Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah tersangka Kepala Dinas PUPR Sumut nonaktif, Topang Ginting dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan dinas PUPR Sumatra Utara, pada Rabu, (2/7/2025).

Juru bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan hasil penggeledahan tersebut ditemukan sejumlah uang Rp2,8 miliar dan dua pucuk senjata api.

"Tim melakukan penggeledahan di rumah tersangka TOP. Dalam penggeledahan tersebut tim mengamankan sejumlah uang senilai Rp2,8 miliar. Tim juga mengamankan dua senjata api," ujar Budi dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, pada Rabu (2/7/2025).

Baca Juga Digeledah KPK, Penampakan Rumah Mewah hingga Senpi Topan Ginting Tersangka Proyek Jalan PUPR Sumut di https://www.kompas.tv/nasional/602976/digeledah-kpk-penampakan-rumah-mewah-hingga-senpi-topan-ginting-tersangka-proyek-jalan-pupr-sumut

#kpk #pupr #sumut

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/602981/full-kpk-ungkap-hasil-geledah-rumah-topan-ginting-di-kasus-dugaan-korupsi-proyek-jalan-pupr-sumut
Transkrip
00:00Hari ini tim KPK melakukan pengledahan terkait dengan dugaan tindak pedana korupsi,
00:15terkait dengan pembangunan proyek di Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara,
00:22dan juga proyek-proyek preservasi jalan di PCN Wilayah Satu Sumut.
00:32Tim melakukan pengledahan di rumah tersangka TOP.
00:41Dalam pengledahan tersebut, tim mengamankan sejumlah uang,
00:47senilai sekitar Rp2,8 miliar.
00:53Tim juga mengamankan dua senjata api yang tentu nanti juga akan dikoordinasikan oleh KPK dengan pihak kepolisian.
01:07Sebelumnya KPK juga telah melakukan pengledahan di kantor dan diamankan sejumlah dokumen terkait
01:21yang tentu juga dibutuhkan sebagai bukti-bukti yang mendukung penanganan perkara ini.
01:30Mas, itu kalau boleh tahu senjata apinya hasil pembelian si TOP atau TOP di Barat Pak Kesehatan?
01:39Untuk jenisnya, yang pertama pistol bareta dengan amunisi 7 butir,
02:06dan jenis kedua senapan angin
02:11dengan jumlah amunisi air gun pellets sejumlah dua Pak.
02:21Mengenai asal dari senjata api tersebut nanti akan didalami oleh penyidik
02:29dan dikoordinasikan dengan pihak terkait dalam hal ini pihak kepolisian.
02:36Dari rumah TOP, jadi di lokasi tersebut ditemukan uang cash ya,
02:50sejumlah 28 Pak begitu ya, dengan nilai total sekitar 2,8 miliar.
03:00Mas, itu uang yang ditemukan itu nantinya akan dihusus,
03:04nggak misalnya mau di store kemana gitu,
03:08apa atasannya atau kemana gitu, nanti kira-kira akan ditelusuri nggak?
03:12Tentunya, semua akan didalami,
03:14baik asal-muasal dari uang tersebut,
03:17ataupun uang tersebut nanti akan dialirkan kemana.
03:21Dan KPK masih akan terus menelusuri terkait dengan bukti-bukti yang mungkin nanti juga berada di tempat-tempat lainnya,
03:34sehingga KPK masih akan terus melakukan pengledaan.
03:37Mas, di sosial media itu setelah bukti yang dihususkan akan nantinya kemungkinan akan dipanggil itu,
03:47kemudian dipanggil itu ada beberapa warganya itu menyeloti kayak emang KPK berani gitu.
03:53Seberapa sih berani ya KPK?
03:55Kayak gitu-gitu lah.
03:56Nah, ini ditanggalkan KPK untuk merespons kekhawatiran atau skeptiknya masyarakat itu gimana sih?
04:04Tentu KPK dalam melakukan tindakan-tindakan penyidikan berdasarkan alat bukti,
04:12semuanya akan didalami dan ditelusuri dan KPK membuka peluang siapapun pihaknya.
04:19Jika memang diduga mengetahui konstruksi perkara ini dan dibutuhkan informasi dan keterangannya,
04:28maka penyidik tentu akan melakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan.
04:32Tim masih melakukan pendalaman terhadap setiap informasi dan keterangan,
04:59baik yang diperoleh dari pemeriksaan para pihak yang sudah dilakukan pasca kegiatan tangkap tangan
05:07dan tentu juga dari hasil pengledahan yang dilakukan di lapangan.
05:14Nah, dari kegiatan-kegiatan tersebut nanti kemudian akan dilihat bukti-bukti dan petunjuknya.
05:22Tentu KPK akan menelusuri dan berkomitmen untuk melacak pihak-pihak yang berperan dalam dugaan tindak bidana korupsi ini.
05:34Dan dalam kesempatan ini KPK juga menyampaikan apresiasi karena masyarakat begitu tinggi memberikan dukungan kepada KPK,
05:47baik masyarakat di wilayah Sumatera Utara ataupun masyarakat secara luas.
05:53Oleh karena itu, KPK mengajak bagi masyarakat yang mengetahui menemukan adanya dugaan tindak bidana korupsi,
06:02tidak hanya terkait dengan proyek-proyek pembangunan jalan,
06:06tapi juga dugaan-dugaan korupsi di sektor lainnya,
06:10silakan untuk menyampaikan laporan pengaduan,
06:15baik kepada KPK ataupun kepada aparat penegak hukum lainnya.
06:19Informasi itu tidak kami dapatkan.
06:40BBE tentu semua yang sudah diamankan ya, tentu akan didalami setiap informasi di dalamnya,
07:01namun informasi apa saja dalam BBE itu tentu belum bisa kami sampaikan dalam kesempatan ini.
07:08Semuanya masih ditelusuri karena terbuka kemungkinan,
07:34tidak hanya ngunci di proyek-proyek yang telah kami sampaikan dalam konvers sebelumnya.
07:42KPK tentu terbuka, membuka peluang ya,
07:45untuk mendalami, menelusuri proyek-proyek lainnya.
07:50Mas proyek lainnya itu termasuk di Kota Medan nggak sih?
07:53Soalnya kan ada beberapa kebetulan di daerah yang menyebut,
07:57kalau si TUP ini dulunya bukas TNT Sekda gitu-gitulah.
08:01Itu nggak ada kemungkinan mampu masuk di Kota Medan yang dulu?
08:05Semua peluang tentu terbuka ya, untuk kemudian ditelusuri oleh KPK.
08:11Namun saat ini kita masih fokus terkait dengan perkara di PUPR Pemprov Sumatera Utara
08:19dan juga di PJN Wilayat 1 Sumatera Utara.
08:23Mas kalau yang pengelolaan di kantor IPR, di JINAS,
08:26di JINAS, di JINAS, di JINAS, di JINAS, di JINAS,
08:28beberapa dokumen terkait.
08:30Mas, kasus lain, Mas, untuk BRI, pengadaan EJC itu,
08:37apa benar yang dicegah salah satu?

Dianjurkan