Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
KOMPAS.TV - Tingkat kepuasan pada kinerja Pemprov DKI Jakarta mencapai 71,3 persen. Peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti, menjelaskan, meski tingkat kepuasan pada kinerja Pemprov DKI Jakarta cukup tinggi, namun terdapat gap antara kepuasan publik terhadap kinerja dengan citra dari Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono AnungRano Karno.

Kita bahas apresiasi publik atas kinerja Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung dan Wagub Rano Karno, bersama Juru Bicara Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim dan Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Wiliam Aditya Sarana.

Baca Juga HUT ke-498 Jakarta: Pramono Ajak Warga Rayakan, Sandi Tekankan Budaya Betawi, Djarot Ungkap Cinta di https://www.kompas.tv/nasional/601085/hut-ke-498-jakarta-pramono-ajak-warga-rayakan-sandi-tekankan-budaya-betawi-djarot-ungkap-cinta

#100harikerja #pramonoanung #ranokarno

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/601252/jubir-pramono-rano-dan-dprd-jakarta-evaluasi-100-hari-kerja-soroti-turun-langsung-ke-lapangan
Transkrip
00:00Saudara survei Litbang Kompas, 100 hari kinerja gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta,
00:06Promono Anung Rano Karno, mendapat apresiasi warga.
00:09Tingkat kepuasan pada kinerja Pemprov DKI Jakarta mencapai 71,3%.
00:15Peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti menjelaskan,
00:18meski tingkat kepuasan pada kinerja Pemprov DKI Jakarta cukup tinggi,
00:22namun terdapat gap antara kepuasan publik terhadap kinerja
00:26dengan citra dari gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Promono Rano.
00:32Rangga menjelaskan, perlu pembuktian dari Promono Rano
00:35untuk kerja nyata dalam membangun Jakarta.
00:42Bisa lihat bahwa ada gap ya, artinya ada setiap persen perbedaan
00:46antara citra dengan kepuasan kinerja gubernur maupun wakil gubernur.
00:53Nah, habis itu kita bisa menjadi pendekator bahwa perlu ada pembuktian
01:01dari gubernur dan wakil gubernur untuk tidak hanya berdasarkan
01:07sosok atau ketokohan, wakil gubernur saja,
01:11tapi benar-benar berasal dari kepuasan karena kinerja yang lain.
01:1664,5 persen responden warga Jakarta mengaku puas
01:25dengan kepemimpinan Promono.
01:27Survei tatap muka yang diselenggarakan Litbang Kompas
01:29pada 10 hingga 14 Juni 2025 di Jakarta
01:33mengaku puas dengan kinerja gubernur DKI Jakarta, Promono Anung,
01:37dan wakil gubernur DKI Jakarta, Rano Karno.
01:40Kinerja pramono dari 400 responden, 64,5 mengaku puas,
01:47terbagi 57 persen puas, dan 7,5 persen sangat puas.
01:51Namun dibayangi 30,1 persen responden lain yang menyatakan sebaliknya.
01:57Sementara untuk wakil gubernur DKI Jakarta, Rano Karno,
02:08total 57,5 persen responden yang mengapresiasi kinerjanya
02:13terdiri dari 52,6 persen puas dan 4,9 persen sangat puas.
02:19Kita bahas apresiasi publik atas kinerja Pemprov DKI Jakarta
02:29di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Promono Anung,
02:33dan wakil gubernur Rano Karno.
02:35Bersama jurubicara Gubernur DKI Jakarta, Ciko Hakim,
02:38dan anggota DPRD DKI Jakarta,
02:41Fraksi Partai Solidaritas Indonesia, PSI, William Aditya Sarana.
02:46Selamat sore, Mas Ciko, Mas William,
02:48terima kasih sudah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
02:52Selamat sore, Sintia.
02:53Selamat sore.
02:55Mas Ciko, bagaimana Anda menanggapi dari survei Litbang Kompas saat ini
03:01sangat puas 7,5 persen, puas 57 persen,
03:04tidak puas hampir 30 persen, dan tidak tahu 5,4 persen?
03:11Ya, kami menanggapinya dengan positif,
03:13tapi tentu kami juga nggak kemudian beri euforia gitu ya,
03:17tapi pada prinsipnya semua hasil survei dari lembaga manapun itu
03:22yang kita anggap dari masyarakat anggap kredibel,
03:26berintegritas, itu akan menjadi masukan yang berharga
03:30bagi Mas Pram maupun Bangdo,
03:33dan juga bagi jajaran tempat.
03:35Dalam menyikapi kejajaran-kejajaran apa yang bisa dilakukan lebih baik lagi ke depan,
03:41atau apa yang harus diubah,
03:44dan apa-apa yang memang harus ditingkatkan.
03:47Intinya kami merasa puas, tapi tidak mengimbang.
03:51Merasa sesuai tidak dengan kinerja yang sudah dilakukan selama 100 hari ini?
03:56100 hari adalah waktu yang singkat,
04:00kami menghargai masyarakat yang puas,
04:03yang sangat puas, maupun yang tidak puas.
04:05Karena kan kita juga tahu dalam 100 hari seberapa banyak sih yang bisa dilakukan,
04:11dan tetapi Pak Pram dan Bangdo telah menupayakan melakukan banyak hal.
04:18Yang seperti itu, belum semua bisa tersentuh,
04:21masyarakat Jakarta ini kompleks,
04:23permasalahannya juga beragam,
04:26setiap warga mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang berbeda,
04:29jadi ada kebutuhannya belum terpenuhi,
04:34terkait dengan apa-apa yang telah dilakukan oleh Gubernur maupun waktu itu.
04:38Oke, saya ke Mas William.
04:40Mas William ada 27,8% yang menyatakan tidak puas atas kinerja Gubernur Pramono,
04:47dan juga disebutkan 12,2% menyatakan bahwa Pramono Anung kurang turun ke masyarakat.
04:54Bagaimana Anda menanggap ini, melihat ini?
04:56Ya, saya membandingkan dengan 100 hari pertama,
05:02ataupun 1 tahun pertama dari Gubernur-Gubernur sebelumnya,
05:05ada Pak Anies, ada Pak Ahok, ada Pak Jokowi,
05:09dan nilainya mirip-mirip ya, di angka 70% sampai 80%.
05:14Jadi, saya mengapresiasi pemerintahan Pak Gubernur
05:19yang sudah mencapai angka yang sangat baik dalam segi ke popularitas gitu ya.
05:24Tapi tentunya ada masalah-masalah yang harus segera ditangani,
05:30misalnya soal masalah kemacetan, masalah polisi udara, dan masalah kesejahteraan.
05:36Menurut saya, tiga hal ini yang harus menjadi fokus,
05:39dan berkaitan dengan persepsi masyarakat mengenai Pak Pramono yang kurang turun ke masyarakat ya.
05:46Saya kira memang ini harus segera diatasi,
05:50karena kalau saya lihat media sosialnya Pak Gubernur kan,
05:53memang seringkali meresmikan, lalu bekerja di ruang rapat.
06:02Saya kira mulai lebih banyak untuk turun juga ke masyarakat,
06:07mendengarkan aspirasi secara langsung.
06:08Jadi memang visual itu penting, sehingga masyarakat memiliki persepsi yang pas kepada Pak Gubernur,
06:16sehingga satu sisi masalahnya ditutaskan,
06:19dan sisi yang lain secara visual dan real bisa mendengarkan aspirasi masyarakat.
06:25Oke, Mas Ciko, lalu bagaimana dengan evaluasi program-program unggulan dari Pramono Rano?
06:31Apakah sudah tercapai semuanya?
06:33Atau masih ada yang bisa dikatakan belum sempurna?
06:37Atau bahkan belum terrealisasi?
06:40Semuanya belum sempurna, Sintia.
06:42Karena kan apa yang menjadi program 100 hari kemarin itu kan peletakan fondasi.
06:47Artinya gini, kalau kita bicara pencapaian penerima manfaat KJP,
06:52sudah mencapai 700 ribu, gitu ya, dari 400 ribu orang sebelumnya.
06:56Ini kan bukan artinya terus kita berhenti di 700 ribu.
06:59Artinya kita akan menambah lagi.
07:02Jadi fondasinya itu sudah terbentuk yang cukup baik,
07:04seperti menambah 200 ribu penerima manfaat KJP.
07:07Kalau kita bicara soal transportasi, misalnya,
07:10kan sudah ada sekarang Bogor Blok M,
07:13TIK 2 Blok M,
07:14bahkan akan ada lagi rute-rute baru lain.
07:18Itu bukan sudah selesai, pasti akan bertambah lagi.
07:21Jadi kita nggak pernah mengatakan,
07:22apa yang menjadi program,
07:24itu semuanya sudah selesai dan sudah tercapai.
07:26Tidak ada yang semuanya belum tercapai maksimal,
07:30karena memang tujuannya adalah untuk supaya semua program ini,
07:34kalau bisa menerima manfaat KJP misalnya,
07:37mencapai jutaan.
07:38Kalau bisa, orang-orang yang tidak bisa menembus ijazahnya ini,
07:43semuanya sudah tertembus ijazahnya.
07:44Bukan hanya 6 ribu yang sesungguhnya itu,
07:47kalau dibandingkan dengan pemerintahan provinsi lain misalnya,
07:51atau sebelum-sebelumnya tidak pernah terjadi,
07:53ada penelusuhan ijazah berjumlah 6 ribu lebih.
07:56Tapi, ke depannya tentu masih ada warga yang membutuhkan,
07:59yang tentunya belum terdata.
08:01Dan ini akan kita lanjutkan.
08:03Tetapi, kita merasa,
08:05apa yang sudah menjadi fondasi itu sudah cukup kuat.
08:08Dan tadi, masukan dari Ibu William,
08:10sangat kita hargai.
08:11Bahkan tadi pagi itu menjadi pembahasan di internal kita.
08:14Memang pagi bener harus dipresepsikan juga turun ke bawah,
08:18walaupun tentunya tidak turun itu,
08:20atau persepsinya tidak terlihat turun itu,
08:22sebenarnya kan juga bekerja.
08:24Karena ada hasil-hasilnya yang bisa dipertanggungjawabkan melalui data.
08:28Tetapi, kembali lagi,
08:29semua masukan termasuk hasil survei,
08:32termasuk dari teman-teman di DPRD,
08:34termasuk dari ORMAS, masyarakat,
08:36usaha akan menjadi sangat masukan yang berharga,
08:40dan kemudian bisa memperbaiki kinerja.
08:41Sebelum kita lanjutkan diskusi,
08:43ada Bang Rano yang menanggapi hasil survei Litbang Kompas,
08:48di mana Bang Rano ini bersyukur atas apresiasi publik
08:51di 100 hari kepemimpinan Pramono Anung dan dirinya
08:54sebagai Wakil Gubernur Jakarta.
08:57Begini, kepuasan itu kentolok ukurnya 100 hari.
09:00Kita punya program 100 hari dengan hanya 40 program.
09:06Kenapa cuma 60 persen, tidak menjadi 80 persen?
09:08Karena itu memang target pendek dalam 100 hari kerja kita.
09:13Dan semua terbuka.
09:14Alhamdulillah hampir 94 persen tercapai.
09:19Itulah menjadi tolok ukur Litbang Kompas membuat survei.
09:22Kita belum punya program yang panjang.
09:25Baru kita ada dalam RPJMD.
09:27Kita punya batas waktu 5 tahun.
09:29Nah, dalam waktu 5 tahun,
09:31apa yang bisa kita kerja pertama?
09:33Jakarta itu kan klasik.
09:34Banjir, macet, kemudian polusi.
09:37Mas William, Bu Bang Rano mengatakan cukup puas,
09:42tapi ada kontrol publik yang tentunya menjadi catatan kita bersama.
09:47Jika boleh memberikan kritikan apa yang Mas William bisa berikan
09:51kepada pemerintahan Pramono Rano?
09:54Ya, memang popularitas satu hal,
09:59tapi ada tolak ukur lain yang harus kita bisa ukur.
10:03Misalnya, apakah kemacetan ini akan berkurang?
10:06Apakah polusi udara itu akan berkurang?
10:09Apakah banjir itu nanti titiknya akan berkurang?
10:11Jadi, popularitas kekuasaan masyarakat itu satu hal,
10:16tapi secara objektif kita juga bisa harus melihat
10:18apakah masalah-masalah klasik Jakarta itu bisa berkurang atau tidak.
10:23Misalnya, satu hal mengenai kebijakan Mas Pram
10:27mengenai Ters Jaboditabek.
10:30Ini sangat bagus menurut saya ya.
10:32Kita tahu bahwa kemacetan itu tidak hanya datang dari Jakarta,
10:36tapi juga kota-kota di sekitar Jakarta.
10:38Tapi yang harus kita pertanyakan adalah
10:41bagaimana keberlanjutan mengenai penganggaran dari Ters Jaboditabek.
10:46Apakah Mas Pram, Pak Gubernur,
10:49sudah bekerjasama dengan Gubernur-Gubernur sekitar Jakarta
10:54mengenai pembiayaannya?
10:57Karena kan anggarannya besar,
10:59tidak bisa hanya ditanggung oleh Jakarta.
11:03Jadi, komunikasi dengan Gubernur sekitar Jakarta
11:07juga penting.
11:07Jadi, kebijakan-kebijakan yang ada di Jakarta
11:10yang sudah dilakukan oleh Mas Pram
11:12tentunya harus terus disempurnakan
11:14sehingga keberlanjutan.
11:16Baik, artinya Jakarta lebih baik lagi
11:18membutuhkan dari setiap pihak.
11:21Terima kasih Mas William Aditya Sarana
11:23dari anggota DPRD DKI Jakarta
11:26dan juga Mas Ciko Hakim
11:27sudah bergabung di Kompas Petang.
11:29Selamat sore.
11:29Terima kasih.

Dianjurkan