- kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, menyebut ada tokoh besar yang jadi beking di balik tudingan ijazahnya palsu.
Petunjuk sosok tokoh politik itu dibocorkan Sekjen Peradi Bersatu sekaligus pelapor Roy C.S., Ade Darmawan.
Ia memberi kode, tokoh politik tersebut berbaju biru.
Sebelumnya, Jokowi pernah bilang polemik ijazahnya diduga palsu murni bermotif politik.
Kini, laporannya terkait dugaan ujaran kebencian dan fitnah atas keaslian ijazahnya terhadap sejumlah pihak tengah bergulir di Polda Metro Jaya.
Kita bahas lebih dalam terkait siapa tokoh politik besar di balik polemik dugaan ijazah palsu yang dimaksud Jokowi, bersama Ketua Umum Solidaritas Merah Putih Silfester Matutina, pihak penggugat ijazah Jokowi Roy Suryo, dan Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno.
Baca Juga Saling Sindir! Roy Suryo dan Silfester Soal Jokowi Hadiri Reuni UGM di Tengah Polemik Ijazah di https://www.kompas.tv/nasional/607872/saling-sindir-roy-suryo-dan-silfester-soal-jokowi-hadiri-reuni-ugm-di-tengah-polemik-ijazah
#ijazahjokowi #jokowi #roysuryo #politik
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/607878/full-roy-suryo-silfester-dan-adi-prayitno-soal-tokoh-besar-berbaju-biru-di-kasus-ijazah-jokowi
Petunjuk sosok tokoh politik itu dibocorkan Sekjen Peradi Bersatu sekaligus pelapor Roy C.S., Ade Darmawan.
Ia memberi kode, tokoh politik tersebut berbaju biru.
Sebelumnya, Jokowi pernah bilang polemik ijazahnya diduga palsu murni bermotif politik.
Kini, laporannya terkait dugaan ujaran kebencian dan fitnah atas keaslian ijazahnya terhadap sejumlah pihak tengah bergulir di Polda Metro Jaya.
Kita bahas lebih dalam terkait siapa tokoh politik besar di balik polemik dugaan ijazah palsu yang dimaksud Jokowi, bersama Ketua Umum Solidaritas Merah Putih Silfester Matutina, pihak penggugat ijazah Jokowi Roy Suryo, dan Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno.
Baca Juga Saling Sindir! Roy Suryo dan Silfester Soal Jokowi Hadiri Reuni UGM di Tengah Polemik Ijazah di https://www.kompas.tv/nasional/607872/saling-sindir-roy-suryo-dan-silfester-soal-jokowi-hadiri-reuni-ugm-di-tengah-polemik-ijazah
#ijazahjokowi #jokowi #roysuryo #politik
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/607878/full-roy-suryo-silfester-dan-adi-prayitno-soal-tokoh-besar-berbaju-biru-di-kasus-ijazah-jokowi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Siapa tokoh politik besar yang disebut di balik polemik dugaan ijazah palsu yang dimaksud Jokowi Dodo?
00:06Kami akan diskusikan ini bersama dengan para narasumber.
00:08Sudah bergabung tiga narasumber di Studio Kompas TV kali ini.
00:11Ada Mas Roy Suryo yang menjadi penggugat dari ijazah palsu ini yang sekali lagi hadir di Kompas TV kali ini.
00:17Pakai warna biru lagi?
00:18Iya lagi, ada wansa birunya.
00:20Terima kasih semua sudah hadir di sini.
00:22Kemudian ada Mas Adi Praitno. Mas Adi, apa kabar?
00:24Alhamdulillah.
00:25Terima kasih sudah hadir.
00:26Dan Bang Sylvester Matutina, apa kabar Bang?
00:28Selamat malam baik, malam Kompas TV.
00:31Sudah mau datang lagi di Studio Kompas TV.
00:32Pakai baju biru juga?
00:33Iya, wansannya biru-biru.
00:35Udah sih saya yang warna biru.
00:35Tapi yaudahlah ya, kita lanjutkan saja diskusi kali ini.
00:39Ada tudingan orang di balik Anda menggaungkan suara ini dan kesannya akhirnya akan ada konotasi.
00:45Ada yang bayar Anda dan teman-teman untuk mendorong tudingan ijazah palsu Jokowi ini, betul?
00:50Ngacu.
00:51Ngacu dan kalau dalam bahasa sahabat saya ini terwelu.
00:56Terwelu itu adalah terlalu.
00:57Ya gitu.
00:58Sebenarnya ini offset ya.
01:00Saudara Ade ini offset.
01:01Dan dia harusnya malah justru bisa disangsi atau justru bisa dimarahin ya oleh Jokowi.
01:08Karena itu justru menarik lawan yang lebih banyak untuk Jokowi.
01:13Sampai dibilang yang berbaju biru.
01:15Makanya kan ngacu.
01:17Saya omong apanya, kalau A saya bilang, kalau B saya bilang.
01:20Jokowi itu hanya mengatakan, kan saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun Pak Jolan.
01:27Artinya memang ada orang besar yang membackup.
01:30Tidak ada dari Jokowi bilang biru.
01:32Kok tiba-tiba ada termulnya yang mengatakan bahwa itu biru.
01:37Itu kan ngacu sekali.
01:38Anda menangkap arahnya ini buat apa kalau gitu?
01:40Ya, ini mau membenturkan halnya.
01:42Ini yang rugi Jokowi sendiri loh nanti.
01:44Tapi ya menurut saya fight harus dilakukan gitu.
01:47Karena apa?
01:48Karena ini tuduhan ini ngacu, fitnah sangat luar biasa.
01:51Dan saya sangat mendukung statement Mas Ahaye tadi ya.
01:55Meskipun saya sekali lagi, Mas Tifal, saya sudah lima tahun itu tidak lagi di partai politik.
01:59Dan kebetulan saya pernah wakil ketua umum di situ.
02:01Tidak ada sama sekali Tua Dwanda dan Pak SBY selaku Dewan yang ada di partai demokrat.
02:09Pasti tidak mungkin melakukan itu karena Pak SBY adalah orang yang sangat negarawan.
02:14Beda jauh sama yang mengatakan sebelumnya tadi orang besar.
02:17Oke, Bang Sylvester Anda, saya paham bahwa Anda kemarin sudah menjelaskan juga kepada rekan saya di Kompas Petang.
02:21Waktu itu masalah tudingan yang berbaju biru itu menjadi orang di balik tudingan-tudingan semacam ini.
02:26Kalau kemudian ada diksi semacam ini, kemudian demokrat sudah bilang bahwa itu fitnah.
02:30So, yang mana yang benar kalau gitu nih?
02:34Biarkan masyarakat yang menilai, masyarakat pasti pintar.
02:38Memang Pak Jokowi hanya mengatakan ada orang besar.
02:41Pastinya ini kan bukan hanya masalah ijasa palsu ya.
02:45Ada isu kayak kemarin Matarik Kembar, terus ada isu pemaksulan.
02:50Bahkan yang dari awal itu, yang saya bicara dari awal itu isu Indonesia Gelap.
02:57Itu sudah berapa bulan lalulah saya bicara.
02:59Dan apa yang saya bicarakan sih, sama persis yang dikatakan Pak Prabowo ya.
03:04Jadi Pak Prabowo juga mengatakan terakhir ya kan, bahwa isu Indonesia Gelap itu dibiayai.
03:11Dan memang itu fix.
03:14Kenapa?
03:15Sudah ada aliran dana dan sudah ada tersangka yang sudah ditahan di Kejarsan Agung.
03:19Kalau yang isu-isu ini, ya kalau kita melihat memang pastinya ini kembali lagi ada yang memanfaatkannya secara politik.
03:29Mungkin Mas Roy mengatakan bahwa saya nggak dibayar, terus saya ada kebenaran.
03:33Kalau itu pasti, Mas.
03:35Ini kan makanya saya mau memuji Anda.
03:36Jadi Anda jangan dulu kekaut.
03:39Jadi intinya, kalau yang berbaju biru itu mungkin saya.
03:48Dalangnya ini saya lah.
03:49Ini juga baju biru nih.
03:51Jadi intinya bahwa kembali lagi, sebenarnya kita kefokus aja dengan proses hukum yang terjadi sekarang.
04:00Tapi kan muncul pertanyaan gini Bang, kalau kemudian mencoba mengadu-adukan Pak Jokowi,
04:05sementara Pak Jokowi sekarang sudah tidak lagi menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan,
04:08Anda menangkapnya sebagai relawan yang nyudut-nyudut ini buat apa lagi?
04:11Gini, saya bilang tadi, Pak Jokowi sudah tidak ada kepentingan untuk menjadi apapun di Republik ini.
04:18Beliau sudah selesai ya, sudah pernah tugas.
04:20Sudah menjadi politisi di Indonesia ini menurut saya yang tertinggi yang dicapai ini Pak Jokowi nih.
04:28Intinya sudah dua kali wali kota, gubernur, terus presiden dua kali, dan berhasil.
04:35Terus mengendos Prabowo Gibran berhasil.
04:39Jadi, intinya tapi kalau ada mantan-mantan yang orang kuat dulu, ingin anaknya, terus ingin kadernya,
04:50ingin orangnya nanti bermain di 2029, atau Prabowo Gibran ini nanti selesai di tengah jalan,
04:58dari beberapa orasi orang-orang mereka ini, itu kan sudah jelas.
05:04Ada yang mau revolusi, terus ada yang mau kudeta, ada yang mau mendudukin gedung MPR-DPR,
05:11ada yang minta Mas Gibran dan juga Pak Prabowo mundur.
05:15Itu kan sudah jelas. Terus kita melihat, ya Bang, kita meneliti di sosial media nih.
05:24Banyak akun-akun itu setelah kita teliti, oh akun ini ternyata ada yang biru, merah, orange, dan sebagainya.
05:31Sehingga singkatnya kalau pernyataan dari Mas Ade itu, Anda juga sepakat bahwa ada orang yang berbaju biru itu?
05:36Atau justru Anda punya pandangan lain?
05:37Koreksi sedikit, kalau yang mau menurunkan Pak Prabowo nggak ada.
05:39Oke, gimana itu Bang?
05:41Ada, jadi saya lebih mengerti daripada beliau, karena gini, saya wakil ketua tim kampanye nasional,
05:48beliau ini orang luar, nggak ngerti apa-apa gitu loh, nggak ngerti apa-apa beliau ini.
05:52Kalau ke pertanyaan saya, ada nggak yang orang-orang?
05:54Saya wakil ketua tim kampanye nasional dan sampai saat ini, saya masih berhubungan dengan semua,
06:01dengan Pak Prabowo, ya kan, bertemu langsung, dengan Pak Jokowi, dengan ring-ringnya semua, gitu loh.
06:08Jadi, ya, itu kan Anda masih, kembali dengan pemaksulan itu kan,
06:15semuanya kan minta agar Pak Prabowo ini nggak di...
06:19Terus? Oke.
06:20Sorry, Pak Prabowo ini, mereka menggeruduk KPU tanggal 18 Maret 2020,
06:26agar Pak Prabowo ini nggak dilantik.
06:27Oke.
06:28Jadi, itu, oh nggak dong, harus, mas, latar belakang ini.
06:33Sudet lah itu.
06:33Nggak, nggak, oh nggak bisa.
06:35Oke.
06:36Itu kan motif.
06:37Oke, Mas Adi, membaca narasi dari kedua, narasumber kita ini,
06:41dan mengkorelasikan dengan orang disebut berbaju biru,
06:44coba mendorong agar tudingan ini menyeruak,
06:46terus Anda membacanya aranya buat apa?
06:49Saya harus ngomong apa nih, Tiba?
06:53Tiba?
06:54Abu-abu soalnya ini.
06:56Udah, abu-abu.
06:57Saya nggak aja pakai abu-abu,
06:58karena narasumbernya itu Bang Rauh sama Bang Silvester.
07:01Ini pembicaraan di tepi jurang, gitu.
07:03Mesti hati-hati banget.
07:05Tepi jurang buat saya atau Bang Rauh?
07:07Bagi siapapun.
07:08Oh, enggak apa-apa.
07:09Nah, saya ingin komentar dua hal.
07:11Pertama, kalau mau jujur,
07:12ini semacam perang terbuka sebenarnya.
07:14Dari siapa ke siapa?
07:15Dari dua pihak.
07:16Antara yang mulai isu ijazah,
07:18dan per hari ini kan ada tudingan bahwa
07:20persoalan ijazah ini bukan hanya soal
07:23ini apakah asli ataupun palsu,
07:25tapi ada yang menunggangi,
07:26ada agenda besar, dan seterusnya, dan seterusnya.
07:29Bagi saya, hak kul yakin,
07:31ini antar aktor sebenarnya sudah saling paham.
07:34Siapa yang bermain,
07:35siapa yang ngego,
07:36siapa yang nge-backingin.
07:37Satu sama yang lainnya,
07:38Oleh karena itu,
07:39saya ingin menafsirkan,
07:40apa yang terjadi hari ini,
07:41ini politik tingkat tinggi sebenarnya.
07:43Yang saya kira aktor-aktornya itu
07:45hanya diketahui oleh orang-orang tertentu,
07:48pihak-pihak dan tertentu,
07:49dan satu sama yang lain,
07:51ini dibiarkan secara terbuka
07:52untuk perang narasi.
07:54Itulah yang saya sebutkan,
07:55ini adalah hal baru.
07:57Kalau dulu bicara tentang ijazah,
07:58pasti soal siapa yang asli,
08:00siapa yang tidak asli.
08:01Siapa yang palsu,
08:02kemudian siapa yang nuduh palsu.
08:03Itu yang palsu.
08:03Per hari ini,
08:05pergeseran pembicaraan itu
08:06soal siapa yang sebenarnya
08:08bicara soal ijazah ini.
08:10Bukan lagi soal asli dan tidak asli,
08:12tapi sebenarnya ada permainan politik
08:13yang kemudian ini dikait-kaitkan
08:15dengan bagaimana jalan panjang
08:17menuju 2029.
08:18Itu yang pertama, Mas.
08:20Nah, yang kedua,
08:21memang publik secara umum
08:22agak repot pada akhirnya.
08:24Dulu kan biasanya,
08:25kalau Pak Jokowi itu kan
08:26dihadapkan,
08:28yang paling utama sama anak banteng.
08:30Setelah itu,
08:31anak apa?
08:31Nah, per hari ini anak biru.
08:33Banyak kali ini kode-kodenya.
08:35Arah yang warna biru itu
08:36tujuannya buat ke siapa?
08:37Kalau mau jujur sebenarnya,
08:38kalau ada partai politik
08:40yang misalnya nih,
08:41ya warnanya itu hijau,
08:43bagi orang Madura,
08:43itu juga biru, Mas.
08:44Itu biru muda.
08:46Itu biru muda.
08:47Jadi bagi orang Madura,
08:48ya hijau.
08:49Nah, apa yang ingin saya maksudkan adalah,
08:53kalau mau jujur,
08:54narasinya per hari ini,
08:55Burni, adalah
08:55narasi soal politik.
08:56Jadi mengklaim sebenarnya
08:58siapa yang menjadi aktor-aktor
09:00yang dinilai punya
09:01desain penting
09:02terkait dengan
09:02kepentingan-kepentingan politik.
09:04Jadi asli ataupun tidak asli
09:06itu belakangan sekarang.
09:07Dulu mungkin iya.
09:08Tapi per hari ini,
09:09asli, tidak asli,
09:11ataupun palsu,
09:12itu nomor 40.
09:13Yang paling utama hari ini adalah,
09:15siapa sebenarnya mastermind.
09:16Dalam utama yang
09:17mencoba untuk memainkan ini.
09:19Itu artinya apa?
09:20Bahwa gerakan-gerakan
09:21terkait dengan ijazah,
09:22ini bukan gerakan soal
09:24untuk mengungkap
09:25fakta-fakta yang terkait
09:26dengan ijazah.
09:27Tapi ada yang disebut dengan
09:28Haydn Agenda.
09:29Pemilu 2019.
09:30Kan itu kan narasinya.
09:33Itu yang saya sebutkan,
09:34ada faradayensif.
09:35Ada perubahan paradigma
09:37orang bicara hari ini.
09:38Tentang dalang,
09:39tentang warna biru,
09:40tentang aktor,
09:41tentang kepentingan pilpre.
09:43Sesuatu yang sejak
09:446 bulan, 7 bulan lalu,
09:45ketika muncul ijazah,
09:46itu tidak pernah dibicarakan.
09:47Termasuk apakah juga
09:48ada kode di balik
09:50datangnya Presiden Jokowi Dodo
09:51ke reuni
09:53Fakultas Kehutanan
09:54Universitas Gajah Mada
09:55beberapa waktu lalu.
09:55Tahan dulu.
09:56Tahan dulu.
09:57Dan dia tidak berani pakai
09:58kaos biru.
09:59Kita jadah sebutkan.
10:12Di tengah hirup-hirup
10:14kasus ijazah ini,
10:15Pak Jokowi datang juga
10:16ke reuni
10:17Fakultas Kehutanan UGM.
10:19Kalau Anda membacanya nih,
10:20sebagai orang yang masih
10:21konsisten dengan tudingan Anda
10:22itu terhadap Pak Jokowi,
10:24itu maksudnya buat apa?
10:24Itu reuni-reunian.
10:26Tidak ada,
10:27tidak mengubah sedikit pun ya,
10:291 mili persen pun
10:30tidak mengubah
10:31tentang tuduhan ijazah palsu.
10:33Dan satu lagi,
10:33dia tidak berani pakai
10:34kaos Tuan Abidu.
10:35Harusnya kalau seorang alumni,
10:37pakai dong kaos kayak gini.
10:38Apa lagi itu?
10:39Ini alumni.
10:40Alumni Gajah Mada.
10:41Benar kalau ini.
10:43Padahal sebenarnya,
10:44dia sebenarnya sudah diuntungkan
10:45dengan perubahan
10:46dari ADART Kagama.
10:48Jadi Kagama itu sudah merubah.
10:49ADART semenjak tahun 2015
10:51di Pasal 92,
10:52bahwa orang yang disebut alumni itu
10:53cukup orang yang pernah terdaftar
10:55sebagai mahasiswa.
10:57Jadi DO aja,
10:58drop out aja.
10:59Aman dia.
10:59Harusnya berani dong pakai
11:00kaos biru.
11:01Tapi mungkin karena sudah ada
11:03tuduhan biru itu,
11:04padahal Nudo bukan Jokowi,
11:06yang Nudo ada termul-termulnya.
11:08Nah, itulah.
11:09Jadi malah kacau.
11:09Ini jadi malah,
11:11kalau dalam pisa pewayangan,
11:13keker bumi berdekat.
11:14Bumi gonjang-genceng,
11:15nih, gara-gara itu.
11:16Jadi rusak malahan.
11:17Tapi yang penting,
11:18ijazah itu clear,
11:19itu adalah pure ilmiah.
11:21Tidak ada hubungannya
11:21dengan bohir-bohiran,
11:23tidak ada hubungannya.
11:23Datangnya Pak Jokowi itu
11:24tujuannya buat memastikan
11:25bahwa ijazah ini asli
11:26atau gimana Anda menangkapnya
11:27sebagai relawan, Bang Syafasir?
11:29Ya, sebagai orang yang
11:31lulus kuliah di situ,
11:32yang kan alumni,
11:34beliau datang,
11:35ya kan,
11:35dan gak ditolak UGM,
11:37resmi gitu loh.
11:38Jadi,
11:39saya pikir,
11:39masalah baju tadi,
11:41putih atau biru,
11:42Mas Roy ini udah kembali lagi,
11:44selain peneliti,
11:45penyidik.
11:46Enggak, saya alumni asli kok.
11:47Beliau juga perancang busana.
11:50Semua diborong ya.
11:51Masalah ganti-ganti.
11:51Pengamat hukum juga
11:52semua diborong sama beliau ini.
11:54Nah, jadi kembali lagi,
11:56kalau masalah ijazah ini,
11:58kembali lagi,
11:58kalau saya,
11:59sampai saat ini,
12:01mohon maaf,
12:02bahwa saya tidak mempercayai
12:03penelitian Mas Roy dan kawan-kawan.
12:05Karena apa?
12:06Yang diteliti itu
12:07hanya digital.
12:09Dan ini gak bisa dibawa ke
12:10pengadilan.
12:11Bisa kalau ada aslinya.
12:12Jadi memang
12:14tidak bisa
12:15peneliti dari
12:16awal ini,
12:17digital ini gak bisa.
12:19Yang harus diteliti itu
12:20yang otentik
12:21atau yang original.
12:22Original asli
12:23atau original palsu.
12:25Originalnya gak berhasil luar.
12:26Jadi,
12:27terus kalau masalah
12:28bilang gak ada pendanaan,
12:29mungkin Mas Roy
12:30saya yakin gak.
12:31Karena ini
12:32orang kaya.
12:33Tapi kalau ada yang
12:35dirawat di rumah sakit
12:36di luar negeri,
12:37terus yang ke
12:38luar negeri,
12:40yang ngasih duitnya
12:40saya tahu masalahnya.
12:42Yang ngomongin siapa nih?
12:42Ini yang ngomongin siapa nih?
12:43Saya gak bisa ngomong orang ya.
12:44Tapi intinya
12:45bawa
12:46jangan dong.
12:48Jangan dong.
12:48Harus berani.
12:49Saya gak mau jadi tersantik.
12:51Oke.
12:52Gak enak.
12:52Gak enak.
12:53Intinya bahwa
12:54dalam politik,
12:55pendanaan itu
12:56pasti ada.
12:57Oke.
12:57dana operasional untuk
12:58gini,
12:59kita bikin
13:00teman-teman ini kan
13:01bikin acara di hotel.
13:02Oke, oke.
13:03Iya kan?
13:04Terus di Gedung Juang.
13:05Iya kan?
13:05Terus ke Solo.
13:07Siapa pendanaannya?
13:08Intinya kan
13:09pasti ada yang membantu.
13:11Oke.
13:11Oh iya kan?
13:13Saya gak ngomong
13:14secara halus
13:15ada bohirnya,
13:15tapi ada yang membantu.
13:16Oke.
13:17Mungkin saya juga membantu loh.
13:18Jangan salah loh.
13:20Karena itu kan
13:21teman-teman saya juga.
13:23Oke.
13:23Yang disitu
13:24teman-teman saya juga.
13:25Gitu loh.
13:25Anda menangkap ada pesan politik
13:27dibalik Pak Jokowi
13:28datang di tengah
13:28hiruk-hiruk gini?
13:30Ya saya kira sederhana
13:31tentu sebagai upaya
13:32untuk mengamputasi
13:33persoalan ijazah ya.
13:36Kekil.
13:36Karena kalau ada
13:37Rioni dan kemudian
13:39itu kan menegaskan
13:40bahwa Pak Jokowi
13:40dengan teman-temannya
13:41sudah saling berkenalan
13:43satu sama yang lain.
13:43Apalagi dalam pertemuan itu
13:45misalnya Pak Jokowi
13:46kan berkelakar begitu banyak
13:47tentang KKN
13:48apalagi
13:49tentang skripsi
13:50dan seterusnya.
13:50Dan mempermalukan temannya
13:51itu gak bagus betul.
13:52Tentu.
13:53Gak negerawan betul.
13:53Tentu itulah upaya-upaya
13:55untuk menghilangkan
13:56spekulasi-spekulasi
13:58terkait dengan tuduhan
13:59ijazah itu.
14:00Tapi kan problemnya
14:01soal ijazah ini kan
14:02tergantung bagaimana
14:03iman politik posisinya.
14:05Oke.
14:06Kalau berada di
14:07posisinya Bang Roy
14:08apapun yang dilakukan
14:09oleh Pak Jokowi
14:09pasti salah.
14:10Tapi kalau berada
14:11di posisinya Bang Silvester
14:13apapun yang dilakukan
14:14oleh Pak Jokowi
14:15pastinya benar-benarnya.
14:16Itulah yang saya sebut.
14:18Agak bingung saya pakai baju.
14:19Cari aman sebenarnya.
14:22Karena ini bukan soal
14:24apa namanya
14:25faktual dan tidak faktual
14:26atli ataupun tidak atli.
14:27Baik.
14:28Tapi sangat tergantung
14:29bagaimana posisi politiknya.
14:30Oke.
14:31Dan tentu
14:31tidak semua orang
14:32akan memahami ini
14:33secara konkret.
14:34Oke.
14:34Mas Roy, Mas Adi, Bang Silvester
14:36terima kasih banyak
14:37sudah hadir dalam
14:37disusun kami kali ini.
14:38Terima kasih Bapak TV.
14:39Dan terima kasih juga
14:40untuk Anda yang sudah menyaksikan
14:41Sapa Indonesia malam kali ini.
14:42Sebelum kami tutup
14:43kami ingatkan Anda untuk
14:44jangan lupa
14:44cukupi kebutuhan air mineral Anda
14:46setiap hari
14:46dan rasakan kesejukannya.
14:47Semoga akhir pekan Anda
14:49menyenangkan.
14:49Saya Tifa Selesa pamit.
14:50Selamat malam.
14:51Silahkan.
14:52Terima kasih.
15:03Terima kasih.
Dianjurkan
2:32
|
Selanjutnya
2:18