Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
JAKARTA, KOMPAS.TV Kuasa hukum Roy Suryo Cs, Ahmad Khozinudin, sempat menantang Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) terkait pernyataan Jokowi yang menyebut ada orang besar dalam polemik kasus ijazahnya.

"Saya tantang Saudara Joko Widodo, kalau memang ada orang besar, tunjuk hidungnya," ujar Ahmad Khozinudin pada Senin (28/7/2025).

Hal itu diungkapkan Ahmad Khozinudin saat mendampingi kliennya sebagai saksi jelang pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Baca Juga [FULL] Keterangan Kubu Roy Suryo Cs Jelang Pemeriksaan Kasus Ijazah Jokowi di Polda Metro Jaya di https://www.kompas.tv/nasional/607978/full-keterangan-kubu-roy-suryo-cs-jelang-pemeriksaan-kasus-ijazah-jokowi-di-polda-metro-jaya

#roysuryo #ijazahjokowi #breakingnews

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/607980/kubu-roy-suryo-cs-tantang-jokowi-kalau-memang-ada-orang-besar-tunjuk-hidungnya
Transkrip
00:00Juga menghimbau, mari kita jaga-jaga Polda Metro Jaya.
00:03Karena kabar tentang ijazah saudara Jokowi yang sudah disita di Polda Metro Jaya harus kita kawal bersama.
00:10Kenapa? Karena banyak kasus sedang nangani perkara besar, akhirnya terjadi kebakaran.
00:16Misalkan di Kejaksaan Agong sedang nangani kasus besar, kantornya kebakaran.
00:20Nah, kami khawatir nanti nangani ijazah palsu saudara Jokowi, ijazahnya disita Polda Metro Jaya,
00:26lalu ruang Polda Metro Jaya kebakaran, lalu tidak bisa dilanjutkan kenapa barang bukti hilang, kenapa kebakaran, lalu ambiar.
00:33Tidak, kita harus memastikan ijazah ini bisa terungkap karena ini berkaitan dengan legasi bangsa Indonesia yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita.
00:41Kita tidak sedang bicara kita pada hari ini, tapi kita bicara Indonesia di masa depan,
00:46kita bicara legasi warisan Indonesia ini untuk masa yang akan datang untuk anak cucu generasi selanjutnya.
00:51Sejatinya kita tidak pernah mewarisi bangsa ini dari funding funder kita,
00:57tetapi kita mendapat amanah dari para pejuang-pejuang terdahulu,
01:00agar negeri ini sampai pada kita dan selamat kita wariskan kepada anak cucu kita.
01:04Betul atau betul?
01:05Jadi ini tidak, saya tersinggung tadi dalam acara diskusi di Kompas TV,
01:11ada seorang pengamat yang mengatakan isu ijazah palsu ini hanya apa?
01:16Hanya dianggap sebagai gosip politik.
01:19Saya katakan kalau Anda siapapun yang tidak tahu perjuangan rakyat sedang mengungkap kebenaran,
01:25mengungkap keadilan dan memastikan tidak ada legasi sejarah yang rusak gara-gara pernah dipimpin,
01:30dua periode dengan seorang presiden yang beri jasa palsu, lebih baik niap.
01:34Lebih baik tidak usah bercakap, lebih baik tidak usah berpendapat.
01:37Dan hari ini saya tantang saudara Jokowi Dodo,
01:40kalau memang benar ada orang besar, tunjuk hidungnya.
01:43Siapa namanya? Apakah orang besar itu aguan? Sebut aguan.
01:47Kalau orang besar itu Antoni Salim? Sebut Antoni Salim.
01:49Kalau orang besar itu SBE? Sebut SBE.
01:52Jangan mengedarkan fitnah. Ini kan aneh.
01:55Mereka melaporkan di fitnah oleh kian kami karena ijazah palsu.
02:00Tetapi hari ini mereka mengedarkan fitnah.
02:02Fitnah itu bukan hanya pada orang yang disebut besar tadi,
02:04tapi juga kepada klien-klien kami.
02:06Seolah-olah kami cuma pion politik.
02:08Seolah-olah kami ini orang-orang yang bisa dikendalikan oleh partai politik, orang besar di negeri.
02:12Enggak. Kami tegaskan, perjuangan mengungkap kebenaran ijazah ini adalah perjuangan konstitusional.
02:19Karena ini perjuangan konstitusional, tolong jangan kaitkan dengan politik apapun.
02:25Sehingga ketika saudara Jokowi Dodo berusaha mengalihkan ini kepada aktivitas politik,
02:29bahkan dengan tuduhan-tuduhan fitnah-fitnah ada orang besar,
02:33ada yang ingin mendowngrade, ada yang ingin menjatuhkan reputasi politiknya,
02:36sejatinya saat itulah saudara Jokowi Dodo sendiri yang sedang berpolitik.
02:41Nah, terakhir, nanti saya akan mintakan statement sebentar dari pihak yang akan diperiksa,
02:47bahwa sejatinya inilah sikap dari seorang warga negara yang layak dicontoh.
02:54Datang memenuhi panggilan polisi, bukan mangkir alasan sakit,
02:58tapi setelah itu justru beraktivitas politik di Kongres Partai Solidaritas Indonesia.
03:03Bukan tidak datang ke polda alasan luar kota jauh,
03:06tapi tiba-tiba pergi ke Yogyakarta, luar kota dari Solo untuk melakukan reuni-reunian.

Dianjurkan