Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 10/7/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp184 triliun untuk dimasukkan dalam pagu indikatif.

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Sjafrie Sjamsoeddin, dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI membahas rencana kerja dan anggaran tahun 2026, Rabu (9/7/2025).

Sjafrie mengatakan pihaknya telah mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp 184 triliun dalam rapat.

Hal itu dikarenakan pagu indikatif yang dirasa belum mencukupi untuk belanja modal kebutuhan alutsista.

Baca Juga Menteri Maruarar Minta Maaf di DPR, Resmi Batalkan Rumah Subsidi 18 Meter di https://www.kompas.tv/nasional/604443/menteri-maruarar-minta-maaf-di-dpr-resmi-batalkan-rumah-subsidi-18-meter



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604446/menhan-minta-tambahan-anggaran-rp184-triliun-enggak-ada-alutsista-harganya-miliaran
Transkrip
00:00Kemhan TNI mendapatkan nilai yang sangat baik dengan wajar tanpa pengecualian.
00:11Kemudian setelah itu kami juga melaporkan rencana kebutuhan anggaran kita
00:19yang menurut pagu indikatif yang diberikan oleh Menteri Keuangan
00:29oleh Kementerian Keuangan kepada kita masih memerlukan tambahan anggaran
00:38untuk memenuhi kebutuhan prioritas yang sangat penting
00:45baik itu yang menyangkut soal pembangunan kekuatan
00:51kemudian perawatan personil, sejahteraan
00:56yang tentunya akan digunakan oleh TNI
01:02serta juga akan digunakan oleh masing-masing markas besar angkatan
01:09untuk pembinaan kekuatan di lingkungan TNI.
01:15Kita masih memerlukan satu upaya yang akan kita usulkan kepada Menteri Keuangan
01:26dan Menteri Bapenas bahwa pagu indikatif yang diberikan kepada kita
01:32masih belum mencukupi kebutuhan prioritas.
01:36Jadi tadi sudah saya laporkan kebutuhan kita berapa
01:43dan ini oleh komisi satu akan dibahas, dibanggar
01:49tapi kita juga akan mengajukan ke Menteri Keuangan dan Bapenas
01:53tambahannya berapa Pak?
01:55184 triliun
01:57kalau dari pagu indikatif yang diberikan?
02:00Saya lupa berapa, tapi kita masih memerlukan tambahan
02:04nanti bisa ditanya oleh Dirjen Renhan
02:07berapa pagu indikatif yang diberikan
02:09tapi kami melihat
02:12belum mencukupi kebutuhan yang kita inginkan
02:16untuk menjawab prioritas nasional
02:19mudah-mudahan ini bisa menjadi pertimbangan bagi mereka
02:23bahwa harga kedaulatan itu sangat mahal
02:26ya ini tidak bisa kita bandingkan
02:29dengan membeli sesuatu
02:33peralatan militer ini sangat mahal
02:36untuk menjamin kedaulatan negara
02:38saya kira teman-teman media bisa ikut menyurahkan
02:43bahwa harga kedaulatan itu cukup tinggi nilainya
02:46dan juga kita minta ada perhatian khusus
02:50untuk pemeliharaan perawatan personil kita
02:55baik yang bangkat tamtama, bintara dan juga perwira
03:01dalam hubungan perumahan prajurit
03:06saya kira itu yang saya perlu sampaikan secara makro kebijakan
03:11dan silakan kalau panglima ada yang kalian mau tanyakan
03:18silakan kepada panglima
03:20Pak, kemarin Bang Dasko mengusulkan ada diplomasi militer
03:25untuk menyelamatkan WNI yang dipomis 7 tahun di Myanmar
03:27itu ada komunikasi?
03:30begini
03:30saya sudah mendapatkan informasi itu
03:34dan
03:35ternyata yang bersangkutan itu sudah dihukum 7 tahun
03:41kita mengupayakan
03:45bukan diplomasi militer
03:48tapi diplomasi pertahanan
03:51karena
03:52yang kita hadapi itu adalah pemerintah yang sedang melaksanakan
03:58satu rejim juta
03:59sehingga
04:01birokrasi
04:04militer yang berlaku itu
04:07tidak sama dengan seperti yang kita lakukan
04:09jadi saya sudah mencoba
04:12berhubungan dengan Menteri Pertahanan Myanmar
04:15melalui
04:17Menlu kita
04:19karena mereka mengisyaratkan ada ketentuan itu
04:23antara MOVA dengan MOVA
04:25kemudian baru kepada Menteri Pertahanan
04:28saya menunggu itu
04:30tapi itu tidak bisa kita lakukan dengan cara
04:34all namesp
04:36operasi militer selain perang
04:38bukan itu
04:39langkah yang kita melakukan untuk menyelesaikan kesualitem
04:43Pak, penemakan anggaran itu untuk alutsista di tempur itu ya Pak
04:47wanita
04:48ya, memang kita membutuhkan alutsista itu cukup besar
04:53tapi anggaran yang dialotsikan cukup kecil
04:56justru kita tahu
05:00belanja pegawai itu sekarang sudah 50%
05:03Sedangkan belanja modal untuk kebetuhan alutsista itu masih setengahnya, jadi kita perlu ada penambahan belanja modal agar supaya alutsista itu akan kita naikkan.
05:17Pak, lanjutkan pertahanan pangan di mana Pak?
05:20Oke, pertahanan pangan yang kita kontribusikan oleh Kementerian Pertahanan adalah membantu Menteri Pertanian dengan menyiapkan istilahnya tempat penampungan beras yang kita buat dengan cara membuat gudang sementara dari plastik.
05:49Tapi itu cukup kuat yang mampu menampung 70 ton. Dengan kapasitas 70 ton kita sudah menyiapkan 25 ribu unit yang bisa dipergunakan oleh TNI untuk membantu Menteri Pertanian dalam hal menampung produksi panen.
06:10Termasuk juga pengering jagung kita siapkan dengan menggunakan pindad.
06:19Tidak ada alutsista miliaran, semua alutsista itu triliunan.
06:28Ya sudah saya tadi bilang kita butuh 184 triliunan.
06:36Ya itu juga kita akan atur karena belanja pegawai juga minta lebih banyak.
06:41Ya silahkan dengan Panglima.
06:43Komen kan mungkin terkait dengan adanya bisa tanggung maksulat kongres, adakah perubahan dinamika di sementara atau pemerintah?
06:50Kita nggak urus politik.
06:51Ya kita lebih urus bagaimana mempertahankan kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia.
06:58Kalau terima izin soal itu yang mirut bulok yang dari TNI itu masih ada.
07:03Ah ini dia yang jawabannya.
07:08Jadi calon mirut bulok sedang kita proses pengsiun dini.
07:17Sedang kita proses pengsiun.
07:19Secepatnya.
07:24Pelan-pelan, pas dipensirun, ya enggak lama cepat.
07:31Cuma kan ada proses-proses yang harus dilawati.
07:34Segera kita keluarkan.
07:36Penunjukannya gimana itu Pak?
07:37Dari BWPN meminta atau Bapak yang mengajukan Pak Alam?
07:41Jadi, ya...
07:44Kebetulan personil TNI itu berdasarkan
07:49kebutuhan dari kementerian dan lembaga.
07:53Kemudian dia mengajukan sesuai dengan kriteria
07:56Panglima menyediakan personilnya.
07:59Sabar aja.
08:01Pasti dapat pensiun, pasti.
08:03Apa sih yang kalian tunggu?
08:05Namanya pasti apa Pak Panglima?
08:07Rijal, Majen Rijal.
08:08Dia sekarang di Merauke.
08:10Jadi kita tugaskan untuk optimal sesi lahan di Merauke.
08:16Dan sudah berhasil kan kita lihat
08:17di Merauke, di Wanam, tugaskan di sana.
08:20Jadi sudah eligible lah di bidang ketahanan pangan.
08:24Dia sudah...
08:25apa namanya, sangat mampu.
08:27Dia adalah komandan Satgas Ketahanan Pangat.
08:31Jadi memenuhi syarat.
08:33Apakah...
08:35Terima kasih.
08:36Terima kasih.

Dianjurkan