- 9/7/2025
KOMPAS.TV - Bareskrim Polri akhirnya merespons desakan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dengan menggelar perkara khusus terkait kasus dugaan ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, Rabu (9/7).
Lantas, apa saja yang digali Bareskrim dalam gelar perkara ini? Seperti apa akhir dari polemik dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Presiden Jokowi?
Simak ulasannya bersama pihak penggugat yang juga Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadillah, serta kuasa hukum Presiden Jokowi, Firman Laksana.
#jokowi #roysuryo #ijazahjokowi
Baca Juga [FULL] PPATK-Pakar Jawab soal Penerima Saluran Bansos Terindikasi Judol | SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/604246/full-ppatk-pakar-jawab-soal-penerima-saluran-bansos-terindikasi-judol-sapa-malam
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604248/full-kulik-di-balik-gelar-perkara-khusus-ijazah-jokowi-bukti-baru-roy-suryo-kuat-sapa-malam
Lantas, apa saja yang digali Bareskrim dalam gelar perkara ini? Seperti apa akhir dari polemik dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Presiden Jokowi?
Simak ulasannya bersama pihak penggugat yang juga Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadillah, serta kuasa hukum Presiden Jokowi, Firman Laksana.
#jokowi #roysuryo #ijazahjokowi
Baca Juga [FULL] PPATK-Pakar Jawab soal Penerima Saluran Bansos Terindikasi Judol | SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/604246/full-ppatk-pakar-jawab-soal-penerima-saluran-bansos-terindikasi-judol-sapa-malam
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604248/full-kulik-di-balik-gelar-perkara-khusus-ijazah-jokowi-bukti-baru-roy-suryo-kuat-sapa-malam
Kategori
š
BeritaTranskrip
00:00Frono Jiwo, huruf A-nya juga masuk.
00:02Saya yang kepotong, ijazahnya Mirarimuliano, huruf A-nya juga masuk.
00:05Ijazah milik Jokowi Dodo, 1120.
00:08Huruf A-nya dalam bahasa Jawa, mecotot.
00:11Mecotot itu artinya keluar.
00:12Jadi tidak identik.
00:15Cakap saja, ijazahnya Jokowi Dodo, mecotot.
00:19Mecotot itu keluar.
00:20Artinya tidak identik.
00:22Hasil uji ELA atau error level analysis menghasilkan ijazah Jokowi
00:25menunjukkan error pada bagian logo dan pas foto.
00:28Artinya pas fotonya diganti, logo-nya diganti.
00:32Sementara itu, kuasa hukum Jokowi Yaakub Hasibuan bilang
00:35apa yang dilakukan dan disampaikan Baris Krim sudah sesuai prosedur
00:38dan membuktikan ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia itu asli.
00:42Yaakub pun menyayangkan apa yang disampaikan Roy Suryo CS.
00:46Hari ini tidak ada bukti baru atau nofum.
00:49Khusus hari ini sudah selesai dan mengkonfirmasi bahwa penyelidikan
00:54yang dilakukan oleh Baris Krim Polri itu sudah sesuai
00:56dengan SOP yang seharusnya.
00:59Jadi, case close.
01:00Kita tidak melihat lagi ada chance bahwa mereka...
01:03Karena gini, tadi mereka tidak berhasil untuk menunjukkan
01:07di mana cacatnya penyelidikan Baris Krim.
01:10Mereka juga tidak berhasil untuk memberikan nofum, bukti baru.
01:14Ini ada bukti baru loh, bahwa ada dugaan ijazah palsu.
01:17Sehingga mereka harus berhenti.
01:18Nah, membuktikan kepalsuannya ada di mana.
01:22Padahal kan ini kebalik-balik gitu.
01:23Masa mereka yang mendalirkan keaslian, tapi mereka yang...
01:27Eh, itu kepalsuan. Eh, itu palsu.
01:29Makanya tunjukin dong aslinya.
01:31Dan sampai hari ini pun, mungkin tadi rakan-rakan sudah dengar juga dari pihak mereka,
01:35mereka masih tetap sama juga.
01:37Memintanya intinya, tunjukin dong aslinya, tunjukin dong aslinya.
01:40Saudara Baris Krim Polri akhirnya menjawab desakan TPUA melakukan gelar perkara khusus
01:46kasus ijazah Jokowi hari ini.
01:49Lalu apa yang digali Baris Krim?
01:50Hingga seperti apa akhir dari kasus dugaan ijazah palsu Presiden Ketujuh Republik Indonesia itu?
01:55Kita ulas lengkapnya bersama penggugat ataupun pelapor yang juga Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadilah.
02:01Dan Kuasa Hukum Jokowi, Firman Laksana.
02:05Selamat malam, Bapak-Bapak.
02:06Selamat malam, Pak Ardi.
02:10Baik.
02:10Saya ke Pak Rizal dulu kalau begitu.
02:13Pak Rizal, tadi pada saat gelar perkara, gelar perkara khusus ini,
02:17ada bukti baru nggak atau nofum yang diajukan TPUA untuk mendukung tuduhan bahwa ijazah Jokowi ini palsu?
02:25Ya, saya kira ada ya.
02:27Bahwa apa-apa yang disampaikan oleh Dr. Roy Suryo soal ijazah nomor 115, 116,
02:35117, itu belum pernah terungkap waktu pengumuman dari Dirti Pidum.
02:42Dirti Pidum hanya menyatakan telah membandingkan dengan tiga ijazah temannya.
02:48Yang tidak jelas identitasnya siapa tiga temannya itu,
02:53sehingga menyimpulkan bahwa ijazah Jokowi Dodo identik dengan ketiga temannya itu.
03:01Tapi Pak Roy Suryo dalam gelar perkara khusus tadi telah menunjukkan adanya tiga ijazah juga.
03:11Yang tersebut tadi dari ijazah milik Prono Jiwo, milik Almarhum Harimulyono, milik Sri Murtiningsih, gitu kan.
03:22Yang ketiganya itu identik.
03:24Tapi dibandingkan dengan ijazahnya Jokowi Dodo nomor 1120, ternyata tidak identik.
03:32Jadi kalau mau disimpulkan gitu kan, kemarin Dirti Pidum mengumumkan identik.
03:38Tapi fakta yang disampaikan bukti tadi gelar perkara khusus seharusnya menjadi tidak identik.
03:46Oke, tadi Pak Rizal ada di dalam juga kan ya berarti?
03:50Saya ada di dalam, saya menyampaikan keberatan-keberatan kenapa TPUA mengajukan gelar perkara khusus sehingga itu dikabulkan.
03:59Nah, pada saat itu sudah ada langsung tanggapan dari Baraskrip atau belum?
04:03Belum. Jadi semua didengar dulu pihak-pihak.
04:07Setelah itu sesi kedua baru dirapatkan Karawa Sidik dengan pihak penyidik.
04:13Ya, kita belum tahu apa hasilnya.
04:15Oke, nah saya ke Bung Firman.
04:18Bung Firman, Anda tadi menyebut Baraskrip juga sudah sesuai dengan SOP-nya lah ya.
04:22Pada gelar perkara yang sebelumnya digelar, bukan bergelar perkara khusus yang sebelumnya nih ya.
04:26Ini sudah sesuai sebenarnya.
04:27Nah, tapi kembali gelar perkara khusus digelar hari ini.
04:31Kalau menurut Anda yang disebut Pak Rizal tadi ada nofum, itu Anda sepakat ada yang baru?
04:36Ada keterbaruan dari gelar perkara khusus ini?
04:39Jadi terima kasih Pemirsa, terima kasih semuanya.
04:42Jadi hari ini adalah suatu permohonan yang menurut tempat kami sesungguhnya,
04:48kami tidak menyetujui dilakukan.
04:56Karena itu akan memberikan alasan-alasan lain.
05:00Hanya karena sudah diberikan panggilan dan ditentukan oleh pihak Polri,
05:04kami menghargai dan kami mengapresiasi ini.
05:07Seperti itu dulu.
05:09Kemudian, mengenai apa yang disampaikan oleh Pak Rizal tadi,
05:13bahwa apa yang disampaikan itu sebenarnya tidak mempengaruhi apapun.
05:17Karena tentu,
05:19apa yang disampaikan,
05:22baik yang katanya ahli dan sebagainya itu,
05:25tentu kan harus ada kualifikasinya,
05:28ada tetap caranya.
05:29Nah, hanya seperti tadi sudah kami lakukan juga dengan Pemirsi Pers,
05:33bahwa semua yang disampaikan,
05:35hal apapun terkait dengan penghentian ini,
05:42artinya penghentian pendidikan yang sudah dilakukan ini,
05:46menurut hemat kami,
05:47itu sudah benar,
05:49dan sesuai dengan prosedur,
05:50tidak ada prosedur-prosedur yang dilanggar di sini.
05:54Dan hari ini,
05:55apa yang disampaikan ini hanya sensasi-sensasi saja.
05:59bahwa ada pembandingan-pembandingan,
06:02ini membuktikan bahwa
06:03kalau tidak menggunakan analisa
06:05ataupun proses dari pihak kubu daripada pengadu ini,
06:11maka tidak akan ada yang dianggap asli.
06:13Jadi, saya hanya mau menyampaikan,
06:15ini kita ikuti, kita hargai,
06:19kita hormati semua proses,
06:21namun demikian menurut kami,
06:23ini tidak akan mempengaruhi apapun,
06:25karena semua proses yang dilakukan oleh pihak baris krim
06:27sudah sesuai dan tidak ada yang salah.
06:30Oke, baik.
06:32Saya kembali ke Pak Rizal.
06:33Pak Rizal, ini ada pendapat juga dari kuasa hukumnya Pak Jokowi,
06:36bahwa sebenarnya kasus ini kan,
06:39atau izasa itu kan bukti fisiknya adalah
06:42secara kertas lah ya,
06:43selembar kertas begitu.
06:44Dan itu dianalogikan sebagai
06:46benda yang harus dianalisis melalui analog,
06:49bukan digital forensik.
06:50Sedangkan tadi ahli-ahli yang dihadirkan oleh TPUA,
06:53ini ada ahli digital forensik,
06:55ada ahli telematika, dan sebagainya.
06:57Bagaimana Anda merespons tanggapan ini?
07:00Ya, saya kira pada awalnya,
07:02kita berharap gitu Pak Jokowi bisa.
07:08Ya.
07:09Pak Rizal?
07:11Baik.
07:12Sepertinya kami mengalami kendala komunikasi dengan Pak Rizal,
07:16kami akan coba kembali hubungi Pak Rizal,
07:18tapi sambil menunggu Pak Rizal tersambung kembali,
07:20saya kembali ke Pak Firman dulu.
07:21Pak Firman, apa betul,
07:22tadi dari Anda juga ada seperti itu,
07:26ada anggapan seperti itu,
07:27yang saya sebutkan tadi.
07:29Ya, bahwa memang kan kita sudah ketahui,
07:32bahwa produk ijasa Bapak Jokowi itu adalah anak.
07:35Oke.
07:35Maka,
07:37tidak bisa dilakukan analisa digital.
07:39Orang analog,
07:40yang mengeluarkan pun sudah melakukan verifikasi-klarifikasinya.
07:43Oke.
07:44Sehingga tentu,
07:46itu sudah final.
07:48Apapun yang disampaikan oleh pihak-pihak sana,
07:50pihak-pihak pengadu,
07:51pengadu tentu akan mencoba berdalil,
07:54karena sebenarnya ini sesinya,
07:56sekarang ini adalah sesi di Polda Metro Jaya,
07:58pengaduan dilakukan oleh Pak Jokowi.
08:00Mengenai pengaduan yang mereka lakukan,
08:03yang tadi dipaparkan secara baik,
08:05secara panjang lebar,
08:07kami mencermati,
08:08dan menurut kami itu sudah selesai.
08:10Karena tidak ada hal apapun yang tidak tanggar.
08:13Demikian.
08:13Oke, baik.
08:14Saya ke Pak Rizal lagi.
08:14Pak Rizal sudah bisa tersambung lagi ya?
08:17Iya, iya, iya.
08:17Pak Rizal tadi terputus,
08:19mohon maaf,
08:19Anda tadi,
08:20publikasi Anda terputus.
08:21Sehingga saya juga belum bisa menangkap apa yang Anda sampaikan.
08:23Ya, saya ulangi lagi tadi,
08:25soal tadi yang pertanyaannya masih sama.
08:27Anggapan bahwa,
08:28apa yang dihadirkan hari ini oleh TPUA,
08:30ahli-ahli digital forensik,
08:31dan telematika ini tidak relevan,
08:33karena dianggap bahwa ijasa ini adalah wujud fisiknya analog.
08:37Sehingga,
08:37penyelidikan atau penyelidikannya juga harusnya bukan digital forensik.
08:41Bagaimana Anda meresponsi ini?
08:42Ya,
08:42sebetulnya dengan gelar perkara khusus yang disebut pengulangan,
08:46katakanlah dari gelar perkara yang awal,
08:49yang kita tidak puas,
08:50karena kita tidak dimintakan pandangannya,
08:52diharapkan,
08:53kalaupun mau analog yang ada,
08:56ya itu tunjukkan, gitu.
08:57Sehingga dengan begitu,
08:59maka bisa dilakukan pengujian,
09:01walaupun tidak sekarang,
09:03tapi setelah itu.
09:04Tapi sudah jelas sekarang, gitu.
09:06Dengan objek yang sama.
09:09Namun karena tidak,
09:10ada,
09:11ya berarti kita berangkat dari analisa yang ada, gitu.
09:15Dan bukan berarti bahwa,
09:17belum pernah ditunjukkannya oleh Joko Widodo yang asli,
09:20bukan berarti sama sekali tidak tahu,
09:22kita tentang hal yang dikualifikasi asli itu, gitu.
09:28Karena sudah beberapa kali ditunjukkan, gitu kan.
09:31Oleh Sandi Putra,
09:32kepada wartawan,
09:34bahkan oleh Dekan,
09:35bahkan yang terakhir,
09:37walaupun foto kopi,
09:38itu oleh pihak Mbak Reskrim sendiri,
09:41yang dipublikasikan.
09:43Yang ternyata,
09:44bahwa itu sama saja dengan yang beredar,
09:46di mana foto Pak Jokowi berkacamata.
09:49Yang itu juga sudah diajukan,
09:51semacam keberatan kita.
09:52Benar enggak?
09:53Bahwa itu fotonya Joko Widodo.
09:56Dan itu pada waktu pengumuman di RTI Pidum,
09:59itu tidak diungkap, gitu.
10:00Nah diharapkan,
10:01tadinya,
10:02sekarang dijelaskan.
10:04Karena itu sudah diungkapkan,
10:05sebagai keberatan.
10:05Jadi kalau itu analog,
10:06ya silahkan aja dibuktikan.
10:08Tapi ternyata tidak.
10:09Tadi itu sama sekali tidak menjelaskan apa-apa.
10:11Pihak Dertipidum.
10:12Hanya mengulang saja
10:13apa yang sudah diumumkan.
10:16Oke.
10:16Pak Firman,
10:17kalau gitu,
10:18kalau kata Pak Rissel tadi,
10:19kalau analog,
10:19ya silahkan.
10:20Tunjukkan aja kewujudnya.
10:21Terima kasih.
10:22Terima kasih.
10:23Terima kasih.
10:24Terima kasih statementnya.
10:25Bahwa secara nyata,
10:27kepada halayak dunia,
10:29kami pada waktu itu dipanggil dan dimintakan
10:32membawa ijazah.
10:34Ini penting nih.
10:36Ini kasih aslinya.
10:38Itu dikasih,
10:39kemudian dilakukan pemeriksaan.
10:41Oleh pihak-pihak terkait dari Polri,
10:43termasuk dari pusat Polri.
10:44Ini,
10:45itu pun sudah disampaikan tadi.
10:48Bahwa itu sudah kami berikan.
10:50Dan oleh karena itu ada foto pada saat serah terima.
10:53Itu tadi yang barusan Pak Rissel tadi sampaikan.
10:56Ini mengkonfirmasi
10:57bahwa seluruh proses yang dilakukan itu
11:00adalah dilakukan secara analog.
11:03Sehingga,
11:04dalam forum ini,
11:05saya berterima kasih kepada Pak Rissel,
11:07bahwa itu sudah dilakukan.
11:08Maka,
11:09tadi kami menyampaikan,
11:10tidak ada pelanggaran apapun.
11:11Dan benar,
11:12bahwa ketika itu produknya analog,
11:15maka harus dipiksa secara analog.
11:17Padahal tadi,
11:18yang disampaikan oleh,
11:19yang informasinya adalah ahli,
11:21yang disampaikan oleh penduduma,
11:23satu pengadu,
11:24itu adalah digital.
11:26Dan sebagainya,
11:27dan kami tidak melihat itu
11:28sebagai suatu nilai yang berarti.
11:31Namun,
11:31kami serahkan kepada pihak
11:32bahan Skrin Polri
11:33untuk menilai dan sebagainya.
11:35Karena tentu kami menghormati
11:36proses yang dilakukan tadi.
11:38Demikian.
11:39Baik.
11:39Tadi Anda juga sempat menyinggung,
11:40Pak Firman,
11:41bahwa ini ada proses juga
11:43yang saat ini berjalan ya,
11:44proses cukup di Polda Metro Jaya.
11:46Oh iya.
11:46Saya juga ingin mengupdate juga,
11:48sudah sejauh mana sebenarnya prosesnya,
11:49dan apakah Anda juga
11:50menjerat para terlokor?
11:52Jadi,
11:53sudah ada 40 sekian orang
11:56yang dipanggil,
11:58kemudian sudah dilakukan verifikasi,
12:00kemudian sedang terus diceramati
12:02dan dikaji.
12:03Tentu pihak Polda Metro Jaya
12:05mengkaji dengan sangat hati-hati
12:06dan bersama.
12:07Dan bersama ini kami
12:08dengan telah dilakukannya
12:10gelar khusus
12:11yang diajukan oleh pihak pendumas
12:13Prof. Egi CS.
12:16Maka kami menilai,
12:18ya sudah lah,
12:19kita cermati dong
12:20next episode.
12:22Apa episode berikutnya?
12:23Episode berikutnya adalah
12:24bagaimana kami dapat menyajikan
12:26pengaduan yang diajukan oleh Bapak Jokowi
12:29atas dugaan fitnah
12:30dan penyebaran nama baik itu.
12:32Dan silakan aja,
12:33kalau ada tadi yang mau disampaikan,
12:34apalagi segala macem
12:35memperkuat dalil mereka
12:37mengatakan ini,
12:37dan itu silakan
12:38forumnya Polda Metro Jaya.
12:40Jadi kita juga tidak boleh
12:41debat kusir.
12:42Kita juga harus ada
12:43penyesaian hukum,
12:45itu harus ada endingnya.
12:46Kalau memang sudah dikatakan
12:47penyelidikan berhenti,
12:49ya kita harus hormati,
12:50kira-kira gitu.
12:50Baik, terakhir kalau gitu
12:51saya ke Pak Rizal,
12:53kalau memang akhir episodenya,
12:55kalau tadi kata Pak Firman,
12:56akhir episodenya itu berakhir di
12:57Polda Metro Jaya
12:58melalui laporan yang diajukan oleh
13:00Pak Jokowi,
13:00gimana tuh Pak?
13:02Kalau menurut saya,
13:03endingnya di bar es krim.
13:05Kami,
13:06iya,
13:07karena itu menunjukkan dulu
13:08palsu atau asli.
13:10Kalau sudah dibuktikan asli,
13:13bolehlah pencemaran,
13:15fitnah,
13:16berjalan.
13:17Tapi kalau belum ada
13:19yang asli dan falsunya
13:20belum jelas,
13:21bagaimana ada fitnah,
13:23bagaimana ada pencemaran,
13:24begitu.
13:25Jadi,
13:25berbeda pandangan mungkin,
13:27Pak Firman,
13:28menurut kami,
13:30penyesaiannya di bar es krim.
13:32makanya,
13:33makanya,
13:34jadi kalau kita mendalilkan
13:35bahwa itu adalah,
13:36adalah suatu kepalsuat,
13:38maka tentunya kan digunakanlah
13:40forumnya untuk
13:41membuktikan kepalsuat.
13:43Bukan kebaliknya,
13:44bukan kami disuruh
13:45membuktikan suatu hal yang,
13:47tunjukin seperti itu.
13:48Jadi,
13:49saya mau meluruskan,
13:50bahwa episode di bar es krim
13:52sudah selesai.
13:52Baik, Pak Firman.
13:53Sekarang kita berlanjut di
13:54Polda Metro Jaya
13:55atas pengaduan,
13:55Bapak Jokowi.
13:56Demikian.
13:56Benar,
13:57yang bisa menjawab adalah
13:58bar es krim Polri sendiri,
13:59karena yang menerima data-data,
14:01yang menerima beberapa pendapat
14:03dari dua belah pihak
14:03dalam bar es krim,
14:04bar es krim menyimpulkan
14:05bagaimana akhir episode
14:06dari kasus ini yang sekarang sedang diupayakan.
14:09Nanti proses apa yang dilakukan
14:11terhadap ijasa itu
14:13akan dilakukan lagi
14:14di Polda Metro Jaya.
14:15Nanti kita cermatin.
14:17Seperti itu.
14:17Baik,
14:17nanti juga kabarnya
14:18bar es krim malam hari ini
14:19juga akan mengelar konferensi pers.
14:21Kita akan nantikan
14:21apa kesimpulan dari bar es krim
14:23yang tadi sudah mengelar
14:25perkara secara khusus
14:26kasus yang bergulir
14:28soal ijasa
14:29Pak Jokowi
14:31yang saat ini bergulir di bar es krim Polri.
14:32Terima kasih,
14:33Bapak Pak, Pak Rizal, Pak Firman
14:35telah berbagi pandangannya.
14:36Selamat malam.
14:37Sampai jumpa lagi, Pak.
14:37Saudara Kejaksan Agung
14:41Sita 72 Kendaraan Operasional PT. Sritex
14:43di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dianjurkan
1:14
|
Selanjutnya