Pekerja seks komersial (PSK) menjamur di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak 2 tahun lalu. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Rahmadi, Senin, 7 Juli 2025.
Rahmadi menyampaikan, fenomena menjamurnya PSK di sekitar IKN ini mulai terjadi sejak saat pembangunan IKN sedang digencarkan pada 2023.
00:00Prostitusi marak di sekitar IKN selama dua tahun terakhir.
00:04Pekerja seks komersial menjamur di sekitar ibu kota Nusantara sejak dua tahun lalu.
00:10Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kabupaten Penajam Pasar Utara, Rahmadi, Senin, 7 Juli 2025.
00:20Rahmadi menyampaikan, fenomena menjamurnya PSK di sekitar IKN ini mulai terjadi sejak saat pembangunan IKN sedang digencarkan pada 2023.
00:30Ini dua tahun terakhir.
00:31Dalam proses pembangunan, finishing, disitu mulai-mulainya.
00:35Dua tahun terakhir, kata Rahmadi,
00:38menurut Rahmadi, kebutuhan akan PSK muncul ketika para pelanggan merasa jauh dari keluarga.
00:44Kemudian mereka yang bekerja di sana mencari kebutuhan biologis via aplikasi Mijhat.
00:49Kadang-kadang yang kami dapatkan informasi dari yang laki-laki ini,
00:53karena faktor jauh dari keluargalah ya, begitulah kalau sudah bicara biologis.
00:58Artinya mereka pasti mencari tempat hiburan malamlah, ujarnya.
01:03Praktik yang online banyak pakai aplikasi Mijhat, Imbu Rahmadi.
01:08Selain online, prostitusi offline juga muncul, yakni berkedok warung kopi pangku.
01:14Para PSK tersebut memang mencantumkan jasanya lewat aplikasi tersebut.
01:18Tarifnya beragam, dari 400 ribu rupiah sampai 700 ribu rupiah.
01:25Uang tersebut juga yang akan digunakan untuk menyewa kamar dengan biaya 200 ribu rupiah sampai 300 ribu rupiah.
01:32Nah, dengan sistemnya mereka itu bayar di tempat.
01:35Kodenya setelah masuk room, itu langsung bayar, jelas dia.