SUMATERA UTARA, KOMPAS.TV - Duka mendalam menyelimuti keluarga Azwar, warga Asahan, Sumatera Utara, yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Awalnya dijanjikan bekerja sebagai penyanyi di Malaysia, Azwar justru dijual ke perusahaan scammer di Kamboja.
Hingga berita ditulis, jenazah Azwar belum berhasil dipulangkan ke Indonesia karena biaya yang harus ditanggung keluarga mencapai Rp160 juta.
Berikut cuplikan dialog bersama bibi dan adik Azwar dalam program Sapa Indonesia Pagi.
#tppo #duka #kamboja
Baca Juga Modus Jadi Penyanyi, Warga Asahan Jadi Korban TPPO di Kamboja hingga Meninggal di https://www.kompas.tv/regional/602415/modus-jadi-penyanyi-warga-asahan-jadi-korban-tppo-di-kamboja-hingga-meninggal
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/602416/duka-mendalam-keluarga-apa-alasan-jenazah-korban-tppo-belum-bisa-dipulangkan
00:00Duka mendalam menyelimuti keluarga Azwar, dijanjikan menjadi penyanyi di Malaysia, malah jadi korban pendagangan orang di Kamboja.
00:07Hingga kini jenazah belum berhasil dipulangkan karena biaya yang harus dikeluarkan keluarga mencapai 160 juta rupiah.
00:14Berikut cuplikan dialog dengan Bibi dan adik Azwar dalam program Sapa Indonesia Pagi.
00:21Mas Abdul Aziz ini bisa diceritakan lebih dulu kepada kami, pemirsa Kompas TV juga di rumah.
00:27Jadi sebenarnya Azwar ini awalnya berangkat, hendak dijanjikan ke Malaysia untuk menjadi sebagai penyanyi, tapi justru ke Kamboja.
00:37Ini ceritanya seperti apa?
00:40Kalau ceritanya Bu, kami kan tidak pernah, dia pertama Pigi dia tidak pernah ngomong Bu.
00:50Tiba satu bulan sudah di Kamboja, dia baru memberitahu keluarga bahwasannya dia sedang berada di Kamboja.
00:58Sebelum berangkat, Bibi Nur Hayati dan juga Mas Abdul Aziz, Azwar tidak pernah cerita, ini saya mau berangkat kemana untuk bekerja dengan agen TKI apa?
01:13Tidak belum pernah ada cerita soal itu?
01:15Belum pernah, Bu. Belum pernah, dia tidak pernah bilang dia mau pergi ke Malaysia.
01:21Tiba-tiba dia ngabarin sudah berada di Kamboja, Bu.
01:25Jadi berangkat itu kalau tidak salah tepatnya tanggal berapa Azwar ini?
01:31Tanggalnya kurang ingat, dia bulan-bulan tiga kemarin, Bu, sebelum Maharaya Idul Fitri, Bu.
01:39Pertengahan bulan puasa, Bu.
01:42Oke, pertengahan bulan puasa.
01:44Setelah sempat ada komunikasi sebelumnya pada keluarga Azwar?
01:51Sebelumnya belum pernah, belum ada komunikasi, Bu.
01:56Kepada Bibi Nur Hayati?
01:58Setelah satu bulan di Kamboja, baru memberi kabar, Bu.
02:03Kalau bahasanya dia di Kamboja.
02:05Dia sedang sakit, masa itu dia sedang sakit.
02:09Dan dia sempat juga mengirimkan uang kepada adiknya sebesar Rp1.250.000, Bu.
02:16Rp1.250.000 itu di bulan April?
02:20April, ya.
02:21Di bulan April, sempat mengirimkan uang keluarga itu Rp1.250.000.000, apa yang diceritakan Azwar kala itu?
02:32Berarti di Malaysia tidak ada komunikasi Azwar selama ini di Malaysia?
02:37Tidak ada, Bu.
02:39Dia setelah mengirimkan uang itu, dia bilang ini sisa uang gaji abang, abang kirimkan sama mujiz.
02:45Baik-baik kamu ya di sana ya.
02:47Abang di sini kenapa kemarin?
02:49Abang di sini lagi sakit-sakitan.
02:54Setelah mengirim duit ini, abang enggak ada kabar lagi, Jis.
02:57Kamu baik-baiklah di sana, Jis.
02:59Katanya gitu, Bu.
03:00Cerita, apa yang dikerjakan Azwar di Kamboja?
03:05Pertama, dia bekerja sebagai judi online.
03:11Setelah satu bulan bekerja di judi online, dia dipindahkan ke perusahaan skamer ini, Bu.
03:17Pernah cerita juga ke Binur Hayati atau ke Abdul Aziz, kok tiba-tiba dari yang dijanjikan di Malaysia, tapi kok tiba-tiba adanya di Kamboja?
03:29Iya, karena dia dari Indonesia ke Malaysia, Bu.
03:35Pada masa itu, dia dijanjikan ke Malaysia mau sebagai penyanyi.
03:40Tahu-taunya dibawa sama agentnya ke Kamboja.
03:45Agentnya itu keluarga tahu?
03:47Dari mana?
03:48Enggak.
03:49Karena kepergian dia pun kami enggak ada yang tahu.
03:52Enggak ada pamit sama keluarga.
03:54Oke, tidak ada pamit.
03:56Berarti terakhir komunikasi dengan pihak keluarga itu kapan?
03:59Di tanggal 7 Juni semalam.
04:047 Juni, apa yang dikomunikasikan atau diceritakan oleh Azwar kepada pihak keluarga kala itu?
04:11Dia meminta uang denda sebesar 40 juta untuk denda dia mau pulang ke Indonesia.
04:18Dan kami tidak memiliki uang sebesar 40 juta, jadi kami minta kurang-minta kurang, mau 15 juta.
04:31Enggak apa-apa 15 juta dikirimkan.
04:33Saya jamin, itu yang ngomong bosnya Ajuar kalian.
04:37Bosnya Ajuar ya kan?
04:39Bosnya Ajuar yang bilang, yang menjaminkan, abang kamu saya jamin pulang ke Indonesia, tapi kirimkan uang sebesar 15 juta untuk bayar dendanya.
04:50Setelah kami kirimkan di tanggal Juni, Juni, uang 15 juta itu, 5 menit setelah kami mengirimkan uang itu, hilang kontak, Bu.
05:00Mati terus handphonenya.
05:01Lalu sampai di tanggal 13 Juni, di hari Jumat, jam 8 pagi kami mendapatkan kabar bahwa asalnya anak kami Ajuar telah meninggal dunia di Kamboja dengan melompat dari gedung lantai 3.
05:16Siapa yang mengabarkan kepada pihak keluarga bahwa Ajuar meninggal dunia karena jatuh dari gedung lantai 3?
05:25Pihak KBRI.
05:25Pihak KBRI.
05:28Tapi kemudian keluarga sempat menceritakan sebelumnya pada awal Juni pernah kontak dengan Ajuar dan keluarga atau bos dari Ajuar ini meminta sejumlah uang sudah diceritakan ke KBRI?
05:41Sudah.
05:43Apa tanggapan dari KBRI kala itu?
05:44Mereka masih sedang melakukan penyelidikan ke polisi Kamboja, Bu.
05:54Sedang di AP.
05:56Apa yang kemudian diceritakan dari KBRI, apa yang kemudian menyebabkan Ajuar ini harus melompat dari lantai 3 dan akhirnya meninggal dunia?
06:05Berusaha kabur atau seperti apa? Diceritakan oleh KBRI?
06:10Tidak diceritakan, Bu.
06:11Cuma kan sebelumnya dia memberitahu pada keluarga kalau dia mendapatkan penyiksaan, Bu.