Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
JAKARTA, KOMPASTV - Penuding ijazah palsu Jokowi, Roy Suryo mengakui sempat ditanya terkait keahliannya oleh Bareksrim Polri.

Hal itu ditanyakan saat Roy dan beberapa orang lainnya menghadiri gelar perkara khusus dalam kasus dugaan kepemilikan ijazah palsu Jokowi yang dilayangkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Rabu (9/7/2025).

"Karena kami sempat disinggung-singgung soal keahlian kami. Jadi, saya tunjukkan tadi dengan berbagai dokumen. Kemudian berbagai sertifikat. Berbagai pengakuan dari DPR. Dari kementerian Kominfo waktu itu. Bahkan dari Mabes Polri. Kita sah semuanya. Dan lucunya, orang yang men-challenge kami, itu tadi katanya mengaku ahli distro forensik. Ternyata ahli sastra," kata Roy.

"Insya Allah, kita hanya bisa berharap. Kita manusia. Manusia itu kan tidak mungkin semurna. Jadi kita hanya berdoa. Dengan bantuan media semuanya. Ya. Moga-moga apa yang saya persembahkan untuk TPUA. Apa yang kami persembahkan itu ini. Bisa diterima. Dan bisa mengubah," lanjutnya.

Sebelumnya dalam penjelasannya usai gelar perkara khusus, Roy mengklaim analisa yang dibawanya tersebut menununjukkan ijazah Presiden ke-7 RI, Jokowi palsu.

Produser: Yuilyana

Thumbnail Editor: Novaltri

#roysuryo #ijazahjokowi #yakuphasibuan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604494/roy-suryo-blak-blakan-sempat-ditanya-keahliannya-oleh-bareskrim-polri-saat-gelar-perkara
Transkrip
00:00Profesor Mas Sumitra sudah tahun 85, sudah mantap.
00:04Nggak ada orang yang berani pakai genar sebelum pindah itu pengukuhan.
00:08Itu orang-orang kalau di luar kampus itu sering aneh-aneh kayak gitu.
00:11Satu lagi yang penting, lembar pengujiannya tidak ada.
00:16Kalau lembar pengujiannya nggak ada, berarti skripsi itu nggak pernah diuji.
00:19Skripsi itu nggak pernah lulus.
00:21Maka kesimpulannya, hasil uji ELA atau error level analysis menghasilkan Ijazat Jokowi
00:26menunjukkan error pada bagian logo dan pasutu.
00:30Artinya pas fotonya diganti, logonya diganti, dan lain sebagainya.
00:33Hasil face comparison menghasilkan pas foto di Jajah Jokowi not match.
00:37Tidak cocok dengan foto yang Jokowi sekarang.
00:41Bahkan hasil face comparison menghasilkan pas foto di Jajah Jokowi
00:44itu cocok dengan foto orang lain.
00:47Clear ya?
00:48Nah, kemudian ijazah pembanding.
00:5011.15 miliknya Frono Jiwo.
00:5211.16 miliknya Amarum Hari Mulyono.
00:5511.17 miliknya Sri Mordi Nengse.
00:57Itu identik.
00:58Tiga itu identik.
00:59Tapi yang tiga identik ini tidak identik dengan ijazah 1.1.20 milik Jokowi Dodo.
01:05Jadi ijazah Jokowi Dodo tidak identik.
01:09Clear dan ijazah pembandingnya jelas.
01:11Palsu.
01:11Kemudian palsu.
01:12Nama dokter Insinu Amar Sumitro di ucapan terima kasih itu sudah bergelar profesor.
01:17Padahal dia belum profesor pada November 85.
01:21Karena pengakamannya Maret.
01:22Nah, jadi itu yang penting.
01:24Beliau digukur menjadi guru besar.
01:25Dan terakhir, tidak ada lembar pengujian yang sangat penting di skripsi itu.
01:29Tidak ada lembar pengujian.
01:31Klausul yang paling bawahnya yang paling penting.
01:33Kalau cacat, skripsinya cacat,
01:36maka itu tidak akan lulus.
01:37Dan kalau orang yang tidak lulus,
01:39tidak akan punya ijazah.
01:41Dan sekaligus kami berdua tadi tersenyum di dalam.
01:43Karena kami sempat disinggung-singgung soal keahlian kami.
01:47Saya tunjukkan tadi dengan berbagai dokumen,
01:52kemudian berbagai sertifikat,
01:54berbagai pengakuan dari DPR,
01:57dari Kementerian Kominfo waktu itu,
02:00bahkan dari Mabes Polri.
02:01Kita sah semuanya.
02:02Dan lucunya,
02:03orang yang men-challenge kami,
02:05itu tadi katanya mengaku ahli disoforensik,
02:08ternyata ahli sastra.
02:09Karena dia enggak punya presentasi apapun.
02:12Cuma ngomong aja,
02:14kemudian sempat,
02:15ini fakta ya,
02:16saya tidak menutupi.
02:17Sempat di-stop oleh Pak Kepala,
02:20Pak Rawasiki.
02:22Karena udah,
02:23dia mengatakan kamu,
02:24udah,
02:25kamu enggak usah cerita itu,
02:26kamu sudah tahu.
02:27Cerita saja apa yang kamu bisa bantah
02:29untuk beliau-beliau itu.
02:31Dan ternyata enggak bisa.
02:33Cuma nomen-nomen aja.
02:34Nah, biar tambahkan dokumen.
02:35Silahkan.
02:37Dari hasil dalam perkara ini apa, Pak?
02:39Insya Allah,
02:40kita hanya bisa berharap.
02:42Kita manusia.
02:43Manusia itu kan tidak mungkin sempurna.
02:45Jadi kita hanya berdoa,
02:47dengan bantuan media semuanya.
02:50Moga-moga,
02:51apa yang saya persembahkan untuk TPUA,
02:54apa yang kami persembahkan itu ini,
02:55bisa diterima,
02:56dan bisa mengubah,
02:58apa yang kemarin terjadi.
03:00Tapi tentu itu semua,
03:01kita juga harus memohon doa,
03:02moga-moga mereka semua yang ada di ruangan,
03:04diberikan hidayah oleh Allah SWT.
03:05Amin.
03:06Itu ya.
03:07Silahkan.
03:08Iya, iya.
03:11Nanti dulu.
03:12Amin.
03:14Sangat.

Dianjurkan