Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Departemen Pengawasan LKM dan LJK Lainnya OJK, Adief Razali mengatakan dari data OJK saat ini menunjukkan adanya transaksi outstanding untuk pinjaman daring, sekitar 80 triliun rupiah.

Ini menunjukkan artinya minat masyarakat untuk menggunakan pinjol tetap tinggi.

Di masa tahun ajaran baru, banyak masyarakat yang yang membutuhkan uang untuk membayar SPP, baju seragam hingga perlengkapan sekolah, sehingga sangat memungkinkan terjadi peningkatan pinjaman online (pinjol).

Adief menambahkan data OJK menunjukkan risiko gagal bayar sekitar 3%. 3% artinya ini masih sangat-sangat terkontrol, karena batasnya di 5%.




#pinjol #sekolah #pendidikan

Selengkapnya saksikan di sini: https://www.youtube.com/watch?v=Tgmo6iMKjy0

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/603994/ojk-sebut-tren-pinjol-selalu-naik-tahun-2025-jumlahnya-capai-80-triliun-rupiah-dipo-investigasi
Transkrip
00:00Intro
00:00Ya waktu itu putus asa, sampai saya mau setreng
00:10Ya pendudukan semakin banyak gitu sama keputusan anak sekolah gitu
00:20Jadi minjem akhirnya penjol
00:23Intro
00:24Saudara otoritas jasa keuangan mencatat tren kenaikan angka pinjaman online setiap tahunnya
00:32Bahkan ketika memasuki bulan Juni dan juga bulan Juli
00:35Angka peningkatan pinjaman online dapat dikatakan cukup drastis
00:39Dan kita tahu momentum ini adalah momentum ketika hendak memasuki tahun ajaran baru di tingkat sekolah
00:45Pada tahun 2023 angka penyaluran pinjaman daring pada bulan Juni tercatat 19,31 triliun rupiah
00:53Dan pada bulan Juli naik menjadi 20,38 triliun rupiah
00:58Terakhir pada Juni tahun 2024 silap
01:01Otoritas jasa keuangan mencatat penyaluran pinjaman daring ke masyarakat mencapai 24,84 triliun rupiah
01:08Sebulan kemudian pada Juli 2024 jumlah nilai pinjaman daring meningkat menjadi 27,41 triliun rupiah
01:17Pada bulan Agustus 2024 angkanya kembali merangkak naik menjadi 27,44 triliun rupiah
01:24Dengan total 12,94 juta akun penerima pinjaman daring
01:29Lalu seberapa besar tren peningkatan pinjaman online di tahun 2025 termasuk seberapa besar sebenarnya
01:37Pinjaman online ini digunakan oleh masyarakat demi membiayai pendidikan anak-anak mereka
01:43Saya akan tanyakan secara langsung kepada Kepala Departemen di Otoritas Jasa Keuangan
01:48Sebenarnya di hadapan saya sudah ada Bapak Adif Razali
02:02Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya
02:07Otoritas Jasa Keuangan Pak Adif
02:09Terima kasih untuk waktunya Pak
02:10Terima kasih
02:11Apa kabar Pak?
02:12Kabar baik
02:12Pak Adif saya ingin konfirmasi Pak
02:15Untuk pinjaman online sendiri
02:17Ini trennya dari tahun ke tahun
02:20Khususnya dari tahun 2023 ya Pak ya
02:22Apakah memang terus mengalami peningkatan Pak?
02:25Dari data di OJK sekarang
02:27Memang transaksi outstanding untuk pinjaman daring ini
02:31Di posisi terakhir sekarang itu sekitar 80 triliun
02:36Yaitu trennya Nikros
02:39Ini menunjukkan bahwa
02:43Artinya minat masyarakat
02:44Untuk menggunakan industri ini
02:48Tetap baik
02:50Tetap trust lah
02:52Di sana
02:53Oke
02:54Kalau dilihat dari bulannya Pak
02:56Ketika memasuki pertengahan tahun
02:58Ataupun tahun ajaran baru
02:59Ini nampaknya juga tren pinjaman daring ini meningkat
03:01Apakah bisa diasumsikan bahwa
03:03Banyak masyarakat kita
03:04Yang mengakses pinjaman daring
03:06Untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka?
03:09Sepertinya memang
03:09Industri ini kena begitu mudah
03:11Yang diakses oleh masyarakat
03:13Artinya seasonal itu
03:15Itu jamak terjadilah
03:16Ya
03:17Sama saja misalnya ketika dulu
03:20Ya lebaran
03:21Saya kira terjadilah
03:22Pelanjakan
03:23Tahun baru
03:24Saya kira begitu ya
03:25Termasuk juga dengan tahun ajaran baru kami kira
03:27Ya karena
03:28Banyak masyarakat
03:30Yang membutuhkan uang SPP sekarang ini misalnya
03:33Kemudian ada SPP-nya
03:36Kemudian baju seragamnya
03:37Ya perlengkapan sekolahnya
03:40Mahasiswa juga tahun ajaran baru
03:41Sehingga
03:42Sangat memungkinkan memang terjadi peningkatan
03:45Yang kami kira pun ini
03:46Para-para pelaku juga
03:48Sebetulnya mengantisipasi juga tuh
03:50Ya
03:50Mereka siapkan untuk infrastrukturnya
03:52Karena nanti akan tingginya
03:54Di mana di sana tadi
03:56Tapi kami inginkan juga kembali bahwa
03:58Ya jangan sampai tadi
04:00Artinya
04:00Terlalu impulsif
04:02Minjamnya misalnya
04:03Sehingga
04:05Akhirnya
04:06Masyarakat terbebani
04:08Minjam tidak sesuai dengan kemampuannya
04:09Tetap
04:10Walaupun kebutuhannya misalnya untuk pendidikan
04:12Ya tetap ukur juga
04:13Kemampuan kita untuk mengembalikannya
04:15Karena gimana pun pinjaman harus dikembalikan
04:17Oke pinjaman memang harus dikembalikan ya Pak ya
04:19Karena gini Pak
04:20Saya punya data juga dari OJK
04:22Ini di bulan Juni 2024
04:25Untuk biaya pendidikan sendiri itu
04:28Angkanya menyentuh 191 miliar
04:30Kalau dibandingkan bulan-bulan lain
04:32Ini angkanya hanya belasan
04:34Bahkan mungkin puluhan miliar
04:35Artinya kan memang tinggi sekali peminatnya
04:38OJK melihatnya ini sebagai suatu hal
04:41Yang memang aman-aman saja
04:42Masyarakat masih bisa mengembalikan
04:44Atau memang
04:44Ini sudah terdesak nih sepertinya
04:47Itu mungkin fenomena tadi
04:48Yang di tahun ajaran baru kami kira ya
04:50Jadi peningkatan angka tadi
04:52Kalau di angka tadi kan masih ratusan miliar ya
04:57109 miliar itu berapa disampaikan tadi
04:58Kalau dilihat dari
05:00Outstanding 80T lah misalnya saat ini
05:04Meskipunnya in percentage kan itu enggak
05:05Dalam persentase saya kira itu enggak
05:07Terlalu besar masih kecil ya
05:08Tetapi OJK tentu
05:10Mewaspadai hal ini terus
05:12Tentu kami menghimbau tentu kepada para penelenggara
05:15Ketika mendapatkan nasabah-nasabah
05:19Borower-borower peminjam ini
05:20Lakukan tetap dengan govern
05:23Artinya lakukan scoringnya dengan baik
05:25Ya enggak semua orang minjam diberi kira-kira begitu
05:27Kalau dia misalnya enggak sesuai dengan kemampuan membayarnya
05:32Ya enggak bisa diberi dong
05:33Ya sehingga jangan sampai nanti
05:35Memunculkan permasalahan di kemudian hari
05:37Tapi dari OJK sendiri
05:39Betul tadi sudah dijelaskan melakukan pengawasan
05:41Sanksi apa sih Pak?
05:43Ketika misalnya Pindar ini
05:44Meminjamkan uang kepada masyarakat
05:47Tidak sesuai aturan
05:48Apa sanksi maksimal yang bisa diberikan oleh OJK?
05:52Sanksinya itu dari sanksi administratif
05:54Misalnya pembinaan
05:55Sampai kita bisa bekukan juga kegiatannya
05:57Dan yang paling skalasi lagi bisa kita
05:59Pindar yang proper tuh pengurus-pengurusnya
06:01Yang paling ultimate pasti bisa cabut di usahanya
06:04Kalau untuk pinjol Pak
06:06Apakah ini juga masih masuk dalam pengawasan OJK?
06:09Karena kan mungkin masih banyak masyarakat kita
06:12Yang dalam tanda putih Pak
06:14Terjebak Pak
06:14Seperti yang tadi sudah kita bahas
06:16Kalau pinjol itu kan tidak artinya yang ilegal maksudnya
06:20Kalau ilegal itu tidak diranah di pengawasan OJK
06:23Tetapi OJK dalam hal ini
06:26Merasa berkepentingan juga
06:28Untuk memberantas pinjam-pinjaman online ilegal tadi tuh
06:32Karena gimana pun ketika misalnya masyarakat terjebak disana
06:37Masyarakatnya komplain segala macam
06:39Akan kembali juga ke OJK
06:40Jadi yang ilegal tadi ini
06:42Memang tugas teman-teman saya pasti
06:44Memberantas tuh semua
06:45Dia take down segala macam
06:47Sudah ribuan kami kira
06:48Sudah ribuan yang tertake down
06:51Dan ini berjalan terus tuh
06:52Oke
06:52OJK menghitung tidak Pak
06:54Risiko gagal bayar Pak
06:56Sejauh ini tuh seperti apa sih
06:58Dari banyaknya pinjaman ini
06:59Risiko gagal bayar sekitar 3%
07:033%?
07:04Total seru
07:05Terus turun ya
07:063%
07:07Artinya ini masih sangat-sangat
07:09Termanage
07:11Masih kecil
07:12Karena kan tersuruh kita di 5%
07:14Tetap kita minta kepada para penyelenggara
07:18Tingkatkan terus manajemen risikonya
07:20Tingkatkan scoringnya
07:22Tapi mereka juga bisa bekerjasama
07:24Dengan pihak lain
07:25Misalnya untuk memperkuas scoringnya tadi
07:27Yang misalnya bisa melihat
07:28Seseorang itu
07:29Bagus gak historis keuangannya
07:32Misalnya
07:32Sehingga kalau dianggap oleh
07:35Si penyelenggara bagus
07:36Oke lah mereka salurkan
07:38Kalau tidak ya jangan salurkan juga
07:39Nanti kesian masyarakatnya juga
07:41Oke
07:41Ini akan jadi pertanyaan terakhir Pak
07:43Apakah kemudian
07:44OJK
07:45Mungkin Pak
07:46Merekomendasikan
07:47Pindar ini sebagai salah satu alternatif pembayaran
07:50Bagi para orang tua
07:51Yang ingin membiayai pendidikan anaknya
07:54Atau mungkin
07:54Ada metode lain
07:56Yang
07:57Apa
07:58Mungkin dikatakan lebih aman
08:00Atau mungkin lebih cocok Pak
08:01Untuk dipakai orang tua
08:02Seperti apa OJK menerima
08:03Tentunya OJK tidak secara eksplisit
08:07Merekomendasikan
08:09Pindar untuk
08:12Pendanaan pendidikan
08:15Karena ada lembaga-lembaga jasa keuangan formal lainnya
08:18Yang bisa digunakan oleh masyarakat tentunya
08:21Perbankan itu saya kira menyediakan juga
08:24Banyak masyarakat-masyarakat yang pinjam dari perbankan misalnya
08:28Atau lembaga jasa keuangan
08:29Formal lainnya
08:31Jadi ini akhirnya tetap kembali kepada masyarakat
08:34Ya
08:35Di sisi dipindar
08:36Ada kelebihan-kelebihan di sana
08:37Mungkin dia bisa lebih mudah
08:39Oke
08:39Bapak Arief Razali
08:40Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro
08:43Dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya OJK
08:44Terima kasih untuk waktunya Pak
08:45Terima kasih
08:46Biaya pendidikan ini
08:49Cenderung selalu naik
08:51Selalu naik
08:51Kisaran mungkin 10 atau 20 persen
08:54Terima kasih

Dianjurkan