Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 3/7/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - KontraS berorasi saat rapat kerja Komisi X DPR bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon, menolak pembaruan penulisan sejarah Reformasi. Orasi dilakukan lembaga swadaya masyarakat KontraS di atas balkon ruang rapat Komisi X DPR.

KontraS membentangkan spanduk yang meminta pengusutan pelanggaran HAM 1998 dan menolak pemberian gelar pahlawan untuk Presiden Soeharto.

Orasi ini dilakukan saat Menteri Kebudayaan Fadli Zon sedang rapat kerja bersama Komisi X DPR.

Baca Juga Tanggapi Pernyataan Menbud Fadli Zon Soal Pemerkosaaan Massal, PDI-P Akan Tulis Sejarah Sendiri di https://www.kompas.tv/nasional/600164/tanggapi-pernyataan-menbud-fadli-zon-soal-pemerkosaaan-massal-pdi-p-akan-tulis-sejarah-sendiri

#fadlizon #kontras #dpr #kerusuhan98

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/603064/fadli-zon-usai-didesak-kontras-dan-anggota-dpr-untuk-minta-maaf-soal-pemerkosaan-mei-1998
Transkrip
00:00Kontras berorasi saat rapat kerja Komisi 10 DPR bersama Menteri Kebudayaan Valdrizon
00:06menolak pembaruan penulisan sejarah reformasi.
00:18Orasi dilakukan lembaga swadaya masyarakat Kontras di atas balkon ruang rapat Komisi 10 DPR.
00:25Kontras membentangkan Spanduk yang meminta pengusutan pelanggaran HAM 1998
00:31dan menolak pemberian gelar pahlawan untuk Presiden Soeharto.
00:36Orasi ini dilakukan saat Menteri Kebudayaan Valdrizon sedang rapat kerja bersama Komisi 10 DPR.
00:55Dengarkan suara swadaya!
00:59Kontras mengatakan orasi ini dilakukan untuk sebagai bentuk kritik kepada Menteri Kebudayaan Valdrizon
01:07yang menyebut tidak ada pemerkosaan masal dalam tragedi kerusuhan 1998.
01:15Kontras dorong Valdrizon meminta maaf kepada warga
01:18dan menolak penulisan sejarah ulang yang saat ini sedang dikaji oleh Kementerian Kebudayaan.
01:29Sama dengan Kementerian Kebudayaan yang dihadiri oleh Valdrizon sendiri
01:34dan kami hari ini melakukan sebuah introduksi berupa arti simbolik
01:38untuk memprotes adanya penghentian pengusian sejarah
01:42dan juga mengecam adanya pernyataan Valdrizon
01:44yang mengatakan bahwa keberkosaan masal adalah rumor
01:47dan peristiwa 1998 itu tidak ada buktinya.
01:51Dan kami hadir untuk mengecam sopita memberikan seguran kepada Valdrizon itu sendiri
01:56untuk kemudian meminta maaf kepada publik
02:00dan juga mengakui kesalahannya
02:01dan lebih parah lagi kita meminta untuk adanya penyesuaian kasus
02:05dari pelanggaran berasam itu sendiri
02:07dan juga pengertian pengusian ulang sejarah
02:10termasuk juga menolak gelar pahlawan Soeharto
02:13yang hari ini juga kita ketahui ya
02:17bahwa Valdrizon merangkap menjadi ketua Dewan Gelar Kandatis.
02:22Anggota Komisi 10 Fraksi PDI Perjuangan
02:24Mercy Christy mencecar Menteri Kebudayaan Valdrizon
02:28dia meluapkan kesedihannya
02:30atas dugaan pemerkosaan masal
02:32tragedi 98 saat rapat dengar pendapat bersama Valdrizon
02:36Saat sesi tanya jawab
02:38Mercy bilang punya tiga dokumen resmi terkait kasus ini
02:42yang salah satunya dokumen dari Tim Gabungan Pencari Fakta
02:46atau TGPF
02:47Sementara ungkapan kesedihan Mercy direspon permintaan maaf
02:51dari Menteri Kebudayaan Valdrizon
02:54lebih mendengar kritikan dari para akademisi
02:57kenapa begitu berat menerima ini
02:59ini kalau saya bicara ini kita sakit pak
03:03saya termasuk bagian juga
03:06yang ikut mendatai itu testimoni
03:08testimoni
03:09sangat menyakitkan
03:11kita bawa itu testimoni dalam desingan peluru
03:14aduh
03:17Bapak bicara dari tadi itu
03:19saya itu menahan
03:21menahan
03:22sangat menahan
03:23dan bukan cuman kasus kekerasan 98
03:26Bapak bilang TSM
03:28Bapak bilang tidak terima yang masal
03:30Pak
03:31kebetulan sebagian besar itu
03:33satu etnis
03:35ini kita tidak ingin membuka sejarah kelam itu
03:37satu etnis
03:38kalau diaspora deh
03:40bisa siapa saja
03:41satu etnis
03:42banyak cerita pak
03:46satu kasus saja sudah banyak
03:48lebih dari satu kasus
03:50Tuh
03:51Duh
03:51Bapak
03:52masih menanyakan
03:53dan maaf
03:54bentar dulu
03:55korbannya 52
03:55saya minta maaf
04:00kalau ini terkait dengan
04:02insensitifitas
04:04dianggap insensitif
04:05tapi saya sekali lagi
04:07dalam posisi yang mengutuk
04:09dan mengecam itu juga
04:10dan ini tidak ada hubungan dengan
04:12kasus-kasus yang lain ya
04:14karena
04:14maksud saya di Maluku
04:16atau di Aceh
04:17saya tidak tahu
04:18tapi jelas
04:19kita semua mengutuk
04:21hal-hal yang semacam itu
04:22dan mengecam
04:23segala macam kekerasan
04:25terhadap perempuan
04:27itu
04:27saya kira dalam posisi yang
04:29sama sekali tidak berbeda
04:30dalam soal hal itu
04:31nah cuma secara spesifik tadi
04:34kalau ada sedikit perbedaan
04:36pendapat terkait dengan
04:37diksi itu
04:38yang menurut saya itu
04:39pendapat pribadi
04:40ya
04:41yang mungkin kita bisa
04:42dokumentasikan secara
04:44lebih teliti lagi ke depan
04:46ini adalah hal-hal yang
04:48mungkin
04:48bagian dari
04:50ya perbedaan-perbedaan
04:52data atau pendapat
04:54yang perlu kita
04:55lebih akurat lagi
04:56ke depan
04:57untuk mendatanya
04:58saya kira
04:58tidak ada maksud-maksud lain
05:00dan tidak ada kepentingan
05:02sebenarnya dalam hal ini
05:03untuk
05:04mereduksi
05:05kalau itu sudah menjadi
05:07sebuah
05:08kenyataan-kenyataan
05:09apalagi
05:10ada dukungan
05:11dengan hukum
05:12dan memang
05:12orang-orang perpetrator ini
05:14orang-orang pelaku
05:15yang semacam itu
05:16sampai sekarang pun
05:17saya kira harusnya
05:18bisa dihukum

Dianjurkan