Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Video Lengkap

THE POWER OF SILENCE (BAG 2)
https://dai.ly/x9nf5fu
Transkrip
00:00In the power of silence, ketika engkau diam, itu pelajarannya banyak sekali, pengendalian diri, mengasihi musuh, mengandalkan Tuhan, penyempurnaan karakter, dan itu diizinkan Tuhan terjadi.
00:19Sama seperti Tuhan mengizinkan seseorang punya kesempatan korupsi, berselingkuh, membalas dendam, dan lain sebagainya, dipakai enggak kesempatan itu?
00:35Jika kesempatan-kesempatan itu digunakan sesuai dengan keinginan diri sendiri menuruti hawa nafsu, dan keinginan pribadi jatuh dalam pencobaan gagal.
00:51Tetapi kalau tidak artinya mengikuti keinginan roh kudus, maka hal itu menyenangkan hati Tuhan dan menumbuhkan kedewasaan rohani.
01:05Jadi saudara, kesempatan berbuat dosa itu bisa menjadi kesempatan menyenangkan hati Tuhan, kalau kita tidak melakukan perbuatan dosa.
01:19Ini pernah menjadi quote lalu dikritik orang saudara, ya saya tidak perlu menjelaskan.
01:27Kesempatan berbuat dosa merupakan kesempatan untuk menyenangkan Tuhan,
01:32kalau kita tidak melakukan perbuatan dosa itu.
01:38Kalau tidak ada kesempatan, tidak teruji.
01:43Kesempatan korupsi, bagaimana bisa mengetahui kejujuranmu kalau tidak ada kesempatan korupsi?
01:51Bagaimana bisa mengetahui kesetiaanmu kalau tidak ada kesempatan berselingkuh?
01:56Bagaimana bisa menguji penguasaan diri, pengendalian diri dan kesabaran kalau tidak ada orang yang membuat gara-gara saudara marah?
02:10Di sini ada seni untuk meredakan emosi atau perasaan di dalam diri kita.
02:19Jadi tidak kita ledakan dengan kata-kata, tapi kita ledakan di dalam hati.
02:25Nah ini indah, seni meledakan kemarahan, kebencian, dendam, dan menetralisir.
02:39Seperti bom, tidak diledakkan di luar, dimasukkan, diledakkan, doom!
02:46Sakit, sakit.
02:48Tetapi dengan cara ini kita mendewasakan diri.
02:53Waktu kita mendapatkan bullying misalnya di media sosial, kita mau membalas.
03:06Tapi kita diajar untuk diam, oke diam.
03:11Tapi ini marah Pak.
03:13Ya saya tahu, jangan jadikan diam itu diam untuk strategi ya yang tadi saya katakan ya.
03:22Tapi diam itu menjadi sarana Tuhan mendewasakan.
03:26Kita diam.
03:28Ledakan di sini.
03:32Aku marah, aku tersinggung.
03:35Aku terhina, aku direndahkan Tuhan.
03:39Nah saudara di situ berperkara dengan Tuhan.
03:43Nah disitulah fungsi roh kudus yang mendampingi kita.
03:49Nah kalau kita meledakan emosi setan yang merawat saudara dan mengasuh saudara.
03:56Tapi kalau saudara berkata, Tuhan aku tahu aku harus mengampuni orang yang bersalah.
04:01Tapi aku tidak sanggup, aku marah, aku mau membalas.
04:06Aku mau buka mulut, aku mau membalas dengan tulisan di media sosial.
04:10Tapi aku tahu engkau tidak berkenan Tuhan.
04:15Makanya kita datang kepada Tuhan.
04:18Memperkarakan ini, maka roh kudus mengasuh, merawat, menuntun.
04:27Dan diantaranya bukan tidak mungkin roh kudus akan bicara.
04:31Kamu ngertikan waktu anak Allah Tuhan Yesus masih mengenakan tubuh.
04:37Seperti kamu menghadapi Pilatus, menghadapi imam besar.
04:42Bagaimana sakitnya?
04:44Dia meledakan di dalam.
04:47Lalu yang muncul di mulutnya apa?
04:50Ampunilah mereka.
04:52Karena mereka tidak tahu apa yang mereka berbuat.
04:55Amin sedara, kita beri tepuk tangan lagi untuk kebenaran ini.
05:06Jadi ada seni merdakan emosi atau perasaan di dalam diri kita.
05:13Kita ini kan tergoda.
05:16Nanti ada waktu saya mesti ngomong.
05:20Aku tidak terima ini.
05:22Ada yang mesti diucapkan kalau roh kudus mengendaki.
05:30Tapi kalau hanya untuk menyenangkan diri, Anda tidak menghormati Tuhan.
05:41Sudara tahu enggak?
05:43Ini staff saya yang lama mungkin tahu.
05:46Kalau ingatnya.
05:48Kalau saya dapat berita sesuatu lalu saya marah.
05:50Saya tidak usah nunggu besok.
05:52Saat itu saya telpon.
05:54Betul ya Pak Agustinus ya?
05:56Telpon!
06:01Tidak usah nunggu nanti saat itu.
06:06Coba telpon lah.
06:07Telepon, saya bicara.
06:09Kita puas diri.
06:11Kita gagal mengendalikan diri.
06:14Orang-orang dekat saya tahu, saudara.
06:22Karakter itu.
06:26Telepon.
06:28Atau dulu, panggil.
06:30Sekarang panggil.
06:32Mumpung darah lagi bergolak dan menikmati kemarahan itu.
06:36Lalu muncul kata-kata.
06:39Kamu ya, telur busuk kamu.
06:42Puas kita.
06:45Kamu enggak tahu diri kamu.
06:47Siapa kamu?
06:48Wah, saudaraku.
06:51Coba kalau itu terus kita lakukan.
06:54Aduh, saudara.
06:55Jadi apa?
06:56Kamu yang masih muda-muda,
07:01Bapak Ibu,
07:02yang belum umur seperti saya,
07:05belajarlah.
07:07Belajarlah.
07:09Jangan rusak, saudara.
07:11Saya ini termasuk produk gagal.
07:15Tetapi bersyukur Tuhan masih bisa
07:17dan berkenan meriset.
07:21Meriset.
07:22Lalu meredefine.
07:24Menatak ulang.
07:26Jadi kalau melihat Erastus hari ini,
07:28ini Erastus yang sudah diriset berkali-kali.
07:33Ibarat pencana yang gagal diremukkan dibentuk lagi.
07:43Lagu-lagu saya yang saya tulis itu
07:46sebenarnya bukan sekedar saya tulis untuk mendapatkan royalti dari perusahaan rekaman.
07:54Itu bagian dari pengalaman hidup.
07:57Ku sadari aku berjelah.
08:02Berjelah.
08:03Berjelah.
08:05Bejelah.
08:07Bejelah hancur tim matamu.
08:10Hanya oleh belas kasihmu
08:18Kau menerima diriku
08:25Jadi kita bisa melewati saat-saat dimana
08:28Aduh kok aku rusak benar ya
08:30Dan salah satu berkat besar yang kita terima melalui
08:39Diam ini the power of silence
08:41Kita merindukan kerajaan Allah
08:43Kok bisa? Bisa begini sudah
08:45Waktu kita mendapat perlakuan tidak adil
08:49Kita di perlakuan semenang-menang
08:51Biasanya gak semua ya
08:54Ibu-ibu mengalami perlakuan kejam
08:57Suami lalu tidak bisa membalas
09:00Lalu diam
09:00Sementara itu ibu-ibu juga sadar
09:04Aku masih jelek ini
09:05Masih ada dendam
09:06Kadang-kadang masih sakit hati
09:08Kita lelah menghadapi diri sendiri
09:11Kita lelah menghadapi orang lain
09:14Dan ini membuat kita merindukan kerajaan surga
09:17Baru tadi siang saya berdoa
09:20Tuhan aku lelah dengan diriku
09:23Dan aku lelah dengan lingkunganku
09:26Aku capek Tuhan
09:28Lingkunganku bukan hanya lingkungan di luar sana
09:32Lingkungan yang paling dekat
09:33Kadang-kadang saya lelah
09:35Cuma saya tidak mau bicara
09:37Aku letih menghadapi
09:39Dan ini mendorong kita
09:42Untuk memikirkan kerajaan aman
09:45I said that
09:48I told the truth
09:51I'm so exhausted
09:53I'm so tired
09:55Itu berkatnya bagus
10:02Kita merindukan kerajaan surga
10:04Bagai gurun
10:06Kering dan gersang
10:10Menanti turunnya hujan
10:16Sangat kudam
10:22Terdapat Tuhan ku
10:25Terminan ku
10:28Lawatanmu di hidupku
10:32Tanpa kasih karunia
10:34Tanpa kasih karunia
10:41Ku tiada artinya
10:44Sebungka tanah yang kering dan hina
10:50Di tanganmu pencunat
10:57Bentudatmu
11:00Indah dalam pandangan matamu
11:06Kau ubahkan untuk kemuliaan
11:15Simponi indah keagumanmu

Dianjurkan