KOMPAS.TV - Polda Lampung menggerebek rumah yang dijadikan gudang pembuatan senjata api rakitan di dua lokasi berbeda. Dari penggerebekan ini, tiga orang ditangkap.
Inilah detik-detik saat tim Resmob Ditreskrimum Polda Lampung menggerebek rumah di kawasan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung. Tak berhenti di situ, penggerebekan kemudian berlanjut ke wilayah Purbalingga, Jawa Tengah.
Dari penggerebekan, polisi menemukan ribuan amunisi aktif serta belasan senjata api ilegal siap pakai dan dijual. Ketiga pelaku dijerat pasal membuat senjata api tanpa izin, dengan ancaman hukuman pidana hingga 20 tahun penjara.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai kasus industri rumah senjata api rakitan, simak dialog KompasTV bersama Dirreskrimum Polda Lampung, Kombes Pahala Simanjuntak.
Baca Juga Detik-Detik Polisi Gerebek Pabrik Senjata Api Rakitan di Lampung, Ribuan Amunisi Diamankan! di https://www.kompas.tv/regional/602107/detik-detik-polisi-gerebek-pabrik-senjata-api-rakitan-di-lampung-ribuan-amunisi-diamankan
#pabriksenjata #senjata #senpi #lampung
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/602108/full-polisi-beberkan-fakta-di-balik-pabrik-senjata-api-rakitan-di-lampung-purbalingga
00:00Untuk lebih lengkapnya terkait dengan kasus industri rumah senjata api rakitan,
00:05saudara, kita tanyakan langsung kepada diras Krimum Polda Lampung,
00:09ada Kombes Pahala Siman Juntak.
00:12Selamat malam, Pak Dir, dengan Ibrahim dari Sidokompas TV.
00:18Baik, saudara, kita akan coba kembali menghubungi diras Krimum Polda Lampung,
00:26Kombes Pahala Siman Juntak, tadi sempat ada gangguan sambungan komunikasi kami
00:32dengan diras Krimum Polda Lampung.
00:35Kita akan berbicara soal polisi yang mengerbek pabrik rumahan senjata api rakitan di Lampung,
00:41di dua lokasi, tak hanya di Lampung, juga di Jawa Tengah berdasarkan pengembangannya.
00:47Kita bersama dengan diras Krimum Polda Lampung, ada Kombes Pahala Siman Juntak.
00:51Selamat malam, Pak Dir, dengan Ibrahim Kompas TV.
00:54Selamat malam, Pak Ibrahim.
00:56Baik, Pak Dir, jadi ini bagaimana awal mulanya bisa terungkap?
01:01Dari mana pelaku mendapatkan bahan membuah senjata?
01:05Bahan senjatanya itu sendiri, Pak Dir?
01:07Baik, terima kasih, Pak Ibrahim.
01:10Jadi, kami sampaikan bahwa ini berawal dari kasus curanmor yang terjadi di daerah Tanggamus.
01:17Kemudian, pelakunya ditangkap dan dilakukan penggebekan terhadap rumah yang bersangkutan dan ditemukan satu pucuk senjata api.
01:31Kemudian, dikembangkan, kita mengembangkan dari Polda dan juga didapatkan informasi bahwa senjata itu diperoleh dari inisial RS.
01:48Kemudian, kita kembangkan lagi bahwa didapatkan informasi bahwa senjata dibeli dari seseorang.
01:59Dan kemudian, kita cari orang itu memang masuk dalam DPO.
02:06Kemudian, kita kembangkan terus untuk mencari tahu asal-usul dari senjata api itu.
02:13Dan kemudian, kita dapat informasi bahwa senjata api itu didapatkan dari seseorang inisial A.
02:22Dan kemudian, inisial A ini kita lakukan penggebekan di daerah Bandar Lampung atau tepatnya di Kecamatan Kemiling.
02:32Dan kemudian, kita mendapatkan senjata api ada empat jenis atau empat buah senjata api di dalam rumah itu, di dalam satu kamar.
02:47Dan kamar itu memang diperuntukkan untuk membuat senjata api.
02:52Itu mereka beroperasi sejak kapan, Pak Dir, yang membuat senjata api dan sudah diedarkan kemana saja?
02:59Baik, jadi untuk informasi yang kita dapat dari yang membuat itu bahwa mereka beroperasi, informasinya baru akhir 2023 yang lalu.
03:12Namun, kita terus mendalami dan juga sudah ada yang mereka produksi atau mereka buat itu sudah ada yang sudah terjual, ada tiga pucuk.
03:23Dan juga yang kita temukan kemarin itu, di dalam rumah itu ada empat, itu masih sedang dalam proses.
03:30Artinya, belum selesai atau belum bisa ditembakkan, tapi sudah hampir jadi.
03:39Dari mana mereka dapat bahan baku, entah itu senjata airsoft gun ataupun senjata yang akan dirakit?
03:46Termasuk juga ini karena ada temuan amunisinya, Pak Dir?
03:48Baik, jadi untuk senjata itu memang yang inisial A ini di rumahnya itu pun ada di situ dibuat sepanduk servis airsoft gun.
04:02Jadi dia memang mendapatkan peralatan itu ya di pasaran atau di toko-toko karena memang dia merakit dari air gun.
04:11Artinya dia, dia rubah atau dia pasang sendiri larasnya, kemudian vernya diganti, magasinnya juga diganti, kemudian nanti diuji coba sama dia.
04:22Untuk menarik perhatian dari ya produsen, dia uji coba.
04:27Oh, jadi memiliki keahlian. Ini si pelaku ini memiliki keahlian profilingnya, memiliki keahlian menggunakan senjata api juga, Pak Dir?
04:35Betul, betul. Jadi yang persangkutan ini memang setelah kita dalami, dia punya keahlian di sana termasuk membuat atau memperbaiki barang-barang elektronik.
04:46Jualnya online, Pak Dir?
04:47Iya, jadi jualnya secara online dan setiap penjualan dia juga memberikan seperti hadiah 10 butir peluru gitu.
04:57Dan kita dalami pelurunya itu dibeli dari mana, itulah yang kita kembangkan.
05:03Menurut keterangan dia, dia membeli melalui Shopee.
05:07Kemudian di dalam Shopee itu memang di situ, dibuat di situ jual baut atau mur gitu.
05:13Tapi di situ ada kalibernya. Untuk gambarnya itu gambar baut atau mur.
05:19Tapi di situ ada kaliber 9 kali sekian milimeter gitu.
05:22Oh baik. Pak Dir, kami mendapatkan informasi apakah betul salah satu pelaku termasuk dari perbakian, anggota perbakian?
05:30Sehingga tahu betul menggunakan senjata?
05:32Betul. Untuk yang kita lakukan pengembangan atau yang menjual amunisi itu adalah ketua perbakian perbalingga.
05:40Oke. Itu dibuktikan dengan adanya surat-surat atau keterangan kartu anggota atau seperti apa, Pak Dir?
05:45Betul. Bahwa terkonfirmasi itu dari ada SK-nya dia gitu.
05:49Oke. Jadi saat ini berapa pelaku lagi yang masih diburu oleh polisi, Pak Dir, terkait dengan produksi?
05:55Ya, untuk pelaku yang kita sudah masukkan dalam DPO ada dua.
06:01Kemudian kita masih sedang mendalami ada informasi dua lagi yang sudah sempat membeli dari si pelaku ini.
06:08Baik. Terima kasih di Reskrimum Polda Lampung, Kompas Pahala Siman Juntak telah menyampaikan informasi di program Kompas Malam Hari.