Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Kontroversi besar kembali meletus di Indonesia setelah terungkap fakta bahwa kapal-kapal pengangkut tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya, bernama "Jokowi" dan "Iriana," yang diduga terkait dengan mantan Presiden Joko Widodo dan istrinya Iriana.

Laporan yang beredar sejak 8 Juni 2025 mengungkap bahwa dua kapal, "JKW Mahakam" dan "Dewi Iriana," digunakan untuk mengangkut nikel dari tambang di Raja Ampat menuju smelter di Weda, Halmahera. Kode "JKW" diyakini merujuk pada inisial Joko Widodo, sementara "Dewi Iriana" secara eksplisit mengacu pada nama istri mantan presiden.

Kedua kapal ini dioperasikan oleh PT IMC Pelita Logistik Tbk, anak usaha PT Harum Energy, yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode PSSI. Data pelacakan kapal, termasuk dari Marine Traffic dan Vessel Finder, menunjukkan aktivitas intensif kedua kapal tersebut sejak 2023, mengangkut lebih dari 36 juta ton ornikel dalam dua tahun terakhir.

Sejumlah akun mengunggah foto dan data perjalanan kapal, menyebutkan bahwa "JKW Mahakam" adalah kapal motor tunda, sementara "Dewi Iriana" berfungsi sebagai tongkang. Kritik tajam muncul, dengan banyak yang mempertanyakan apakah penamaan ini mencerminkan kepemilikan pribadi atau sekadar simbolisme yang kontroversial. Namun, hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari Jokowi atau Iriana yang mengklarifikasi keterlibatan mereka.

Tambang nikel di Raja Ampat, terutama di Pulau Gag, telah lama menuai kritik karena merusak ekosistem laut yang dikenal sebagai "Surga Terumbu Karang Dunia." Greenpeace Indonesia mencatat bahwa lebih dari 500 hektare hutan dan vegetasi alami telah dibabat, sementara sedimentasi akibat lalu lalang kapal tongkang mengancam terumbu karang. Pada Juni 2021, tim Kompas melaporkan keruhnya air laut di pesisir Pulau Gag, yang disebabkan oleh aktivitas tambang yang beroperasi siang malam, dengan target produksi 1,8 juta ton per tahun sejak 2018.

Contact Me :
Whatsapp : +62 812-6628-0882
: https://wa.me//6281266280882
Email : partnership@riau24.com
Instagram : https://www.instagram.com/riau24/
TikTok : https://www.tiktok.com/@riau24com?lang=id-ID
Website : https://www.riau24.com
#entertainment #viral #riau24

Wy, Yv, Zar, Yan
Transkrip
00:00Kontroversi besar kembali meletus di Indonesia setelah terungkap fakta bahwa kapal-kapal pengangkut tambang nikel di Raja Ampat Papua Barat bernama Jokowi dan Iriana yang diduga terkait dengan mantan Presiden Jokowi Dodo dan istrinya Iriana.
00:17Laporan yang beredar sejak 8 Juni 2025 mengungkap bahwa dua kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana digunakan untuk mengangkut nikel dari tambang di Raja Ampat menuju smelter di Weda, Halmahera.
00:33Kode JKW diakini merujuk pada inisial Jokowi Dodo sementara Dewi Iriana secara eksplisit mengacu pada nama istri mantan Presiden.
00:42Kedua kapal ini dioperasikan oleh PT IMC Pelita Logistik TBK, anak usaha PT Harum Energi yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode PSSI.
00:56Data pelacakan kapal termasuk dari Marine Traffic dan Vassal Finder menunjukkan aktivitas intensif kedua kapal tersebut sejak 2023 mengangkut lebih dari 36 juta ton or nikel dalam dua tahun terakhir.
01:12Sejumlah akun mengunggah foto dan data perjalanan kapal menyebutkan bahwa JKW Mahakam adalah kapal motor tunda sementara Dewi Iriana berfungsi sebagai tongkang.
01:26Kritik tajam muncul dengan banyak yang mempertanyakan apakah penamaan ini mencerminkan kepemilikan pribadi atau sekedar simbolis yang kontroversial.
01:37Namun hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi dari Jokowi atau Iriana yang mengklarifikasi keterlibatan mereka.
01:47Tambang nikel di Raja Ampat terutama di Pulau Gag telah lama menuai kritik karena merusak ekosistem laut yang dikenal sebagai surga terubuh karang dunia.
01:57Greenpeace Indonesia mencatat bahwa lebih dari 500 hektare hutan dan vegetasi alami telah dibabat sementara sedimentasi akibat lalu-lalang kapal tongkang mengancam terumbuh karang.
02:11Pada Juni 2021, tim Kompas melaporkan kerunya air laut di pesisir Pulau Gag yang disebabkan oleh aktivitas tambang yang beroperasi siang malam dengan target produksi 1,8 juta ton per tahun sejak 2018.
02:30Penamaan kapal Jokowi dan Iriana menambah dimensi politik dengan dugaan bahwa izin tambang diberikan di era Jokowi untuk kepentingan tertentu.
02:41Ferdinand Hutahean bahkan mempertanyakan ilmu apa yang digunakan Iriana untuk memiliki aset semacam itu memicu spekulasi tentang konflik kepentingan.
02:53Sisi lain, Komisaris PT Pelni Dede Budiarto menyebut informasi ini sebagai haks yang disebarkan setelah kegagalan isu lingkungan mencoba meredam narasi.
03:06Aktifis lingkungan seperti Iqbal Damanik dari Greenpeace menilai penamaan kapal ini bukan kebetulan,
03:15mengingat koneksi politik antara Jokowi dan Bahlil yang kini membela industri nikel.
03:20Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan