Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
Transkrip
00:00Intro
00:00Halo pemirsa, senang sekali saya Windy Nenggolan kembali menemani Anda dalam bingkai Sumatera.
00:29Kami akan menghadirkan berbagai kisah inspiratif dalam keberagaman budaya.
00:38Ya pemirsa di tengah kemajuan teknologi, Muhammad Dai Lubis, seorang pelukis wajah atau karikatur asal Kota Medan,
00:45masih menjaga ciri khas karya seni rupa buatannya.
00:48Kepiawayannya dalam menorehkan goresan pensil dan kuas di kanvas menjadi ladang berkah sejak tahun 2015.
00:54Lantas seperti apa keindahan karikatur yang dikreasikan oleh Dai? Berikut libutannya.
01:03Intro
01:04Pertama itu hobi ya, hobi saya memang melukis secara manual itulah yang lebih enak dipandang gitu.
01:14Lebih enak merasuk hati karena sentuhan langsung itu kan kayak gitu kan.
01:19Itu yang gak bisa di, di apa, sama AI ini.
01:27Pemirsa dalam seni melukis dibutuhkan kemampuan khusus dalam menorehkan goresan pensil dan kuas di sebuah kanvas atau kertas.
01:34Begitu pula melukis wajah dan karikatur manusia.
01:39Kemampuan unik inilah yang dimiliki oleh Muhammad Dai Lubis, pria usia 35 tahun asal Kota Medan.
01:46Sejak kecil, pria lulusan seni rupa Universitas Negeri Medan ini memang suka melukis.
01:52Maka tak heran, ia begitu piawai dalam menggoreskan kuas untuk melukis suatu objek.
01:57Di sebuah rumah produksi yang berlokasi di Jalan Gaharu Medan inilah,
02:02Dai, sapaan akrabnya, memulai usaha seni lukis karikatur wajah.
02:07Baginya melukis bukan sekedar hobi, melainkan panggilan hidup.
02:12Itulah mengapa Dai begitu giat menjalankan usaha karikatur wajah ini sejak tahun 2015 silam.
02:18Pertama itu hobi ya, yang kedua saya memang kuliah di seni, kan kayak gitu.
02:28Saya lihat lah, di Kota Medan ini, kota yang besar nomor tiga, kok nggak ada yang buka lukis wajah ya.
02:39Daripada saya mau kerja sama orang lain, kan kayak gitu.
02:43Mendingan saya buka usaha yang sesuai hobi saya, sejalur sama yang saya ambil dulu waktu kuliah.
02:54Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah karikatur wajah bervariasi.
02:59Biasanya, Dai mengerjakan satu karikatur wajah selama satu hingga tiga hari.
03:06Tergantung detail dan tingkat kesulitan objek, serta ukuran yang diinginkan.
03:10Menariknya, gaya lukisan karikatur wajah yang dibuat oleh Dai punya ciri khas tersendiri.
03:17Seperti guratan mata yang terlihat hidup.
03:20Inilah yang membuat lukisannya diminati oleh para pelanggan,
03:24baik dari kelangan anak muda, pejabat daerah, bahkan penikmat seni asal Malaysia dan Belanda.
03:31Harga sebuah karikatur wajah dan lukisan buatan Dai dibanderol dari 250 ribu rupiah
03:37untuk ukuran bingkai kecil dan 3 hingga 6 juta rupiah untuk ukuran bingkai besar.
03:43Selain memajang di rumah produksi, Dai juga memasarkan hasil lukis wajah ini
03:48lewat platform digital WhatsApp dan Instagram.
03:51Jadi kalau versi saya itu pertama, ada yang nggak sanggup AI buat.
04:00Ada yang nggak sanggup.
04:01Di saat membuat karikatur yang fotonya ngeblur, itu AI nggak akan sanggup.
04:07Udah gitu, AI itu hanya satu tema yang sanggup kadang.
04:11Dan kemiripannya pun kurang gitu.
04:13Kebarannya lebih monoton gitu.
04:15Kalau di sini kan, karena saya sudah biasa menguasai teknikal melukis ini,
04:23jadi saya sudah banyak berlatih, saya banyak mengkombinasikan background-background yang mereka suka.
04:30Nah, itu yang saya masuk-masukkan.
04:34Di rumah produksi ini, para pelanggan tak hanya sekedar membeli karya Dai,
04:39tetapi juga bisa melihat beragam jenis karikatur
04:41dan mengalami perjalanan emosi dari memilih konsep,
04:45melihat proses kreatif,
04:47hingga merasakan kepuasan saat membawa pulang karya seni yang abadi.
04:53Bisnis dan hobi melukis Dai juga mendapat dukungan dari istri dan anaknya.
04:58Hal ini diungkapkan oleh Wahyu Savitri, istri Dai.
05:02Menurutnya, kebahagiaan keluarganya semakin bertambah ketika melihat anak mereka
05:07mulai menunjukkan bakat melukis.
05:09Sehingga estafet kreatifitas keluarga ini akan terus berjalan.
05:15Suami sendiri itu kan melukis sudah lama.
05:19Untuk buka usahanya saja sudah 10 tahun.
05:21Mulai mengenal lukisan itu kan dari awal masuk kuliah mungkin sudah sekitar 15 tahun lebih juga lah.
05:26Jadi selama itu mengikuti proses demi prosesnya dalam melukis.
05:31Mungkin rasanya senang, bangga juga melihat sudah begitu banyak hasil yang dikeluarkan,
05:41hasil karya yang dihasilkan.
05:43Itu kan sudah banyak rasanya senang, bangga melihat proses demi prosesnya lah gitu.
05:48Dan melihat sekarang anak-anak juga bakatnya ikut dari ayahnya itu rasanya kayak sesuatu hal yang luar biasa senangnya sih.
06:00Seni lukis bukan hanya soal estetika.
06:06Seni lukis juga menggambarkan momen, kenangan, dan cerita yang diabadikan dalam sapuan kuas.
06:13Seperti Dai yang menjadikan bisnis dan hobinya sebagai wadah kreatif yang bisa merangkum karya dengan para penikmat seni lukis di Kota Medan.
06:21Perempuan itu bisa mengalami mobilitas secara lebih luas, mobilitas ke atas ya.
06:38Artinya kan tidak lagi dilapis bawah misalnya dari aspek pendidikan.
06:42Karena itu sebuah perjuangan salah satunya adalah Kartini.
06:46Itu terlihat jelas tuh ya?
06:47Ya, karena itu sebetulnya yang membuka akses perempuan akhirnya juga bisa ke lapangan kerja, ke pasar kerja begitu.
06:54Seksikan Podcast Nusantara setiap Jumat pukul 7 malam waktu Indonesia Barat hanya di DAI TV.
07:01Rata-rata kehidupan petani ini masih di bawah garis kemiskinan.
07:07Itu juga masih tertinggal jauh karena petani hidupnya masih seperti zaman dulu.
07:13Kalau diolah bisa lebih dari 500 ribu tuh Pak.
07:16Satu tahun penghasilannya.
07:18Mungkin aksinya lokal ya, tapi dampaknya akan jadi global.
07:23Mimpi jadi nyata setiap minggu jam 7 malam hanya di DAI TV.
07:30Terkadang apa yang kita pilih bisa menyenangkan diri namun mengabaikan lingkungan.
07:36Suhu yang meningkat bersumber dari apa yang kita konsumsi.
07:42Namun, bijak memilih mampu menyehatkan diri juga lingkungan.
07:47Dan apa yang kita konsumsi turut serta mengurangi penyeles bumi.
07:52Terima kasih kepada Indochemical Citra Kimia telah mendukung fungsi klostarian lingkungan.
08:01Tahun 1915 itu Stemhaus meminta kepada Steward sebagai gubernur India Belanda Aceh
08:09mengembalikan rumah Aceh itu dibawa ke Aceh kembali.
08:13Jadi pada tahun 1915 dibawa ke Aceh dan diresmikan sebagai museum Aceh.
08:20Nah, itu tepatnya pada 31 Juli 1915.
08:24Saksikan Citra Loka selasa jam 7 malam hanya di DAI TV.
08:31Mereka harus bertahan meski atap tak lagi mampu menjadi naungan.
08:36Ada lebih dari 26 juta keluarga di Indonesia menjalani kehidupan di rumah tidak layak huni.
08:45Sejak tahun 2006, Yayasan Buda Seci Indonesia telah merenovasi 1.472 rumah tidak layak huni.
08:56Sebagai upaya mensukseskan rencana pemerintah merenovasi 2 juta rumah tidak layak huni di Indonesia.
09:05Yayasan Buda Seci Indonesia berkomitmen merenovasi 4.000 rumah tidak layak huni di 8 wilayah.
09:12Jabodetabek, Bandung, Banyumas, Surabaya.
09:17Kami percaya hunian saja tidaklah cukup.
09:21Ada hati yang harus kami kasihi.
09:24Ada kehidupan yang harus kami dampingi.
09:28Donasi Anda akan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka.
09:32Bersama bergotong royong untuk mewujudkan rumah layak huni bagi mereka yang membutuhkan.
09:42Sekelompok siswa di sebuah SMA Swastame dan Marelan begitu piawai dalam membuat gantungan kunci berbentuk miniatur tanjak dan tengkulok, pemirsa.
09:54Selain bernilai ekonomi, kria unik ini juga menjadi cara sekolah dalam memperkenalkan tanjak dan tengkulok sebagai warisan budaya Melayu.
10:02Saya ingin mereka tahu juga budaya Melayu kan Bang.
10:11Saya kayak buat miniatur tengkulok atau tanjak, tengkulok gitu Bang.
10:17Berukuran kecil, unik dan punya nilai budaya?
10:20Ini dia gantungan kunci berbentuk miniatur tanjak dan tengkulok.
10:24Ini adalah buah kreativitas sekelompok siswa salah satu SMA Swasta di Medan.
10:32Kria cantik dan unik ini merupakan inovasi baru yang dilakukan sekolah dalam rangka meningkatkan kreativitas siswa.
10:40Program ini sudah berjalan satu tahun.
10:43Awalnya, pihak sekolah mengikut sertakan para siswa dalam sebuah pelatihan membuat tanjak dan tengkulok dari seorang pegiat seni dan warisan budaya Melayu.
10:52Kemudian, mereka memanfaatkannya menjadi peluang bisnis yang bisa diterapkan kepada siswa.
11:00SMA Harapan Mekar punya dua tagline utama.
11:04Yang pertama, SMA Hammer jauh lebih baik.
11:07Dan yang kedua, SMA Hammer lulus jadi pengusaha.
11:11Nah, keinginan mereka dalam melestarikan budaya, kita ikut sertakan atau kita dampingi dengan pelatihan interprenernya.
11:18Sehingga, program pelatihan handicraft ini tidak hanya sebagai usaha untuk melestarikan budaya,
11:25tapi juga ada sisi ekonomi yang nantinya setiap hasil dari program interprener ini akan menjadi income bagi siswa kita untuk membantu keuangan dari mereka sendiri.
11:37Proses pembuatan gantungan kunci tanjak meliputi beberapa tahap, mulai dari persiapan bahan hingga penyatuan akhir.
11:46Bahan yang digunakan cukup praktis, yakni kain perca songket, ring gantungan kunci, kertas pola, gunting, alat jahit, dan lainnya.
11:55Pertama, siswa membuat pola di kertas pola dan kain perca.
11:59Kemudian, pola dijahit dan dibalik.
12:02Setelah dibalik, kain disetrika agar rapi dan mudah untuk dibentuk.
12:08Proses selanjutnya, lipat kain seperti melipat tanjak.
12:12Tanjak mini yang sudah jadi kemudian dikaitkan dengan ring gantungan kunci.
12:17Taraaa! Seperti inilah gantungan kunci berbentuk tanjak dan tengkulok.
12:21Siti Hawarin merupakan salah seorang siswa yang begitu piawai dalam membuat kriya ini.
12:29Kemampuannya dalam menjahit, semakin mempermudah ia dan teman-temannya membuat gantungan kunci berbentuk tanjak.
12:37Baginya, kegiatan seperti ini tidak hanya menambah keterampilan,
12:40tetapi menjadi cara yang baik untuk belajar tentang warisan budaya, khususnya Melayu.
12:48Terutama saya sangat senang,
12:50karena kan handicrap ini juga ada dasarnya menjahitkan, Bang.
12:54Saya juga hobi menjahit.
12:56Kayak apapun yang menjahit itu saya senang gitu loh.
13:00Lagian juga kan bisa mengembangkan bakat saya kan.
13:03Hasil karya siswa ini sudah dijajakan di sejumlah pameran budaya,
13:08seperti MTQ Kota Medan,
13:10Gelar Melayu Serumpun Kedelapan, dan lainnya.
13:13Pihak sekolah juga punya beberapa program yang berfokus pada pengembangan kebudayaan,
13:21yakni tari tradisional,
13:23hadrah atau nasyid, dan prakarya.
13:25Harapannya supaya anak-anak bisa lebih giat, lebih aktif dalam menjalankan programnya.
13:31Kemudian kita harapkan juga ada pihak-pihak sponsorship yang bisa ikut serta mengembangkan program ini,
13:39dikarenakan keinginan kita bahwa anak-anak ini setelah lulus,
13:44bisa menjadi anak yang kreatif, kemudian mandiri,
13:47tapi tetap di bingkai dalam kedisiplinan dan akhlak yang mulia.
13:51Kegiatan siswa yang begitu kreatif ini menunjukkan kegigihan mereka
13:57dalam upaya pelestarian budaya Melayu melalui kerajinan tangan.
14:02Ya, walaupun tidak persis dengan bentuk aslinya,
14:05kreasi ini merupakan bentuk adaptif tanjak,
14:08menjadi barang yang praktis dan modern,
14:10serta bernilai ekonomi.
14:11Menjaga keindahan alam dapat dilakukan dengan berbagai cara,
14:23seperti yang dilakukan oleh sejumlah komunitas dan mahasiswa di Medan Pemirsa.
14:27Mereka melakukan aksi bersih-bersih dan nausi ombak belum lama ini.
14:31Tujuannya untuk menyadarkan masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarangan
14:36dan menjaga tempat wisata ini.
14:41Kita mengajak masyarakat bukan gampang, bukan mudah,
14:47tapi kita menimbulkan sebuah empati.
14:50Berawal kita aksi sendiri di sini awalnya,
14:53tapi oleh dilihat itu dilihat oleh beberapa masyarakat
14:55untuk ayo kenapa kita tidak melakukan aksi kolektif untuk bumi ini,
15:00terkhusus untuk Danau Siombak.
15:01Pemirsa, Anda menyukai lokasi jalan-jalan bernuansa laut.
15:10Di Medan, tempat yang tidak terlalu jauh yang menawarkan suasana laut adalah Danau Siombak.
15:16Danau buatan seluas 50 hektare ini
15:19menyajikan pemandangan matahari terbenam dengan atmosfer yang tenang.
15:24Namun sayang kebiasaan masyarakat yang tidak sadar pelestarian lingkungan
15:29membuat Danau Siombak kerap ditutupi sampah.
15:32Kita akan bagi dua, kita bagi dua tip.
15:37Sebagian ada yang di kiri, sebagian ada yang di kanan.
15:40Seperti itu.
15:41Beberapa waktu lalu, sejumlah masyarakat di Kota Medan melakukan aksi bersama
15:46membersihkan sampah-sampah yang mengotori Danau Siombak
15:50yang berlokasi di Payapasir, kecamatan Medan Marelan ini.
15:56Masyarakat yang terdiri dari komunitas peduli lingkungan,
16:00mahasiswa, dan badan penanggulangan bencana daerah atau BPBD Kota Medan
16:05mengitari danau menggunakan perahu karet dan kano.
16:09Mereka mengambil sampah yang mengapung maupun berada di tepian danau.
16:16Yudha Pohan Pegiat Lingkungan di Kota Medan mengatakan
16:20banyaknya sampah di Danau Siombak
16:23akibat kurang pedulinya masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.
16:29Dia mengungkapkan sampah yang menutupi permukaan Danau Siombak
16:32berasal dari rumah warga.
16:35Sampah terbawa arus sungai bederak dan sungai belawan
16:38yang mengalir ke Danau Siombak.
16:41Selain itu, sampah dari tempat pembuangan akhir atau TPA terjumpa.
16:46yang tak jauh dari lokasi, juga tak jarang masuk ke Danau Siombak.
16:53Ini adalah sebuah danau yang cukup familiar, cukup terkenal,
16:58tapi ini tidak diperhatikan oleh masyarakat sekitar
17:02dan juga khususnya dengan para nelayan yang ada di sini.
17:06Oleh karenanya, danau ini sedang tidak baik-baik saja.
17:09Kita melihat banyak sampah plastik yang ada di sini
17:13perlu perhatian untuk kita semua sebagai warga Kota Medan,
17:20terkhusus warga Kota Medan.
17:22Dan ini bisa menjadi sebuah ajang kegiatan bersamalah hari ini.
17:27Kita melakukan aksi kolektif untuk pedulian Siombak.
17:30Dari aksi kepedulian ini,
17:34lebih kurang 2 hingga 4 ton sampah,
17:37mulai dari plastik,
17:38sterofoam, kain,
17:40ranting kayu,
17:42berhasil diangkat dari Danau Siombak.
17:45Sampah-sampah ini lalu dipilah
17:46untuk didaur ulang.
17:48Mustika dan Dava,
17:51warga Medan yang terpanggil dalam kegiatan bersih-bersih Danau Siombak ini,
17:56merasa senang bisa ikut berkontribusi,
17:58membersihkan danau yang sudah terbentuk
18:01sejak tahun 1990-an ini.
18:06Mereka berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,
18:09dan masyarakat semakin sadar
18:11untuk tidak membuang sampah sembarangan.
18:14Saya bersyukur sekali
18:18bertambah kekuatan saya,
18:20bertambah semangat saya,
18:22ternyata masih banyak orang-orang baik di sekitar saya
18:25yang peduli tentang alam,
18:27tentang melingkungan,
18:28melestarikan bersama.
18:31Mudah-mudahan tidak sampai di sini saja,
18:33tapi selanjutnya.
18:34Kalau saya sendiri sangat antusias, Kak,
18:37yang di mana teman-teman saya juga
18:38saya lihat antusias sekali
18:39untuk membersihkan sampah-sampah
18:41yang ada di Danau Siombak ini.
18:43Ayo ikut kita sama-sama
18:45membersihkan ikon Kota Medan ini,
18:47rumah kita,
18:49warga negara Medan,
18:50terkhususnya Kecamatan Medan Marelan,
18:52harus turut berpartisipasi bersama kami
18:55membersihkan Danau Siombak ini.
18:58Aksi bersih-bersih Danau Siombak
19:00telah berhasil mengajak warga bersatu
19:02menjaga lingkungan.
19:05Kegiatan ini diharapkan terus berlanjut,
19:07agar kebersihan Danau Siombak terjaga,
19:09sehingga dapat menjadi tempat wisata
19:12warga Kota Medan.
19:22Aku tuh anak pertama,
19:24sebabnya laki-laki juga pasti punya tanggung jawab,
19:26layar rumah, distrik.
19:31Penghasilannya aku dapatkan,
19:33100% untuk diriku sendiri,
19:34itu tuh harus aku tunda.
19:37Nah, mungkin itu adalah suatu ego
19:40yang aku harus korbankan.
19:43Saksikan Refleksi,
19:44Selasa 8 Juli 2025,
19:47jam setengah delapan malam,
19:48hanya di The ITV.
19:49Serial Favorit, Railway Life,
20:16setiap hari, jam 9 malam,
20:19hanya di The ITV.
20:21Air,
20:22membawa sumber kehidupan
20:24bagi semua peradaban.
20:27Seperti halnya manusia,
20:29air juga perlu kita jaga.
20:32Menjaga sumbernya,
20:33agar terus mengalir.
20:36Dan menjaga alirannya,
20:38agar bermanfaat hingga kehilir.
20:41Terima kasih kepada PT Lestarindo Ampuh Perkasa,
20:45yang telah mendukung
20:46misi pelestarian lingkungan
20:48bersama The ITV.
20:52Nah, sekarang kita sudah siapkan loyangnya.
20:54Kita akan tuang nih,
20:56sebagian dulu ya, Nov.
20:57Untuk si adonan,
20:59bolu ketan hitamnya.
21:01Oke, sekarang kita flat pink.
21:04Jadi lauk nasi juga bisa nih.
21:06Benar banget.
21:07Oke, Chef.
21:08Nih menu dua-duanya udah jadi nih.
21:10Betul banget.
21:11Langsung saatnya kita akan cicipin ya.
21:13Ayo.
21:13Vegetarian Kitchen,
21:16setiap Sabtu dan Minggu,
21:17jam setengah sebelasian.
21:19Hanya di The ITV.
21:23Tahun ini,
21:24saya bersyukur bisa menjadi bagian
21:26dari perayaan ulang tahun The ITV.
21:29Tapi ini bukan sekedar perayaan,
21:31ini adalah panggilan untuk bersama
21:33menyalakan lebih banyak harapan.
21:37Melalui konser Huj The ITV,
21:39saya Yuni Syara,
21:41mengajak Anda semua untuk menjadi bagian
21:43dari perjalanan ini.
21:45Yuk, mari datang
21:46dan bersama menyalakan kebaikan.
21:49Saya tunggu kehadiran Anda
21:51dan kita sebarkan kebaikan bersama The ITV.
21:54Kejayaan Kesultanan Langkat Sumatera Utara
22:08dapat disaksikan dari salah satu peninggalan termasyurnya,
22:11yakni Masjid Azizi yang berada di Tanjung Pura, Pemirsa.
22:15Arsitektur bangunan Masjid Azizi
22:17memandukan gaya Melayu dan Timur Tengah.
22:19Dibangun di atas lahan seluas 24 ribu meter persegi,
22:23masjid ini dapat menampung hingga 20 ribu jamaah
22:26dan menjadi yang terbesar di Sumatera Utara.
22:36Kesultanan Langkat merupakan kerajaan
22:38yang dulu memerintah di wilayah
22:40Kebupaten Langkat Sumatera Utara.
22:42Kesultanan ini dapat dikatakan
22:45sebagai monarki tertua
22:46di antara monarki Melayu lain
22:48yang berada di Sumatera Timur.
22:51Berdirinya Kesultanan Langkat
22:52sekitar abad ke-15
22:54dimulai dari salah seorang
22:56petinggi kerajaan aru
22:57bernama Dewa Syahdan
22:58yang berhasil menyelamatkan diri
23:01dari serangan Kesultanan Aceh.
23:03Hingga kini Kesultanan Langkat
23:05masih bergeliat
23:06lewat kerapatan adat
23:08Kesultanan Negeri Langkat
23:09yang dipimpin oleh Tuanku
23:11Sultan Azwar Abdul Jalil
23:13Rahmat Syah Ahaj
23:14selaku pemangku adat
23:16Kesultanan Langkat
23:17atau Sultan ke-14.
23:21Kesultanan Langkat mencapai
23:23puncak kejayaan
23:24karena dibukanya
23:25perkebunan karet
23:26dan ditemukannya
23:27cadangan minyak bumi
23:28di pangkalan
23:29berandan langkat
23:30pada masa pemerintahan
23:31Sultan Musa Al-Khalid
23:33Al-Mahadiyah Muazzam Shah.
23:36Kejayaan Kesultanan Langkat
23:38dapat disaksikan dari salah satu
23:40peninggalan termasyurnya
23:41yakni Masjid Azizi
23:43yang berada di Tanjung Pura.
23:45Dibangun di atas lahan
23:47seluas 24.000 meter persegi.
23:50Masjid ini dapat menampung
23:51hingga 20.000 jamaah
23:52dan menjadi yang terbesar
23:54di Sumatera Utara.
23:57Masjid di Tanjung Pura itu
23:59didirikan pada periodisasi
24:02Sultan Musa di 1899 waktu itu.
24:05jadi diresmikan
24:07setelah itu dia
24:09gak berapa mangkat
24:10diresmikan di 13 Juni 1902.
24:14Nah itulah salah satu icon
24:15yang menjadi icon
24:17kota Langkat.
24:19Masjid itu memang
24:22sebelah
24:23gak sampai 200 meter
24:25pada waktu itu
24:26ada istana di situ.
24:28Jadi tempat Sultan juga
24:29ada pintu masuk
24:30khusus untuk
24:32menuju masjid.
24:34Ya parameternya adalah
24:35mungkin karena
24:35agama ya
24:37karena memang
24:37Sultan sebagai
24:38umaroh
24:40juga
24:40mengayom juga
24:42sebagai
24:42dimintai pendapatnya
24:44gitu.
24:45Jadi mungkin sejarahnya
24:46itulah.
24:49Arsitektur bangunan
24:50Masjid Azizi
24:51membadukan gaya
24:52arsitektur
24:53Melayu dan Timur Tengah.
24:56Kemagahan masjid ini
24:57tampak dari elemen marmer
24:58dan didukung dengan
25:00serambi yang luas
25:01pada sisi timur,
25:03utara,
25:03dan selatan masjid.
25:06Keindahan Masjid Azizi
25:07menjadi inspirasi
25:09pembangunan sebuah
25:10masjid di Kedah, Malaysia.
25:13Yang dibangun pada
25:13tahun 1912
25:15bernama Masjid Zahir
25:17dan menjadi masjid terbesar
25:19sekaligus tertua
25:20di kota Alor,
25:21Kedah, Malaysia.
25:22karena menurut kami
25:27dari pihak kesultanan
25:28ya agar
25:29agar bisa menceritakan
25:31saksi,
25:31karena masjid ini
25:32adalah saksi bisu juga kan,
25:34ada peristiwa yang menyenangkan
25:35di situ,
25:35ada peristiwa kesedihan.
25:37Jadi masjid itu
25:38sebagai kenang-kenangan
25:40dari kesultanan langkat
25:41yang masih tersisa
25:42sampai hari ini.
25:45Masjid Azizi
25:46atau Masjid Sultan Abdul Aziz
25:48merupakan jejak
25:49peninggalan
25:50kesultanan langkat.
25:51Dari dulu hingga kini
25:53telah menjadi ikon
25:54Tanjung Pura.
25:55Masjid megah
25:56yang terletak tepat
25:57di pinggir jalan lintas Aceh ini
25:59menjadi pemandangan
26:00yang menarik
26:01bagi pengguna jalan.
26:03Bahkan tidak jarang,
26:04wisatawan juga berkunjung
26:06ke masjid ini.
26:09Kepengurusan masjid ini
26:11sepenuhnya masih
26:11diawasi oleh Sultan sendiri.
26:14Badan kemakmuran masjid
26:15juga dibentuk
26:16dan diberikan kewenangan
26:17untuk melakukan
26:18berbagai program
26:19pemajuan masjid
26:21serta melestarikan
26:22masjid bersejarah
26:23yang kini telah masuk
26:25dalam situs
26:25jagar budaya
26:26dilindungi.
26:28Kalau
26:29bangunan ini
26:30masih utuh.
26:33Ornamennya,
26:35lantai,
26:37menara,
26:39dan juga
26:40khatnya
26:41semuanya
26:42masih asli
26:43tetapi
26:44barusan
26:45sekitar 2-3 tahun
26:46yang lalu
26:47ini dipugar.
26:50Dicet
26:50dan khatnya
26:51semua
26:52diperbaiki
26:53tapi asli.
26:55Kami kan
26:55sudah dianggap
26:56ini
26:57masuk
26:58cakar budaya
27:00maka
27:01cakar budaya
27:01bilang
27:02boleh ditukar
27:03cet
27:03tetapi
27:04dia harus
27:05betul-betul
27:06asli.
27:07karena
27:07masjid ini
27:08memang
27:08merupakan
27:09masjid yang
27:12paling bagus
27:13kalau kita
27:14lihat di
27:15Sumatera
27:15Dara ini
27:15kayak
27:17ke
27:18Kedah
27:19malah
27:20Kedah itu
27:20menyontoh
27:21masjid kita.
27:24Masjid Azizi
27:26Tanjung Pura
27:26selain terkenal
27:28dengan sejarahnya
27:29masjid ini
27:30juga menjadi
27:30tujuan
27:31peziarah
27:31yang ingin
27:32berziarah
27:33ke makam
27:33pahlawan
27:34nasional
27:34Tengku Amir Hamzah
27:36Tengku Amir Hamzah
27:38adalah tokoh
27:39pahlawan
27:39nasional
27:40sekaligus
27:40sastrawan
27:41yang lahir
27:42dari keluarga
27:43Kesultanan Langkat
27:44berkat karya
27:45sastranya
27:46ia dikenal
27:47dengan sebutan
27:47Raja Penyair
27:48Zaman Pujangga Baru
27:50tepat di samping
27:53bangunan
27:53masjid Azizi
27:54dibangun pula
27:55Balai Pustaka
27:56Tengku Amir Hamzah
27:57dan Monumen
27:58Tengku Amir Hamzah
27:59yang menampilkan
28:00berbagai karya
28:01sastranya
28:02dua bangunan
28:03ini menjadi
28:04bentuk penghormatan
28:05sekaligus
28:06menjaga
28:06keterasi muda
28:07untuk tetap ingat
28:09pada pahlawan
28:10nasional
28:10sebenarnya
28:13perusahaan
28:16menambah itu
28:16ada di mana-mana
28:18baik buku tulisannya
28:21ada di mana-mana
28:21di perusahaan
28:24usuh juga
28:24ada
28:25di ikib juga
28:26ada
28:26jadi
28:27mengapa
28:28di masjid itu
28:29tidak ada
28:30seperti itu
28:30jadi ini
28:31sehatifirnya
28:32pada
28:32nazir
28:34kenantiran
28:34membuat itu
28:35dibuatlah
28:36museum
28:38seperti itu
28:39dibuat
28:40perusahaan
28:41seperti itu
28:42untuk mengenang kembali
28:43mengumpulkan data-data
28:44yang ada
28:45kalau dikulihkan
28:46di museum itu
28:47juga belum lengkap
28:48daripada yang sudah
28:49itu mah dicari
28:50seperti
28:50mengingat kembali
28:52sejarah lama itu
28:53jangan lupakan sejarah
28:55kehadiran
28:58kehadiran
28:58masjid azizi
28:59dan monumen
29:00pahlawan nasional
29:01tengku amir hamzad
29:02cukup merepresentasikan
29:04wilayah Tanjung Pura
29:05sebagai kota pendidikan
29:07budaya
29:08serta mengandung
29:09banyak peninggalan
29:10sejarah berharga
29:11yang harus dijaga
29:13sekian program
29:21bingkai sumatra
29:22saat ini
29:22pemirsa Anda juga
29:23bisa menyaksikan
29:24program unggulan
29:25DAE TV
29:25di platform DAE Plus
29:27yang bisa diunduh
29:28secara gratis
29:29dan saksikan
29:30konten inspiratif
29:31serta menenangkan hati
29:32dimanapun
29:33dan kapanpun
29:35tetap semangat
29:36menyebarkan kebaikan
29:37saya Windy Nenggolan
29:38pamit
29:38sampai jumpa
29:39selamat menikmati

Dianjurkan