Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
KOMPAS.TV - Tak kunjung mereda, ketegangan antara Iran dan Israel justru semakin menjadi-jadi, terlebih dengan adanya serangan Amerika Serikat di 3 lokasi fasilitas nuklir Iran.

Menyusul serangkaian konflik bersenjata tersebut, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pun berkunjung ke Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin.

Araghchi disambut oleh sejumlah perwakilan pemerintah Rusia setibanya di Moskow. Araghchi menyebut, pembicaraannya dengan Putin sangat penting karena berkaitan dengan situasi saat ini yang disebutnya sebagai ancaman terhadap dunia internasional.

Kecaman terhadap serangan Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran pun datang dari Tiongkok. Tiongkok, Rusia, dan Pakistan pun tengah mengajukan rancangan resolusi ke Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata.

Sementara satu langkah baru kini tengah dilakukan pihak Iran. Kami kutip dari Kompas.com yang diambil dari TV Pemerintah Iran, pernyataan anggota Komisi Keamanan Nasional, Mayor Jenderal Esmaeil Kowsari: Kowsari menyatakan, parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup.

Meski keputusan akhir berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Selat Hormuz merupakan salah satu jalur perdagangan minyak mentah utama di dunia. Yakni bisa mencapai 20 sampai 30 persen pasokan minyak dunia.

Jalur ini juga menentukan kelancaran distribusi dari 20 persen gas alam cair dunia. Jika penutupan benar-benar dilakukan, maka harga minyak dunia diproyeksikan meroket.

Baca Juga Pasca AS Bom Fasilitas Nuklir Iran, Menlu Iran: Diplomasi Tak Berlaku, Negara Saya Diserang! di https://www.kompas.tv/internasional/601259/pasca-as-bom-fasilitas-nuklir-iran-menlu-iran-diplomasi-tak-berlaku-negara-saya-diserang

#iran #donaldtrump #israel #israelvsiran

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/601271/full-iran-tunjukkan-keseriusan-pada-as-pengamat-bicara-alasan-donald-trump-agak-ciut
Transkrip
00:00Eskalasi perang antara Israel-Iran kian memanas setelah tiga fasilitas nuklirnya diserang,
00:05Iran mengancam tutup slat hormus yang berpotensi mengganggu arus perdagangan energi dunia.
00:11Bagaimana dampak penutupan dilakukan termasuk situasi geopolitik saat ini?
00:14Kita berbincang dengan pengaman hukum dan hubungan internasional Hikmahanto Juwan.
00:19Selamat malam, Pak.
00:20Selamat malam, Mas Yitar.
00:23Ini lagi panas-panasnya eskalasi perang di Temur Tengah.
00:26Tampaknya membuat kita semakin khawatir ketika Amerika Serikat turun tangan dalam perang Israel dan juga Iran.
00:33Situasi Iran-Israel yang memanas ini, usai Amerika Serikat cawe-cawe dalam konflik ini,
00:39bagaimana Anda melihat situasi saat ini?
00:42Pertama adalah kita harus paham reaksi dari masyarakat dunia.
00:47Saya bisa mengelompokkan tiga kelompok.
00:51Pertama adalah yang mendukung tindakan Amerika Serikat seperti Rusia.
00:54Lalu kemudian ada reaksi yang mengecam tindakan Amerika Serikat.
00:59Di sini masuk tadi China, kemudian juga Rusia, dan kemudian juga ada beberapa negara lainnya.
01:07Nah, sementara Jepang ataupun Indonesia, kita tentu mengutuk agresi yang dilakukan tanpa menyebut siapa.
01:15Dan kemudian kita minta supaya terjadi di eskalasi.
01:19Nah, yang saya khawatirkan adalah negara-negara yang mengecam tindakan dari Amerika Serikat,
01:25yaitu China ataupun Rusia.
01:28Karena apabila mereka ikut terlibat juga, maka ini akan menjadi eskalasi yang sangat luar biasa.
01:36Kita tahu saat ini, Iran, Menteri Luar Negeri Iran, berkunjung ke Rusia, bertemu dengan Presiden Putin.
01:45Nah, ini sebenarnya memberikan mesej kepada Donald Trump bahwa Iran serius untuk melakukan serangan ke Amerika Serikat,
01:55bahkan dengan meminta dukungan dari negara-negara besar.
01:59Dan ini yang akan mengkhawatirkan.
02:01Tetapi, saya lihat bahwa Trump ini, sekarang ini kan kita lihat, dia sekarang mulai mundur.
02:07Dia mengatakan bahwa Trump memberikan kesempatan untuk Iran bicara secara diplomatik.
02:13Tapi, Pak, maaf saya potong. Sikap Trump ini nggak bisa kita pegang, Pak.
02:17Kemarin pun katanya tunggu dua minggu dulu baru akan mengambil sikap terkait dengan perang di Timur Tengah,
02:22tapi kemudian tiba-tiba memborbardir lokasi di Iran begitu, tiba-tiba begitu lho.
02:33Ya, dia kan kayak bermain kartu.
02:35Coba ingat, pada waktu tarif, pengenaan tarif, semua langsung dikenakan.
02:39Tetapi kalau ada yang melawan, langsung dia ciut.
02:42Nah, ini sekarang kita lihat bahwa Iran tidak mau dia menyerah.
02:47Bahkan, yang dia lakukan adalah terus melakukan serangan ke Israel.
02:52Pasca, Amerika Serikat melakukan serangan ke Iran.
02:56Dan kemudian sekarang memberikan pesan bahwa mereka pergi ke Rusia untuk menyampaikan bahwa saya tidak main-main.
03:03Nah, ini yang membuat Trump ciut.
03:05Dan yang kedua yang membuat Trump ciut adalah, sama seperti waktu tarif, adalah dihajar di dalam negeri.
03:11Karena apa? Sekarang ini ada demo-demo yang dilakukan di Amerika Serikat.
03:16Bahkan ada keinginan untuk melakukan impeach terhadap Donald Trump karena dia melakukan serangan ke Iran.
03:22Tanpa persetujuan dari Kongres.
03:24Belum lagi, dia akan dihajar oleh bursa.
03:27Karena bursa ini juga yang akan menentukan bagaimana arah kebijakan Trump selanjutnya.
03:33Dan yang kita lihat dari hasil pertemuan itu kemarin, Pak.
03:36Dari pihak Putin mengatakan akan siap membantu rakyat Iran.
03:41Bagaimana yang membaca ini?
03:43Akankah yang kita khawatirkan akan terjadi?
03:45Mereka juga ikut menyeram?
03:47Ya, bagi Putin sekarang itu dia memegang kartu.
03:52Dia tidak perlu berada di belakang Iran dan sungguh-sungguh melakukan bantuan militer.
03:58Bahkan membantu pasukan untuk melawan Amerika Serikat.
04:01Cukup dengan kata-kata bahwa kami berada di belakang Iran, itu membuat gentar yang namanya Presiden Donald Trump.
04:08Jadi, inilah yang orang katakan ketika kita bermain kartu, muka poker face itu sangat-sangat penting.
04:17Jadi, Putin dengan gaya kerasnya, muka kerasnya, walaupun cuma dengan pernyataan, itu akan membuat gentar Trump.
04:25Apalagi kita tahu, Trump itu punya respek yang sangat tinggi terhadap Presiden Putin.
04:30Nah, jadi ini mudah-mudahan yang akan bisa mendeeskalasi serangan.
04:37Tentu, kalau misalnya Iran punya keinginan untuk melakukan blokade terhadap Selat Hormuz,
04:43menurut saya justru ini akan merupakan tindakan yang salah.
04:47Karena berdasarkan hukum internasional, Selat yang penting untuk perdagangan internasional itu tidak boleh dihalang-halangi.
04:56Nah, memang Iran bisa mengatakan ini dalam situasi perang.
04:59Tetapi, kalau Iran melakukan tindakan seperti ini, ini akan berdampak pada pelambatan perekonomian dunia.
05:09Tapi menurut Anda, Pak, apakah Iran tetap akan melakukannya?
05:14Karena yang kita tahu, waktu dia memproses nuklir begitu untuk kepentingan sipil,
05:18lalu kemudian dari pihak Israel ingin melakukan ataupun meminta bahwa Iran stop saja proyek itu,
05:25dia tidak mau dengar, Pak. Dia tetap melaksanakan apa yang dia mau.
05:27Apakah terkait dengan penutupan Selat Hormuz pun, dia bodo amat gitu loh.
05:33Pertama ya soal nuklir, pertanyaan kita, itu kan dugaan Israel.
05:37Pertanyaannya, apakah benar atau tidak?
05:39Siapa yang berhak untuk melakukan inspeksi?
05:42Buktinya Israel tidak percaya, Israel tidak percaya, Amerika tidak percaya.
05:45Tapi buktinya Iran mengatakan bahwa kami anggota non-proliferation treaty yang memang kami tidak diperbolehkan untuk melakukan pengembangan senjata nuklir.
05:59Belum lagi dia mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada.
06:02Sekarang pertanyaan saya, bagaimana dengan serangan Amerika Serikat di bawah Presiden Bush Jr. ke Irak pada waktu itu katanya mencari mass weapon of destruction.
06:14Yang sampai hari ini tidak ditemukan.
06:16Apakah ini sekedar alasan untuk menyerang?
06:18Katakanlah Iran yang selama ini dianggap oleh Amerika Serikat dengan Israel melakukan serangan terhadap Israel melalui Hamas, melalui Houthi, melalui Hezbollah.
06:29Atau memang benar-benar ada.
06:31Nah ini yang masyarakat internasional mengatakan, kalaupun memang Iran mengembangkan, silakan IAEA yang masuk.
06:40Tetapi tidak boleh dengan dugaan-dugaan melakukan serangan ke Iran.
06:45Dan itu makanya negara-negara mengatakan bahwa ini merupakan serangan yang ilegal.
06:51Tidak didasarkan pada pasal 2 ayat 4 piagam PBB.
06:55Pak, tolong dijawab pertanyaan saya yang ini terkait dengan hormus tadi.
07:00Anda mengatakan kalau itu dilakukan, itu justru melanggar.
07:03Tetapi, apakah menurut Anda Iran melakukan itu karena memang dijadikan alat tawar politik untuk menghadapi tekenan barat?
07:10Ya, saya yakin tidak dilakukan.
07:12Bahwa ada anggota parlemen yang menyampaikan itu, itu untuk daya tawar kepada Amerika Serikat maupun Israel.
07:22Bahwa ada kekhawatiran supaya ada daya gentar.
07:26Tetapi, saya rasa pemerintah Iran akan sangat rasional.
07:30Posisi sekarang dia berada lebih unggul.
07:32Karena dia sekarang punya kesempatan untuk menyerang Amerika Serikat.
07:36Dan mendapat dukungan dari negara-negara.
07:39Dan kita berharap bahwa pemerintah Iran rasional dan tidak melakukan tindakan itu yang akan mengakibatkan kerugian sangat besar bagi dunia.
07:49Dan justru dia tidak akan memperoleh simpati lagi dan kemudian tidak mendapat dukungan dari masyarakat internasional.
07:55Ada permintaan genjatan senjata.
07:57Apa yang bisa dilakukan oleh PBB di sini?
08:00PBB sudah lah.
08:01Kita tidak usah pikir PBB.
08:02PBB itu di Dewan Keamanan, ada Amerika Serikat.
08:06Pertanyaan kita, apa tidak akan mereka veto?
08:09Veto!
08:10Buat apa kita mengandalkan PBB?
08:12Sekarang, kalau Amerika Serikat pada waktu menyerang Afganistan, menyerang Irak, mereka bisa membuat koalisi of the willing.
08:20Sekarang, Bapak Presiden dengan negara-negara yang cinta damai membuat koalisi of peace.
08:26Itu yang harus dilakukan oleh pemerintah kita.
08:28Oke, lalu apa yang akan terjadi ke depan?
08:33Akankah perang ini semakin memanas?
08:35Atau ada yang bisa kita lakukan untuk meredam emosi masing-masing negara?
08:40Sekali lagi, ini sangat bergantung bagaimana Amerika Serikat akan bersikap.
08:44Kalau Trump, dia sudah mulai mundur seperti pada waktu dia mengenakan tarif kepada banyak negara.
08:51Kemudian tidak banyak negara yang mengemis.
08:54Maka dan melawan, maka dia akan mundur.
08:57Tetapi, kalau misalnya Trump masih percaya diri, bahkan didukung oleh rakyatnya, mungkin ini akan bereskalasi.
09:05Kedua, bagaimana sikap Iran?
09:07Bagaimana Iran akan merespon serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat?
09:12Karena sekarang adalah giliran Iran untuk menyerang balik berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB.
09:18Yang ketiga adalah bagaimana reaksi dari negara-negara yang saya sebutkan tadi, yang sudah menyatakan bahwa ini merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
09:28Apakah mereka akan ikut turun berhadapan dengan Amerika Serikat?
09:32Kalau memang mereka juga ikut turun, maka bukannya tidak mungkin kita akan dekat dengan perang dunia ketiga.
09:40Tetapi, kalau Trump akan mundur, Iran juga tidak akan melakukan serangan yang sangat fatal.
09:47Dia akan melakukan serangan balasan, tetapi sekedarnya saja, supaya tidak dianggap menyerah.
09:53Dan kemudian negara-negara yang merespon negatif terhadap serangan Amerika Serikat ini tidak turun untuk membantu Iran, maka kita bisa diselamatkan dari perang dunia ketiga.
10:06Dan sejauh ini, ketika kita melihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump agak melembek, apakah Anda melihat bahwa sudah mendekati titik perdamaian?
10:15Saya belum tahu, tetapi kelihatannya arahnya seperti itu.
10:19Dan tentu Trump harus berani menjilat lidahnya sendiri, dan kemudian itu akan berdampak pada posisi Israel yang kepaian sekarang ini sangat bergantung pada Amerika Serikat.
10:33Apakah kemarin Amerika Serikat juga termasuk terkait dengan pergantian rezim di sana? Jawab singkat, Pak.
10:40Sekarang Amerika Serikat sudah mengatakan bukan tujuan kami untuk merubah rezim di Iran.
10:46Trump sudah mengatakan seperti itu dan menawarkan perdamaian.
10:50Baik, terima kasih, Pak, telah bergabung. Kita tentu berharap yang terbaik jangan sampai terlalu lama perang ini berlangsung.
10:58Terima kasih, Pak. Selamat malam.
11:00Selamat malam, Maistar.
11:01Selamat malam.

Dianjurkan