Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Transkrip
00:00Silahkan duduk saudaraku, hari ini tema pemberitaan firman Tuhan, menanti nantikan Tuhan.
00:11Ada banyak ayat yang berbunyi, aku menanti nantikan Tuhan, aku menanti nantikan Tuhan.
00:20Bukan satu, bukan dua saudara, banyak ya belasan mungkin, ayat yang mengatakan aku menanti nantikan Tuhan.
00:33Tentu maksud menanti nantikan Tuhan ini menunggu Tuhan bertindak, menunggu Tuhan hadir saudaraku.
00:45Sebenarnya kalimat menanti nantikan Tuhan ini, di dalamnya tersimpul.
00:56Kebutuhan akan Allah yang tidak pernah henti.
01:04Kebutuhan akan Allah yang tidak pernah berhenti.
01:09Kebutuhan akan Allah yang terus-menerus, yang terus-menerus berkesinambungan.
01:19Biasanya saudara-saudara, kebutuhan kita akan Allah itu pertolongan Tuhan, pertolongan Tuhan dalam persoalan.
01:35Persoalan ini ada dua saudara, persoalan pribadi, bagi yang masih belum dewasa, yang masih hidupnya berpusat pada diri sendiri,
01:58Lalu persoalan pelayanan, ini sudah teosentris, sudah berpusat pada Allah hidupnya sudah seperti anggur yang tercurah, roti yang terpecah.
02:17Lalu kita menanti nantikan Tuhan, saudara, karena kebutuhan jiwa.
02:26Kebutuhan jiwa.
02:32Seperti rusak merindukan sungai yang berair, demikian jiwaku merindukan.
02:40Setiap hari kita menantikan Tuhan dengan lawatannya.
02:48Seperti air yang kita teguk, saudara.
02:53Kita membutuhkan Tuhan, ini bicara soal kebutuhan juga untuk mencapai kesucian.
03:04Kita membutuhkan pimpinan, tuntunan Tuhan untuk meningkatkan kekudusan, kesucian kita karena tidak ada yang bisa menolong kita hidup suci kecuali Tuhan.
03:25Dan yang terakhir, kita menantikan Tuhan kedatangannya.
03:32Kedatangan Tuhan.
03:38Atau parausia.
03:42Parausia.
03:45Kedatangan.
03:47Tuhan yang kedua kali.
03:48Jadi kalau sampai orang tidak menantikan Tuhan, betapa rusaknya hidup orang itu.
04:09Nah banyak orang menantikan Tuhan hanya sampai di sini, saudara.
04:13Ke gereja, berdoa, hanya karena persoalan pribadi.
04:28Kasiannya, saudara.
04:31Betapa miskinnya orang Kristen seperti ini.
04:34Coba, saudara, memeriksa diri sendiri.
04:52Persoalan, saudara.
04:55Apakah sudah masuk ke sini?
04:57Tentu ini semua simultannya bersama, ya saudara.
05:04Tidak sendiri-sendiri, saudara.
05:07Simultan.
05:08Bersama-sama.
05:11Tetapi, jika seseorang makin dewasa,
05:16dia tidak lagi fokus pada diri sendiri.
05:21Seiring dengan kebutuhan, kesucian, ini soal kedewasaannya.
05:26Ini kedewasaan rohani.
05:29Seiring dengan itu, hidupnya berpusat pada Tuhan.
05:35Tuhan tidak akan membebani orang itu dengan persoalan-persoalan pribadi.
05:41Walau persoalan-persoalan pribadi akan selalu ada di dalam hidup kita.
05:48Akan selalu ada, saudara.
05:50Dan persoalan-persoalan pribadi itu merupakan katup pengaman bagi kita.
05:58Kalau kita sama sekali tidak punya persoalan pribadi,
06:03memiliki kecenderungan kita menjadi ceroboh karena kita memiliki zona nyaman.
06:11Selalu ada.
06:12Dengan persoalan pribadi itu kita bisa merasakan kebutuhan jalan keluar dari masalah-masalah yang ada.
06:23Maka kita bisa berempati terhadap persoalan-persoalan orang.
06:29Nah ini masuk di dalam pelayanan.
06:31Jadi selalu ada persoalan pribadi.
06:33Tetapi tidak akan dibebani oleh persoalan-persoalan pribadi sampai mengganggu pelayanan.
06:44Selalu ada persoalan pribadi.
06:47Karena persoalan pribadi akan menjaga.
06:52Katup pengaman menjaga kita.
06:55Tidak lupa diri.
06:57Tidak nikmat di zona nyaman.
06:59Supaya kita masih memiliki empati terhadap penderitaan orang.
07:05Kita masuk di pelayanan.
07:08Maksudnya pelayanan ini kita memperhatikan orang lain.
07:12Ini persoalan.
07:22Kalau orang sudah masuk di pelayanan.
07:26Dan Tuhan mempercayakan proyek-proyek pekerjaan Tuhan yang besar.
07:33Dia menghadapi persoalan pelayanan.
07:36Tuhan tidak membuat pelayanan kita itu berjalan mudah.
07:44Bahkan kadang-kadang kita bisa berpikir seakan-akan Tuhan tidak membantu kita.
07:51Tuhan seperti membiarkan kita dalam kesulitan.
07:57Di situ Tuhan mengajar kita untuk bertekun.
08:05Tuhan mengajar kita untuk tetap mempercayai dia.
08:11Kita diajar memiliki motivasi yang murni dalam pelayanan.
08:17Diajar tidak mencari keuntungan pribadi.
08:20Dan kita bisa melihat kemuliaan Allah.
08:30Kiranya roh kudus menolong saudara untuk menangkap apa yang saya maksud.
08:35Pelayanan tidak dibuat mudah saudaraku.
08:38Supaya kita belajar mempercayai Allah.
08:43Memurnikan motivasi kita saudara.
08:47Supaya kita bertekun dan masuk dalam yang disebut penderitaan bagi Tuhan.
08:54Karena penderitaan bagi Tuhan itu mendatangkan kemuliaan.
09:01Ini persoalan.
09:02Dalam kesulitannya.
09:14Kesulitan yang kita hadapi dalam pelayanan.
09:20Bisa-bisa kita berkata.
09:23Kenapa ya saya bikin pelayanan ini?
09:27Kenapa saya membuat pelayanan ini?
09:32Ini menyusahkan hidup saya.
09:36Seandainya waktu itu saya tidak mengambil keputusan.
09:45Mengadakan atau membuat pelayanan ini.
09:48Betapa merdikanya hidup saya.
09:52Betapa nyamannya.
09:53Tetapi karena kita sudah memilih melakukan suatu pekerjaan Tuhan atau memilih salib.
10:05Ya kita harus pikul.
10:08Tuhan tidak membuat ringan salib itu.
10:12Tuhan tidak membuat jalan kita mudah.
10:15Tapi disitu penderitaan tercipta atau penderitaan berlangsung dan penderitaan tersebut saudaraku memberi kita jalan kesempatan untuk memiliki kemuliaan.
10:40Roma pasal 8 ayat 17 bahwa kalau kita anak kita juga adalah ahli waris.
10:49Artinya orang-orang yang menerima janji-janji Allah yang akan menerimanya bersama-sama dengan Yesus.
10:57Yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan dia.
11:02Supaya kita juga dimuliakan bersama-sama dengan dia.
11:08Jarang orang masuk di sini.
11:10Kalau saudara membaca kisah Rasul, saudara melihat penderitaan Rasul-Rasul, mengalami aniaya.
11:22Dan Tuhan seperti membiarkan penganiayaan itu.
11:27Murid-murid ditangkap, Yakubus dipenggal, dipancung kepalanya.
11:32Saudara membaca dalam kisah Rasul pasal 2, pasal 3 bagaimana murid-murid berdoa.
11:46Orang-orang bermufakat, Ya Allah melawan hambamu Yesus.
11:53Doa mereka itu.
11:54Indah sekali, saudara.
12:01Kita menantikan pertolongan Tuhan bukan untuk masalah kita.
12:09Itu saya ya nak.
12:10Coba aminir.
12:11Kepadamu mataku tertuju.
12:19Kau yang kuandalkan.
12:24Ku menanti.
12:27Ku menanti.
12:30Nantikan kau Tuhan.
12:35Hanya kau yang ku harapkan.
12:42Lebih dari pengawal.
12:48Mengharapkan pagi.
12:51Ku harap padamu.
12:59Lebih dari pengawal.
13:04Mengharapkan pagi.
13:07Ku harap padamu.
13:11Itu di masmur pasal 130, saudara.
13:20Waktu saya membaca ayat ini ketika mempersiapkan khutbah ini.
13:24Saya mencari kata dalam ayat Alkitab yang kalimatnya menanti-nantikan Tuhan.
13:33Saya membaca masmur pasal 130.
13:40Saya tidak tahu orang percaya atau tidak.
13:43Nanti dikira saya mengarang.
13:48Mau cerita agak berat.
13:51Nanti dikira saya mengarang.
13:53Tetapi saya mau saksikan.
13:55Seingat saya.
13:57Ini benar.
13:58Waktu saya mengarang lagu ini.
14:00Saya tidak melihat masmur pasal 130.
14:03Tapi saya tahu ada kalimat.
14:08Lebih dari pengawal.
14:12Mengharapkan pagi.
14:16Ku harap padamu.
14:22Lebih dari pengawal.
14:26Mengharapkan pagi.
14:31Ku harap padamu.
14:34Saya tahu ayat itu.
14:35Tetapi yang saya kaget dan terkejut dan kagum.
14:41Ternyata ayat pertamanya.
14:44Dari curang yang dalam.
14:49Saya mengawinkan kalimat itu.
14:52Anda mungkin berkata.
14:53Ya Pak Eras sudah tahu.
14:56Enggak.
14:56Ini ayat sudah lama tidak saya baca.
15:01Saya tidak tahu kalau.
15:03Ke ayat dari curang yang dalam itu.
15:05Ternyata bergabung dengan.
15:07Lebih dari pengawal.
15:09Jadi pada waktu saya membaca.
15:11Saya terkejut.
15:13Wah ini orang bisa tidak percaya.
15:16Karena orang tahunya.
15:18Sudah sering baca Alkitab.
15:19Pasti nyambung.
15:20Enggak.
15:21Ada.
15:25Puluhan.
15:26ribu kalimat.
15:30Tidak akan saya ingat semua.
15:35Benar-benar saya terkejut saudara.
15:37Saya berdoa.
15:42Saya menyembah Tuhan.
15:44Lalu setelah itu saya membuka Alkitab.
15:48Saya cari kalimat menantikan Tuhan untuk khutbah hari ini.
15:54Wah.
15:56Dari sekian banyak kalimat menantikan Tuhan.
15:58Saya ambil 130 ini.
16:01Karena kalimatnya begini saudara ku.
16:03Aku menanti-nantikan Tuhan.
16:05Jiwaku menanti-nantikan Tuhan.
16:06Jiwaku menanti-nantikan Tuhan.
16:07Jiwaku menanti-nantikan Tuhan.
16:08Dan aku mengharapkan firmannya.
16:11Nah ini bagus saya ambil.
16:13Saya bawanya.
16:14Oh lebih dari pengawal.
16:16Wah.
16:16Kalau ayat ini.
16:18Kalimat ini memang sudah nyantol di kepala saya.
16:21Yang saya tidak duga.
16:23Ayat pertamanya dari curang yang dalam.
16:27Wah.
16:28Wah saya.
16:29Wah.
16:30Nanggit.
16:30Dari curang yang dalam.
16:35Aku berseru kepadamu ya Bapak.
16:44Dalam berat kesesakanku.
16:52Ku menaruh harap kepadamu.
16:59Bapak angkatlah aku.
17:07Pertolongan datang hanya darimu.
17:14Kasih setiamu kekal Bapak.
17:22Tak pernah meninggalkan diriku kepadamu.
17:31Kepadamu mataku tertuju.
17:38Kau yang kuandalkan.
17:43Ku menanti, nantikan kau Tuhan.
17:52Hanya kau yang ku harapkan.
17:58Ku menaruh harapkan-ku.
17:59Ku menaruh harap kepadamu.
18:01Ku menaruh harapkan.
18:03Ku menaruh harap padamu.
18:12Lebih dari pengawal, mengharapkan pagi, ku ada padamu
18:28Kalau saya melihat ayat ini, di dalam masmur pasal 130, tidak ada kata, kalimat ini
18:49Kepadamu mataku tertuju, kalau saya lihat masmur pasal 130 ini
19:00Pasti saya tidak pakai ayat, kalimat itu, ada banyak kalimat lain
19:05Tapi tidak pakai, karena memang waktu saya tulis itu
19:09Dari curang yang dalam, itu
19:13Ternyata ku menanti lebih, saya benar-benar terkejut
19:22Benar-benar terkejut
19:27Saya memuji Tuhan, pasti roh kudus yang pimpin
19:34Ya, pasti roh kudus pimpin
19:38Nah, saya karang lagu ini ketika saya menghadapi dua persoalan ini sekaligus
19:45Persoalan ini berat sekali, persoalan ini berat
19:49Dua-duanya berat
19:50Tetapi berkat yang saya peroleh dari masalah ini
19:55Pribadi berat, pelayanan berat
19:58Saya langsung masuk ke sini, saudara
20:02Jadi dalam keadaan setengah putus asa, kecewa, pahitnya
20:28Pelayanan juga berat
20:30Seperti mau dihukum mati gitu, saudara
20:34Berat
20:37Masalah ini
20:38Saya langsung masuk ke sini
20:42Kalau kita sudah masuk ke sini
20:50Tidak ada yang kita harapkan dari dunia
20:53Kecuali
20:55Kita mau menikmati Tuhan
20:59Kita mau hidup suci, saudara
21:03Saudara ada di GSKI ya
21:13Dengan kembala senior saya
21:15Saudara tidak dibawa
21:20Kepada kekristenan kanak-kanak
21:23Saudara dibawa kepada kekristenan puncak
21:28Senekar-nekatnya, seekstrim-ekstrimnya, saudara
21:32Jadi saya harap Bapak Ibu menangkap apa yang saya katakan ini
21:40Kita tidak mungkin tidak menantikan Tuhan
21:47Yang pertama kita pasti punya persoalan
21:50Kita tidak mengharapkan pertolongan dari siapa-siapa
21:55Nah persoalan kita bisa persoalan pribadi
21:59Nah bagi kita yang terus bertumbuh persoalan pelayanan
22:03Persoalan pelayanan itu bisa berat
22:15Kita seperti mau dieksekusi hukuman mati ya saudara
22:21Kebutuhannya besar sekali
22:25Dunia berat
22:28Resesi ekonomi
22:30Kolekta kadang-kadang drop
22:34Wah tidak perlu cerita deh
22:38Pokoknya benar-benar berat
22:39Tetap dan saya melewati situasi sulitnya
22:46Masalah pribadi
22:47Masalah sekitar hidup saya pribadi
22:52Wah berat
22:53Sekalibus masalah pelayanan berat
22:57Dan itu benar-benar menggerus hati
23:01Tetapi berkat abadi yang saya peroleh adalah
23:05Saya langsung masuk ke langit baru, bumi baru
23:09Makanya saya acapkali mengatakan hidup ini tragis
23:14Tragis saudara
23:16Dan itu bukan hanya pernyataan kosong itu
23:21Penghayatannya
23:23Penghayatan
23:24Sampai nekat puasa 30 hari
23:30Gak lama 5 hari
23:31Lalu 40 hari
23:32Ini kan udah kepaksa banget ya saudara
23:34Hari ini belum puasa karena saya recovery kesehatan
23:38Saya tidak bisa puasa dulu
23:42Tapi nanti kalau puasa muslim
23:4530 hari kita puasa
23:47Sementara saya lagi recovery kesehatan tubuh saya
23:51Dan saya katakan ini bukan diplomasi ya saudara
24:00Benar-benar saya mengalami ya
24:03Saudara mungkin agak sulit menerimanya
24:07Karena saudara sudah lama hidup dalam
24:10Cara pandang anak dunia yang
24:13Sudut pandang atau perspektifmu itu kefanaan
24:18Belum sampai kekekalan
24:20Kalau saya dipaksa untuk memikirkan kekekalan
24:24Dipaksa
24:26Pahit
24:27Pedih
24:28Kecewa
24:29Biter
24:32Aduh kok begini ya Tuhan
24:34Kecewa
24:36Dalam
24:37Terkhianati
24:39Dihina
24:40Memang
24:42Mau membalas tidak boleh
24:45Gak boleh ya
24:45Memang kita memilih
24:47Tidak membalas
24:48Kejahatan dengan kejahatan
24:50Dan berbagai masalah lain
24:53Plus pelayanan
24:54Tuhan
24:55Kalau tahu begini aku tidak akan mengambil pelayanan ini
24:59Aduh Tuhan apaku salah
25:02Aku lelah Tuhan
25:05Ya
25:09Tapi ternyata berkat kekalnya disitu
25:12Menantikan Tuhan
25:15Makanya kita bisa doa tiap pagi dan bulan Januari akhir ini
25:21Ini sudah tiga tahun
25:24Pas tiga tahun
25:25Januari akhir
25:27Itu kan kalau gak kepaksa banget mungkin kita gak sampai disitu
25:33Kita berjanji hidup suci
25:36Janji tidak punya kesenangan dunia
25:40Wah itu sudah membawa kita kepada
25:42Apa namanya
25:44Puncak kehidupan rohani yang kalau bisa
25:46Setinggi-tingginya walaupun sekarang kita belum
25:50Nah
25:50Kalau kita sudah
25:52Menantikan Tuhan
25:54Dari persoalan pribadi
25:57Lalu persoalan pelayanan
25:58Kita tidak mungkin lepas dari Tuhan
26:04Lalu yang kedua itu kebutuhan jiwa
26:08Kita membutuhkan Tuhan
26:11Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair
26:15Dan seharap bapak ibu saudara-saudara
26:20Bisa sampai pada
26:23Edik
26:25Edik
26:26Atau semacam kecanduan ya
26:28Edik Tuhan
26:29Seperti rusa
26:30Merindukan sungai yang berair
26:33Yang kata edik memang kurang baik ya saudara
26:37Hanya dipinjam saja
26:39Edik biasanya digunakan untuk mereka yang
26:41Kecanduan obat
26:45Tapi rusa
26:47Merindukan sungai yang berair itu
26:49Itu hidup
26:50Mati hidupnya air itu
26:52Tuhan itu mati hidup kita
26:55Saudara
26:56Segalanya
26:58Terus masuk G
27:04Ku perlu kau
27:09Lebih dari
27:11Lafazku
27:15Ku perlu kau
27:24Lebih dari
27:27Darah
27:29Dalam tubuhku
27:32Engkau
27:33Engkau
27:36Engkau lah kehidupanku
27:39Selamanya
27:42Kehidupanku
27:45Ku perlu kau
27:46Ku perlu kau
27:50Lebih dari
27:53Nafazku
27:56Ku perlu kau
28:05Ku perlu kau
28:06Lebih dari
28:07Darah
28:08Dalam tubuhku
28:13Ku perlu kau
28:14Menemastu
28:15Ku perlu kau
28:16Engkau
28:17Engkau lah
28:18Engkau lah kehidupanku
28:20Amin
28:21Selamanya
28:23Kehidupanku
28:26Sudara
28:28Mengerti kan waktu sudara lapar
28:31Pengen makan
28:33Haus
28:33Pengen minum
28:35Pengen punya barang tertentu
28:37Sudara mau
28:38Gairah sek
28:40Yang menyala
28:41Mau dipuaskan
28:43Atau sudara sedang jatuh cinta
28:46Dan
28:46Kebutuhan untuk bertemu
28:48Tidak buat apa-apa
28:49Bertemu saja
28:50Atau sudara
28:53Ada di luar rumah
28:56Satu dua minggu
28:57Satu dua bulan
28:58Rasanya mau ketemu
29:00Istri dan anak-anak
29:02Paham kan
29:03Kebutuhan itu
29:04Mengerti maksudnya
29:07Mengerti
29:09Ada kebutuhan
29:11Mengapa kita
29:12Tidak merasa
29:13Memiliki kebutuhan itu
29:15Kebutuhan akan Tuhan
29:19Kehausan akan Tuhan
29:22Jika itu ada
29:25Dalam hidup kita
29:26Maka
29:27Metabolisme
29:28Hidup rohani kita itu
29:30Sehat
29:31Orang sakit
29:33Tidak ingin makan
29:33Sudara
29:34Tidak haus
29:35Tidak lapar
29:36Atau haus
29:37Tapi tidak lapar
29:38Tidak bisa makan
29:41Tidak nafsu
29:43Mestinya kita punya
29:49Kebutuhan akan Allah
29:52Kita rasakan itu
29:54Dan itu yang membuat kita
29:57Menantikan Tuhan
29:58Itu yang membuat
30:01Kita menyediakan
30:02Waktu
30:03Kalau pagi
30:05Pasti harus
30:06Lalu sudah melihat
30:08Hari yang sudah miliki
30:10Hari itu
30:11Sudara harus
30:12Petakan
30:13Harus
30:14Scheduling
30:15Anda harus
30:15Membuat timetable
30:17Anda harus membuat
30:17Roaster
30:18Jam segini
30:19Aku mau ketemu
30:20Kalau sampai lewat
30:26Wah
30:26Ada yang kurang
30:28Jadi berdoa itu bukan
30:33Kewajiban
30:35Kewajiban
30:35Tapi kebutuhan
30:37Kegereja
30:38Itu kebutuhan
30:41Saudaraku
30:41Kita kan selalu
30:44Menantikan Tuhan
30:46Karena kita
30:46Membutuhkan Dia
30:48Jiwaku haus
30:51Akan Tuhan
30:52Bersyukur ya
30:57Sudara
30:57Proses yang Tuhan
30:58Kerjakan dalam hidup kita
31:00Membuat kita
31:01Terus mencari Tuhan
31:03Dari minta
31:04Pertolongannya
31:05Untuk masalah
31:06Pribadi
31:07Sampai kemudian
31:09Kita bisa
31:10Merasa
31:11Haus
31:11Akan Tuhan
31:12Masmur 73
31:14Itu
31:15Begitu
31:16Dari kekecewaan
31:18Dari kepahitan
31:19Baca
31:19Sampai rasa-rasanya
31:24Dia memenyalahkan
31:25Tuhan
31:25Percuma
31:28Aku hidup suci
31:29Gitu
31:29Tapi
31:32Saudara
31:33Akhirnya
31:34Siapa gerangan
31:35Ada padaku
31:36Di surga
31:37Selain engkau
31:38Selain engkau
31:39Tidak ada yang
31:40Aku ingin
31:41Dibun
31:41Saya tahu
31:47Kalau orang-orang muda
31:48Mungkin
31:49Nangkep
31:49Nggak nangkep
31:50Gitu
31:50Tapi kalau ini
31:52Kalau ini
31:52Masuk di pikiranmu
31:54Kamu pasti
31:55Suatu hari
31:55Mengalami
31:56Dan kamu tidak
31:57Bingung
31:57Aku sudah tahu
31:58Banyak orang
32:01Masih bingung
32:01Grupah-grupuk
32:04Nabrak sana
32:05Nabrak sini
32:06Ketika
32:06Tiba-tiba
32:07Tuhan membuat
32:08Sesuatu yang
32:09Anda menjadi
32:11Bingung
32:12Kenapa
32:12Hal ini
32:13Kejadian
32:14Yang di
32:17Masmur 73
32:18Itu luar biasa
32:19Tuhan
32:22Ternyata
32:22Menuntun
32:23Dia
32:23Lewat
32:24Keadaan
32:24Sulit
32:25Itu
32:25Dan puji
32:26Tuhannya
32:27Pemasmur
32:29Itu
32:29Aku tetap
32:30Di dekatmu
32:32Seperti
32:32Hewan
32:33Aku tetap
32:34Di dekatmu
32:35Seperti
32:36Hewan
32:36Artinya
32:36Tidak
32:37Punya
32:37Akal
32:37Tidak bisa
32:38Menganalisa
32:39Saya tidak
32:40Tahu
32:40Tuhan
32:41Tapi aku
32:41Tetap
32:42Di dekatmu
32:43Dan kau
32:44Menuntun aku
32:45Kau
32:45Menasehati aku
32:46Kau
32:47Membawaku
32:47Kepada
32:48Kemuliaan
32:49Lalu
32:49Siapa gerangan
32:51Ada padaku
32:52Di surga
32:52Selain
32:53Engkau
32:54Tidak ada
32:55Yang ku
32:55Ingini
32:56Di bumi
32:56Sekalipun
32:57Dagingku
32:58Dan hatiku
32:59Habis lenyap
33:00Gunung
33:00Batuku
33:01Dan bagianku
33:02Tetap
33:02Allah
33:02Selama
33:03Satu hal
33:06Yang kita
33:07Takuti
33:07Kalau kita
33:09Tidak
33:11Haus
33:12Lagi
33:12Akan
33:12Allah
33:13Mesti
33:15Kita
33:16Takut
33:16Kalau sampai
33:17Kita
33:17Tidak
33:18Haus
33:18Akan
33:19Allah
33:19Tidak
33:21Ingin
33:21Berdoa
33:22Tidak
33:22Suka
33:22Mendengar
33:23Firman
33:23Tidak
33:26Mungkin
33:27Saudara
33:27Menjadi
33:27Setia
33:28Kepada
33:28Tuhan
33:29Jadi
33:30Gempuran
33:31Masalah
33:32Membuat
33:32Saudara
33:32Menantikan
33:33Tuhan
33:34Masalah
33:36Pribadi
33:37Nanti
33:38Kalau kita
33:39Punya
33:39Di
33:39Pelayanan
33:40Seperti
33:40Saya
33:41Digempur
33:42Tuhan
33:42Dengan
33:42Masalah
33:43Sulit
33:43Seakan-akan
33:44Tuhan
33:45Tidak
33:45Membantu
33:45Pekerjaannya
33:46Tapi
33:47Tuhan
33:48Mau kita
33:48Bertekun
33:49Tidak
33:50Di zona
33:50Nyaman
33:51Tuhan
33:52Menguji
33:52Motivasi
33:53Pelayanan
33:54Kita
33:54Tuhan
33:57Memberi
33:57Kita
33:58Kesempatan
33:59Menderita
33:59Bagi
34:00Tuhan
34:00Supaya
34:03Kita
34:03Dimuliakan
34:04Bersama
34:04Tuhan
34:05Kita
34:07Tidak
34:07Mungkin
34:08Tidak
34:08Menantikan
34:09Tuhan
34:09Saudara
34:10Karena
34:11Jiwa
34:11Kita
34:11Hanya
34:12Bisa
34:12Dipuaskan
34:13Oleh
34:13Tuhan
34:13Dan
34:15Kita
34:15Harus
34:15Takut
34:15Kalau
34:16Sampai
34:16Kita
34:16Tidak
34:16Haus
34:17Akan
34:17Tuhan
34:18Yang
34:19Muda
34:19Muda
34:19Masih
34:20Banyak
34:20Hal
34:21Yang
34:22Membuat
34:22Mereka
34:24Bisa hidup
34:27Tanpa
34:27Doa
34:28Bisa
34:28Hidup
34:29Tanpa
34:29Menantikan
34:31Tuhan
34:31Bisa
34:32Karena
34:32Kesenangan
34:33Kesenangan
34:34Dunia
34:35Yang
34:35Masih
34:35Banyak
34:36Memenuhi
34:37Hati
34:37Pikirannya
34:38Tapi
34:39Itu
34:39Tidak
34:39Boleh
34:39Anak
34:40Jangan
34:41Binasa
34:42Kamu
34:43Nah
34:44Orang
34:44Tua
34:44Harus
34:45Mulai
34:45Mengosongkan
34:47Bejana
34:48Hatinya
34:48Supaya
34:49Tuhan
34:50Memenuhi
34:50Ruangan
34:51Hidup
34:51Saudara
34:52Katakan
34:54Amin
34:54Mungkin
35:00Juga
35:00Di antara
35:00Saudara
35:01Dihabisi
35:02Tuhan
35:02Ekonomi
35:04Habis
35:05Rumah
35:05Tangga
35:05Bermasalah
35:06Habis
35:07Serius
35:09Tapi
35:11Itu
35:11Sebenarnya
35:12Anugerah
35:15Tuhan
35:15Istimewa
35:17Anugerah
35:19Tuhan
35:19Yang
35:19Istimewa
35:21Kalau
35:22Saya
35:22Tidak
35:23Perlu
35:23Dihabisi
35:24Tuhan
35:24Karena
35:24Saya
35:24Harus
35:25Menupang
35:25Banyak
35:26Orang
35:27Tapi
35:27Tidak
35:28Dibuat
35:28Lancar
35:30Setelah
35:33Saya
35:33Dihajar
35:33Dengan
35:34Masalah
35:34Masalah
35:34Berat
35:35Ya
35:36Baru
35:36Tuhan
35:37Buat
35:37Keringanan
35:37Masalah
35:38Lain
35:38Juga
35:39Ada
35:39Tapi
35:42Saudara
35:42Sekali
35:43Lagi
35:43Tuhan
35:44Harus
35:45Menjadi
35:45Kebahagiaan
35:47Kita
35:48Makanya
35:52Lagu-lagu
35:54Yang
35:55Sekarang
35:56Ini
35:56Sering
35:56Kita
35:56Nyanyikan
35:57Ku
35:58Tak
35:59Dapat
36:01Jalan
36:03Sendiri
36:04Ku
36:05Tak
36:05Berani
36:05Ku
36:06Tak
36:08Berani
36:09Jalan
36:11Sendiri
36:12Tuhan
36:13Pegang
36:13Tuhan
36:15Pegang
36:17Tanganku
36:19Ini
36:20Lindungi
36:21Aku
36:21Lindungi
36:24Aku
36:25Oleh belas
36:27Kasih
36:28Tuhan
36:35Kau memberiku
36:37Kau memberiku kekuatan
36:38Kau memberiku kekuatan
36:43Menopang dalam kesesakan
36:45Tuhan
36:48Malah kesesakan
36:51Lindungi aku
36:52Lindungi aku
36:53Lindungi aku
36:57Tubuh nyawaku
36:59Tubuh nyawaku
37:05Roh dan jiwaku
37:13Kuserahkan padamu
37:15Kuserahkan padamu
37:22Terimalah diriku
37:23Terimalah diriku
37:27Aku
37:29Aku
37:30Berserah
37:31Aku
37:32Berserah
37:33Himalis
37:34Tinasam
37:35Sahina
37:36Selamu
37:37Selamu
37:38Haleluya
37:39Aku
37:40Berserah
37:43Hanya kau
37:44Perlindunganku
37:45Hanya kau
37:48Berlindunganku
37:52Bertolongan
37:53Bertolongan
37:58Kita selalu menanti-nantikan Tuhan
38:01Karena kita membutuhkan Dia yang mengisi hati kita
38:06Ini satu hal yang tidak bisa dijelaskan
38:10Dan dimengerti secara utuh penuh kalau tidak mengalami
38:15Anda tidak bisa menikmati Tuhan lima tahun yang lalu
38:20Untuk sampai hari ini kau
38:22Untuk bisa bertahan
38:26Ibarat air itu tidak bisa Anda minum untuk satu tahun
38:30Maka Tuhan memberi mana harus setiap hari
38:35Mana yang baru
38:37Anda tidak bisa bulan lalu saya doa puasa
38:40Tiap pagi doa sekarang saya tidak perlu lagi
38:43Tidak bisa
38:44Sekali lagi ini harus dihayati
38:47Setiap hari kita ketemu Tuhan
38:49Mendapatkan hadirnya Tuhan
38:53Yang fresh
38:55Anda tidak bisa ketemu Tuhan satu hari untuk minggu depan
39:04Satu minggu tidak bisa
39:05Satu hari untuk hari ini
39:07Anda mengerti?
39:10Tidak bisa tidak kita menantikan Tuhan setiap hari
39:15Lalu yang ketiga
39:18Kesucian
39:20Yang ini memang tidak bisa dikerjakan oleh siapapun
39:24Hanya bisa dikerjakan oleh Tuhan
39:27Jadi kalau kita
39:29Benar-benar mau hidup suci
39:32Hanya Tuhan yang bisa tolong kita
39:35Jadi kalau orang tidak berdoa
39:38Tidak mungkin dia bertambah suci
39:40Kalau dia tidak menghampiri Tuhan dan menantikan dia
39:49Tidak mungkin dia mau hidup suci
39:51Kalau orang tidak puas dengan kesucian yang telah dia capek
39:57Aduh masih saja ada salah
39:58Aduh aku kurang sempurna
40:01Kurang sempurna
40:02Dia akan menantikan Tuhan
40:05Ada satu kesedihan yang sangat mendalam
40:15Atau paling mendalam diantara kesedihan-kesedihan yang saya alami
40:20Dan itu benar-benar memberi saya satu perasaan frustasi
40:24Ada Pak Sekum disini
40:26Saya belum cerita kepada siapapun
40:31Baru kali ini cerita
40:32Sebenarnya sulit mau cerita
40:35Yang berdoa itu biasanya 400
40:394.300
40:414.400
40:42Tapi sejak bulan belakangan ini
40:48Saya minta semua pejabat
40:49GSKI dan bentuk kerjanya
40:52Berdoa
40:54Saya tidak melihat jumlah itu bertambah
40:58Ini ada yang salah di GSKI
41:01Mestinya sampai 5.000
41:06Kalau pejabat saja di luar zona Jakarta dan Jawa Barat
41:13Itu paling tidak itu kalau dengan pejabat 450
41:18Yang kemarin kita pertemuan itu kan 150 sampai 200 ya
41:23Kalau tiga wilayah kan hampir 500-600
41:26500 saja
41:27Tapi jumlahnya tidak signifikan bertambah
41:31Berarti pendeta-pendeta itu pada tidak berdoa
41:35Tidak berdoa itu duka cita saya dalam Pak
41:40Saya nyimpen dan terluka saya
41:43Saya terluka Pak
41:47Apa maksudnya
41:48Saya terluka
41:51Kalau pendeta saja mungkin tidak berdoa apalagi cuma apa
42:00Setan membuat orang
42:02Setan membuat orang merasa nyaman
42:05Mengerikan saudara
42:11440
42:164300
42:184400
42:19Memang ada kenaikan sekitar 100
42:22150-200 mungkin ada kenaikan itu
42:25Tapi tidak signifikan
42:26Kalau GSKI
42:29Pendetanya
42:30Yang
42:31Mestinya 800 kira-kira pendetanya
42:34Jumlah jemaatnya 200
42:36Sekitar itu
42:38Kalau jemaat semua
42:40Karena saya
42:41Saya wajibkan semua
42:43Kedua pagi jam 5
42:44Tapi saya beri waktu 3 bulan
42:46Pak Sekum
42:473 bulan setelah itu
42:49Yang bikin doa sendiri
42:50Bukan 6 bulan
42:51Tapi kalau SK mungkin 6 bulan
42:533 bulan harus ikut doa saya
43:01Biar dia tahu cara saya berdoa
43:03Irama doa
43:04Biar seragam
43:05Setelah itu
43:06Pimpin doa sendiri
43:07Tapi sekarang jumlahnya tidak signifikan
43:11Ada yang salah ini
43:15Makanya saya berkali-kali berpikir
43:19Gelap sekali dunia ini
43:22Gelap
43:24Dan Anda bisa tahu
43:26Betapa duka citanya hati saya
43:28Bukan
43:28Paham
43:32Betapa duka cita dan luka hati saya
43:36Ini pasti banyak berdoa
43:38Banyak pendeta tidak berdoa
43:40Jemaatnya tidak diarahkan berdoa
43:43Lalu mau nyari apa hidup ini
43:45Hidup yang singkat seperti ini
43:48Mau nyari apa
43:49Kaya juga tidak
43:51Kenapa sih kita tidak nyari Tuhan
43:55Sungguh-sungguh
43:57Jadi pada waktu rapat dengan Pak
44:04Frankie juga tadi
44:06Saya kita cerita tentang masalah-masalah yang muncul
44:11Saya bilang
44:12Tidak besar masalah itu kecil
44:14Karena pikiran kita Indonesia
44:17Kalau bisa itu dunia
44:19Bagaimana menyelamatkan jiwa-jiwa
44:22Bagaimana mempersiapkan generasi muda
44:26Untuk pekerjaan besar
44:27Yang mungkin 20-20 tahun lebih
44:30Anda sudah jadi pendeta-pendeta
44:33Saya sudah tidak ada di dunia ini
44:35Sudah pasti saya tidak ada
44:37Sudah pasti saya meninggal dunia
44:40Anda bilang
44:42Cepat-cepat
44:43Pengancangan
44:43Cepat-cepat
44:44Iya saya tidak cepat-cepat
44:46Tapi pasti 15-20-25 tahun ke depan
44:48Saya pasti sudah dikubur
44:50Nah kalau
44:55Generasi muda
44:56Tidak dididik
44:57Untuk mengenal kebenaran
44:59Wah
45:00Berbahaya
45:03Saudaraku
45:03Nah ibu-ibu semua ini
45:06Anda mau cari apa hidup
45:08Menantikan Tuhan
45:11Hanya Tuhan yang bisa tolong kita
45:17Dari persoalan pribadi
45:18Dari persoalan pelayanan
45:20Tuhan yang menjadi air kehidupan
45:22Yang memberi sukacita
45:23Damai
45:24Sejahtera
45:24Kebutuhan jiwa kita
45:27Hanya Tuhan yang bisa menolong kita
45:28Hidup dalam kesucian
45:30Dan yang keempat
45:31Kita menantikan Tuhan Yesus datang
45:33Kalau 1, 2, 3
45:37Tidak Anda lakukan
45:38Yang keempat
45:40Tidak Anda memiliki
45:41Mencari apa hidup ini
45:50Kita mencerdaskan banyak orang
45:57Untuk hari esok
45:58Kalau pemuda-pemudi
46:04STT ekumen ini
46:05Suatu hari
46:06Sudah jadi pendeta
46:07Umur 40-45 tahun
46:10Saya sudah tidak ada
46:12Pasti saya sudah tidak ada
46:13Pasti saya tidak ada lagi
46:15Saya dikubur
46:16Cuma nama doang di nisan
46:18Pasti itu
46:21Tapi saya
46:25Berkesempatan mengukir
46:27Hari hidup saya
46:30Untuk menjadi berkat
46:31Saya menantikan Tuhan
46:33Dan saya mengajak saudara
46:36Menantikan Tuhan
46:37Ini salah satu lagu wajib kita
46:42Ku perlu kau Tuhan
46:47Ku perlu kau Tuhan
46:54Hanya kau yang ku perlu
46:57Amin
47:00Ku perlu kau Tuhan
47:05Pegang tanganku
47:10Pegang tanganku
47:13Pegang tanganku
47:17Pegang tanganku
47:19Pegang tanganku
47:24Janganlah Tuhan lalui
47:27Janganlah Tuhan lalui
47:34Janganlah Tuhan lalui
47:35Janganlah Tuhan lalui
47:36Janganlah Tuhan lalui
47:37Janganlah Tuhan lalui
47:38Janganlah Tuhan lalui
47:39Janganlah Tuhan lalui
47:40Pegang tanganku
47:42Pegang tanganku
47:43Pegang tanganku
47:47Pegang tanganku
47:49Pegang tanganku
47:52Pegang tanganku
47:56Janganlah Tuhan lalui.
48:17Orang yang berharap Tuhan, yang menanti-nantikan Tuhan.
48:24Firman Tuhan katakan, dia memperbaharui kuatnya.
48:38Dia akan berjalan, dia adalah lelah.
48:42Berlari, dia adalah lemah.
48:49Menanti-nantikan Tuhan itu di sini tempatnya.
48:54Bukan hanya pada waktu kita melipat tangan dan menekuk lutut kita.
49:01Tapi di sini.
49:06Memang kita harus menyediakan waktu berdoa.
49:09Berharus.
49:10Tapi jangan hanya pada waktu kita berdoa, lalu kita menantikan Tuhan sesaat waktu kita berdoa.
49:22Setelah kita usai doa amin, hati kita tetap memandang Tuhan.
49:27Aku menantikan engkau Tuhan.
49:31Saya kagum dengan Abraham dan selalu saya sebut-sebut bagaimana pria ini seperti seorang yang menyandarkan kepalanya di bahu Tuhan dan berkata,
49:51Terserah Tuhan mau buat apa.
49:54Tanpa kecurigaan.
49:58Dia harus menantikan anaknya seperempat abad.
50:03Tapi dia tidak mencurigai Tuhan.
50:05Ada satu cara yang saya tidak tahu bagaimana membahasakan.
50:13Yang itu mungkin orang bertanya tapi saya tidak bisa menjawab dengan lengkap.
50:20Bagaimana Pak Eras bisa berani menghadapi tantangan pelayanan sebat itu?
50:27Ada satu jawabannya.
50:29Satu kata.
50:30Mau dengar gak?
50:31Mau dengar?
50:32Bagaimana Pak Eras bisa kuat menghadapi?
50:35Satu kata.
50:36Mau dengar?
50:38Merem.
50:40Saya merem.
50:42Kalau saya sudah lihat persoalan di depan saya merem.
50:49Itu yang sering saya katakan dengan kalimat lain.
50:52Jangan melihat 10 meter.
50:54Jangan lihat 9 meter.
50:56Jangan lihat 3 bulan, setahun di depan.
50:59Bahkan bulan depan.
51:00Lihat hari ini.
51:02Hari ke hari kau bisa melewatinya.
51:07Dan kau membuktikan Allahmu hidup.
51:12Kalau kamu tidak mengalami kesulitan sampai banjir mau menutupi hidungmu.
51:18Kamu tidak mengharapkan pertolongan Tuhan.
51:20Karena kamu masih merasa sanggup yang ini.
51:23Gua bisa harus sampai titik.
51:26Kamu tidak sanggup.
51:27Dan kamu hanya menantikan Tuhan.
51:30Dan memerem.
51:33Halo?
51:35Merem.
51:35Bagaimana Pak Anak saya mau sekolah tahun di depan.
51:40Ini saja rumah kontrak belum dibayar.
51:43Bagaimana Pak Asai bisa?
51:46Meremlah.
51:48Lewati satu hari ke hari yang lain.
51:50Ya Pak Eras bisa begitu.
51:52Karena Pak Eras pasti ada backup.
51:55Masalahmu.
51:57Bukan.
51:58Belum sebesar masalahku.
52:00Kamu hanya gundukan pasir.
52:02Aku gunung galungung.
52:03Tapi Tuhan mengajarkan dengan iman pindahkan gunung.
52:11Jadi kita yakin dia tidak bermalukan.
52:16Amin.
52:18Bagaimana rahasia sanggup menghadapi hari esok yang tidak jelas?
52:23Merem.
52:24Jawaban ini menunjukkan yang saya benar-benar mengalami persoalan.
52:35Jadi bukan di karang.
52:36Merem.
52:39Anak saya tidak ada yang perhatikan.
52:41Saya, Pak.
52:41Suami saya sudah meninggal.
52:43Tidak ada uang pensiun.
52:44Rumah juga.
52:45Ini mau direbut sama kakak ipar.
52:47Gimana Pak?
52:48Apa jawabannya?
52:49Merem.
52:53Paham?
52:54Musa kalau tidak merem tidak bisa pimpin 2,5 juta dari Mesir kekanaan.
53:00Dia merem.
53:01Yang dihadapi itu Padang, Gurun, Jericho, Laut Kolsom, Jordan yang bergelora.
53:09Merem.
53:16Nah.
53:18Sambil?
53:19Sambil nangis.
53:21Sudah bisa.
53:21Sudah berhenti nangisnya, Bu.
53:23Sudah banyak air matanya sampai kering.
53:26Oh, merem.
53:27Nangis.
53:27Oke.
53:32Merem.
53:34Merem dari masalah di depan tapi melek untuk ke atas.
53:38Jangan setengah-tengah menyanyi.
53:54Katakan ku menanti.
53:56Ku menanti.
53:58Ku menanti.
54:00Menantikan kau Tuhan.
54:03Ku menyatakan ku harapkan.
54:12Lebih dari pengawal.
54:17Mengharapkan pagi.
54:21Ku harap padamu.
54:24Jadi kita itu sama-sama manusia ada gentarnya gitu.
54:48Ada gemetarnya gitu loh.
54:50Menghadapi persoalan hidup hari esok dengan segala kebutuhannya.
54:54Sama, Sudara.
54:56Tapi sebagai pemimpin seperti saya.
54:59Tuhan pasti istimewa menuntun saya.
55:03Kalau saya mulai kurang percaya.
55:06Tuhan berkata.
55:07Kenapa kamu tidak menghargai aku?
55:10Wah, saya mulai gentar.
55:13Maka saya menemukan jurus merem itu dari itu.
55:16Kenapa kamu tidak menghargai aku?
55:20Aku percaya Tuhan.
55:23Makanya kalau saya nyanyi.
55:24Aku percaya.
55:29Itu sampai begitu.
55:30Saya ulang-ulang kan?
55:32Aku percaya.
55:33Aku percaya.
55:34Aku percaya.
55:35Dan luar biasa Sudara.
55:37Tidak bisa diungkapkan.
55:40Kepercayaan itu membuat hati kita besar.
55:45Kuat.
55:47Nanti kalau lihat masalah lagi.
55:49Aduh.
55:51Mulai agak keciut.
55:51Doa lagi.
55:52Nyembah lagi.
55:53Kuat lagi.
55:55Ya seperti Petrus yang lihat gelombang itu loh.
55:57Tuhan tolong aku tenggelam.
56:00Jangan lihat gelombang.
56:01Lihat aku yang berjalan di atas air.
56:04Karena aku yang suruh kamu berjalan.
56:06Bukan karena maumu.
56:08Amin Sudara.
56:11Sebab yang kamu tunggu.
56:13Bukan sesuatu yang spikulatif.
56:16Seperti matahari yang terbit.
56:21Lebih dari pengawal mengharapkan pagi.
56:24Artinya sungguh-sungguh mengharapkan hari siang.
56:30Fajar mereka.
56:32Dan kita tidak spikulasi.
56:34Tidak untung-untungan.
56:36Kepastian.
56:37Karena matahari pasti terbit.
56:41Katakan amin.
56:42Matahari pasti terbit.
56:51Baru-baru ini kapan saya lupa ya Sudara.
56:54Saya naik pesawat dengan istri saya melihat matahari yang mulai di ufuk.
57:04Waduh bagus ya.
57:06So beautiful.
57:10Apalagi kalau kita dari Jakarta malam gitu.
57:14Terus terbang sampai sana mau pagi gitu.
57:18Wah matahari mau terbit.
57:20Setelah sepanjang perjalanan banyak deru pesawat.
57:28Yang kita nantikan pasti terbit.
57:30Karena Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.
57:37Makanya kalau kita lemah baca Alkitab lagi.
57:40Apalagi kalau kisah-kisah perjalanan bangsa Israel.
57:44Kisah hakim-hakim.
57:46Nyata begitu Tuhan.
57:48Sehingga kita kalau berdoa sudah tidak perlu membayangkan siapa-siapa.
57:53Yakin kita langsung tembus sampai tahta Tuhan.
57:56Amin.

Dianjurkan