Panggung politik Indonesia tak pernah benar-benar mengenal kata "pensiun". Selalu ada babak baru, drama baru, dan seringkali, pemain lama yang kembali mencuri perhatian dengan manuver yang tak terduga.
Kali ini, Ketua Majelis Syura Partai Ummat itu tidak lagi sekadar melontarkan kritik. Ia melepaskan dua "bom" berdaya ledak tinggi yang sasarannya sangat presisi, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang kini semestinya menikmati masa tenang setelah dua periode memimpin negara.
Tudingan yang dilemparkan bukan main-main. Bukan lagi soal kebijakan atau gaya kepemimpinan. Ini adalah tuduhan kriminal yang sangat serius, yang jika terbukti, bisa meruntuhkan seluruh warisan yang telah dibangun Jokowi.
Pertama, tudingan tentang bungker rahasia berisi uang haram triliunan rupiah. Kedua, tudingan yang lebih mengerikan, Jokowi sebagai dalang di balik sebuah plot pembunuhan terhadap putra sulungnya.
Dua bom ini telah meledak di ruang publik. Mari kita bedah serpihannya, lapis demi lapis, untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Semuanya dimulai dari sebuah unggahan video di kanal YouTube Amien Rais Official pada Selasa (1/7). Mengambil bola liar yang sebelumnya dilemparkan politikus PDIP, Beathor Suryadi, Amien Rais dengan penuh keyakinan mengamini dan memperkuat tudingan tersebut.
Amien Rais bahkan mengklaim bahwa bungker di rumah Jokowi di Solo itu berfungsi sebagai tempat penyimpanan "harta haram Jokowi, entah berapa triliun jumlahnya." Ia juga mengutip tantangan Beathor Suryadi yang siap membuktikan keberadaan bungker tersebut jika didampingi aparat.
Ini bukan lagi sekadar tudingan korupsi biasa. Ini adalah penggambaran Jokowi sebagai seorang gembong kriminal yang menyembunyikan hasil kejahatannya di ruang paling privat, rumahnya sendiri. Sampai saat ini, pihak Jokowi belum memberikan respons resmi atas tudingan dahsyat ini.
Seolah satu bom tidak cukup, Amien Rais kemudian menyalakan sumbu kedua. Kali ini, ia menyentuh ranah yang sangat personal dan emosional, keselamatan keluarganya. Ia kembali mengungkit insiden kecelakaan lalu lintas yang menimpa putra sulungnya, Ahmad Hanafi Rais, pada 18 Oktober 2020 silam.
00:00Panggung politik Indonesia tak pernah benar-benar mengenal kata pensiun.
00:06Selalu ada babak baru, drama baru, dan seringkali pemain lama yang kembali mencuri perhatian dengan manuver yang tak terduga.
00:15Kali ini, Ketua Majelis Syura Partai Umat itu tidak lagi sekedar melontarkan kritik.
00:22Ia melepaskan dua bom berdaya ledak tinggi yang sasarannya sangat presisi.
00:27Presiden ketujuh Republik Indonesia, Jokowi Dodo, yang kini semestinya menikmati masa tenang setelah dua periode memimpin negara.
00:38Tudingan yang dilemparkan bukan main-main, bukan lagi soal kebijakan atau gaya kepemimpinan.
00:44Ini adalah tuduhan kriminal yang sangat serius, yang jika terbukti bisa meruntuhkan seluruh warisan yang telah dibangun Jokowi.
00:57Pertama, tudingan tentang banker rahasia berisi uang haram triliunan rupiah.
01:03Kedua, tudingan yang lebih mengerikan.
01:06Jokowi sebagai dalam dibalik sebuah plot pembunuhan terhadap putra sulungnya.
01:13Dua bom ini telah meledak di ruang publik.
01:16Mari kita bedah serpihannya lapis demi lapis untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.
01:22Semuanya dimula dari sebuah unggahan video di kanal YouTube Amin Rais Official pada Selasa 1 Juli.
01:32Mengambil bola liar yang sebelumnya dilemparkan politikus PDI Perjuangan Bitor Suryadi,
01:38Amin Rais dengan penuh keyakinan mengamini dan memperkuat tudingan tersebut.
01:42Amin Rais bahkan mengklaim bahwa banker di rumah Jokowi di Solo itu berfungsi sebagai tempat penyimpanan harta haram Jokowi entah berapa triliun jumlahnya.
01:55Ia juga mengutip tantangan Bitor Suryadi yang siap membuktikan keberadaan banker tersebut jika didampingi aparat.
02:05Ini bukan lagi sekedar tudingan korupsi biasa.
02:10Ini adalah penggambaran Jokowi sebagai seorang gembong kriminal yang menyembunyikan hasil kejahatannya di ruang paling private rumahnya sendiri.
02:19Sampai saat ini pihak Jokowi belum memberikan respon resmi atas tudingan dahsyat tersebut.
02:28Seolah satu bom tidak cukup, Amin Rais kemudian menyalakan sumbu kedua.
02:33Kali ini, ia menyentuh ranah yang sangat personal dan emosional, keselamatan keluarganya.
02:40Ia kembali mengungkit insiden kecelakaan lalu lintas yang menimpa putra sulungnya Ahmad Hanafi Rais pada 18 Oktober 2021.
02:49Kecelakaan di Tol Cipali itu bagi Amin Rais bukanlah kecelakaan biasa.
02:57Amin kemudian melukiskan sebuah rekonstruksi kejadian yang terdengar seperti skenario film thriller.
03:05Dengan narasi ini, Amin Rais secara eksplisit menuduh Jokowi sebagai otak dibalik sebuah percobaan pembunuhan yang terencana terhadap anaknya.
03:15Sebuah tuningan yang mengubah rivalitas politik menjadi dendam kesumat yang berdarah.
03:24Untuk memahami manuver ini, kita tidak bisa hanya melihatnya sebagai sebuah pernyataan tunggal.
03:29Ini adalah sebuah strategi politik yang memiliki beberapa lapisan tujuan.