KOMPAS.TV - Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama di Selat Bali membuat prihatin semua pihak. Dua hari setelah kejadian, hingga kini puluhan korban belum juga ditemukan. Insiden ini menjadi salah satu kecelakaan laut terbesar pertama yang terjadi di tahun 2025 ini.
Bagaimana evaluasi sistem keamanan transportasi laut? Pagi ini kita bahas dengan sejumlah narasumber, di antaranya Anggota Komisi V DPR Fraksi PAN, A. Bakri dan juga dr Hasanudin, Ahli Stabilitas kapal ITS Surabaya.
Baca Juga Ahli Beberkan Kendala Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali di https://www.kompas.tv/nasional/603815/ahli-beberkan-kendala-pencarian-korban-kapal-tenggelam-di-selat-bali
#kapaltenggelam #selatbali #kmptunupratamajaya
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/603816/kapal-tenggelam-di-selat-bali-ahli-soal-kelebihan-muatan-umur-armada-dpr-panggil-pihak-terkait
00:00Saudara tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama di Selat Bali membuat prihatin semua pihak.
00:08Dua hari setelah kejadian hingga kini puluhan korban belum juga ditemukan.
00:12Bagaimana evaluasi sistem keamanan transportasi laut?
00:16Bagi ini kita bahas dengan sejumlah narasumber.
00:18Di antaranya anggota Komisi 5 DPR Fraksipan, Pak Bakri selamat pagi.
00:25Selamat pagi Mas, terima kasih banyak.
00:28Terima kasih Pak atas sudah bergabungnya di Dialog Sampapan Indonesia Pagi pada hari ini.
00:36Dan juga Hasanuddin Ahli Stabilitas Kapal IT Surabaya.
00:39Terima kasih Pak Hasanuddin, selamat pagi.
00:41Terima kasih banyak, kemudian salam kena semuanya.
00:45Dan juga nantinya akan bergabung dengan kita, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau SAR Surabaya, Nanang Sigit.
00:54Saya ke Pak Hasanuddin terlebih dahulu.
00:56Pak Hasanuddin dari berita yang sudah beredar.
01:00Memang sampai saat ini kan KT belum mengeluarkan hasil investigasinya.
01:03Tapi analisis Anda seperti apa terkait dengan kecelakaan atau tragedi kapal ini?
01:07Baik ya, saya akan mencoba membuat analisis sederhana tentang kenapa sih kapal ini kecelakaan.
01:14Jadi kalau kita lihat secara umum, kecelakaan kapal itu disebabkan oleh tiga hal.
01:19Yang pertama adalah faktor internal, yang kedua adalah eksternal, yang ketiga adalah operasional kapal.
01:27Jadi kalau faktor internal ini bisa saja yaitu kapal tersebut itu terlalu kecil.
01:32Misalnya dengan gelombang yang ada di Selat Bali itu gelombangnya lumayan besar.
01:38Kemudian yaitu kapalnya tidak ada bulwok misalnya atau bulwoknya terbuka.
01:44Ini juga nanti itu menambah proses untuk tenggelamnya kapal itu lebih mudah.
01:52Kemudian adanya kebocoran misalnya.
01:55Kebocoran itu juga menambah bahaya dari kapalnya.
01:59Kemudian ada faktor eksternal, misalnya adalah tinggi gelombang.
02:04Tinggi gelombang kalau kita ketahui bahwa tinggi di gelombang untuk di Selat Bali itu, ya itu lumayan tinggi.
02:11Kemudian juga frekuensi atau frekuensi dari kapalnya.
02:16Frekuensi kapal dan frekuensi dari gelombangnya.
02:20Gelombangnya itu terlalu pendek, sehingga itu sama dengan gelombangnya dari kapal.
02:25Kemudian yang ketiga, yaitu adalah faktor operasional.
02:30Kapal ini kalau kita ketahui bahwa usianya kan sudah 25 tahun.
02:36Jadi sebenarnya ini sudah melampai usia dari kapalnya itu sendiri atau kontruksi.
02:42Kemudian juga faktor kelebihan muatan misalnya.
02:46Kelebihan muatan juga itu menambah kapal itu rawan untuk terbalik atau tenggelam.
02:51Kira-kira seperti itu untuk analisa singkatnya.
02:56Oke, Mas Hasenudin, kalau melihat analisa tadi Anda mengatakan bahwa ada dimensi yang terlalu kecil dari kapal Tunuh Pertama Jaya ini.
03:04Tidak cocok sebenarnya untuk di Selat Bali.
03:07Apakah menurut Anda memang harusnya tidak jalan atau tidak layak jalan?
03:11Atau bagaimana sebenarnya?
03:13Ya, harusnya operasionalnya misalnya adalah disesuaikan dengan kondisi gelombangnya.
03:19Misalnya saja yaitu kalau kita lihat di Merak Bakuhni, itu kapalnya besar-besar di atas 5.000 JT.
03:27Nah, kapal-kapal itu akan berpengaruh pada respon, namanya respon amplitude operator.
03:34Jadi responnya kapal terhadap gelombang itu, kalau semakin besar kapalnya, responnya akan semakin kecil.
03:39Sehingga kalau itu cocok, nanti itu akan, frekuensinya itu akan rendah atau responnya akan rendah.
03:52Jadi seperti itu, Pak.
03:54Oke, sebelum saya ke Pak Bakri, saya ingin mengulas lebih dalam lagi, Mas Hasenudin.
03:59Ada beberapa analisis juga datang bahwa, oke, ini cerita dari penyintas atau korban yang selamat bahwa ini kapal bocor pertama.
04:12Terus juga air masuk sampai ke dalam.
04:16Dari analisis Anda, apakah memang ini dugaannya adalah karena cuaca?
04:23Ataukah mungkin ada faktor internal, misalkan kelistrikan?
04:27Atau misalkan ada yang bocor di dalam kapal? Atau bagaimana?
04:31Kalau kapal itu mengalami bocor, apalagi itu bocornya di kamar mesin, itu sangat berbahaya.
04:37Karena kapal itu akan namanya dead ship, atau ya itu masih mesin.
04:41Ketika kapal itu mati mesin, dia tidak bisa melawan gelombang.
04:46Kemudian kalau gelombangnya terlalu tinggi, itu akhirnya itu namanya akan terjadi namanya dead weightness, atau naiknya air ke geladak.
04:56Sehingga menimbulkan free surface effect.
04:58Ketika menimbulkan free surface effect, itu kapal akan tergelam dengan cepat.
05:04Oke, berarti menurut Anda kalau walaupun cuaca dalam keadaan apapun, kalau listriknya mati di kapal, akan terjadi hal seperti ini ya?
05:10Secara teori, itu kalau kebocahannya bagus, itu seharusnya tidak.
05:19Seharusnya tidak.
05:20Kalau itu tidak ditambah dengan faktor-faktor yang lain, misalnya adalah muatannya itu terlalu berat.
05:27Kemudian ada faktor eksternal lain, misalnya gelombang.
05:30Jadi penyebab kecelakaan itu tidak satu saja penyebabnya, tetapi adalah kombinasi.
05:36Ada beberapa faktor yang menyebabkan ya?
05:38Oke, saya ke Pak Pak Kri.
05:39Pak Pak Kri, bagaimana Anda melihat?
05:41Belum sampai satu minggu ada dua kejadian kecelakaan kapal.
05:47Pertama di Maluku Utara dan dua hari yang lalu ada di Selat Bali.
05:52Bagaimana DPR melihat hal ini terkait dengan transportasi laut kita?
05:56Ya, baik Mas. Terima kasih.
05:58Jadi pertama saya mewakili teman-teman anggota Komisi 5 dan pimpinan berduka cita ya atas musibah yang menimpa ini ya.
06:07Dan kita berharap ini mungkin tidak akan terulang-terulang terus ya.
06:11Memang kami DPR juga prihatin terhadap angkutan transportasi ya.
06:16Yang kemarin-kemarin kita disibukan dengan angkutan darat, hari ini kita diramekan dengan angkutan laut.
06:23Nah, jadi memang betul apa yang dikatakan Pak sendiri itu banyak faktor ya.
06:27Banyak faktor untuk menentukan apa penyebabnya.
06:30Tapi yang jelas bahwa ini semua perlu adanya disiplin ya.
06:35Disiplin.
06:36Terutama kawan-kawan yang bertugas di pelabuhan ya, KSOP ataupun Kepala Pelabuhan apapun namanya.
06:43Lebih menyiapkan kepada kapal-kapal yang akan berangkat.
06:46Kalaupun tidak bisa, tidak memenuhi syarat ya diberhentikan, jangan disuruh berlayar.
06:52Karena kita tahu seterusnya aja di daerah-daerah yang tidak terpantau itu terkadang-kadang seenak-enaknya aja.
06:58seenak-enaknya aja kapal, menjalankan kapalnya dengan perumpang yang banyak, dengan alat pengamanan yang kurang, sehingga terjadi yang begini-gini.
07:08Nah, oleh sebab itu kami, Komisi Limba akan tegas, akan nanti mengundang mungkin ya, kita akan mengundang ke Menterian Perhubungan
07:18ataupun Dirjen Perhubungan Laut untuk meminta masukannya, meminta penjelasan mereka, supaya hal-hal begini tidak terulang.
07:27Karena bagaimanapun juga, ini kami prihatin sekali ya, jangan, ini saya lihat ini masih banyak yang belum ketemu.
07:33Ya, mudah-mudahan kita berdoa, mudah-mudahan mereka selamat ya.
07:37Karena bagaimanapun juga ini menjadi musibah besar bagi kita.
07:40Oleh sebab itu, DPR sekali lagi turut prihatin.
07:43Kita dalam waktu dekat ini berupaya meminta keterangan, akan memanggil Kementerian Perhubungan, terutama Dirjen Perhubungan Laut,
07:50meminta keterangan supaya hal-hal begini tidak terulang.
07:54Ya, karena kejadian-kejadian begini memang boleh dikatakan musibah ya, tapi bagaimanapun musibah itu paling tidak bisa dikurangi.
08:01Demikian, Mas.
08:02Oke, apa sebenarnya yang mau ditanyakan, digali, jika nantinya Komisi Limba DPR RI memanggil pihak-pihak terkait
08:09dengan kejadian-kejadian yang berhubungan dengan kecelakaan transportasi laut ini?
08:16Tapi yang jelas kita ingin bahwa pertama, ya.
08:19Pertama, itu BMKG harus betul-betul bekerja maksimal mungkin,
08:24mengetahui bagaimana kondisi keadaan cuaca.
08:26Dan saya setiap rapat dengan BMKG, itu selalu menyampaikan bahwa informasi terhadap kondisi cuaca, apapun semua itu harus disampaikan.
08:34Disampaikan ke penumpang, ataupun pemilik kapal, ataupun penguasa pelabuhan supaya betul-betul mengetahui.
08:41Nah, karena bagaimanapun juga itu adalah tanda-tanda pemberitahuan.
08:45Nah, ini yang kadang-kadang memang tidak menjadi perhatian oleh kawan-kawan di bawah.
08:49Terus yang kedua, ya, ke SOP ataupun kepala pelabuhan lebih tegas.
08:53Ya, melihat kapal-apal dikatakan pasirin banyak faktor, ada faktor istana, internal, dan semuanya.
08:58Nah, sering kita lihat kadang-kadang didorong oleh keinginan pada penumpang.
09:03Tidak lagi melihat, ya, berapa banyak penumpang yang bisa diangkut, tapi melebihi kadang-kadang.
09:08Nah, ini salah satu faktor.
09:10Juga itu faktor umur kapalnya.
09:12Tidak beda, tapi di darat juga begitu.
09:14Kadang-kadang angkutan darat mobil yang sudah tua masih juga melintas.