Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
BEKASI, KOMPAS.TV - Seorang ibu rumah tangga yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga mengadu ke petugas pemadam kebakaran Kota Bekasi karena laporan yang ia buat kepada polisi tak kunjung diproses.

Unit rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bekasi langsung mendatangi rumah seorang ibu rumah tangga, setelah mendapatkan pengaduan soal kasus KDRT yang dialaminya. Ia melaporkan dirinya frustrasi karena laporan yang ia buat ke polisi tak kunjung diproses.

Korban telah membuat laporan mengenai kasus KDRT yang ia alami pada Jumat, 20 Juni lalu. Namun, belum ada respons dari polisi mengenai perkembangan kasus tersebut.

Petugas yang tiba di lokasi langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban. Korban juga diminta untuk divisum karena mengalami pusing pasca mengalami KDRT.

Pihak RW setempat membenarkan kasus KDRT yang dialami salah satu warganya. Dari pengakuan korban, diduga penganiayaan terjadi karena faktor ekonomi.

Akibat penganiayaan ini, korban mengalami memar di kaki, tangan, dan merasakan pusing kepala pasca penganiayaan yang ia alami pada Jumat (20/6/2025) lalu.

Baca Juga Anak 7 Tahun Dirantai Ayah Kandung di Banyuasin, Polisi Amankan Pelaku dan Barang Bukti di https://www.kompas.tv/regional/601711/anak-7-tahun-dirantai-ayah-kandung-di-banyuasin-polisi-amankan-pelaku-dan-barang-bukti

#kdrt #kekerasan #damkar #korban

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/601715/frustrasi-laporan-kdrt-tak-ditindaklanjuti-korban-hubungi-damkar-minta-pertolongan
Transkrip
00:00Sedara seorang ibu rumah tangga yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga mengadu ke petugas pemadam kebakaran Kota Bekasi
00:07karena laporan yang ia buat kepada polisi tak kunjung di proses.
00:15Unit rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bekasi langsung mendatangi rumah seorang ibu rumah tangga
00:23setelah mendapatkan pengaduan soal kasus KDRT yang dialaminya.
00:27Ia melaporkan dirinya prustasi karena laporan yang ia buat ke polisi tak kunjung di proses.
00:33Korban telah membuat laporan mengenai kasus KDRT yang ia alami pada Jumat 20 Juni lalu.
00:39Namun belum ada respon dari polisi mengenai perkembangan kasus.
00:43Petugas yang tiba di lokasi langsung berkoordinasi dengan polisi dan rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban.
00:50Korban juga diminta untuk divisum karena pusing pasca mengalami KDRT.
00:57Terima kasih keluarganya dan menceritakan apa yang dilaporkannya yang ternyata benar.
01:05Kita tanya apakah sudah lapor ke pihak berwajib?
01:08Sudah dari hari Jumat.
01:11Terima kasih.
01:12Karena dia belum ada.
01:15Mungkin karena banyak laporan.
01:18Mungkin dia merasa frustasi.
01:19Jadi corat nggak ada.
01:21Terpaksa si korban lapor.
01:25Pihak RWIS keempat membenarkan kasus KDRT yang dialami salah satu warganya.
01:30Dari pengakuan korban, diduga penganean terjadi karena faktor ekonomi.
01:35Masalahnya memang kondisi ekonomi apa ya.
01:38Faktor kondisi ekonomi karena yang namanya si sang istri pasti meminta.
01:43Meminta. Meminta untuk suaminya melakukan kewajiban dan memberikan nafkah.
01:48Namun di saat si istrinya terkadang meminta kebutuhan,
01:53namun suaminya merasa emosi dan tersinggung langsung melakukan tindakan kerasa.
01:58Akibat penganean ini korban mengalami memar di kaki, tangan,
02:02dan merasakan pusing kepala pasca penganean yang ia alami pada Jumat lalu.
02:06Tim Liputan Kompas TV

Dianjurkan