02:53Namun tidak menutup kemungkinan juga unsur kami yang memiliki kemampuan deteksi bawah air
02:59yang melaksanakan tugas deteksi juga apabila menemukan korban di permukaan juga melakukan evakuasi.
03:06Oke Panglima, mungkin kita boleh sembari masuk ke haluan.
03:09Saat ini saya sudah berada di Anjungan, khususnya di KRI Pulau Vanildo bersama dengan Panglima Komando Armada II.
03:17Panglima, mungkin boleh dijelaskan, kita sekarang sudah berada di Anjungan.
03:20Ini di depan kita sudah banyak layar dan ini kalau kita lihat ini cukup spesifik ya.
03:24Layarnya menunjukkan seperti ada datum dan juga beberapa hal lain.
03:28Mungkin Panglima boleh sedikit menjelaskan terkait dengan bagaimana pencariannya ataupun lokasi kita sekarang.
03:34Baik, terima kasih Mas.
03:36Saat ini kita berada di Anjungan, KRI Pulau Vanildo.
03:40Yang mana Anjungan ini, semua instrumen-instrumen ini memiliki fungsi yang spesifik terhadap operasi dari kapal ini.
03:48Pengoperasian kapal ini secara keseluruhan.
03:51Di sini juga dapat kita lihat dari sisi kiri, ini adalah engine control.
03:56Ini modulnya, kemudian di sebelah kanan ini ada radar yang memiliki kemampuan deteksi juga.
04:04Kemudian kita combine, di sini kita gambarkan pola pencarian kita.
04:10Dapat saya tunjuk di sini ya, di sini begitu kita dapat informasi, kemudian lintang bujur datum itu terakhir,
04:19kita gambarkan di posisi di peta ini, kemudian dari sini kita susun pola pencarian itu,
04:27pola pencarian yang dilaksanakan oleh KRI Pulau Vanildo.
04:30Ini kelihatan gambarnya ya, gerakan ini ke utara, kemudian ke timur, ke selatan, demikian pola pencariannya.
04:38Saya sudah bergeser ke ruang CIC yang ada di KRI ini, dan saya tidak sendiri tapi juga didampingi oleh Panglima Komando Arbada II.
04:50Panglima, ini sekarang kita sudah berada di ruang CIC, kalau kita lihat ini sudah ada 6 konsol ya,
04:55dan juga ada mungkin layar.
04:57Mungkin boleh jadikan secara sederhana, apa fungsi dari ruang kendali ini khususnya di misi SAR seperti sekarang?
05:04Terima kasih Mas, ini adalah CIC atau Combat Information Center, kalau kita sebut pusat informasi tempur.
05:12Nah disinilah otaknya bagaimana kita bisa bertempur ya, sesuai dengan fungsi asasinya.
05:17Di hadapan kita ini ada layar yang tadi terhubung dengan anjungan, disana juga menampilkan sama.
05:23Pola operasi kita, rencana pencarian kita yang sudah kita gambarkan, area pencarian juga disini sudah kita gambarkan.
05:29Kemudian track-tracknya sudah disusun disini.
05:31Disini ada 6 konsol yang mendukung kegiatan ini, konsol 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
05:40Dari sebelah kanan ini, ini konsol 3, disini pengendalian ROV ya.
05:45Konsol ketiga ini, ini fungsinya untuk pengendalian remotely operated vehicle.
05:51Disini operatornya, kemudian ini konsol, di sebelah kirinya konsol nomor 2 ini.
05:57Ini konsol untuk pengoperasian sonar.
06:03Dari sini mengendalikan operating sonar itu, memancarkan, kemudian butuh fokus, scan, atau perubahan sesuai dengan kebutuhan.
06:14Di sini juga konsol yang mengendalikan AUV, ini operatornya, kemudian di belakang ini konsol AUV autonomous underwater vehicle.
06:31Ini yang mendeteksi berbagai kemungkinan kapal selam, ranjau, atau logam di bawah.
06:38Kalau di sonar itu, dia hanya mendapatkan gambaran, tapi ini lebih ke kemanetan.
06:46Kemudian ini adalah konsol nomor 1.
06:52Kemudian ini konsol senjata ya.
06:55Ini commanding officer konsol, ini untuk pengendalian senjata.
06:59Dari keseluruhan ini, tentunya komandan KRI yang tempatnya di sana mendapatkan gambaran secara umum bagaimana kita mengoperasikan kapal ini yang memang fungsi asasinya adalah main countermeaser.
07:15Namun, dengan kemampuannya yang dimiliki, dilengkapi dengan degaussing, dan juga rancang bangunnya ini memiliki kekasan yaitu menggunakan metal logam yang anti kemanetan.
07:30Sehingga mengurangi deteksi kemanetan dan dia mampu bekerja untuk mendeteksi logam-logam lebih sempurna.
07:37Mungkin kita boleh bergeser ke tempat di mana Erovi, mungkin bisa mendapatkan gambaran seperti apa Erovi.
07:46Di sini ruang kendalinya, namun peralatannya itu ada di bawah.
07:50Peralatannya kita bisa lihat ya mas.
07:52Saudara, saat ini sekarang saya sudah berada di buritan kapal untuk melihat beberapa peralatan yang dipakai dalam rangka operasi SAR.
07:59Jadi, untuk peralatan yang dipakai ini memang tidak hanya satu varian, tapi multi-varian dikarenakan memang untuk pencarian ini harus ada beberapa teknik.
08:08Nah, untuk bisa menjelaskan, langsung saja kita sudah bersama dengan Panglima Komando Armada II.
08:14Panglima, mungkin bisa dijabarkan terkait dengan misi pencarian ini.
08:18Ini kan alat yang dipakai cukup banyak ya.
08:20Mungkin Panglima bisa mulai dari mana dulu untuk bisa menerangkan terkait dengan alat yang digunakan ini.
08:25Terima kasih mas.
08:26Selamat siang.
08:27Kita sekarang berada di geladak buritan KRI Pulau Vanildo, yang mana di sini juga dijadikan posko pada saat kita bekerja di laut.
08:38Kami di TNI AL, Komando Armada II berkolaborasi dengan Pusidosal.
08:44Di sini membentuk posko, di sini ada tim kerjanya yang juga ikut bekerja melaksanakan pendeteksian.
08:50Dapat saya jelaskan di sini beberapa peralatan yang cukup rumit yang ada di sini, yang saat ini tergelar.
08:57Kita mulai dari magnetometer.
09:00Nah, ini adalah magnetometer yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi kemagnetan yang berada di dasar laut ataupun berada di bawah permukaan laut.
09:09Kemudian, tahapan pertama yang kita lakukan untuk mendeteksi kemagnetan tersebut.
09:15Kita mendapatkan referensi-referensi data, kemudian kita kembangkan salah satunya, ini ada aerial underwater vehicle yang memiliki kemampuan yang sama.
09:26Ini juga bisa digunakan.
09:27Ini yang dimiliki oleh karipulo vanildo dan ini dibawa dari Pusidosal.
09:35Kemudian, setelah kita dapat data kemagnetan, kita gunakan metode berikutnya adalah mendeteksi, itu menggunakan MBS atau multibim ekosonder.
09:47Ini adalah multibim ekosonder yang memiliki kemampuan untuk membuat gambaran permukaan dasar laut itu secara flat, menggunakan perbedaannya warna.
10:02Jadi, dengan warna-warna itu kita bisa mengetahui, oh ini ketinggian, kemudian ini cekungan, dan sebagainya.
10:09Setelah kita mendapatkan data dari multibim ekosonder ini, kita yakinkan, kita pelajari bahwa itu memiliki karakteristik yang sama dengan kontak atau target yang kita tuju.
10:24Kemudian, tadi sudah digelar yang namanya side scan sonar.
10:29Nah, ini side scan sonar ini memiliki kemampuan picturing atau memiliki kemampuan untuk menggambarkan bagaimana dasar permukaan tadi atau target yang kita tuju dengan kemampuan 3D.
10:46Jadi, menggambarkan semacam print, nanti foto dasar laut.
10:52Sehingga nanti hasilnya ini, kita harapkan, bentuk kapal itu bisa tergambar.
10:58Bentuk kapal itu bisa tergambar.
11:00Kemudian, setelah kita mendapatkan hasil, ini dari side scan sonar ini,
11:06kita untuk klarifikasi atau konfirmasi bahwa gambar itu benar, target, untuk meyakinkan lagi,
11:11kita bisa menggunakan ROV, ROV yang tadi depan.
11:14Tapi, sebenarnya ini saja sudah cukup.
11:17Dari data yang didapat dari multi-beam ekosonder,
11:20kita konfirmasi dengan side scan sonar ini, kita dapatkan gambarnya itu sudah cukup.
11:25Itu sudah membentuk seperti gambar kapal secara 3 dimensi.
11:31Kemudian, lebih lanjut, setelah ini, ini bendanya ada di sini, ROV.
11:34Dan, ROV ini memiliki kemampuan visual.
11:40Memiliki kemampuan visual, nanti diturunkan untuk mendireksi.
11:45Kemarin sudah diturunkan, namun targetnya beda.
11:50Ini nanti yang terakhir kita gunakan untuk memastikan,
11:53apabila itu kita sudah yakin, kita ingin meyakinkan lagi,