Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Penuding ijazah palsu Jokowi, Roy Suryo bersama Rismon Sianipar dan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menghadiri gelar perkara khusus ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo di Bareskrim Polri, Jakarta, pada Rabu (9/7/2025).

Rismon berharap Jokowi dan UGM hadir dalam gelar perkara khusus tudingan ijazah palsu di Bareskrim.

"Sebenarnya kita berharap UGM yang telah menyatakan, meyakini bahwa Pak Jokowi adalah alumni Gadjah Mada. Seharusnya pihak UGM sangat berkepentingan untuk hadir dan juga Pak Jokowi harusnya sangat berkepentingan untuk hadir. Untuk menunjukkan kepada kami bahwa ini lho ijazah yang kalian pertanyakan," ujar Rismon ditemui di Bareskrim.

Baca Juga Tegas! TPUA Akan Buktikan Ijazah Jokowi Palsu di Gelar Perkara Khusus di https://www.kompas.tv/nasional/604086/tegas-tpua-akan-buktikan-ijazah-jokowi-palsu-di-gelar-perkara-khusus

#jokowi #roysuryo #rismonsianipar

Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Noval

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604088/full-kata-roy-suryo-hingga-rismon-hadiri-gelar-perkara-khusus-ijazah-palsu-jokowi-di-bareskrim
Transkrip
00:01Terkait dengan gelar perkara khusus hari ini, sebenarnya kita berharap UGM yang telah menyatakan,
00:09meyakini bahwa Pak Jokowi adalah alumni Gajah Mada, seharusnya pihak UGM sangat berkepentingan untuk hadir.
00:18Dan juga Pak Jokowi juga harusnya sangat berkepentingan untuk hadir,
00:22untuk membuktikan kepada kami dan membawa, menunjukkan kepada kami bahwa ini loh, ijasa yang kalian pertanyakan.
00:31Kalian anak bangsa nggak usah ribut.
00:34Ini siap diuji, bahkan bukan hanya di Bareskrim, di Laboratorium Puspom, TNI, Laboratorium Brin, di Serpong, yang jauh lebih advance,
00:46bahkan di luar negeri, kami siap, saya siap, begitu harusnya statement Pak Jokowi sebagai seorang yang pernah menjabat 10 tahun sebagai presiden kita.
00:58Dan kami harap Bareskrim bisa menjelaskan prosedur-prosedur forensik yang telah dilakukan atau yang diklaim telah dilakukan.
01:08Terutama apa esensi yang kami ingin gali adalah bagaimana prosedur forensik menyatakan bahwa lembar pengesahan skripsi Pak Jokowi tahun 1985
01:20yang tidak ada lembar pengesahan penguji dan tanggal dipertahankannya
01:26dan itu dinyatakan identik dengan skripsi pembanding dari junior maupun senior Pak Jokowi.
01:33Jadi kita ingin melihat skripsi pembanding atau referensi itu yang mana, punya siapa.
01:43Dan harus kita buktikan juga, nanti saya ke UGM lagi untuk meminta Profesor Ova Emilia sebagai Rektor UGM
01:50untuk memberikan akses kepada publik terkait skripsi-skripsi tahun 1985-an sampai awal 1990-an.
01:59Karena analisa saya bahwa lembar pengesahan skripsi Jokowi Dodo itu diproduksi dengan teknologi digital
02:07dengan hardware dan software setidaknya di awal tahun 1990-an yaitu tahun 1992
02:14dengan dirilisnya Windows 31 yang di dalamnya ada Microsoft Office
02:22dan di dalamnya ada teknologi postscript type 1 yang mendasarkan, yang menggunakan algoritma Bezier
02:31untuk membentuk lengkungan yang sangat cantik dalam karakter-karakter atau font-font dari Times New Roman.
02:40Kami kan sebenarnya banyak seharusnya yang bisa kami bawa, tapi kan kami tidak punya hak untuk menyita.
02:52Contoh misalnya, skripsi.
02:55Kenapa kami lakukan digital forensik, yang tadi malam sudah juga saya berdebat dengan Pak Ripai, pengacaranya.
03:00Katanya kalau analog harus dibuktikan secara analog.
03:04Terus, kalau MRI, CT scan, biometrik, misalnya mata masa dicopot dulu.
03:13Ya kan? Tetapi di-scan, di-photo, di-analisa secara digital.
03:19Sesuatu analog bisa di-identifikasi secara forensik digital.
03:24Karena memang disitulah gunanya ilmu itu.
03:28Tanpa kita memiliki analog itu pun, kita bisa deteksi bahwa itu barang palsu atau tidak.
03:34Begitu.
03:36Kemarin juga dari alumni Gajamada kan sudah menyatakan pernyataan sikap tentang itu Pak.
03:44Ya, rela gama dan saya kira karena alumni UGM ini kan menyebar di seluruh kolong dunia gitu ya.
03:55Jadi sangat susah untuk mengumpulkan para alumni UGM, tetapi ada 100 orang gitu ya Bu ya.
04:02Nah itu berkumpul.
04:04Ya kami sebenarnya, karena kecintaan kami kepada Almater Unvas Gajamada,
04:08Yang kami tidak cinta adalah pengurus-pengurusnya sekarang, yang tidak terbuka ya.
04:14Tidak terbuka bahkan video pertemuan kami tanggal 15 April 2025 di ruang 109 Fakultas Kehutanan UGM, ya.
04:27Itu dijanjikan oleh Profesor Wening sebagai Wakil Rektor Kemahasiswaan UGM,
04:32Untuk dirilis secara utuh atau diberikan kepada kami utuh, tetapi sampai sekarang tidak ada dan janji itu hanya tinggal janji.
04:43Bahkan diputar-putar Pak, di medsos Pak.
04:45Nah diputar-putar ya.
04:47Nah ini padahal kami dituduh menghasut.
04:50Ketika saya dimintai keterangan pada saat undangan klarifikasi, ya.
04:55Kemarin di Polda Metro Jaya, pelapor itu tidak menyediakan bukti materil.
05:02Apa tindak pidana yang diakibatkan yang diduga kami lakukan penghasutan tersebut.
05:07Begitu Mbak ya.
05:08Agendanya jam berapa Pak?
05:10Agendanya jam 10.
05:12Ya, tapi saya siap-siap dulu.
05:13Karena kalau diberi waktu yang banyak, maka saya juga punya banyak yang perlu saya presentasikan.
05:19Pertanyaan, sejumlah tim dari TPUA, tim pembela ulama dan aktivis juga,
05:39dari tim advokasi anti-kriminalisasi akademisi dan aktivis yang juga menangani kasus ini.
05:43Di antaranya Bang Petur Celestinos, Bang Jimmy Moko Lengsang, ada Bang Medi Juniarto,
05:49ada sejumlah lawyer lain yang juga ingin agar bisa proses gilar perkara itu juga kami simak bareng-bareng.
05:55Dan kalau ada hal-hal yang perlu dikritisi dari aspek hukum acara maupun sustansinya bisa kita lakukan bersama-sama.
06:01Selanjutnya memang akhirnya hari inilah kami diundang ya.
06:04Dari tanggal 3 Juli diundur di 9 Juli nanti jam 10.
06:08Maka sebagai pihak yang diundang, kami datang lebih awal agar tidak terlambat jam 10 tepat.
06:13Namun sebelum kami masuk, itu pengantarnya dan saya minta untuk Pak Rizal Fadil yang pertama selaku pihak yang memohon untuk menyampaikan tanggapannya.
06:20Silahkan Pak Rizal.
06:21Silahkan.
06:25Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
06:28Pertama, kami mengapresiasi pihak kepolisian yang telah mengabulkan permohonan TPUA untuk diadakan gelar perkara khusus.
06:37Atas keberatan pengumuman Dirti Pidum tanggal 22 Mei 2025.
06:44Dan pada kesempatan inilah kami akan mengoptimalkan apa-apa yang menjadi misi untuk membuktikan bahwa ijazah maupun skripsi Pak Joko Widodo itu palsu.
06:55Jadi apa yang disimpulkan oleh pihak Bareskrim atau Dirti Pidum bahwa ijazah Joko Widodo itu identik gitu kan.
07:06Dengan tiga temannya yang telah diajukan komparasinya, kita pada kesempatan ini para ahli akan membuktikan bahwa ijazah Joko Widodo itu tidak identik.
07:20Nah dengan seperti itu, maka akan ketarik juga nanti ketidak identikan pada skripsi Joko Widodo.
07:29Dan atas dua hal prinsip inilah kita akan mendesak pihak Mabes Polri untuk meningkatkan proses dari penyelidikan menjadi penyidikan.
07:40Dan kalau itu sudah bisa terrealisasi, maka diharapkan Joko Widodo diproses keperadilan.
07:45Jadi disitu nanti akan ada pembuktian asli atau palsu berdasarkan ponis hakim.
07:52Namun terdakwanya adalah Joko Widodo.
07:55Karena memang yang kami adukan melalui Dumas dan sampai ke penyelidikan dan diharapkan sampai ke penyelidikan nanti adalah Joko Widodo.
08:03Saya kira kami yakin bahwa perjuangan ini akan mencapai hasilnya.
08:08Dan pembuktian itu akan terrealisasi bahwa harapan dan kepenasaran masyarakat rakyat Indonesia loh.
08:18Ini bukan soal TPUA, bukan soal para aktivis atau kuasa hukum, praktisi hukum.
08:25Bukan. Ini adalah kepenasaran rakyat Indonesia.
08:28Dan hari ini menjadi bukti sejarah nanti menuju ke pembuktian dan jawaban atas kepenasaran itu.
08:36Yaitu ijazah Joko Widodo dan skripsi Joko Widodo palsu.
08:42Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
08:45Ada kenyataan lagi.
08:46Selanjutnya ada dari TPUA yang diwakili oleh Pak Muslim Arwi yang sebenarnya kasus ini bermula dari Dumas TPUA di 9 Desember 2024.
08:55Silahkan Pak Muslim Arwi.
08:56Baik. Pertama saya mencapkan ulang tahun Polri dulu ya tanggung 1 Juli kemarin.
09:02Dan yang kedua mengapresiasi pernyataan Kapolri Jenderal Sigit melibatkan pihak internal.
09:09Kemudian yang ketiga terima kasih kepada Baristrim yang mengadakan gelar perkara khusus pada hari ini.
09:15Yang kedua saya sebagai TPUA dan mewakili teman-teman yang lain apa namanya
09:24melihat bahwa pada tanggal 9 Desember itu kan TPUA mengadu ke sini 2024.
09:33Kemudian terjadi kebakaran.
09:35Kebakaran di pasal permuka.
09:36Yang itu menurut penyataan Bitor Suriadi bahwa jasa Yoko Widor itu dibuat di sana.
09:41Nah jadi saya minta ini juga harus diseliliki dan oleh sebab itu hari ini juga saya minta
09:47Sudara Bitor hadir ya kan.
09:49Kemudian juga saya menggunakan teman-teman apa namanya ahli pilana seperti Dr. Taufik.
09:55Kemudian para ahli juga kami dibatkan di sini seperti Mas Roy.
09:59Kemudian Rizmon dan lain-lain dan juga Dr. Tifa.
10:02Jadi saya berharap gelar perkara pada hari ini PORI itu melaksanakan presisi ya kan.
10:10Mengayomi ya kan, melayani dan melindungi ya kan itu.
10:15Jadi jangan sampai kemudian 10 tahun kemarin itu banyak aktivis, ulama ya kan ditangkap hanya karena kritik.
10:23Nah ini kan saya bertanya, kami bertanya jangan dikriminalisasi.
10:26Jadi sekali lagi, jangan ada kriminalisasi seperti Dr. Roy, Dr. Rizmon, Dr. Tifa dan sebagainya.
10:33Dr. Egi, Ibu Kurnia, Sudari Yervalila ya.
10:37Jadi jangan sampai rakyat bertanya, ini kan persoalannya begini ya.
10:41Kalau memang Jokowi ini punya, gampang tunjukan selesai barang itu.
10:46Di zaman SBY, ketika ada buku membuangkan ruta sekias, itu dijawab dengan buku.
10:52Jangan buku dijawab dengan penjara seperti Sudara Bambang Kersi dan Sudara Kusur.
10:56Sekian, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
10:58Baik, sebentar. Di tengah kita ada Pak Sedido yang juga selalu mensupport perjuangan ini.
11:03Silahkan Pak Sedido, statement terkait ini.
11:08Terima kasih, saya menganggap teman-teman ini adalah pejuang untuk menyemankan bangsa ke depan.
11:14Karena begini, ini bukan masalah ijazah palsu.
11:16Ini adalah menghentikan kelicikan, keluculasan, kebohongan, penipuan, penyogokan yang dilakukan oleh Joko Widodo selama 10 tahun dalam mengejar jabatan.
11:30Sampai anaknya pun yang wapir sekarang dipertanyakan, pakai cara yang sama, apakah cucunya juga akan melakukan hal yang sama.
11:40Nah, ini adalah penghentian, keculasan, kebohongan, penyogokan, dan lain-lain.
11:48Ini adalah penghentian, kelicikan yang sudah mengakar hampir kepada seluruh lembaga negara yang dilakukan oleh Joko Widodo.
11:58Nah, negara ini hanya bisa selamat apabila cara-cara itu dihentikan.
12:02Sehingga, ini harus menghentikan.
12:04Saya berharap polisi, para hukum, menggunakan hati nuraninya bahwa bangsa ku harus saya selamatkan dari kerusakan moral yang dilakukan oleh Joko Widodo.
12:17Demi membangun dinasti dan merebut kekuasaan.
12:21Dan itu terus dilanjutkan sekarang.
12:23Nah, kalau ini kita tidak berhasil menghentikan, maka saya tidak tahu lagi bangsa ini mau dibawa kemana.
12:30Karena Joko Widodo betul-betul membangun negara ini selama setahun dengan basis kebohongan dan kelicikan.
12:38Penyogokan, dan lain-lain.
12:39Terima kasih, hanya itu saja.
12:41Saya berharap bapak-bapak yang berjuang selamat berjuang.
12:43Dan menurut saya, mungkin Joko Widodo dan timnya cara salah memilih lawan.
12:50Karena ternyata lawannya ini tidak ada.
12:53Urat takutnya?
12:54Tidak.
12:55Jadi, apa namanya, modal mereka itu adalah dua, mengancam dan menyogok.
13:01Kebetulan, pejuang-pejuang ini tidak mempan lagi dua-duanya itu.
13:05Jadi, tidak takut diancam dan tidak bisa disogok.
13:07Sehingga berjalan terus.
13:09Terima kasih.
13:10Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
13:12Selanjutnya, sebelum teknis akan dijelaskan di dalam, Pak Roy Suryo ingin menjelaskan apa yang nanti akan disampaikan juga di dalam gelar perkara.
13:19Silahkan Pak Roy.
13:21Ya, bismillahirrahmanirrahim.
13:22Ya.
13:23Jadi, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
13:25Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
13:26Ya, jadi saya bersama Dr. Rispon nanti akan menjelaskan strategis.
13:30Intinya, ya, intinya nanti akan saya sampaikan seperti ini, ringkasannya.
13:35Jadi, judulnya adalah analisis teknis, ya, ijazah dan skripsi 99,9% palsu.
13:42Kenapa saya bisa mengatakan 99,9% palsu?
13:44Itu nanti akan ada historisnya.
13:46Di mana pertama kali ijazah itu muncul fotokopinya, itu pada saat di Fakultas Kehutanan UGM diterangkan oleh Dekan Fakultas Kehutanan,
13:54waktu itu Dr. Sikit Sunarta pada tanggal 24 Oktober tahun 2022.
14:00Ini websitenya, eh bukan, YouTube-nya bisa dilihat.
14:03Kemudian di sini penerangannya.
14:07Nanti di dalam, kalau ada waktu, saya putar YouTube-nya, ya.
14:09Makanya ini ada ringkasannya.
14:11Kemudian ada juga, nah ini yang membuat gaduh sebenarnya.
14:14Unggahan dari politisi PSI namanya Dian Sandi.
14:18Ya, pada tanggal 1 April 2025.
14:20Ini sebenarnya yang membuat gaduh.
14:22Karena pertama kali dia upload dan dia tuliskan asli.
14:25Dan ini adalah berwarna.
14:27Kalau Sikit Sunarta tadi, hitam putih, fotokopi.
14:29Kalau ini berwarna.
14:30Jadi inilah yang kemudian membuat bisa dianalisis.
14:33Ada dialisis fotonya, font-nya oleh Dr. Rispon, dan lain sebagainya.
14:35Tapi yang penting, karena berwarna.
14:37Dan ini sifatnya adalah elektronik.
14:39Dian Sandi mengungkap, senang elektronik mengunggahnya.
14:41Maka kita periksa dengan elektronik atau digital forensik.
14:46Caranya adalah dengan menggunakan namanya ELA.
14:48ELA itu error level analysis.
14:50Ini contoh ELA.
14:51Kalau ijazah yang benar, maaf saya contohkan ijazah saya.
14:54Kalau diperiksa ELA, ini masih akan kelihatan ijazahnya, ini hasil dari ELA.
14:58Nah, artinya kalau pun ELA itu full, itu masih akan tetap kelihatan ijazahnya.
15:03Lihat.
15:03Teman-teman bisa lihat.
15:04Nih, ini masih ada bekas-bekasnya.
15:07Tulisan-tulisannya masih ada.
15:08Logonya pun juga masih ada.
15:10Nah, saya uji.
15:11Yang berwarna tadi, miliknya Jokowi Dodo, ketika diperiksa pakai error level analysis.
15:16Pakai ELA.
15:17Hasilnya apa?
15:18Rusak.
15:19Jadi ini bukti sudah ada rekayasa.
15:22Logonya tidak kelihatan lagi.
15:24Pas fotonya juga tidak kelihatan lagi.
15:26Dan kalau full, jadinya seperti ini.
15:27Artinya, kesimpulannya yang pertama, hasil dari ELA, error level analysis, ijazahnya Jokowi Dodo itu sudah ada rekayasa.
15:35Atau sudah ada editing.
15:37Sekali lagi, kenapa ini digital forensik?
15:38Karena yang diunggah adalah digital.
15:40Ya, jadi bukan Allah loh.
15:42Kemudian, ada yang namanya face comparison.
15:44Foto di ijazah itu kemudian kita uji.
15:46Saya lagi-lagi, daripada di protes orang lain, saya pakai foto saya.
15:49Foto saya di ijazah tadi, yang pertama tadi, ketika dibandingkan dengan foto saya sekarang, hasilnya adalah match.
15:55Pasti sama.
15:56Ada prosentasenya.
15:57Nanti serah detail, saya jelaskan di dalam.
15:59Tapi, foto Jokowi Dodo yang ada di ijazah, kemudian yang ada sekarang, adalah not match.
16:07Tidak sama.
16:08Foto di ijazah tidak sama dengan aslinya sekarang.
16:10Menariknya, foto ini ternyata justru mirip dengan orang lain.
16:14Orang lain itu adalah inisialnya DBU.
16:17Ya, gitu.
16:18Jadi, teman-teman pasti, udah pernah denger lah siapa.
16:21Saya singkat saja, DBU.
16:22Ini malah match.
16:23Jadi, foto ijazah match dengan orang lain.
16:26Bukan dengan Jokowi Dodo.
16:27Yang menarik kemudian, sekarang, Polri kemarin mengatakan sudah mengidentifikasi tiga sebagai pembanding.
16:34Mana?
16:34Gak ada, gak pernah disebut.
16:36Saya gentle.
16:37Tiga ijazahnya saya buktikan.
16:38Ini ijazah Jokowi.
16:39Kenapa saya pakai yang fotokopi?
16:41Karena ini yang dipaparkan di bar es krim ini.
16:44Saya tidak pakai punyanya Sandi lagi.
16:46Karena ini yang kemudian dipaparkan oleh bar es krim.
16:49Memang ini fotokopi.
16:50Nah, itu kalau Anda tanya, kenapa fotokopi?
16:52Yang dipaparkan di bar es krim, fotokopi.
16:53Terlipat lagi.
16:54Ini ijazah nomor 1120.
16:57Ijazah nomor 1120, sumber preskon bar es krim tanggal 22.
17:00Saya gunakan tiga pembanding.
17:02Yang pertama adalah ijazah milik, apa?
17:06Sorry.
17:06Ijazah yang pertama adalah milik Frono Jiwo.
17:08Nomor 1115.
17:10Nah ini.
17:11Ini adalah diehardnya Jokowi.
17:13Jadi, dia sering menunjukkan sendiri ijazahnya.
17:15Dan dia upload ini.
17:17Sehingga kemudian ini bukti yang pertama.
17:191115 milik Frono Jiwo.
17:22Oke.
17:23Kemudian ada ijazah yang lain.
17:24Yang saya bandingkan.
17:25Ijazah yang kedua.
17:26Nomor 1116.
17:27Urutan ini.
17:28Miliknya Almarhum Harimulyono.
17:30Ijazah Harimulyono adalah 1116.
17:32Ini ijazahnya.
17:33Ijazah yang ketiga milik Sri Murti Nengseh.
17:35Itu adalah nomor 1117.
17:38Ijazah Sri Murti Nengseh pun.
17:39Sorry.
17:41Itu saya uji.
17:41Jadi, tiga-tiganya ada.
17:42Jelas.
17:43Saya tidak menutupi.
17:45Yang mau pembandingan mana.
17:46Seperti kata Pak Rizal Badila tadi.
17:47Ini tiga pembandingnya.
17:48Clear ya.
17:49Nah, hasilnya apa?
17:50Inilah teman-teman.
17:51Tiga ijazah pembanding.
17:53Ketika kemudian dibandingkan.
17:55Dengan ijazah Jokowi Dodo.
17:57Not match.
17:58Tidak identik.
17:59Tiga ijazah ini identik.
18:00Contohnya ini.
18:01Ada logo.
18:02Ada huruf A.
18:03Ini 1117 dengan 1115.
18:05Frono Jiwo.
18:06Ini milik Sri Murti Nengseh.
18:09Match.
18:09A-nya lihat.
18:10A-nya masuk ke dalam logo.
18:11A-nya masuk ke dalam logo.
18:121120 milik Jokowi Dodo.
18:14A-nya keluar dari logo.
18:16Ini artinya tidak identik.
18:19Z-nya juga.
18:20Z-nya punya Jokowi Dodo itu keluar dari atas jadangan yang lain.
18:25Itu lebih masuk ke dalam.
18:26Jadi ini detailnya ada.
18:27Prosentase aja.
18:28Bahkan ada enam identitas yang ada.
18:32Kemudian skripsi.
18:33Skripsi ini saya peroleh setara resmi dan legal.
18:37Karena kami diterima oleh UGM pada tanggal 15 April di Ruang 109 Fakultas Kultana.
18:42Diserahkan langsung resmi juga oleh Wakil Rektor Profesor Mening Widjas Morok.
18:47Jadi ini skripsinya.
18:49Yang menarik dari skripsi ini nanti Dr. Esmond di dalam akan menjelaskan soal font dan lain-lain.
18:53Saya langsung saja ke kesimpulan.
18:55Bahwa di sini di halaman pengesahan ada nama Profesor Dr. Insinyur Ahmad Sumitro.
19:01Ini dibuat tahun 85 bulan November.
19:04Sebetulnya Profesor Ahmad Sumitro itu yang benar adalah nula November itu masih doktor.
19:10Ini yang benar yang ketikan.
19:12Ini yang bukan, ini yang ketikan apa, print baru.
19:15Ini kenapa sudah Profesor?
19:18Padahal yang benar dokter.
19:19Profesor Ahmad Sumitro baru mengucapkan pidato guru besarnya pada bulan Maret 86.
19:25Jadi belum Profesor seharusnya.
19:27Tanda tangannya juga sudah dikonfirmasi oleh putrinya Mbak Aida Greenberry.
19:31Putrinya Ahmad Sumitro yang ada di Australia.
19:32Itu tidak benar.
19:33Namanya pun tidak benar.
19:34Pakai Soe Metro.
19:36Nah jadi artinya ini kesimpulannya.
19:38Ini yang paling penting.
19:39Hasil uji ELA, error level analysis menghasilkan ijazah Jokowi menunjukkan error pada bagian logo dan pasfoto.
19:46Jadi error.
19:47Hasil face comparison menghasilkan pasfoto di ijazah Jokowi not match.
19:52Fotonya di ijazah itu tidak match dengan foto sekarang.
19:55Dia sekarang.
19:56Hasil face comparison menghasilkan pasfoto di ijazah itu justru match atau cocok dengan foto Dumatno Budi Utomo.
20:03Ijazah pembanding nomor 1115 milik Frono Jiwo.
20:07Kemudian 1116 milik Almar Mwari Mulyono.
20:091117 milik Sri Murti Nengseh.
20:12Semuanya identik.
20:13Jadi 1115, 1116, 1117 itu identik.
20:16Semuanya.
20:16Tapi lucunya ijazah 1120 milik Jokowi Doro tidak identik.
20:21Clear ya.
20:21Jadi tidak identik justru dengan tiga ijazah di atas.
20:24Enggak ada yang identik.
20:26Nama Dr. Insinyur Amat Sumitro di ucapan terima kasih.
20:29Ini yang benar.
20:30Itu sudah ditulis profesor di lembar pengesahan.
20:33Padahal enggak boleh.
20:34Dia belum profesor.
20:35Beliau belum profesor.
20:36Nah justru padahal baru beliau itu profesor Maret 86.
20:41Beliau dikukukan jadi guru besar.
20:42Ini yang paling penting juga.
20:45Tidak ada lembar pengujian yang sangat penting di skripsi.
20:48Lembar pengujian yang enggak ada.
20:50Saya, Dr. Rismon, Dr. Tifa waktu itu enggak ada.
20:52Dan itu sudah ditanyakan.
20:54Prof. Pening waktu itu enggak bingung.
20:55Lihat.
20:56Enggak ada.
20:56Terus cari yang lain.
20:58Kemudian yang lain malah yang ketemu soal tesis itu.
21:00Jadi milik Jokowi enggak ada.
21:02Kesimpulan dari ini semua.
21:04Skripsi yang cacat tidak akan lulus.
21:06Dan tidak akan ada ijazah asli.
21:09Sekian.
21:10Terima kasih.
21:10Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
21:12Apa yang Abang sampaikan ini sebelumnya sempat dibawa juga digelar perkara biasa?
21:18Atau pasti itu?
21:18Makanya karena ini tidak pernah dipanggil digelar perkara.
21:21Ini hanya, kemarin banyak dikatakan.
21:23Itu jangan hanya dikeluar.
21:24Makanya supaya tidak hanya diumbar di luar di media.
21:27Terima kasih teman-teman media yang sudah memberitakan.
21:29Kami presentasikan di dalam.
21:30Lebih detail nanti yang ada di dalam.
21:32Oke.
21:32Kalau tiga ijazah tadi, memang ijazah yang digunakan baris krim untuk di pembanding?
21:36Itu yang saya tidak tahu.
21:37Makanya baris krim itu pakai pembanding yang mana?
21:39Karena tidak pernah terungkap itu.
21:42Oke?
21:42Gitu ya?
21:43Supaya...
21:43Kita nanti tiga ijazah itu, misalnya polisi meminta untuk dihadirkan orang ya?
21:48Sangat setuju.
21:48Silahkan hadirkan.
21:49Verona Jiwa silahkan hadir.
21:51Sri Murti Nengse silahkan hadir.
21:52Tapi Almarimari Mulyono ya.
21:54Jangan.
21:54Kita siarankan saja.
21:56Kita challenge.
21:57Kita tantang polisi untuk menghadirkan Verona Jiwa, Sri Murti Nengse, dan orang-orang yang sudah disebut.
22:03Oke ya.
22:03Gitu ya.
22:03Terima kasih.
22:04Ada lagi?
22:04Kalau tidak, kami cukup masuk ya.
22:06Cukup.
22:07Terima kasih semuanya ya.
22:08Mari.
22:08Kamu sudah komunikasi sama Pak Betro itu sih diperkenalkan ijazah yang pramuka-pramuka itu?
22:11Sudah komunikasi.
22:12Nanti ya.
22:13Pokoknya kita lanjutkan lagi.
22:14Yang penting ijazahnya palsu.
22:15Unta itu diceritakan di pramuka, diceritakan di mana, itu selain soal.
22:19Oke, saya tampakan begini.
22:20Penelitian sebelumnya itu kan hanya pada level ada masalah dalam ijazah.
22:25Belum sampai pada level ijazah itu bagaimana dibuatnya.
22:27Nah, temuan saudara Betro Suryade itu mengkonfirmasi modus operandi.
22:31Jadi kalau sebelumnya dugaan ijazah itu palsu, bahkan hari ini justru dapat informasi modus operandinya itu dicetak di pasar pramuka.
22:40Nah, yang belum dikejar itu adalah siapa yang nyetak, atas pesanan siapa, dan kapan itu dicetak.
22:45Nah, ini adalah tugas penting dari polisi selaku penyelidik.
22:49Dan karena itu ini kan mengkonfirmasi bahwa penghentian kasus dugaan ijazah palsu Sudara Jokowi Dodo yang dihentikan itu prematur.
22:57Kenapa? Ternyata banyak temuan baru yang itu pasti belum diklarifikasi oleh penyelidik dari Baris Kim Babes Polri diambil keterangannya.
23:04Karena kalau keterangan-keterangan baru itu diambil, tentu tidak akan menjadi dasar penghentian.
23:09Begitu ya.
23:10Bang, ini tertutup berarti ya, gelar perkara khusus ini?
23:12Kami mengusulkan agar ada juga media bisa masuk, tetapi karena ini bukan gawe kami, kami harus izin dulu.
23:18Kalau nanti ternyata Baris Kim, selain menyatakan ini gelar perkara khusus, tapi juga sekaligus terbuka, agar tanah separan, kredibel, akuntabel, maaf ya.
23:27Akuntabel, nah nanti akan kami info dan tolong nanti bisa masuk ya, agar bisa menyaksikan langsung.
23:33Jadi bukan katanya-katanya.
23:34Bang, siapa bang?
23:35Ahmad Kozinuddin, Koordinator Tim Advokasi.
23:37Terima kasih ya.
23:37Terima kasih semuanya.
23:42...nya Roy Suryo terkait kasus pencembangan.

Dianjurkan