Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Dua balita dilaporkan tewas tenggelam di kolam bekas pengeboran milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Dusun Mekar Sari, Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir, pada Selasa, 22 April 2025 lalu.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, mengatakan bahwa pihaknya melakukan penyelidikan mendalam serta menggelar rapat intensif hingga dini hari guna mengungkap pihak-pihak yang harus bertanggung jawab atas insiden ini.

Tonton juga RiauOnline “
(RiauOnline)

#Riauonline #Riauonlinecoid #PHR #pertaminahulurokan✌️

Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share.

Tonton konten lainnya juga di YouTube Channel:
- Sisi Lain https://youtu.be/_TYOe2wDBl8
- Wamoi dan Riau https://youtu.be/roXyLa8aFLU

Jangan lupa subscribe yaa..

Follow Juga akun Sosial Media kami

https://www.facebook.com/RiauOnlin

https://twitter.com/red_riauonline

https://www.instagram.com/riauonline.co.id/?hl=id

https://www.tiktok.com/@riauonline1

https://s.helo-app.com/al/xvYZYpjbvR

https://sck.io/u/j3hlxrGg

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Polisi dalami unsur kelalaian yang sebabkan dua balita tewas di kolam limbah PHR.
00:05Dua balita dilaporkan tewas tenggelam di kolam bekas pengeboran milik PT Pertamina Hulu Rokan, PHR,
00:10di Dusu Mekarsari, Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir, pada Selasa, 22 April 2025 lalu.
00:19Direktur Reserse Kriminal Umum, Dir Reskrimum, Pol Dariau, Kombus Pol Asep Darmawan,
00:24mengatakan bahwa pihaknya melakukan penyelidikan mendalam serta menggelar rapat intensif
00:28hingga dini hari guna mengungkap pihak-pihak yang harus bertanggung jawab atas insiden ini.
00:33Tadi malam kami gelar penyelidikan sampai pukul 1 dini hari bersama tim.
00:37Fokus kami adalah menentukan siapa yang bertanggung jawab,
00:40karena di lokasi itu ada manajer area dan asisten manajer.
00:42Ujar Kombus Asep, Senin, 23 Juni 2025.
00:48Peristiwa tragis ini menyorot kelalaian pengamanan area industri migas yang berada di dekat permukiman warga.
00:52Kedua korban diketahui bernama Ferdian Syaharahab, 4 tahun, dan Fahri Pradawinata, 2 tahun.
01:01Mereka ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di kolam lumpur yang sebelumnya digunakan
01:04sebagai tempat penampungan limbah dari aktivitas pengeboran rig milik PHR.
01:09Menurut Asep, lokasi kolam sangat dekat dengan permukiman warga.
01:12Seharusnya, kata dia, kolam penampungan limbah tersebut dilengkapi pagar dan pengamanan maksimal
01:18sesuai standar keselamatan dan kesehatan kerja.
01:22Dekat kolam itu ada rumah warga, hanya beberapa meter jaraknya.
01:26Seharusnya tempat seperti ini dibuat pagar yang rapat dan tidak bisa dimasuki sembarang orang,
01:30apalagi anak kecil.
01:32Tapi ini tidak ada sama sekali, tegasnya.
01:36Lebih lanjut, Asep menjelaskan bahwa kolam tersebut merupakan sisa dari aktivitas rig pengeboran
01:41yang telah berlangsung sekitar 40 hari.
01:44Namun, tidak ditemukan pengamanan yang memadai di area tersebut.
01:48Kalau memang kolam itu aktif atau bekas aktivitas industri,
01:51harusnya ada standar pengamanan.
01:53Tapi kenyataannya tidak ada pagar, tidak ada tanda larangan,
01:57sehingga anak-anak bisa masuk dengan mudah, tambahnya.
02:00Pihak kepolisian hingga kini telah memeriksa sedikitnya 12 saksi.
02:05Mereka terdiri dari keluarga korban, masyarakat sekitar,
02:08dan sejumlah pihak dari PHR, termasuk manajer area dan staff terkait.
02:13Kami sedang mengumpulkan keterangan dan menyusun urutan pertanggung jawaban.
02:17Semua kemungkinan akan kami dalami,
02:19termasuk unsur kelalaian dalam hal pengamanan fasilitas migas di dekat permukiman,
02:23tutup kombes Asep.
02:25Sementara itu, pihak keluarga korban masih dalam kondisi berduka.
02:30Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang kembali
02:32dan meminta pihak berwenang mengambil tindakan tegas terhadap pihak yang lalai.

Dianjurkan