Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
Giliran Menteri HAM Natalius Pigai Bikin Gaduh soal Pemerkosaan Massal 1998

Link terkait:
https://www.suara.com/news/2025/06/20/210910/giliran-menteri-ham-natalius-pigai-bikin-gaduh-soal-pemerkosaan-massal-1998

Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai akhirnya angkat bicara di tengah gelombang kritik publik terhadap pernaytaan kontroversial sejawatnya Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang menyangkal adanya pemerkosaan massal saat kerusuhan Mei 1998.

Namun, pernyataan Pigai justru mengundang lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, terutama bagi para penyintas dan aktivis yang menuntut kejelasan soal kejahatan kemanusiaan dalam Tragedi Mei 1998.

Pigai, yang dikenal sebagai mantan aktivis HAM, memilih narasi yang sangat hati-hati.

Vo/Video Editor: Amalia/Mutiara
===================================
Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram:https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom
Transkrip
00:00Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, akhirnya angkat bicara di tengah gelombang kritik publik terhadap pernyataan kontroversial sejawatnya,
00:07Menteri Kebudayaan Ferdison, yang menyangkal adanya pemerkosaan masal saat kerusuhan Mei 1998.
00:14Namun, pernyataan Pigai justru mengundang lebih banyak pertanyaan daripada jawaban,
00:19terutama bagi para penyintas dan aktivis yang menuntut kejelasan soal kejahatan kemanusiaan dalam tragedi Mei 1998.
00:26Pigai, yang dikenal sebagai mantan aktivis HAM, memilih narasi yang sangat hati-hati.
00:32Ia mengakui eksistensi peristiwa kerusuhan 1998 secara umum.
00:36Tetapi, secara konsisten, dia menolak untuk membahas detail spesifik mengenai pemerkosaan masal yang menjadi inti polemik.
00:43Saat ditemui setelah berdialog dengan masyarakat di desa Kuta, Lombok, tengah pada Jumat 20 Juni 2025,
00:49Natalius Pigai menggunakan metafora untuk menjelaskan posisinya.
00:52Ia menekankan bahwa peristiwa tersebut harus dilihat dari berbagai sudut pandang.
00:58Saya mau sampaikan, kerusuhan 1998 itu peristiwanya ada atau tidak ada?
01:02Peristiwanya ada, kata Pigai.
01:04Tapi seperti apa? Harus dilihat dari delapan menjuru mata angin.
01:07Jadi, kalau dibilang peristiwa itu ada enggak, peristiwa huru-hara 1998 itu ada.
01:13Pernyataan ini tampak seperti penegasan ganda.
01:16Di satu sisi, ia secara tegas mengonfirmasi bahwa kerusuhan Mei 1998 bukanlah fiksi.
01:21Sementara di lain sisi, dengan perasaan tapi seperti apa, dan delapan penjuru mata angin,
01:26ia membuka ruang interpretasi yang luas dan terkesan menghindari validasi terhadap fakta kekerasan seksual sistematis yang telah didokumentasikan.
01:34Pigai berulang kali menujuk pada pengakuan Presiden ketiga RI, BJ Habibie,
01:38dan laporan tim gabungan mencari fakta atau TGPF sebagai dasar legitimasinya.
01:43Sebagai Menteri HAM, peristiwa ada, tapi seperti apa? Harus dilihat dari delapan sudut pandang.
01:49Saya tak perlu banyak bicara, peristiwanya ada karena Presiden Habibie pernah mengatakan hasil penelidikan oleh pemerintah juga dicatat, tegasnya.
01:57Ironisnya, laporan TGPF yang ia jadikan rujukan justru mua data spesifik mengenai kekerasan seksual yang terjadi.
02:03Namun, Pigai memilih untuk berhenti pada pengakuan eksistensi peristiwa secara makro.
02:09Perkaitan soal tadi, saya hanya menyatakan peristiwanya ada, tapi yang berhak menyampaikan peristiwa ada atau tidak adalah Kementerian HAM.
02:16Ini 1998 ya, saya tidak bisa bilang secara spesifik ini ada, kata dia.
02:21Alih-alih memberikan penegasan yudisial, Natalius Pigai mengalihkan pembicaraan ke arah penyelesaian non-yudisial.
02:27Ia menyebut bahwa Kementerian HAM di bawah kepemimpinannya sedang berupaya memberikan remedial atau pemulihan bagi para penyintas pelanggar HAM masa lalu.
02:36Contohnya, bagaimana memberikan bantuan menyelesaikan non-yudisial, pekan depan, semua peristiwa HAM masa lalu sudah selesai, sedang kita lakukan melalui restoratif justice, kata dia.
02:47Untuk diketahui, polemik ini meledak ketika Menteri Kebudayaan Fatlizon dalam sebuah wawancara secara terbuka meragukan salah satu babak terkelam dalam sejarah Indonesia.
02:56Itu kan sebetulnya rumor-rumor saja, tidak pernah ada bukti-bukti yang menunjukkan adanya permukaan masalah itu.
03:02TGPF atau Tim Gabungan Mencari Fakta sendiri tidak pernah membuktikannya secara jelas, ujar Fatlizon.
03:08Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan