- kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - 2 pekan berlalu, kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan di indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta, polisi belum juga mengungkap penyebab kematian korban.
Polisi menjelaskan membutuhkan waktu menganalisis barang bukti elektronik.
Polda Metro Jaya menjamin bakal mengusut tuntas kasus kematian Arya menggunakan metode penyelidikan kriminal berbasis ilmiah.
Polisi telah memeriksa 15 orang saksi, terkait kematian Arya Daru mulai dari saksi di tempat kejadian, keluarga, rekan kerja hingga orang-orang yang terakhir berkomunikasi dengan korban.
Polisi mengaku penyelidikan memerlukan kehati-hatian dalam penyelidikan, termasuk mengolah barang bukti elektronik berupa CCTV dari 20 titik terkait aktivitas korban sebelum ditemukan tewas, hingga laptop pribadi korban.
Fakta baru di kasus tewasnya diplomat muda Kemlu, yakni soal kunci indekos.
Kami mendapatkan foto kunci yang terdapat di pintu kamar indekos korban di kawasan Menteng itu, yakni kunci yang bisa dibuka dengan akses kartu dan kunci yang hanya bisa dioperasikan dari dalam.
2 jenis kunci itu, yakni sebuah kunci yang menjadi satu set dengan gagang pintu merupakan kunci yang dapat dibuka dengan kartu akses, sementara kunci lainnya hanya bisa dibuka dari dalam dengan cara digeser, yakni kunci slot.
Selain temuan soal 2 jenis kunci yang terpasang di indekos Arya Daru, fakta lain soal kondisi kamar, terutama bagian plafon yang cukup rapi.
Tidak tampak kerusakan apa pun di plafon kamar indekos diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban.
Apakah temuan baru dari lokasi penemuan jenazah diplomat muda Kemlu di Menteng akan mempercepat kepolisian mengumumkan penyelidikan, kita bahas bersama Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Purnawirawan Arief Sulistyanto.
Baca Juga CCTV Ungkap Jejak Diplomat Kemlu Arya Daru Bawa Tas ke Rooftop Gedung Kemlu | KOMPAS MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/607317/cctv-ungkap-jejak-diplomat-kemlu-arya-daru-bawa-tas-ke-rooftop-gedung-kemlu-kompas-malam
#diplomat #diplomatkemlu #menteng
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/607320/misteri-kunci-kamar-diplomat-kemlu-kenapa-sebab-kematian-arya-daru-belum-terungkap-kompas-petang
Polisi menjelaskan membutuhkan waktu menganalisis barang bukti elektronik.
Polda Metro Jaya menjamin bakal mengusut tuntas kasus kematian Arya menggunakan metode penyelidikan kriminal berbasis ilmiah.
Polisi telah memeriksa 15 orang saksi, terkait kematian Arya Daru mulai dari saksi di tempat kejadian, keluarga, rekan kerja hingga orang-orang yang terakhir berkomunikasi dengan korban.
Polisi mengaku penyelidikan memerlukan kehati-hatian dalam penyelidikan, termasuk mengolah barang bukti elektronik berupa CCTV dari 20 titik terkait aktivitas korban sebelum ditemukan tewas, hingga laptop pribadi korban.
Fakta baru di kasus tewasnya diplomat muda Kemlu, yakni soal kunci indekos.
Kami mendapatkan foto kunci yang terdapat di pintu kamar indekos korban di kawasan Menteng itu, yakni kunci yang bisa dibuka dengan akses kartu dan kunci yang hanya bisa dioperasikan dari dalam.
2 jenis kunci itu, yakni sebuah kunci yang menjadi satu set dengan gagang pintu merupakan kunci yang dapat dibuka dengan kartu akses, sementara kunci lainnya hanya bisa dibuka dari dalam dengan cara digeser, yakni kunci slot.
Selain temuan soal 2 jenis kunci yang terpasang di indekos Arya Daru, fakta lain soal kondisi kamar, terutama bagian plafon yang cukup rapi.
Tidak tampak kerusakan apa pun di plafon kamar indekos diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban.
Apakah temuan baru dari lokasi penemuan jenazah diplomat muda Kemlu di Menteng akan mempercepat kepolisian mengumumkan penyelidikan, kita bahas bersama Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Purnawirawan Arief Sulistyanto.
Baca Juga CCTV Ungkap Jejak Diplomat Kemlu Arya Daru Bawa Tas ke Rooftop Gedung Kemlu | KOMPAS MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/607317/cctv-ungkap-jejak-diplomat-kemlu-arya-daru-bawa-tas-ke-rooftop-gedung-kemlu-kompas-malam
#diplomat #diplomatkemlu #menteng
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/607320/misteri-kunci-kamar-diplomat-kemlu-kenapa-sebab-kematian-arya-daru-belum-terungkap-kompas-petang
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Saudara dua pekan berlalu kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan di Indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta.
00:08Polisi belum juga mengungkap penyebab kematian korban.
00:12Polisi menjelaskan membutuhkan waktu menganalisa barang bukti elektronik.
00:17Polda Metro Jaya menjamin bakal mengusut tuntas kasus kematian Arya menggunakan metode penyelidikan kriminal berbasis ilmiah.
00:24Polisi hingga kini telah memeriksa 15 orang saksi terkait kematian Arya Daru mulai dari saksi di tempat kejadian, keluarga, rekan kerja hingga orang-orang yang terakhir berkomunikasi dengan Arya Daru.
00:37Polisi mengaku penyelidikan memerlukan kehati-hatian dalam penyelidikan termasuk mengolah barang bukti elektronik berupa CCTV dari 20 titik terkait aktivitas sebelum ditemukan tewas hingga laptop pribadi Arya Daru.
00:54CCTV ini setidaknya penyelidik telah mengambil rekaman dari 20 titik CCTV dimulai dari sirkel terkecil dari TKP yaitu lingkungan kos, korban,
01:11kemudian beberapa tempat yang pernah dikunjungi korban sampai tujuh hari terakhir ya.
01:18Enggak ini rekaman CCTV, kemudian juga lokasi-lokasi tempat kerja, lokasi lainnya yaitu tempat kerja korban.
01:28Pemeriksaan barang bukti digital ini masih berlangsung yang dilakukan oleh rekankan kami dari tim digital forensik dan analisis dari Direkturat Erserse Siber.
01:42Fakta baru di kasus tewasnya Diplomat Muda Kemlu yakni soal kunci Indekos.
01:51Kami mendapatkan foto kunci yang terdapat di pintu kamar Indekos korban di kawasan Menteng itu.
01:56Yakni kunci yang bisa dibuka dengan akses kartu dan kunci yang hanya bisa dioperasikan dari dalam.
02:01Dua jenis kunci itu yakni sebuah kunci menjadi satu set dengan gagang pintu yang merupakan bagian kunci sehingga dapat dibuka dengan kartu akses.
02:11Sementara kunci lainnya hanya bisa dibuka secara manual dari dalam dengan cara digeser atau kunci slot.
02:17Selain temuan soal dua jenis kunci yang terpasang di Indekos area Daru, fakta lain soal kondisi kamar terutama bagian plafon yang cukup rapi.
02:35Tidak tampak rusakan apapun di dalam plafon kamar Indekos Diplomat Muda Kemlu yang ditemukan tewas dengan kepala terlilih telakban.
02:47Sementara itu pihak keluarga almarhum area Daru Pangayunan tidak banyak berbicara kepada media soal teka-teki kematian korban.
03:01Ayah mertua Daru, guru besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada mengaku lelah lahir batin dan tidak memiliki informasi yang dapat dibagikan lantaran polisi
03:13belum memberikan kabar perkembangan pendidikan kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri itu.
03:18Bu, apakah ada keterlibatan lain?
03:22Kami sangat capek lahir batin. Mohon maaf. Jadi kami tidak bisa memberikan info apa kecuali.
03:31Mohon maaf sekali lagi, mohon maaf.
03:36Mohon maaf sekali lagi, mohon maaf.
03:40Capek lahir batin.
03:42Sudah satu minggu lebih, dua minggu lebih.
03:46Sudah ada informasi dari pihak pesawat.
03:48Belum ada.
03:50Dua pekan berlalu, penyelidik Polda Metro Jaya belum mengumumkan penyebab kematian Arya Daru Pangayunan,
04:08Diplomat Muda Kemlu yang ditemukan tewas terlakban di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat.
04:14Kabit Humas Polda Metro Jaya kompes adik Arisham Indradi memastikan,
04:18Hingga kini penyelidik masih mendalami sejumlah hal berdasarkan scientific investigation.
04:24Selain memeriksa 15 orang saksi yang berasal dari lingkungan indekos, rekan kerja dan keluarga,
04:31Polisi masih mendalami hasil pemeriksaan tim kedokteran forensik terkait waktu kematian hingga toksikologi
04:38untuk mengetahui ada tidaknya kandungan zat kimia di tubuh almarhum Daru.
04:45Sementara untuk mengetahui latar belakang Arya Daru,
04:48Polisi turut melibatkan tim ahli dari Psikologi Forensik.
04:52Tim penyelidik telah melakukan klarifikasi pengambilan keterangan dalam tahap penyelidikan,
04:58setidaknya ada 15 orang.
05:01Juga melakukan pendalaman terhadap latar belakang korban,
05:08yaitu dengan melakukan dan melibatkan tim ahli dari Psikologi Forensik.
05:18Ini juga kami lakukan untuk mengumpulkan peristiwa ini secara utuh.
05:25tim ahli ini punya metode pemeriksaan sendiri untuk melakukan penggalian terhadap latar belakang korban.
05:36Arya Daru Pengayunan merupakan diplomat muda yang pernah ditugaskan di sejumlah negara termasuk Myanmar.
05:43Daru juga pernah menjadi saksi dalam kasus TPPO di Jepang.
05:47Salah satu penjaga toko yang kerap bertemu dengan almarhum,
05:51Daru diketahui sebagai pribadi yang pendiam dan perfeksionis.
05:56Beliau sosok yang sangat pendiam, jadi saya lumayan lama kenal sama dia,
06:01sekitar hampir ada, kayaknya dua tahun deh di sini deh.
06:04Terus dia sosoknya perfeksionis, bersihan banget orangnya,
06:08dan dia nggak banyak ngomong, dia pendiam orangnya.
06:11Perfeksionisnya dari soal parkiran, parkiran khusus punya dia nggak boleh diparkirin sama siapapun,
06:17kayak device-nya dia harus tetep bersih terus, tetep bersih terus,
06:22dan dia kayak ya emang perfeksionisnya kelihatan banget dan bersih banget orangnya.
06:28Arya Daru Pengayunan ditemukan tewas di kamar Indekosnya pada 8 Juli 2025 lalu.
06:34Daru meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
06:38Keluarga almarhum bilang, Daru yang sedang bersiap untuk ditugaskan ke Finlandia,
06:43merupakan sosok suami yang kerap berkomunikasi dengan sang istri.
07:04Kasus kematian Arya Daru Pengayunan masih menjadi misteri.
07:09Belum diketahui pasti apakah almarhum meninggal akibat bunuh diri atau sebagai korban pembunuhan.
07:16Publik ini menanti ketepatan penyelidik untuk mengungkap kasus kematian diplomat.
07:22Tim Liputan, Kompas TV.
07:26Halo, lupa ketemuan baru dari lokasi penemuan jenazah diplomat muda Kemlu di Menteng, Jakarta Pusat,
07:32akan mempercepat kepolisian mengumumkan penyelidikan.
07:35Kita bahas bersama mantan Kabaris Kemporri, Komjen Punawirawan Arief Sulis Tianto.
07:40Selamat petang, Pak Arief. Semoga sehat-sehat selalu.
07:43Selamat petang, Jona. Terima kasih.
07:46Pak Arief gini, untuk saat ini bahwa polisi telah melakukan conference repairs terkait dengan menggunakan scientific investigation
07:53dan lima aspek itu termasuk dari inafis, forensik, kemudian digital forensik, DNA, dan juga C4 atau psikologi forensik.
08:01Lalu saat ini tingkat kesulitan seperti apa?
08:03Dalam perspektif Anda sebagai mantan Kabaris Kemporri,
08:06polisi juga belum menemukan unsur penyebab kematian.
08:09Ya, kalau mencermati perkembangan dari hasil penyidikan dan berbagai informasi,
08:16seperti terakhir yang disampaikan oleh Kompolnas,
08:19saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh Kompas TV tadi,
08:24polisi perlu berhati-hati.
08:26Karena ini juga untuk menjaga perasaan dari keluarganya.
08:31Yang jelas tadi diterapkan CNTP Grand Investigation.
08:36Ini Polri pasti membuat dua hipotesan, hipotesan terhadap kematian saudara Daru ini.
08:46Yang pertama, apakah bunuh diri?
08:48Yang kedua, atau pembunuhan?
08:50Dua hal ini nanti yang akan menjadi satu kesimpulan, tentunya salah satunya.
08:57Nah, dari semua olah TKP, pemeriksaan CCTV, kemudian juga pemeriksaan otopsi,
09:07sampai kepada teksikologi forensik, sampai kepada pemeriksaan di luar TKP, masalah pribadi di korban.
09:18Ini diperlukan bagi kepolisian untuk mengumpulkan alat bukti, menemukan motif dari kesimpulan yang akan diambil oleh kepolisian nanti.
09:31Sehingga saya setuju kalau memang harus hati-hati, tetapi kalau memang hasilnya sudah maksimal seperti itu,
09:38ya sudah, disampaikan saja.
09:41Toh juga ini sudah maksimal, apakah ini bunuh diri ataukah pembunuhan?
09:48Memang ada risikonya kalau bunuh diri, apa motifnya?
09:51Pak Arief, dari situasi di kondisi di Indekos atau dari kamar bahwa polisi menemukan tidak ada kerusakan di bagian pelafon,
10:00namun juga dalam kondisi pintu yang kita dapatkan gambar, yaitu smart key tentu satu lagi atau kunci akses,
10:07dan kemudian ada kunci slot yang terkunci dari dalam.
10:10Dalam analisis Anda atau perspektif Anda, ini seperti apa?
10:13Sebenarnya ini bagian dari sebuah krusial untuk bagian penuntuan penyebab kematian.
10:19Iya, artinya dari satu fakta ini, dari kunci dan akses masuk, kemudian dari pelafon, ruangan yang tidak ada kerusakan.
10:27Artinya korban ini kan ada di dalam ruangan itu sendiri, tidak ada orang lain yang masuk.
10:33Nah, apakah, ya, apakah ada tanah di luar ruangan sebelum dia masuk ke ruangan,
10:40kemudian mengunci pintu dengan gerendel atau slot yang manual itu tadi,
10:45dia mungkin memasukkan sesuatu ke dalam tubuhnya, minuman atau makanan yang menimbulkan efek kepada psikologisnya,
10:55sehingga dia melakukan seperti itu, inilah yang mungkin sedang didalami oleh kepolisian.
11:00Sehingga saat yang dimakan atau diminum itu menimbulkan desakan atau tekanan psikologis,
11:08sehingga yang bersangkutan melakukan tindakan-tindakan yang seperti itu,
11:13siapa yang memasukkan, siapa yang memberi, dan lain sebagainya.
11:17Ini ya harusnya segera dikutuskan saja.
11:21Sebenarnya berapa lama, Pak, untuk mengetahui dari hasil laboratorium forensik, terutama toksikologi,
11:28kemudian tadi juga ada terkait dengan temuan-temuan lainnya, sidik jari,
11:33dan juga DNA dari korban itu sendiri ataupun di ruangan inderkos milik korban.
11:38Seperti apa, Pak, untuk waktu akhirnya polisi bisa mengetahui?
11:42Kalau pemeriksaan secara fisik, kemudian organ dalam,
11:47mungkin kemampuan kita sudah cukup bagus di kedokteran forensik-pohri.
11:54Tetapi ketika sudah melakukan pemeriksaan terhadap toksikologi,
11:59ada zat-zat yang memang tidak semua laboratorium forensik itu bisa melakukan analisis.
12:07Pernah satu ketika kami melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan yang melibatkan racun,
12:15kami harus bekerja sama dengan laboratorium forensik di luar negeri.
12:21Karena memang zat itu harus diekstrak, harus diterinti oleh yang punya kemampuan seperti itu.
12:28Apakah ini yang menjadi penyebabnya atau ada penyebab lain?
12:33Kita belum tahu.
12:35Tapi yang jelas, dua hipotesis itu harus segera dijawab oleh kepolisian untuk memberikan pastian.
12:41Seperti Bapak mertuanya tadi, kami sudah tekanan batin dan lain sebagainya.
12:46Itu yang diharapkan.
12:48Saya pikir kalau memang itu sudah akuntabel, sudah otentik, semua bukti yang dikumpulkan,
12:55kesimpulannya memang seperti itu, apa salahnya?
12:59Tentu ini kita juga mendapatkan foto terkait dengan bagian kunci ini,
13:03juga kita melihat ada bagian cat yang berbeda dari titik kunci tersebut.
13:08Lalu apakah ini bisa juga menjadi bagian analisis Pak Arief?
13:11Ya, kalau cat itu kan bisa dilihat nanti apakah dia baru atau kalau lama.
13:19Tapi yang jelas, akses masuk itu tidak bisa kalau orang dari luar menggunakan kunci akses yang digital itu.
13:30Karena dikunci dari dalam dengan menggunakan slot.
13:34Sampai penjaga kos-kosan harus mencongkel jendela.
13:38Karena ternyata akses dengan kartunya tidak bisa dipakai,
13:42akibat dari slotnya yang dikunci secara manual itu tadi.
13:46Begitu, Jona.
13:49Baik, Pak Arief saya bacakan sebentar untuk terkait dengan penemuan terbaru,
13:54terkait dengan bahwa polisi dimenyita ada 20 titik TKP,
13:58terutama pada tanggal 7 Juli menuju tanggal 8 Juli,
14:01di mana waktu dugaan kematian dari korban Arya Daru Payungayunan.
14:06Dan ini juga polisi menyebutkan ada temuan bahwa sebelum kembali ke indekosnya,
14:11korban menuju rooftop dari gedung Kemlu.
14:15Dan waktunya cukup lama, Pak Arief.
14:17Artinya sekitar dari pukul 21 hingga 23,
14:21atau ada waktu satu setengah jam,
14:23sebelum akhirnya dia kembali ke indekosnya.
14:25Apakah ini juga bagian yang perlu sangat diteliti oleh penyidik?
14:31Iya, pasti itu diteliti.
14:34Seperti saya sampaikan di Komas TV sebelumnya,
14:37hubungan atau interaksi pribadi yang bersangkutan,
14:42baik dengan keluarganya, dengan teman kerjanya,
14:46atau dengan teman interaksi sosial yang di luar,
14:49apakah ada hal-hal yang membuat tekanan di dalam kecilan?
14:53Baik, ini gambarnya ya, Pak. Kita coba tampilkan di sini ya, Pak.
14:57Silahkan, Pak.
15:01Bahwa ini gambar bahwa sebelumnya polisi menyebut bahwa
15:04dari 20 titik TKP, korban sebelumnya berbelanja
15:09di sebuah salah satu mall di Jakarta Pusat,
15:11membawa tas belanja dan juga tas ransel.
15:14Namun, dari titik CCTV yang kita temukan ini,
15:18bahwa korban atau Arya Daru ini berada di atas rooftop,
15:25atau atap gedung, dan kemudian dari temuan polisi bahwa cukup lama,
15:31sekitar hampir satu setengah jam, korban berdiri di atas rooftop,
15:35dan kemudian kembali turun menuju indekos,
15:38tanpa membawa barang yang tadi dia bawa,
15:40seperti tas ransel maupun belanjaan.
15:43Ya, itu pasti akan didalami oleh tim penyidik.
15:47Apakah ini merupakan kebiasaan yang disangkut baik,
15:51atau baru kali itu saja.
15:53Sehingga ada apa sebetulnya yang putuskan sampai di atas.
15:57Apakah dia mencari angin,
15:59atau ingin melihat pemandangan di atas,
16:01atau ada hal lain.
16:02Itulah yang bisa dicari jawabannya.
16:04Baik, kita dengarkan lebih lengkap
16:06keterangan dari Kabupaten Humas,
16:08Pol dan Metro Jaya, Kompas Adha Arisham.
16:10Jam 21 lebih 43 sampai jam 23 lebih 09,
16:23atau sekitar 1 jam 26 menit,
16:27diduga korban berada di rooftop lantai 12 gedung Kemenlu.
16:35Awalnya korban naik membawa tas gendong,
16:40dan tas belanja.
16:42Kemudian saat turun,
16:45korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja.
16:49Inilah fakta yang ditemukan.
16:52Ya, ini masih dikumpulkan terus.
16:56Kumpulan fakta-fakta, nanti kesesuaian,
17:00apa yang dilakukan korban di sana, dan lain sebagainya.
17:05Ya, apa yang bisa dapat Anda sampaikan Pak Arief
17:08terkait dengan temuan polisi ini?
17:09Terutama CCTV di atas atap gedung.
17:12Ya, ini kan penyidik baru menemukan satu fakta
17:17yang bersangkutan selama 1 jam 26 menit
17:21berada di rooftop di lantai 12 kantornya.
17:24Tentu ini akan dikonfirmasi dengan informasi-informasi yang lain.
17:30Siapa yang tahu apakah yang bersangkutan itu pamit dengan temannya,
17:34apa tujuannya naik ke sana,
17:36tentu ini akan didalami.
17:38Dan tidak bisa kita menyimpulkan dari satu fakta ini saja.
17:42Tetapi ini adalah fakta yang penting untuk didalami.
17:46Apakah kebiasaannya bersangkutan begitu?
17:49Apakah ini baru pertama kali ini?
17:52Mengapa dia sampai naik ke atas?
17:54Apakah ada masalah?
17:56Masalah itu apakah masalah keluarga?
17:58Memang tidak ada masalah selama ini?
18:00Ya berarti harus dicorek.
18:02Atau ada masalah yang lainnya.
18:04Masalah dengan pekerjaan, masalah karir,
18:07atau masalah-masalah keuangan dan lain sebagainya.
18:09Banyak hal yang bisa diungkap dari sikap dan perilaku yang ditemukan.
18:14Dan ini adalah fakta yang cukup baik untuk bisa mendukung
18:18di dalam proses penyidikan nanti.
18:20Baik, kita nantikan.
18:21Tentu polisi butuh waktu dan juga hati-hatian
18:24untuk menentukan unsur penyebab kematian dari korban Arya Darupang Yunan,
18:29Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri.
18:31Terima kasih atas perspektif Anda, Bapak Arief Sulistianto, mantan Kabar Eskim.
18:37Terima kasih, Bapak.
18:38Terima kasih.
18:39Terima kasih.
Dianjurkan
1:24
|
Selanjutnya
1:30:00