Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
JAKARTA, KOMPAS.TV - Rangkaian acara digelar dalam peringatan ulang tahun ke-60 Harian Kompas. Salah satunya adalah ziarah ke makam para pendiri Harian Kompas, yakni Jakob Oetama dan P.K. Ojong.

Tradisi tahunan ini menjadi momen untuk kembali mengingat dan meneladani nilai-nilai dari para founding father Harian Kompas.

Kegiatan ziarah makam pendiri Kompas digelar pada 28 Juni 2025.

Ziarah diawali dari Taman Makam Pahlawan Kalibata, tempat Jakob Oetama dimakamkan, kemudian dilanjutkan ke Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, lokasi peristirahatan terakhir P.K. Ojong.

#ziarah #hariankompas #jakoboetama

Baca Juga Keterangan Kejagung Cegah Nadiem Makarim ke Luar Negeri di Kasus Korupsi Laptop di https://www.kompas.tv/nasional/602286/keterangan-kejagung-cegah-nadiem-makarim-ke-luar-negeri-di-kasus-korupsi-laptop

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/602289/peringatan-hut-ke-60-harian-kompas-ziarah-ke-makam-jakob-oetama-p-k-ojong-jadi-tradisi-tahunan
Transkrip
00:00Rangkaian acara digelar dalam peringatan ulang tahun ke-60 Harian Kompas.
00:05Salah satunya, Ziarah Kemakam Pendiri Harian Kompas, Yaakob Utama dan PKO Yong.
00:09Acara tahunan ini sebagai bentuk pengingat kembali nilai-nilai dari Founding Father Harian Kompas.
00:20Acara Tahunan Ziarah Makam Pendiri Harian Kompas dilaksanakan pada 28 Juni 2025.
00:26Ziarah Makam dimulai dari Taman Makam Pahlawan Kalibata, tempat Yaakob Utama dimakamkan,
00:33dan dilanjutkan ke Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, tempat PKO Yong dimakamkan.
00:39Ziarah Makam ini sebagai salah satu cara untuk mengingat kembali berdirinya Harian Kompas
00:44dan nilai-nilai dari Founding Father Kompas.
00:47Ya rasanya kalau bagi Kompas, setiap hari itu adalah perjuangan ya,
00:51bagaimana tetap relevan, bagaimana tetap menjadi hati nurani rakyat.
00:55Namun satu hari dalam setahun kita berdiam sejenak, berhenti sejenak
01:00untuk kembali mengingat kenapa sih Kompas itu ada.
01:04Dan lebih penting lagi kenapa Kompas harus tetap ada.
01:08Jadi di usia yang tepat 60 tahun ini, Kompas sadar bahwa Kompas harus banyak bertransformasi,
01:16tapi juga ada yang tetap harus dipertahankan, yaitu values, belief, purpose.
01:24Pemimpin redaksi Harian Kompas, Hario Damardono bilang,
01:30ziarah makam kali ini berbeda dan lebih ramai dari biasanya,
01:34karena edisi 60 tahun Harian Kompas.
01:37Ya biasanya kita tiap tahun ya, tapi ini kan spesial karena 60 tahun Kompas,
01:41juga jumlahnya lebih banyak dibandingkan biasanya,
01:43biasanya para senior juga pada kumpul, maknanya sebenarnya bukan hanya berdoa di makam,
01:49cuman sebenarnya kita mengenangkan kembali jasa-jasa para pendahulu ya.
01:52Juga ada pesan-pesan dari pendahulu yang coba kita resapi kembali dalam kehidupan sehari-hari.
01:58Kan tadi juga salah seorang putra Pak Yaakob kan, Pak Iriwan,
02:02mengatakan bahwa sebenarnya bukan hanya Indonesia yang mengalami ketidakpastian,
02:06dan dunia juga ketidakpastian.
02:08Nah, dengan mengenang senior, mengenang Pak Yaakob, mengenang Pak Oyong,
02:11kita mencoba untuk menerapkan kembali apa yang dulu mereka pikirkan,
02:16apa yang dulu mereka gadiskan untuk Kompas seperti itu.
02:22Ziarah makam perintis Harian Kompas dihadiri oleh keluarga PK Oyong,
02:26Yaakob Utama, dan pimpinan Harian Kompas,
02:29serta karyawan Kompas Gramedia.
02:31Usai agenda ziarah makam dilanjutkan dengan syukuran ulang tahun Harian Kompas ke-60
02:38di Gedung Menara Kompas.

Dianjurkan