Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Dana bantuan sosial (bansos) negara diduga mengalami kebocoran dalam penyalurannya. Diduga dimanfaatkan untuk aktivitas ilegal, termasuk judi online atau judol.

Temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap bahwa sebagian rekening bansos diperjualbelikan, digunakan sebagai wadah untuk transaksi judol, termasuk praktik penipuan dan peretasan.

Tak tanggung-tanggung, lebih dari Rp2 triliun dana bansos mengendap di rekening-rekening tersebut.

Tonton juga RiauOnline “
(RiauOnline)

#Riauonline #Riauonlinecoid #judol #danabantuansosial

Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share.

Tonton konten lainnya juga di YouTube Channel:
- Sisi Lain https://youtu.be/_TYOe2wDBl8
- Wamoi dan Riau https://youtu.be/roXyLa8aFLU

Jangan lupa subscribe yaa..

Follow Juga akun Sosial Media kami

https://www.facebook.com/RiauOnlin

https://twitter.com/red_riauonline

https://www.instagram.com/riauonline.co.id/?hl=id

https://www.tiktok.com/@riauonline1

https://s.helo-app.com/al/xvYZYpjbvR

https://sck.io/u/j3hlxrGg

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Rp2 triliun rupiah dana bantuan sosial mengendap di rekening judi online.
00:04Dana bantuan sosial, Bansos, negara diduga mengalami kebocoran dalam penyalurannya.
00:10Diduga dimanfaatkan untuk aktivitas ilegal, termasuk judi online atau judol.
00:15Temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, PPATK,
00:19mengungkap bahwa sebagian rekening Bansos diperjualbelikan
00:22digunakan sebagai wadah untuk transaksi judol, termasuk praktik penipuan dan peretasan.
00:27Tak tanggung-tanggung, lebih dari Rp2 triliun rupiah dana Bansos mengendap di rekening-rekening tersebut.
00:34Deputi Bidang Analisis dan Pemeriksaan PPATK, Danang Trihartono,
00:38menjelaskan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi ratusan ribu rekening
00:41yang dijual secara masif di pasar gelap digital.
00:44Sebagian diantaranya tercatat sebagai rekening penerima Bansos yang tidak aktif dalam waktu lama,
00:49atau disebut rekening dormant.
00:51Sebenarnya kami identifikasi kemungkinan besar ada ya.
00:54Artinya penerima Bansos disalurkan di rekening yang lain.
00:59Nah, rekening ini dia jual untuk digunakan orang untuk melakukan deposit judi online,
01:04kata Danang, Minggu 6 Juli 2025.
01:07Danang menyebut jumlah rekening yang diperjualbelikan ada lebih dari 200 ribu rekening.
01:12Tidak hanya dipakai untuk transaksi judol,
01:14rekening-rekening tersebut juga digunakan untuk menampung dana hasil kejahatan si berlain
01:18seperti penipuan online dan peretasan.
01:20Runtutannya kan seperti itu, kami mengidentifikasi jual-beli rekening masif.
01:26Habis itu, kami yang dormant-dormant, kami hentikan semua.
01:30Nah, dormant kami hentikan, kami menemukan Bansos itu, ungkapnya.
01:35Ironisnya, banyak rekening yang tercatat sebagai penerima Bansos
01:39tapi tidak pernah digunakan penerima, atau malah telah berpindah tangan.
01:43PPATK menemukan bahwa dana Bansos sebesar Rp2 triliun
01:46lebih mengendap dalam rekening yang tidak aktif lebih dari 5 tahun.
01:50Padahal, dana Bansos yang disalurkan itu diharapkan bisa untuk membantu masyarakat
01:54dalam menjaga daya beli sehingga perekonomian dalam negeri terjaga stabil.
01:59Rekening dormant Bansos ini sebesar Rp2 triliun lebih itu inaktif
02:02dalam jangka waktu relatif lama.
02:05Jadi bahkan ada Bansos yang sudah dormant itu lebih dari 5 tahun.
02:09Artinya sasarannya nggak tepat, pungkasnya.

Dianjurkan