KOMPAS.TV - Lima mahasiswa pelaku pengrusakan fasilitas umum saat unjuk rasa May Day, beberapa waktu lalu, mendatangi Balai Kota Semarang untuk bertemu Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, hari Selasa (8/07/2025).
Dengan didampingi Ketua BEM Undip dan Unnes, kelima mahasiswa yang menjadi tahanan kota itu mengakui kesalahannya telah merusak fasilitas umum, dan menyampaikan permohonan maaf kepada Wali Kota Semarang atas tindakan anarkis yang telah mereka lakukan.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mengaku bisa memaafkan dan mengingatkan agar kejadian yang sama tidak terulang lagi. Agustina juga mengingatkan bahwa dalam menyampaikan aspirasi harus dilakukan dengan baik dan benar.
Sebelumnya, polisi menetapkan enam orang tersangka kasus kerusuhan di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah saat peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2025 lalu.
Polisi mempertimbangkan pengalihan status menjadi tahanan kota karena ada jaminan dari pihak kampus dan karena kelimanya sedang menjalani proses pendidikan.
Baca Juga Harga Beras Naik, Begini Pantauan Harga Bahan Pokok di Semarang | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/604124/harga-beras-naik-begini-pantauan-harga-bahan-pokok-di-semarang-kompas-siang
#walikotasemarang #mayday #kerusuhanmayday
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/604144/wali-kota-semarang-maafkan-lima-mahasiswa-pelaku-kerusuhan-may-day-jmp
00:00Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti memaafkan 5 mahasiswa pelaku perusakan fasilitas umum saat unjuk rasa mede beberapa waktu lalu.
00:10Kelima mahasiswa yang kini menjadi tahanan kota ini mengakui kesalahan atas tindakannya merusak fasilitas umum saat unjuk rasa berlangsung.
00:18Lima mahasiswa pelaku perusakan fasilitas umum saat unjuk rasa mede beberapa waktu lalu mendatangi Balai Kota Semarang untuk bertemu Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng hari Selasa.
00:31Dengan didampingi Ketua BM Undip dan UNES kelima mahasiswa yang menjadi tahanan kota itu mengakui kesalahannya telah merusak fasilitas umum.
00:37Dan menyampaikan permohonan maaf kepada Wali Kota Semarang atas tindakan anarkistis yang telah mereka lakukan.
00:42Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng mengaku bisa memaafkan dan mengingatkan agar kejadian sama tidak terulang kembali.
00:48Agustina juga mengingatkan bahwa dalam menyampaikan aspirasi harus dilakukan dengan baik dan benar.
00:53Saya sendiri mengangkat pagar dan saya melakukan itu adalah sebuah kesalahan yang mungkin perlu dievaluasi kembali ibu.
01:00Karena kebetulan saya juga sudah mencoba mengekspresikan apa yang ingin saya sampaikan itu sejak dari SMA juga.
01:09Dan mungkin itu batasan-batasan yang mungkin saya perlu pelajari kembali dan evaluasi kembali.
01:14Saya benar-benar betul-betul menyesal atas perbuatan saya sendiri juga.
01:17Dan saya pun banyak belajar juga atas kesalahan yang saya perbuat.
01:22Pemintaan naafnya diterima, tapi kamu harus tahu bahwa kerugian yang dimiliki oleh pemerintah kota Semarang secara fisik,
01:32yang kamu dimiliki dengan uang itu ada.
01:34Dan kalian juga harus henti kalau uang yang dipakai oleh pemerintah kota ini merupakan hasil dari kumpulan kecil-kecil raja kotak dan restoran,
01:47retribusi parking yang diambili, dipunguti oleh orang-orang yang berkering yang susah payah.
01:57Untuk mengumpulkan teman-teman di sini, kita agar biarkan namanya juga dininja-inja.
02:03Kalau dia mau nggak usah pakai gitu, kan ini bisa.
02:08Bisa banget.
02:09Sebelumnya polisi menetapkan enam orang tersangka kasus kerusuhan di depan kantor Gubernur Jawa Tengah
02:15saat peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2025 lalu.
02:19Polisi mempertimbangkan pengalihan status menjadi tahanan kota karena ada jaminan dari pihak kampus
02:24dan karena kelimanya sedang menjalani proses pendidikan.