Bobby Nasution, Gubernur Sumatera Utara sekaligus menantu Presiden Jokowi, kembali menjadi sorotan tajam. Ia pernah dilaporkan ke KPK setelah foto dirinya bersama keluarga menaiki jet pribadi beredar luas di publik. KPK melalui juru bicaranya saat itu, Tessa Mahardhika, membenarkan adanya laporan terkait dugaan gratifikasi berupa fasilitas jet pribadi tersebut. Sayangnya, proses hukum terhadap Bobby tampak stagnan, berbeda nasibnya dengan Hasto Kristiyanto yang ditahan atas dugaan gratifikasi, bahkan perkaranya telah disidangkan di pengadilan.
Kini, badai hukum lain tampaknya akan kembali menerpa Bobby. KPK tengah mempertimbangkan pemanggilan terhadap dirinya dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan nasional di Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara. Mantan orang kepercayaan Bobby yang berinisial TOP — eks Kepala Dinas Pekerjaan Umum saat Bobby menjabat Wali Kota Medan — telah ditahan bersama empat orang lainnya oleh KPK.
Jika benar Bobby dipanggil dan kemudian ditahan, maka ini akan menjadi titik balik dalam peta kekuasaan politik nasional. Jokowi sebagai sosok sentral politik Indonesia selama satu dekade akan terlihat semakin rapuh. Runtuhnya Bobby akan menjadi awal dari efek domino: posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden bisa terguncang — terlebih sejak awal dia sudah dicap oleh banyak kalangan sebagai “anak haram konstitusi” pasca Pilpres 2024.
Bukan hanya Gibran. Kaesang Pangarep, Kahiyang Ayu, bahkan Iriana Jokowi pun bisa terseret. Kaesang dan Kahiyang dapat dijerat oleh penegak hukum jika keberanian aparat bangkit pasca lengsernya pengaruh Jokowi. Bahkan Iriana pun berpotensi diproses hukum karena dugaan penggunaan identitas palsu berupa gelar akademik S.E dan M.M.
Lalu, bagaimana dengan Jokowi sendiri?
Jokowi terancam bangkitnya kembali laporan kasus dugaan ijazah palsu yang pernah dilaporkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) ke Mabes Polri pada 9 Desember 2024. Jika penyidik Bareskrim benar-benar membuka kembali penyelidikan yang sempat dihentikan, maka titik terang bisa segera terungkap. Bukti-bukti yang ada cukup mencengangkan: foto pada ijazah S-1 Fakultas Kehutanan UGM yang diduga bukan foto Jokowi, serta nama dekan yang tertera dalam skripsinya — “Dr. Achmad Soemitro” — padahal seharusnya adalah Dr. Achmad Sumitro. Sebuah perbedaan yang fatal untuk institusi sebesar UGM.
00:00Bobi Nasution, Gubernur Sumatera Utara sekaligus menantu Presiden Jokowi, kembali menjadi sorotan tajam.
00:08Ia pernah dilaporkan ke KPK setelah foto dirinya bersama keluarga menaiki jet pribadi beredar luas di publik.
00:17KPK melalui juru bicaranya saat itu Tessa Mahardika membenarkan adanya laporan terkait dugaan gratifikasi berupa fasilitas jet pribadi tersebut.
00:27Sayangnya proses hukum terhadap Bobi tampak stagnan, berbeda nasibnya dengan Hasto Kristianto yang ditahan atas dugaan gratifikasi, bahkan perkaranya telah disidangkan di pengadilan.
00:44Kini, badai hukum lain tampaknya akan kembali menerpa Bobi.
00:49KPK tengah mempertimbangkan pemanggilan terhadap dirinya dalam kasus dugaan korupsi proyek Jalan Nasional di Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara.
01:03Mantan orang kepercayaan Bobi yang berinisial TOP, eks Kepala Dinas Pekerjaan Umum saat Bobi menjabat Wali Kota Medan, telah ditahan bersama empat orang lainnya oleh KPK.
01:15Jika benar Bobi dipanggil dan kemudian ditahan, maka ini akan menjadi titik balik dalam peta kekuasaan politik nasional.
01:26Jokowi sebagai sosok sentral politik Indonesia selama satu dekade akan terlihat semakin rapuh.
01:36Runtuhnya Bobi akan menjadi awal dari efek domino, posisi Gibran Raka Buming Raka sebagai wakil presiden bisa terguncang.
01:45Terlebih, sejak awal dia sudah dicap oleh banyak kalangan sebagai anak haram konstitusi pasca Pilpres 2024.
01:55Bukan hanya Gibran, Kaisang Pangarep, Kahiyang Ayu bahkan Iryana Jokowi pun bisa terseret.
02:06Kaisang dan Kahiyang dapat dijerat oleh penegak hukum jika keberanian aparat bangkit pasca lengsarnya pengaruh Jokowi.
02:15Bahkan, Iryana pun berpotensi di proses hukum karena dugaan penggunaan identitas palsu berupa gelar akademik SE dan MM.
02:29Lalu bagaimana dengan Jokowi sendiri?
02:31Jokowi terancam bangkitnya kembali laporan kasus dugaan ijazah palsu yang pernah dilaporkan tim pembela ulama dan aktivitas ke Mabes Polri pada 9 Desember 2024.
02:47Jika penyidik bares krim benar-benar membuka kembali penyelidikan yang sempat dihentikan, maka titik terang bisa segera terungkap.
02:57Bukti-bukti yang ada cukup mencengkangkan.
03:00Foto pada ijazah S1 Fakultas Kehutanan UGM yang diduga bukan foto Jokowi,
03:07serta nama dekan yang tertera dalam skripsinya Dr. Ahmad Soe Mitro, padahal seharusnya adalah Dr. Ahmad Sumitro.
03:18Sebuah perbedaan yang fatal untuk institusi sebesar UGM.
03:22Jika skenario ini terjadi, maka publik yang selama ini kecewa dan geram terhadap kebohongan demi kebohongan Jokowi akan menyambutnya dengan euforia.
03:34Namun kondisi ini akan menjadi beban berat bagi Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto.
03:42Prabowo harus menghadapi ledakan kekecewaan rakyat terhadap lebih dari 100 kebohongan Jokowi dan dampak kerusakan yang ditimbulkannya di berbagai sektor kehidupan, ekonomi, hukum, pendidikan, dan moralitas publik.