Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 9/7/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia melihat pemakzulan ini adalah gerakan atau sikap politik. Tapi mestinya harus diikuti aturan hukum.

"Biar ini tidak digoreng ke sana ke mari, bacakan, minta pendapat masing-masing fraksi, jadi pendapat DPR Kalau semua bilang tidak memenuhi syarat, case closed," katanya.

Sementara itu Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago mengatakan Nasdem tidak setuju dengan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, karena tidak ada dari 5 syarat (pengkhianatan, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat, perbuatan tercela) itu dilanggar.

Partai Nasdem berpegang teguh pada restorasi Indonesia, ketersediaan lapangan kerja yang cukup, akses pelayanan publik kepada masyarakat, lebih penting dari politik praktis.

Wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menguat. DPR menyatakan sudah menerima surat permintaan pemakzulan Gibran dari Forum Purnawirawan TNI dan akan memprosesnya.

https://www.youtube.com/watch?v=X0Cd-ub3IKE



#gibran #wapres #pemakzulan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/604240/golkar-minta-dpr-segera-bacakan-surat-pemakzulan-gibran-dari-purnawirawan-tni-satu-meja
Transkrip
00:00Masih bersama saya Budi Mantan Raja di satu meja The Forum, Mbak Irma Caniago.
00:10Isu ini sudah cukup lama, ya sejak April sampai sekarang kira-kira 3 bulan gitu.
00:16Bagi Mbak Irma dari Nasdem ini isunya akan diselesaikannya gimana ya,
00:20agar tidak kayak terus terbawa sampai kapan entah kapan gitu.
00:23Kalau saya terus terang berpegang pada keputusan yang disampaikan Ketua Umum kami di media.
00:30Terkait dengan pemakzulan Nasdem menyampaikan ketidaksetujuannya, satu.
00:36Karena tidak ada dari lima syarat yang dipersyaratkan itu dilanggar, itu satu.
00:43Nah yang kedua, kami berpegang teguh kepada Restorasi Indonesia.
00:49Restorasi Indonesia.
00:50Bahwa kesejahteraan masyarakat, keamanan masyarakat, ketersediaan lapangan pekerjaan yang cukup,
00:58apa namanya, akses pelayanan publik kepada masyarakat, itu jauh lebih penting daripada untuk ngomongin soal politik praktis.
01:07Jadi, kenapa Nasdem tidak mengambil kursi menteri?
01:12Karena kami ingin memberikan role model bagi semua partai politik gitu ya.
01:18Jangan mendukung karena kursi.
01:21Kami mendukung pemerintah hari ini karena kami ingin pemerintahan ini berjalan dengan astacitanya Pak Prabowo menuju Indonesia emas.
01:34Itu yang kami dukung.
01:36Bukan sekedar kursi menteri.
01:38Karena kami dulu berlawanan.
01:39Kalau kita sudah berlawanan, tiba-tiba kita minta kursi menteri.
01:43Aneh ya.
01:43Aduh.
01:44Bahaya juga kita.
01:45Bang Doli, jadi tadi selain harapannya adalah segera dibacakan dan kemudian fraksi,
01:50kemudian menyatakan sikap dan kemudian kekis klus atau bagaimana bayangan Bang Doli
01:55agar isu ini bisa segera selesai dan berhadapan dengan masalah nyata di Indonesia?
02:00Saya kira kita semua harus menyadari, memahami bahwa Indonesia ini bergerak maju.
02:05Ya, sistemnya sudah mulai tertata, baik itu demokrasi maupun hukum kita gitu.
02:12Nah, ini juga harus didukung oleh komitmen kita untuk tertib terhadap sistem dan hukum yang kita bangun.
02:18Nah, tadi cerita misalnya, bagaimana pada saat Pak Habibie dulu mundurkan diri,
02:23atau Pak Hatto mundurkan diri, Pak Habibie naik gitu ya,
02:27terus kemudian gue sudur di impeachment.
02:29Nah, pengalaman-pengalaman itu kan membuat kita menjadi, membuat sistem yang lebih baik.
02:33Makanya sekarang itu susah mau jatuhin presiden sama wakil presiden itu, gitu.
02:37Supaya apa? Supaya kita ini mulai tertib, 5 tahun sekali kita belajar,
02:42kalau misalnya kemarin kita nggak kurang menang, ya nanti siapin 5 tahun lagi.
02:46Nah, oleh karena itu menurut saya, termasuk mekanisme yang sekarang ini,
02:49pemazulan ini adalah sebuah gerakan atau sikap politik, keputusan politik.
02:54Tapi, nggak dengan mudah, harus diikuti dengan aturan hukum, gitu.
03:00Nah, nggak apa-apa, ada masyarakat yang mengatakan harus dimaksudkan,
03:04monggo, nggak ada masalah.
03:06Masyarakat yang tadi Mbak Bimila mau ngedumel, boleh.
03:10Tapi ngedumel harus ada batasnya, kan?
03:12Batasnya apa? Tadi sistem hukum dan salah macam itu.
03:15Nah, jadi oleh karena itu,
03:16Bapak-Bapak silahkan sampaikan, kami suratnya sudah masuk.
03:21Dan menurut saya tadi sekali lagi,
03:23biar ini nggak digoreng-goreng sana kemari,
03:26bacakan, minta pendapat masing-masing fraksi,
03:30jadi pendapat DPR,
03:31kalau semua mayotis bilang ini tidak memenuhi syarat,
03:34selesai, case close.
03:36Oke, Mbak Bibi gimana?
03:39Kita menunggu respon dari DPR.
03:42Ini Wakil Ketua Balak sudah mengatakan,
03:47yang memang the sooner the better.
03:51Jadi DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat,
03:55kita harapkan memang fungsi representasi itu
03:59dijalankan secara efektif.
04:01Oleh karena itu, ada keterukuran.
04:03Jadi kita memilih sistem demokrasi itu,
04:06salah satunya adalah kita diberikan satu keterukuran,
04:09satu kepastian.
04:10Jadi bukan dipanggang.
04:13Memang politik itu selalu wait and see dan sebagainya.
04:16Tapi ini bisa menjadi quote-unquote bola liar.
04:19Bola liar?
04:20Bisa kemana larinya?
04:21Betul.
04:23Bisa kemana-mana ini.
04:25Sementara Indonesia sedang tidak tentu...
04:28Baik-baik saja?
04:29Iya, sedang tidak baik-baik saja.
04:31Kita ingin ada tentu konsolidasi gitu ya,
04:36bangsa Indonesia menuju nanti
04:37bagaimana kita jauh lebih sejahtera dan sebagainya.
04:41Kita setuju dengan membangun.
04:43Tapi tidak boleh juga kita ignorant gitu ya.
04:45Seolah-olah kita itu fine-fine saja.
04:48Kita harus membenahi yang kurang bagus tadi itu
04:50dengan memberikan pelajaran
04:52bahwa kalau dipaksakan kehendak itu,
04:56ternyata akan muncul belakangan
04:58yang menjadi boomerang bagi perjalanan satu politik kita.
05:04Nah ini kan instabilitas politik bisa shaky.
05:06Dan nanti akan delegitimasi terjadi
05:09kalau terus menerus tidak ada respon.
05:12Nah ini yang kita harapkan respon itu ditunjukkan.
05:15Bukan berarti bahwa kita memaksa-maksa,
05:18tapi memang seperti itu.
05:20Jadi Mas Doli sudah mengatakan tadi itu,
05:22tolong direspon oleh DPR.
05:24Pak Burhan,
05:27jadi kalau manuver dari Forum Purnawirawante ini
05:30tentunya sepengetahuan Presiden Prabowo ya?
05:33Saya kira Presiden Prabowo
05:35dengan banyak mata dan telinga
05:37pasti tahu ada manuver semacam ini ya.
05:43Dan buat saya sih,
05:45saya sebagai bagian dari masyarakat
05:47menuntut aktor politik
05:50untuk mempercepat proses ini
05:51supaya tidak berlarut-larut.
05:53Dan buat Mas Gibran juga penting
05:56karena ini menyandra dirinya ya.
05:59Kalau misalnya tidak segera diselesaikan.
06:01Dan yang paling penting buat saya
06:03sebagai bagian dari masyarakat adalah
06:05kita menunggu aksi konkret dari pemerintah
06:08berkaitan dengan rapot-rapot yang masih merah.
06:10Terutama soal ekonomi.
06:12Misalnya,
06:13dan dunia sudah mengoreksi
06:15pertumbuhan ekonomi
06:16dari 5,1 persen menjadi 4,7 persen.
06:19Dan dua kuartal pertama kita
06:21dibawah 5 persen.
06:23Yang kedua PHK.
06:24Sampai Kementerian Tenaga Kerja
06:26tidak mengeluarkan data yang sebenarnya.
06:28Kemudian rupiah itu turun 10 persen.
06:30Indeks harga saham turun 20 persen.
06:33Ini agenda yang jauh lebih penting
06:34untuk kita dengar
06:36apa sih yang dikerjakan oleh pemerintah dan DPR
06:39berkaitan dengan isu global, geopolitik,
06:43kondisi ekonomi yang tidak menentu.
06:46Tarif Trump yang masih dikenakan 32 persen
06:49kepada Indonesia.
06:50Ini hal-hal yang konkret.
06:51Yang menurut saya membutuhkan penanganan yang jauh lebih berat.
06:56Dan tidak butuh gimmick sebenarnya.
06:59Tetapi butuh aksi konkret.
07:01Dan menurut saya,
07:01Pak Prabowo masih punya modal politik yang besar
07:04dengan dukungan DPR yang luar biasa.
07:08Dan saat yang sama,
07:09approval ratingnya minimal masih di atas 70 persen.
07:12Masih oke.
07:12Artinya ini modal yang luar biasa
07:15yang seharusnya bisa dimanfaatkan
07:18untuk mempercepat agenda astacita
07:20yang beliau tetapkan
07:23sebagai semacam legasi
07:24pemerintahan Prabowo sekarang.
07:27Tapi artinya Presiden Prabowo kan juga bisa
07:28menginstruksikan atau mempersuasi
07:31partai-partai politik DPR
07:32untuk segera membacakan
07:33dan kemudian case close kan sebetulnya?
07:35Nah ini, jadi sebenarnya
07:37dengan posisi sekarang,
07:39Pak Prabowo itu Presiden
07:41terasa itu Presiden paling kuat
07:43pas kareformasi.
07:44Bukan hanya dukungan di parlemen,
07:47tapi juga kemenangannya
07:48di 2024 itu 96 juta
07:51secara absolut.
07:5258,6 persen.
07:54Bahkan secara absolut mengalahkan
07:56kemenangan Biden di 2020,
08:00Pak Jokowi 2014-2019,
08:02termasuk juga mengalahkan kemenangan Obama.
08:04Dengan modal sebanyak itu
08:07sebenarnya tidak ada alasan
08:08buat Pak Prabowo untuk gagal.
08:10Sebenarnya ya.
08:11Tapi lagi-lagi,
08:12kita jangan sampai
08:14membuat agenda pemerintahan
08:16terdistract.
08:17Dan kalau misalnya itu terjadi,
08:20harusnya Pak Prabowo bisa kan.
08:22Bicara kepada partai-partai pendukungnya
08:24mudah sekali.
08:25Memanggil Mbak Irma
08:26Bang Goli sudah selesai kasai.
08:28Tapi kenapa enggak ya?
08:31Nah, saya tidak tahu
08:32apakah belum
08:33ataukah kita masih menikmati drama
08:35yang tidak penting
08:36di DPR sehingga kita lupa
08:38bahwa ada banyak agenda
08:39yang belum selesai.
08:40Oke, baik.
08:41Kita tunggu Mas,
08:41kita tunggu DPR membacakan.
08:43Oh, tunggu ya?
08:44Kita tunggu.
08:44Oke, baik.
08:45Prabowo-Han,
08:46Mbak Irma,
08:47Mbak Wiwi,
08:48dan Mbak Goli
08:49terakhir bergabung
08:49di satu meja dekoru.
08:50Terima kasih.

Dianjurkan