Pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow membahas penguatan kemitraan strategis, termasuk kerja sama pengembangan teknologi energi nuklir di Indonesia.
Tak hanya nuklir, Putin mengatakan Rusia tertarik bekerja sama dengan Indonesia di bidang teknologi canggih, termasuk eksplorasi luar angkasa, smart city, hingga kecerdasan buatan.
Putin menegaskan bahwa Indonesia adalah mitra kunci Federasi Rusia di kawasan Asia-Pasifik. Ia mengatakan hubungan bilateral keduanya berkembang berdasarkan pada prinsip kepercayaan dan persahabatan.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo mengatakan Indonesia dan Rusia memiliki sejarah panjang. Ia mengatakan Rusia telah menjadi mitra penting Indonesia di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Bahkan, kata Prabowo, saat Indonesia baru merdeka dan masih miskin, Uni Soviet sudah sangat membantu Indonesia.
Prabowo mengatakan saat itu Rusia tidak meminta Indonesia membayar utang dalam waktu cepat karena masih dalam kondisi miskin. Kendati demikian, Indonesia berhasil melunasi utang Rusia beberapa puluh tahun kemudian.
Kini, pemerintah Indonesia mematangkan rencana kerja sama dengan Rusia dalam pengembangan energi nuklir melalui pembangunan SMR dengan modular 500 megawatt.
Menko Airlangga menekankan studi ini menjadi langkah awal untuk menyiapkan fondasi teknologi dan regulasi dalam mendukung pengembangan energi nuklir yang aman dan berkelanjutan.