Gula rafinasi diketahui memiliki tingkat kemurnian lebih tinggi dibandingkan dengan gula alami. Meski begitu, bukan berarti jenis gula ini lebih sehat. Nah, untuk mengetahui lebih jauh seputar gula rafinasi dan bedanya dengan gula alami, mari simak pembahasannya berikut ini.
Istilah gula rafinasi atau refined sugar mungkin sering Anda temukan pada kemasan produk makanan atau minuman, misalnya es krim, kue kering, atau soda. Gula rafinasi termasuk salah satu jenis gula yang tidak dijual bebas di Indonesia, melainkan hanya diperuntukkan bagi industri makanan atau minuman.
00:00Mengenal gula rafinasi dan perbedaannya dengan gula alami.
00:03Gula rafinasi diketahui memiliki tingkat kemurnian lebih tinggi dibandingkan dengan gula alami.
00:09Meski begitu, bukan berarti jenis gula ini lebih sehat.
00:13Nah, untuk mengetahui lebih jauh seputar gula rafinasi dan bedanya dengan gula alami, mari simak pembahasannya berikut ini.
00:20Istilah gula rafinasi atau refinate sugar mungkin sering Anda temukan pada kemasan produk makanan atau minuman, misalnya es krim, kue kering, atau soda.
00:28Gula rafinasi termasuk salah satu jenis gula yang tidak dijual bebas di Indonesia, melainkan hanya diperuntukkan bagi industri makanan atau minuman.
00:38Perbedaan gula rafinasi dan gula alami
00:40Gula rafinasi merupakan gula yang berasal dari sari tebu.
00:44Dalam proses pembuatannya, sari tebu akan melalui proses pemurnian dan pengolahan yang panjang sehingga menghasilkan gula murni.
00:52Berdasarkan cara mendapatkannya, gula rafinasi bisa dikatakan rendah nutrisi karena hanya mengandung gula murni dan tidak memiliki serat,
00:58vitamin, mineral, atau protein.
01:02Selain itu, gula ini biasanya berada dalam makanan atau minuman kemasan yang terkadang tinggi garam dan lemak jenuh pula.
01:09Sedangkan, gula alami merupakan pemanis yang memang sudah ada di dalam makanan yang minim proses, misalnya gula dalam buah, madu, atau susu.
01:18Meski diperoleh dari sumber yang berbeda, sebenarnya gula rafinasi dan gula alami akan diproses dengan cara yang sama di dalam tubuh dan menjadi zat yang sama.
01:26Akan tetapi, konsumsi gula alami biasanya bersamaan dengan nutrisi lainnya.
01:32Sebagai contoh, buah tidak hanya mengandung gula tetapi juga serat, vitamin, dan mineral.
01:38Sementara, susu juga mengandung protein dan vitamin.
01:42Risiko kesehatan akibat konsumsi gula rafinasi
01:45Gula rafinasi yang terkandung di dalam makanan atau minuman kemasan, sebetulnya tidak langsung menimbulkan masalah kesehatan setelah dikonsumsi.
01:54Namun, mengonsumsinya terlalu banyak atau terlalu sering bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh, seperti
01:591. Malnutrisi
02:02Orang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis cenderung melewatkan makanan bernutrisi, sehingga berisiko mengalami malnutrisi.
02:092. Kadar triglycerida meningkat
02:12Konsumsi terlalu banyak gula bisa meningkatkan kadar triglycerida di dalam pembuluh darah dan jaringan lemak, sehingga risiko gangguan jantung pun meningkat.
02:213. Obesitas
02:22Konsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula juga berisiko menyebabkan penumpukan kalori yang berakibat pada obesitas atau kelebihan berat badan.
02:31Hal ini sama dengan konsumsi terlalu banyak gula batu, gula pasir, maupun jenis gula lainnya.
02:374. Diabetes
02:38Selain obesitas, konsumsi gula berlebih juga berisiko pada peningkatan kadar gula dalam darah.
02:45Apabila dibiarkan terus-menerus, hal ini bisa memicu diabetes.
02:495. Kerusakan gigi
02:51Gula bisa menyebabkan penumpukan bakteri yang dapat meningkatkan risiko gigi berlubang, terutama jika Anda tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik.