Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 12/7/2025
KOMPAS.TV - Keluarga almarhum Brigadir Muhammad Nurhadi masih berduka dan menilai kematian korban tidak wajar. Keluarga menganggap ada kejanggalan dalam pengusutan kasus ini.

Begitu dikabarkan Nurhadi meninggal karena tenggelam, keluarga langsung curiga jika korban dibunuh karena banyak luka yang ditemukan di tubuh dan kepala korban saat keluarga memandikan jenazah.

Keluarga menilai kejahatan terhadap Nurhadi adalah pembunuhan berencana.
Nurhadi diduga tewas di tangan dua orang atasannya, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda I Gede Haris Chandra, di Gili Trawangan, Lombok Utara.

Istri Nurhadi, Elma Agustina, membantah menerima uang Rp400 juta untuk menghentikan laporan kasus itu dan berharap ada keadilan untuk suaminya.

Baca Juga Kompolnas Cek Langsung Vila sampai Kolam yang Jadi Lokasi Meninggalnya Brigadir Nurhadi di https://www.kompas.tv/regional/604762/kompolnas-cek-langsung-vila-sampai-kolam-yang-jadi-lokasi-meninggalnya-brigadir-nurhadi

#brigadirnurhadi #pembunuhan #polisi #polisidibunuh #ntb

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/604777/kematian-polisi-di-ntb-brigadir-nurhadi-dinilai-janggal-begini-kesaksian-istri-korban-berut
Transkrip
00:00Saudara keluarga almarhum Brigadir Muhammad Nur Hadi masih berduka dan menilai kematian korban tidak wajar.
00:07Keluarga menganggap ada kejanggalan dalam pengusutan kasus ini.
00:12Begitu dikabarkan Nur Hadi meninggal karena tenggelam, keluarga langsung curiga jika korban dibunuh
00:18karena banyak luka yang ditemukan di tubuh dan kepala korban saat keluarga membandingkan jenazah.
00:25Keluarga menilai kejahatan terhadap Nur Hadi adalah pembunuhan berencana.
00:29Nur Hadi diduga tewas di tangan dua orang atasannya,
00:33Kompol Imada Yogi Purusa Utama dan Ibda Igde Haris Chandra di Gili Trawangan Lombok Utara.
00:41Istri Nur Hadi, Elma Agustina, membantah menerima uang 400 juta rupiah
00:46untuk menghentikan laporan kasus itu dan berharap ada keadilan untuk suaminya.
00:51Biar bisa terungkap semuanya sejelas-jelasnya siapa yang menjadi tersangkanya itu dihukum,
01:05sesuai hukumannya gitu, biar kita juga mendapat keadilan gitu.
01:12Mbak enggak percaya itu?
01:14Mbak enggak percaya itu.
01:15Jadi enggak enggak percaya dia mengkonsumsi obat-obat minum-minuman kerak?
01:20Apalagi minum, apalagi mengkonsumsi obat-obat terlarang.
01:24Tidak ada namanya uang 400 juta itu.
01:27Demi Allah kita tidak pernah menerima uang 400 juta.
01:30Tidak ada namanya uang 400 juta.

Dianjurkan