Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Video Lengkap

MENANTI-NANTI TUHAN
https://dai.ly/k29d7gjbprVDfnDpBCg
Transkrip
00:00Lalu yang ketiga, kesucian.
00:05Yang ini memang tidak bisa dikerjakan oleh siapapun, hanya bisa dikerjakan oleh Tuhan.
00:12Jadi kalau kita benar-benar mau hidup suci, hanya Tuhan yang bisa tolong kita.
00:20Jadi kalau orang tidak berdoa, tidak mungkin dia bertambah suci.
00:24Kalau dia tidak menghampiri Tuhan dan menantikan dia, tidak mungkin dia mau hidup suci.
00:36Kalau orang tidak puas dengan kesucian yang telah dia capek, aduh masih saja ada salah.
00:43Aduh aku kurang sempurna, dia akan menantikan Tuhan.
00:54Ada satu kesedihan yang sangat mendalam atau paling mendalam diantara kesedihan-kesedihan yang saya alami.
01:05Dan itu benar-benar memberi saya satu perasaan frustasi.
01:09Ada Pak Sekum di sini.
01:10Saya belum cerita kepada siapapun, baru kali ini cerita.
01:17Sebenarnya sulit mau cerita.
01:20Yang berdoa itu biasanya 400, 4.300, 4.400.
01:26Tapi sejak bulan belakangan ini saya minta semua pejabat GSKI dan tentu kerijanya berdoa.
01:40Saya tidak melihat jumlah itu bertambah Pak Sekum.
01:44Ini ada yang salah di GSKI Pak.
01:48Mestinya sampai 5.000 Pak.
01:50Kalau pejabat saja di luar zona Jakarta dan Jawa Barat,
01:59itu paling tidak itu kalau dengan pejabat 450.
02:03Yang kemarin kita pertemuan itu kan 150 sampai 200 ya.
02:07Kalau tiga wilayah kan hampir 500, 600 kan.
02:10500 saja.
02:12Tapi jumlahnya tidak signifikan bertambah.
02:16Berarti pendeta-pendeta itu pada tidak berdoa.
02:20Tidak berdoa.
02:22Itu duka cita saya dalam, Pak.
02:24Saya nyimpen.
02:26Dan terluka saya.
02:29Saya terluka, Pak.
02:31Apa maksudnya?
02:34Saya terluka.
02:40Kalau pendeta saja mungkin tidak berdoa.
02:43Apalagi cuma apa.
02:45Setan membuat orang
02:46merasa nyaman.
02:50Mengerikan, saudara.
02:59440, 400, 4.300, 4.400.
03:04Memang ada kenaikan sekitar 100, 150, 200 mungkin ada kenaikan itu.
03:09Tapi tidak signifikan.
03:10Kalau GSKI pendetanya yang mestinya 800 kira-kira pendetanya.
03:19Jumlah jemaatnya 200 sekitar itu.
03:23Kalau jemaat semua.
03:24Karena saya,
03:25saya wajibkan semua ikut doa pagi jam 5.
03:29Tapi saya beri waktu 3 bulan, Pak Sekum.
03:313 bulan setelah itu yuk bikin doa sendiri.
03:34Bukan 6 bulan.
03:35Tapi kalau SK mungkin 6 bulan.
03:373 bulan harus ikut doa saya.
03:45Biar dia tahu cara saya berdoa, irama, doa.
03:48Biar seragam.
03:50Setelah itu yuk pimpin doa sendiri.
03:52Tapi sekarang jumlahnya tidak signifikan.
03:58Ada yang salah ini.
03:59Makanya saya berkali-kali berpikir gelap sekali dunia ini.
04:07Gelap.
04:09Dan Anda bisa tahu betapa duka cita-cita hati saya bukan?
04:15Paham?
04:17Betapa duka cita dan luka hati saya.
04:20Ini pasti banyak berdoa, banyak pendeta tidak berdoa.
04:25Jemaatnya tidak diarahkan berdoa.
04:26Lalu mau nyari apa hidup ini?
04:30Hidup yang singkat seperti ini mau nyari apa?
04:34Kaya juga tidak.
04:37Kenapa sih kita tidak mencari Tuhan sungguh-sungguh?
04:46Jadi pada waktu rapat dengan Pak Frankie juga tadi.
04:51Saya kita cerita tentang masalah-masalah yang muncul.
04:55Saya bilang, tidak besar masalah itu kecil.
04:59Karena pikiran kita Indonesia.
05:02Kalau bisa itu dunia.
05:04Bagaimana menyelamatkan jiwa-jiwa.
05:08Bagaimana mempersiapkan generasi muda untuk pekerjaan besar.
05:12Yang mungkin 20-20 tahun lebih.
05:15Anda sudah jadi pendeta-pendeta.
05:17Saya sudah tidak ada di dunia ini.
05:19Sudah pasti saya tidak ada.
05:22Sudah pasti saya meninggal dunia.
05:23Anda bilang cepat-cepat pengajangan cepat-cepat Pak.
05:28Iya saya tidak cepat-cepat.
05:30Tapi pasti 15-20-25 tahun ke depan saya pasti sudah dikubur.
05:38Kalau generasi muda tidak dididik untuk mengenal kebenaran.
05:43Wow.
05:46Berbahaya saudaraku.
05:49Nah ibu-ibu semua ini Anda mau cari apa hidup?
05:54Menantikan Tuhan.
05:55Hanya Tuhan yang bisa tolong kita dari persoalan pribadi, dari persoalan pelayanan.
06:04Tuhan yang menjadi air kehidupan, yang memberi sukacita, damai, sejahtera, kebutuhan jiwa kita.
06:11Hanya Tuhan yang bisa menolong kita hidup dalam kesucian.
06:14Dan yang keempat kita menantikan Tuhan Yesus datang.
06:17Kalau satu, dua, tiga tidak Anda lakukan, yang keempat tidak Anda memiliki.
06:28Mencari apa hidup ini?
06:30Kita mencerdaskan banyak orang untuk hari esok.
06:46Kalau pemuda-pemudi STT ekumen ini suatu hari sudah jadi pendeta umur 40-45 tahun.
06:55Saya sudah tidak ada.
06:56Pasti saya sudah tidak ada.
06:57Pasti saya tidak ada lagi.
07:00Saya dikubur.
07:01Cuma nama doang di nisan.
07:04Pasti itu.
07:08Tapi saya berkesempatan mengukir hari hidup saya untuk menjadi berkat.
07:16Saya menantikan Tuhan.
07:19Dan saya mengajak saudara menantikan Tuhan.
07:24Ini salah satu lagu wajib kita ini.
07:26Aku perlu kau Tuhan.
07:31Aku perlu kau Tuhan.
07:38Hanya kau yang ku perlu.
07:43Amin.
07:46Aku perlu kau Tuhan.
07:49Aku perlu kau Tuhan.
07:51Pegang tanganku.
07:53Pegang tanganku.
07:58Pegang tanganku.
08:02Pegang tanganku Tuhan.
08:04Pegang tanganku.
08:10Janganlah Tuhan lalui.
08:11Janganlah Tuhan nampilah berkat
08:19Pegang tanganku
08:26Pegang tanganku
08:32Pegang tanganku
08:40Janganlah Tuhan nampilah berkat
08:54Orang yang berharap Tuhan
09:04Yang menanti-nantikan Tuhan
09:08Firman Tuhan katakan
09:09Dia memperbaharui kuatnya
09:13Dia akan berjalan diada lelah
09:25Berlari diada lemah
09:27Menanti-nantikan Tuhan itu disini tempatnya
09:37Bukan hanya pada waktu kita melipat tangan
09:41Dan menekuk lutut kita
09:43Tapi disini
09:45Memang kita harus menyediakan waktu berdoa
09:55Tapi jangan hanya pada waktu kita berdoa lalu kita
09:59Menantikan Tuhan
10:01Menantikan Tuhan
10:03Sesaat waktu kita berdoa
10:05Setelah kita usai doa
10:07Amin
10:08Hati kita tetap memandang Tuhan
10:11Aku menantikan Tuhan
10:13Aku menantikan engkau Tuhan
10:15Saya kagum dengan Abraham
10:23Dan selalu saya sebut-sebut
10:25Bagaimana pria ini
10:29Seperti seorang yang menyandarkan kepalanya
10:33Di bahu Tuhan dan berkata
10:35Terserah Tuhan membuat apa
10:37Tanpa kecurigaan
10:41Dia harus menantikan anaknya seperempat abad
10:45Tapi dia tidak mencurigai Tuhan
10:48Ada satu cara yang saya tidak tahu bagaimana membahasakan
10:56Yang itu mungkin orang bertanya
10:59Tapi saya tidak bisa menjawab dengan lengkap
11:02Bagaimana Pak Eras bisa berani menghadapi
11:08Tantangan pelayanan sebat itu
11:10Ada satu jawabannya
11:12Satu kata
11:13Mau dengar gak?
11:14Mau dengar?
11:15Bagaimana Pak Eras bisa kuat menghadapi
11:18Satu kata
11:20Mau dengar?
11:21Merem
11:24Saya merem
11:26Kalau saya sudah lihat persoalan di depan
11:28Saya merem
11:32Itu yang sering saya katakan dengan kalimat lain
11:35Jangan melihat 10 meter
11:37Jangan lihat 9 meter
11:39Jangan lihat 3 bulan setahun di depan
11:42Bahkan bulan depan
11:43Lihat hari ini
11:45Hari ke hari kau bisa melewatinya
11:51Dan kau membuktikan Allahmu hidup
11:55Kalau kamu tidak mengalami kesulitan sampai banjir mau menutupi hidungmu
12:01Kamu tidak mengharapkan pertolongan Tuhan
12:03Karena kamu masih merasa sanggup yang ini
12:06Gua bisa
12:07Harus sampai titik
12:09Kamu gak sanggup
12:11Dan kamu hanya menantikan Tuhan
12:13Dan
12:15Merem
12:17Halo?
12:18Merem
12:20Bagaimana Pak anak saya mau sekolah tahun di depan
12:23Ini saja rumah kontrak belum dibayar
12:25Bagaimana Pak saya bisa
12:27Merem
12:31Lewati satu hari ke hari yang lain
12:33Ya Pak Eras bisa begitu
12:35Karena Pak Eras pasti ada backup
12:37Masalahmu
12:41Bukan belum sebesar masalahku
12:43Kamu hanya gundukan pasir
12:45Aku gunung galunggung
12:47Tapi Tuhan mengajarkan
12:51Dengan iman pindahkan gunung
12:54Jadi kita yakin
12:56Dia tidak permalukan
13:00Amin
13:01Bagaimana rahasia sanggup
13:03Menghadapi hari esok yang tidak jelas
13:06Merem
13:13Jawaban ini menunjukkan yang saya benar-benar mengalami persoalan
13:18Jadi bukan di karang
13:20Merem
13:23Anak saya gak ada yang perhatikan saya Pak
13:25Suami saya sudah meninggal
13:26Gak ada uang pensiun rumah juga
13:28Ini mau direbut sama kakak ipar
13:31Gimana Pak?
13:32Apa jawabnya?
13:33Merem
13:36Paham?
13:38Musa kalau gak merem tidak bisa pimpin 2,5 juta
13:42Dari Mesir kekanaan
13:43Dia merem
13:44Yang dihadapi itu padang gurun
13:47Yeriko
13:49Laut kolsom
13:50Jordan yang bergelora
13:52Merem
14:01Sambil?
14:03Sambil nangis
14:05Udah berhenti nangisnya Bu
14:06Udah banyak air matanya sampai kering
14:08Oh merem
14:10Nangis
14:11Oke
14:16Merem
14:17Merem dari
14:19Masalah di depan tapi melek untuk ke atas
14:22Jangan setengah-setengah menyanyi
14:37Katakan ku menanti
14:39Ku menanti
14:42Nantikan kau Tuhan
14:46Ku
14:48Menyatau yang ku harapkan
14:52Lebih dari pengawal
15:00Mengharapkan pagi
15:03Ku harap padamu
15:07Lebih dari pengawal
15:12Mengharapkan pagi
15:17Ku harap padamu
15:21Jadi kita itu sama-sama manusia ada
15:29Ada gentarnya gitu
15:31Ada gemetarnya gitu loh
15:32Menghadapi
15:34Persoalan hidup hari esok dengan segala kebutuhannya
15:38Sama saudara
15:39Tapi sebagai pemimpin seperti saya
15:41Tuhan pasti
15:43Tuhan pasti
15:44Istimewa menuntun saya
15:45Ya
15:47Kalau saya mulai kurang percaya
15:49Tuhan berkata
15:50Kenapa kamu tidak menghargai aku
15:53Wah saya mulai gentar
15:56Maka saya menemukan jurus merem itu dari itu
16:00Kenapa kamu tidak menghargai aku
16:03Aku percaya Tuhan
16:05Makanya kalau saya nyanyi
16:08Aku percaya
16:11Itu sampai
16:13Begitu
16:14Saya ulang-ulang kan
16:15Aku percaya
16:16Aku percaya
16:17Aku percaya
16:18Dan luar biasa saudara
16:21Gak bisa diungkapkan
16:23Bukan kepercayaan itu
16:25Membuat hati kita besar
16:29Kuat
16:31Nanti kalau lihat masalah lagi
16:32Aduh
16:34Mulai agak keciut
16:35Doa lagi
16:36Nyembah lagi
16:37Kuat lagi
16:38Ya seperti Petrus yang lihat gelombang itu loh
16:41Tuhan tolong aku tenggelam
16:43Jangan lihat gelombang
16:44Lihat aku yang berjalan di atas air
16:47Karena aku yang suruh kamu berjalan
16:49Bukan karena maumu
16:51Amin saudara
16:53Sebab yang kamu tunggu
16:56Bukan sesuatu yang spikulatif
17:00Seperti matahari yang terbit
17:05Lebih dari pengawal mengharapkan pagi
17:08Artinya sungguh-sungguh mengharapkan hari siang
17:13Fajar mereka
17:15Dan kita tidak spikulasi
17:18Tidak untung-untungan
17:19Kepastian karena matahari pasti terbit
17:21Katakan amin
17:23Matahari pasti terbit
17:24Katakan amin
17:25Matahari pasti terbit
17:26Matahari pasti terbit
17:35Baru-baru ini kapan saya lupa ya saudara
17:38Saya naik pesawat dengan istri saya melihat
17:41Matahari yang
17:43Mulai apa
17:45Di ufuk
17:46Di ufuk
17:48Waduh bagus ya
17:49So beautiful
17:54Apalagi kalau kita
17:55Dari Jakarta
17:56Malam gitu
17:58Terus terbang sampai sana mau pagi gitu
18:01Wah
18:03Matahari mau terbit
18:05Setelah sepanjang perjalanan
18:07Hanya deru pesawat
18:10Yang kita nantikan pasti terbit
18:15Karena Tuhan
18:17Tidak pernah meninggalkan kita
18:20Makanya kalau kita lemah baca Alkitab lagi
18:23Apalagi kalau
18:25Kisah-kisah perjalanan bangsa Israel
18:28Kisah hakim-hakim
18:30Nyata begitu Tuhan
18:31Sehingga kita kalau berdoa sudah tidak perlu membayangkan siapa-siapa
18:36Yakin kita langsung tembus sampai tahta Tuhan
18:42Amin
18:43Selamat menikmati
18:44Selamat menikmati

Dianjurkan