Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
BANYUWANGI, KOMPAS.TV - TNI AL mengungkapkan tambah armada pencarian serta wilayah yang menjadi fokus utama.

Sementara itu, BMKG mengungkapkan bahwa ada potensi hujan, arah angin, serta arus laut.

Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama di Selat Bali membuat prihatin semua pihak. Dua hari setelah kejadian, hingga kini puluhan korban belum juga ditemukan. Insiden ini menjadi salah satu kecelakaan laut terbesar pertama yang terjadi di tahun 2025 ini.

Baca Juga Harapan Kemenhub soal Hari Kedua Pencarian Korban Kapal Feri Tenggelam di Selat Bali di https://www.kompas.tv/nasional/603812/harapan-kemenhub-soal-hari-kedua-pencarian-korban-kapal-feri-tenggelam-di-selat-bali

#pencariankorban #kapaltenggelam #tni #bmkg

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/603813/usaha-pencarian-korban-kapal-tenggelam-di-selat-bali-bmkg-ungkap-kondisi-cuaca-tni-tambah-armada
Transkrip
00:00Bapak Putih, kami dari Katan Laut berusaha semaksimal mungkin untuk membantu kegiatan ini.
00:09Setiap kegiatan SAR tentunya ada evaluasi dan kemarin sudah ada evaluasi bahwa kita kekurangan
00:16yang lebih besar untuk yang di wilayah selatan, sehingga pada hari ini kita sudah hadirkan 2 KRI tambahan.
00:24Mudah-mudahan ini bisa memperluas area pencarian sehingga perubahan yang belum ditemukan bisa kita recovery.
00:34Kemudian untuk alut yang ada di sini, kami dari TNI AL mengelar dari mulai lanal Banyuwangi,
00:43kemudian lanal Denpasar di sisi timur, dan semuanya kita dalam perniasi di dalam sarnas.
00:51Terima kasih.
00:54Dan Gus, selanjutnya mungkin untuk rencana kerja hari ini, saya perlu data mata telinga dari BMKG.
01:03Mungkin dari BMKG dulu, kami persilakan.
01:05Terima kasih.
01:07Terima kasih.
01:10Terima kasih.
01:11Selamat pagi.
01:13Dan menghormati Pak Kepulian, Pak Kepulian, Pak Kepulian, dan Bapak Ibu semuanya.
01:16Pemeriksaan, Pak Kepulian, Pak Kepulian, dan Bapak Ibu semuanya.
01:46Maksimum hingga 15 knot.
01:48Kemudian kecepatan arus cukup tinggang hingga mencapai 2,1 meter per detik ke arah selatan.
01:55Dan ini semakin ekstrim ketika berada di selatan Kuat Bali.
01:59Kita menjumpai dan di gelombang hingga 2,5 hingga 3 meter.
02:04Ini yang menjadi konser kita untuk upaya perjalanan dan pertolongan.
02:08Ada potensi hujan mulai pagi hari ini hingga siang jam sore.
02:13Sifatnya intermittent jadi hujan, berhenti, berawan, dan seterusnya.
02:18Kemudian BMKG sudah menyiapkan alat operasional utama.
02:24Di antaranya adalah AWS Maritim di Pelabuhan Kepapang yang dilengkapi dengan sensor visibility.
02:30Sehingga kita tidak ada isu lagi jarak pandangnya berapa.
02:34Itu sudah tercatat di situ.
02:36Dan ini mewakili di seluruh Selat Bali.
02:38Kemudian juga demikian AWS Maritim di Pelabuhan Kilimanuk.
02:44Itu juga lengkap untuk informasi parameter cuacanya.
02:49Dan paling penting adalah kita memiliki radar Maritim.
02:52Yang meng-cover seluruh Selat Bali.
02:55Yang memberikan informasi, arah, dan kecepatan arus secara realitari.
03:00Demikian semoga kita hari ini bisa optimal dan sukses beraktivitas.
03:05Terima kasih.
03:07Terima kasih Pak Eko dari BMKG.
03:11Sebelum kalau Pak Sur nanti terakhir Pak.
03:14Karena beliau senjata Pak Mungkas saya.
03:16Mungkin dari kawan-kawan TNI Angkatan Darat.
03:22Mohon-kohon Pak Dandim yang punya wilayah nih.
03:25Saya perlu support maksimal.
03:29Saya Bapak mohon disini terima kasih.
03:31Kami dari TNI AD, Ketama 5 Paribisaya, Ketama Ketama 85 Maniwangi.
03:37Dan ke-ketama ini sejutan tugas kami.
03:40Ketama, Ketama, Ketama, Ketama.
03:42Ketama, Ketama, Ketama, Ketama, Ketama, Ketama, Ketama.
03:43Ketama, Ketama, Ketama, Ketama, Ketama, Ketama, Ketama, Ketama, Ketama.
03:44Pohresta
03:45Pohresta saat ini
03:48Kami sudah
03:50Membelar dari kemarin sore
03:52Semua tidak ada induksi
03:54Masuken
03:56Di sepanjang persisnya panggye rata
03:58Mungkin tapi arahannya adalah
04:00Dari wilayah ASDB Tetapan ke selatan
04:03Dari kemarin sore
04:04Sudah kami kembangkan
04:05Kami mulai dari perbatasan Banyuangi
04:07Pongseropso sampai dengan pancer
04:10Karena kami
04:11supaya informasi arus selatan cukup tinggi sehingga kami gelar minimal sekitar 64 orang
04:19dan seluruh peramil yang berbatasan dengan pantai ini kami siapkan Bapak.
04:26Kemudian untuk yang di wilayah ISDP ini kami siapkan dengan komunitas sedangkan Bores
04:31untuk siap untuk dikiru wilayah pelabuhan.
04:33Dan kami berharap mudah-mudahan hari ini juga diberikan kelancaran dalam proses pesat-pesat
04:40Demikian Bapak, terima kasih.
04:42Terima kasih Pak Dandir, mewakili seru darat ya, dengan tekanan media bisa langsung saya berikan langsung floor kepada para seru.
04:53Selanjutnya seru laut, Pak Dananal, kalau mau disampaikan tadi slide yang saya sambilkan silahkan untuk di improvisasi dan kolaborasi.
05:04Mohon ditampilkan.
05:06Baik, terima kasih Bapak.
05:10Sudah kami buat untuk sektor pencarian, menejian untuk sesuai dengan sektor tersebut.
05:17Di sisi utara dari Datum, ke arah utara kami tempatkan unsur-unsur kecil.
05:24Dalam hal ini, rig ataupun si rider kemudian berada di tengah nanti ke sembulungan, kemudian mengarah ke selatan,
05:36akan kami tempatkan unsur-unsur yang lebih besar, unit yang lebih besar.
05:40Sampai dengan paling selatan nanti, KRI Teluk Inde, kami tempatkan di sisi selatan bagian timur,
05:49mendekat ke Pulau Bali, di mana sektor tersebut yang kemarin paling banyak ditemukan yaitu di area perairan Pabuahan.
06:04Harapannya dengan kehadiran unsur yang besar, KRI yang besar, akan lebih efektif dalam pencarian.
06:11Demikian yang dapat kami sampaikan.
06:14Terima kasih, Menejian.
06:16Terima kasih.

Dianjurkan