Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melontarkan candaan yang cukup berani kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.

Candaan tersebut berupa jodoh di mana diutarakan pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) tersebut dalam peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, belum lama ini.

Dedi Mulyadi awalnya menyinggung satu hal yang menurutnya sulit ditemukan di koperasi. Ia menyebut, dari semua manfaat yang ditawarkan koperasi, ada satu hal yang langka, yaitu pasangan hidup.

"Pak Presiden cuma satu yang tidak didapatkan di koperasi pas saya cek pak. Yaitu, cari jodoh susah di koperasi," kata KDM.

Prabowo, yang duduk di barisan depan, turut tertawa lepas mendengar candaan dari Dedi Mulyadi.

Suasana formal seketika berubah menjadi lebih santai dan penuh keakraban.

Meski tampak terhibur, Prabowo tak tinggal diam. Sambil tersenyum, ia memberikan balasan bernada ancaman jenaka yang justru semakin menghangatkan suasana.

"Awas kau," ujar Prabowo singkat, yang kembali disambut tawa oleh KDM dan para tamu lainnya.

Interaksi ringan antara kedua tokoh ini menunjukkan kedekatan mereka di luar panggung politik.

#Prabowo #DediMulyadi #KDM #Koperasi
==================================

Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram: https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom
Transkrip
00:00Hambalang, Jawa Barat, Jawa Barat, mana Gubernur Jawa Barat?
00:04Pak ini di Hambalang desanya bagus sekali Pak.
00:08Sudah ada bangun-bangunan Pak yang berending Pak.
00:11Waduh, ini susah nyontohnya ini Pak.
00:14Silahkan Pak Gubernur, silahkan Pak Gubernur.
00:16Baik Pak Presiden, kami laporkan bahwa di Jawa Barat itu desa kelurahan ada 5.957.
00:24Ini juga bahan koreksi ke depan, penduduknya 54 juta,
00:29tapi jumlah desa kelurahannya lebih kecil dibanding dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
00:35Dan semuanya sudah ada kooperasinya,
00:38dan seluruh pembiayaannya sudah lunas Pak,
00:41bekar di sama-sama provinsi, kabupaten, kota, dan desa.
00:45Kemudian di desa Hambalang ini, paling utama tadi saya mendapat respon dari masyarakat.
00:51Yang pertama adalah ada kepastian harga LPG,
00:54yang kedua ada kepastian harga pupuk,
00:56ketiga ada kepastian harga minyak goreng, beras, dan berbagai kebutuhan pokok lainnya,
01:02serta akses untuk mendapat layanan kesehatan,
01:05dokter umum di klinik mudah-mudahan ke depan bisa ada dokter spesialis,
01:08itu relatif sudah tersedia dengan baik.
01:11Dan kemudian saya juga ucapkan terima kasih namanya KDMP Pak,
01:15karena KDMP itu di Jawa Barat sudah populer Pak.
01:17Kooperasi Desa Merah Putih,
01:23cuma sekarang ditambah P, Pak, jadi lengkap.
01:26Asalnya KDMP Kang Denimu, jadi ditambah P, jadi ditambah Pak Prabowo, Pak.
01:32Dan selanjutnya, ini daerah ini bukan penghasil beras, Pak,
01:36tapi penghasil singkong.
01:37Ini nanti ada penjelasan dari Ketua Kooperasinya, Pak.
01:40Terima kasih.
01:42Baik, silahkan Pak Ketua Kooperasi.
01:45Ini susah nirunya ini, bagus banget.
01:48Baik, mohon izin Pak Presiden.
01:51Di sini kami akan menyampaikan sedikit unit usaha tentunya ya,
01:56yang sudah diprogresskan sama pemerintah,
01:59dan kami sangat apresiasi.
02:01Dari semua yang mendukung kegiatan atau program Bapak Presiden.
02:09Dari mulai dari pupuk Indonesia,
02:11ada Pertamina,
02:14Aiput, Bulog,
02:16dari POS Indonesia,
02:19dari kesehatan, dari klinik, dan apotikernya tentunya,
02:24dan satu,
02:26maksudnya satu BUMN yang sangat support,
02:29khususnya untuk KDMP,
02:32desa sambalannya yaitu BRI.
02:35Terima kasih.
02:36Saya ingin ngepost buat BRI.
02:46Semua unit usaha yang sudah diprogresskan sama pemerintah,
02:50Alhamdulillah sudah bisa berjalan, Pak.
02:52Nah, justru yang kami mau angkat,
02:58ke depannya hasil taninya dengan komoditas pertanian,
03:01yaitu UPKI atau Singkong, Pak.
03:03Dan Alhamdulillah sekarang pun kita
03:06kedatangan tamu ya,
03:08di belakang dari Jepang, Pak.
03:10Yang akan membantu memasarkan hasil dari komoditas pertanian kami.
03:20Dan next-nya diolah sendiri, Pak, sama kooperasi.
03:24Baik, baik, Pak.
03:25Terima kasih banyak.
03:26Bapak Presiden, silakan, Pak.
03:27Terima kasih, Kang, Daddy.
03:33Ini Gubernur, saya lihat ada hadir Bupati.
03:38Ketua DPRD.
03:42Ketua itu lapar-lapar, Pak.
03:44Kayaknya saya kenal itu.
03:51Ini kayak desa hambalang ya, kira-kira.
03:53Kalau enggak beres, terlalu kalian itu ya.
04:03Gubernur, Bupati, Ketua DPRD.
04:08Kalau enggak beres, hati-hati, kau.
04:12Ada satu yang kurang, Pak.
04:13Enggak ada di kooperasi.
04:15Ketua kooperasi.
04:17Terima kasih.
04:18Baik, terima kasih, Pak Gubernur.
04:20Ketua kooperasi.
04:21Sehari-hari ya, Pak, jabatanmu.
04:23Ketua kooperasi.
04:24Kepala desa, Pak.
04:25Kepala desa, oh, merangkap.
04:27Bukan, Pak, bukan.
04:29Kegiatan ke seharian saya, saya belum usaha kayu, Pak.
04:34Di alokasikan untuk pembuatan pahit, Pak.
04:37Oh, bagus.
04:38Ya, makanya saya ngeri ini dekat Pak KDM, Pak.
04:43Takut dicaput izinnya, Pak.
04:46Pak Presiden, cuma satu yang tidak didapatkan di kooperasi.
04:49Rupanya tadi saya cek, Pak.
04:50Itu, cari jodoh susah di kooperasi, Pak.
04:58Awas, Pak.
05:01Itu pengusaha kayu yang benar, ya.
05:05Izin-izinnya benar, ya.
05:07Baik, terima kasih.
05:08Baik, terima kasih.

Dianjurkan