Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi penugasan khusus Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka oleh Presiden RI Prabowo Subianto ke Papua.
Adapun penugasan khusus tersebut sebelumnya diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra dalam acara Launching Laporan Tahunan Komnas HAM tahun 2024, pada Rbu (2/7).
Anak sulung Mantan Presiden RI Joko Widodo itu mendapat tugas untuk mempercepat pembangunan di Papua didasarkan pada ketentuan Pasal 68A Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.
Terkait penugasan khusus ke Papua tersebut, Rocky Gerung menilai, memang sudah seharusnya, agar publik bisa melihat dan mengingat kapasitas yang Gibran miliki.
Hal ini disampaikan Rocky Gerung dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Kamis (10/7).
Rocky melanjutkan, dengan penugasan khusus, Gibran bisa mempelajari keterampilan khusus sebagai Wakil Presiden, terutama untuk mengatasi berbagai masalah di Papua.
Misalnya, kondisi politik setempat, ketegangan sosial yang bersumber pada perselisihan historis, masalah HAM, masalah lingkungan hidup, hingga posisi geopolitik Papua di Pasifik.
Jika Gibran bisa membaca rentetan permasalahan itu, Rocky Gerung menilai, Mantan Wali Kota Solo tersebut bisa mendapat 'sertifikat' pengakuan publik terhadap apa yang bisa ia lakukan sebagai wakil presiden.
Gibran juga bisa mempelajari politik internasional jika bertugas di Papua, mengingat lokasi pulau tersebut sangat strategis.
Terlebih, ia menyebut ada ketegangan Australia dan Indonesia, serta basis angkatan laut Amerika Serikat di negara bagian Darwin.
Rocky Gerung mencontohkan Jusuf Kalla sebagai wakil presiden yang memiliki keahlian di bidang negosiasi perdamaian. Ia menyarankan agar Gibran bisa mencontoh wapres sebelumnya yang memiliki spesialisasi atau fungsi tertentu.
Setelah mendapatkan pengalaman menangani Papua, Gibran akan mendapat semacam "sertifikat khusus" berupa pengakuan publik atas kemampuannya.
00:00Pengamat politik Kroki Gerung menanggapi penugasan khusus wakil Presiden RI Gibran Raka Buming Raka oleh Presiden RI Prabowo Subianto ke Papua.
00:12Adapun penugasan khusus tersebut sebelumnya diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Iza Mahendra
00:21dalam acara launching laporan Tahunan Komnas HAM tahun 2024 pada Rabu 2 Juli.
00:28Anak sulung mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo itu mendapatkan tugas untuk mempercepat pembangunan di Papua didasarkan pada ketentuan Pasal 68A Undang-Undang nomor 2 tahun 2021
00:42tentang perubahan kedua atas UU nomor 21 tahun 2000 tentang otonomi khusus Papua.
00:49Terkait penugasan khusus ke Papua tersebut Roki Gerung menilai memang sudah seharusnya agar publik bisa melihat dan mengingat kapasitas yang Gibran miliki.
01:01Hal ini disampaikan Roki Gerung dalam tayangan video yang diunggah di kanal Youtube pribadinya pada Kamis 10 Juli.
01:07Roki melanjutkan dengan penugasan khusus, Gibran bisa mempelajari keterampilan khusus sebagai wakil presiden terutama untuk mengatasi berbagai masalah di Papua.
01:20Misalnya kondisi politik setempat, ketegangan sosial yang bersumber pada perselisihan historis, masalah HAM, masalah lingkungan hidup hingga posisi geopolitik Papua di Pasifik.
01:31Jika Gibran bisa membaca rentetan permasalahan tersebut, Roki Gerung menilai mantan wali kota Solo tersebut bisa mendapat sertifikat pengakuan publik terhadap apa yang bisa ia lakukan sebagai wakil presiden.
01:46Gibran juga bisa mempelajari politik internasional jika bertugas di Papua mengingat lokasi pulau tersebut sangat strategis.
01:54Terlebih, ia menyebut ada ketegangan Australia dan Indonesia serta basis Angkatan Laut Amerika Serikat di negara bagian Darwin.
02:06Roki Gerung mencontohkan Yusuf Kala sebagai wakil presiden yang memiliki keahlian di bidang negosiasi perdamaian.
02:13Ia menyarankan agar Gibran bisa mencontoh WAPRES sebelumnya yang memiliki spesialisasi atau fungsi tertentu.
02:19Setelah mendapatkan pengalaman menangani Papua, Gibran akan mendapat semacam sertifikat khusus berupa pengakuan publik atas kemampuannya.
02:31Roki juga menegaskan bahwa penugasan Gibran di Papua jauh lebih bermanfaat ketimbang berkantor di IKN.
02:39Roki juga menyindir bahwa Gibran sebaiknya tidak terus-menerus tampil dengan aktivitas-aktivitas remeh seperti mengikuti tren viral yang seperti baru-baru ini ia lakukan.
02:49Bagi Roki, Papua adalah tempat terbaik untuk menguji kualitas seorang pemimpin secara menyeluruh.
02:57Dari kepemianan hingga kesabaran, dari diplomasi hingga ketahanan mental, semua bisa diasah di sana.
03:05Sebagai penutup, Roki menyarankan agar Gibran benar-benar menetap dan berkantor di Papua hingga akhir masa jabatannya pada tahun 2029.