Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
Video Lengkap

CARA MEMANDANG KEHIDUPAN (BAG 4)
https://dai.ly/x9necem
Transkrip
00:00Kita harus memilih Tuhan. Amin.
00:04Kita harus mencintai Tuhan lebih dari mencintai nyawa kita.
00:10Sudara banyak yang tidak mampu karena irama hidupmu sudah salah selama belasan bahkan puluhan tahun.
00:18Selain Tuhan tidak kelihatan, engkau puaskan dagingmu, ambisimu.
00:22Engkau tidak sanggup lagi.
00:24Tapi kalau Tuhan berkemurahan, sudara mau bertobat, sudara bisa.
00:29Tapi kalau sudah tidak nekat, engkau sombong, engkau masih hidup dalam nafsu-nafsu dan dagingmu.
00:37Bahaya. Jangan lawan Tuhan.
00:45Makanya kita-kita semua diantara sudara dosen disini hadir juga.
00:53Mahasiswa STT ekumeni.
00:55Kamu yang akan jadi penganjur.
00:58Tahu penganjur.
01:01Menjadi juru kampanye Tuhan.
01:07Kamu bukan hanya jadi penggembira.
01:11Jadi penganjur karena kamu sendiri sudah mengenakan kebenaran itu.
01:17Dan itu hebat sekali loh.
01:19Nah, saudaraku saya teruskan.
01:25Menjadi kekasih Tuhan itu luar biasa.
01:35Ingat yang tadi telah kita baca ya, saudaraku.
01:38Yang telah kita baca tadi.
01:47Dua Samuel pasal 22 ya.
01:51Tuhan memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku.
02:00Ia membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku dan seterusnya.
02:05Mungkin ini dianggap omong kosong tapi terserah.
02:16Kalau kita mencintai Tuhan.
02:19Mencintai dia dengan tulus.
02:25Sepenuh hati.
02:27Dia akan berlakuan anda seperti itu.
02:30Loh, kok kita tidak mau melakukan?
02:34Saya sedang melakukan terus.
02:36Saya minta anugerah Tuhan buat aku mencintai engkau.
02:44Bahkan sering saya ucapkan sebelum tidur.
02:48Aku mengasihi engkau, Bapak Yahweh.
02:52Aku mencintai engkau, Tuhan Yesus.
02:55Bangun tidur.
02:57Aku mencintai engkau, Tuhan.
03:01Kalau tidak kalimat itu, ada kalimat lain yang pasti dalam bentuk doa.
03:06Perjalanan hidup saya sebagai orang Kristen atau sebagai pendeta berat.
03:17Lebih berat dari banyak pendeta saya kira.
03:22Saya tidak lebay karena...
03:27Saya juga berkata kepada orang dekat saya, apakah ada pendeta semenderita saya ya?
03:31Apakah ada pendeta semenderita saya ya?
03:37Berat sekali.
03:38Sejak GSKI berdiri, bukan hanya Indonesia.
03:46Dunia.
03:48Erastus sesat.
03:50Dunia.
03:52Yang di Los Angeles, di Sydney, di Melbourne.
03:55Cap sesat itu terus sampai...
03:58Sampai di desa-desa.
03:59Kamu ke gereja mana, GSKI?
04:03Oh, yang pendetanya sesat.
04:09Itu sudah menyebar.
04:11Saya heran juga kalau sudah masih ke sini.
04:17Makanya saya sering berkata,
04:19Nurhanimu.
04:19Bullying yang lain dalam bentuk lain yang lebih kejam.
04:29Ya sudah.
04:29Tapi itu yang membuat saya melap-merapat kepada Tuhan.
04:38Saya tidak mungkin membalas, memperkarakan secara hukum dan lain-lain.
04:43Tidak elok.
04:45Hanya Tuhan yang bisa.
04:47Maka kalimat yang saya dapat dari Tuhan ketika saya dalam kesesakan kalimat ini, Bu.
04:52Demi Tuhan, aku mendengar.
04:54Kalimatnya begini.
04:55Lawanlah dengan kesucian.
04:57Lawanlah dengan kesucian.
05:04Lalu suatu hari,
05:06pendoa syafaat yang saya percaya,
05:08kredibilitasnya berdoa.
05:09Berkata,
05:10Pak, telepon saya, Pak.
05:12Saya mengerti, Khusus dan Bapak.
05:13Tapi Tuhan bicara,
05:15Lawanlah dengan kesucian.
05:16Hah?
05:17Kok sama?
05:19Tuhan memberikan verifikasi.
05:22Kalau kita jadi kekasih Tuhan,
05:25siapa yang lawan kita?
05:27Masa depanmu,
05:31keluargamu,
05:32orang yang kamu kasih,
05:34pasti juga dikasih Tuhan.
05:36di kedalaman hatimu kau punya kerinduan apa?
05:44Tuhan dengar.
05:45Jangan sombong.
05:55Jadi setiap kesalahan yang kamu lakukan harus diakui saat itu juga.
06:01Hari itu juga.
06:03Sudah selesai.
06:04Seperti kutbah saya hari minggu.
06:05Sudah selesai.
06:07Setiap hari.
06:08Tidak ada saldo dosa di hati kita.
06:13Masih saja kita melakukan kemelesetan.
06:17Ya.
06:18Anda pikir saya tidak pernah meleset.
06:19Tetap ada melesetnya.
06:21Tapi kita tahu ini meleset Tuhan.
06:24Ampuni aku.
06:25Bahkan dalam doa ya.
06:30Mungkin orang tidak pernah dengar kalimat saya ini.
06:33Saya berkata,
06:34Tuhan ampuni aku.
06:36Maklumi aku Tuhan.
06:37Sampai kata maklumi aku.
06:40Saking saya takutnya.
06:42Oh pasti Tuhan memaklumi saya.
06:44Tapi saya ingin memuaskan hati saya dengan kalimat itu.
06:48Maklumi aku Tuhan.
06:50Terima aku Tuhan.
06:57Maka ada lagu yang saya tulis.
07:00Telah kau ampuni dosaku.
07:02Itu kan lahir dari pergumulan dan pengalaman hidup.
07:06Kau hapus semua salahku.
07:09Waduh.
07:10Waduh.
07:12Dan lagu itu sampai kalimat.
07:15Kau sayang anak.
07:16Coba kalimatnya dimana kata sayang.
07:18Seperti Bapak sayang.
07:22Anak-anaknya.
07:26Kau sayang.
07:29Hancur kita.
07:32Kalimat sebelumnya apa ya?
07:34Coba munculkan.
07:37Referennya.
07:38Referen dari kalimat pertama referennya.
07:40Oke.
07:48Coba saya minta ke wire aja.
07:52Archive-nya ya nak.
07:53Satu, dua, tiga.
07:54Sejauh.
07:55Sejauh.
07:56Sejauh.
07:57Sejauh.
07:58Sejauh.
07:59Dari barat.
08:03Kau jauhkan.
08:05Melanggaranku.
08:07Syuhalamasyuk.
08:11Sejih daylight.
08:15Sim masak-maring.
08:17Laura.
08:21Jam masakaramasyur.
08:23Atas orang-orangnya, aku tegantilah dalam tempat
08:38Sepertilah sayang barang-barangnya
08:50Semua katakan seperti Bapak sayang
08:56Seperti Bapak sayang anak-anaknya
09:05Kau sayang seperti Bapak sayang anak-anaknya
09:12Seperti Bapak sayang anak-anaknya
09:18Kau sayang padaku
09:22Tuhan itu besar, berkuasa
09:28Kalau kita menjadi kekasihnya
09:38Apapun dan bagaimanapun
09:44Kita amat

Dianjurkan