Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
SUBANG, KOMPAS.TV Gubernur Dedi Mulyadi menyampaiakan sambutannya saat memimpin apel pagi di Halaman Kantor Bupati Subang pada Senin (23/6/2025) waktu setempat.

Dalam kesempatan itu, Dedi Mulyadi berbicara soal beban birokrasi hingga ancaman anak-anak di masa depan.

Dirinya juga menyoroti hubungan ikatan orang tua dan anak-anak di tengah perkembangan dunia digital.

#dedimulyadi #birokrasi #anakbandel

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/601966/full-sambutan-dedi-mulyadi-bicara-tesis-anak-bandel-hingga-perbandingan-dengan-vietnam
Transkrip
00:00Orang-orang Indonesia, orang Pih Bumi pada waktu itu
00:03yang disuruh bekerja oleh Belanda itu mereka dibayar.
00:07Tetapi bayarannya tidak nyampe oleh para Bupati.
00:10Arah dan tujuan dari Bupati.
00:14Dan sisanya yang 30.
00:17Bupati kirim saja hari ini ke Dutik, Klembang.
00:21Karena di sana sudah ada 140 dan daya tambungnya 500.
00:26Jadi kirim saja nanti untuk jajan SMP.
00:28Untuk pada proses libur hari ini mereka tidak lagi menjadi bagian
00:34dari kerisauan orang tuanya.
00:38Karena seluruh proses yang terjadi hari ini adalah
00:41ada tiga variabel yang membuat anak-anak kita menjadi anak-anak hebat.
00:46Anak-anak istihewa.
00:48Pertama adalah variabel di rumah.
00:51Yang kedua adalah variabel di lingkungan.
00:53Yang ketiga adalah variabel di sekolah.
00:56Bupati, Pak Sekda, Pak Camat, para Kepala Binas, Badan, Kantor.
01:03Variabel di rumah.
01:05Apa sih yang terjadi di negeri ini?
01:08Yang terjadi di negeri ini adalah
01:10orang tua tidak punya ikatan emosi dengan anak-anak.
01:14Orang tua kehilangan ikatan emosi itu pertama karena pengaruh digital.
01:21Sejak kecil anak-anak sudah diberikan HP.
01:24Yang penting dia angka.
01:27Sehingga hubungan emosionalnya anak itu tidak dengan ibunya tapi dengan HP.
01:31Dengan mesin.
01:32Artifisial inter-zen bisa berdampak positif, bisa berdampak negatif.
01:38Saya sampaikan negara lain itu mengalami kemajuan hari ini itu tahapannya banyak.
01:45Mereka masuk di era di mana kekuasaan mendominasi kehidupan masyarakatnya.
01:56Masyarakat masuk dalam dogma dibodohkan oleh dua.
02:00Yaitu tuan tanah dan kelompok-kelompok yang mengaku spiritual.
02:06Yang kedua terjadinya proses revolusi.
02:09Setelah proses revolusi diawali dengan kebebasan orang yang merekresi.
02:16Mereka memahami filsafah lahirlah revolusi industri.
02:20Dari lahirlah revolusi industri itu mereka menjadikan hidup adalah bagian dari proses menuju kemangguran dengan proses industri.
02:28Maka mereka menjadi kaum kolonial.
02:31Tahapan manusianya dari manusia masa lampu dan masa depannya itu mengikuti tahapan.
02:37Jadi anak-anak itu ada tahapan.
02:40Orang Indonesia itu seperhatikan.
02:43Itu tidak lewat tahapan.
02:44Satu di era kerajaan.
02:46Kemudian masuk ke era kolonialisme.
02:49Dia digiring oleh pemerintah kolonial.
02:52Bekerjasama dengan para bupatinya.
02:55Untuk menanam kopi.
02:56Menanam teh.
02:58Dan orang yang tahu ini adalah kamu nanam teh, kamu nanam kopi.
03:02Kamu jual, saya beli.
03:04Maka mereka menjadi kaum petani yang digerakkan.
03:06Kemudian mereka disuruh bekerja.
03:10Membuat jalan, membuat jembatan, membuat pelabuhan, membuat pangkalan udara.
03:18Dan dulu orang menyebutnya rodi.
03:21Mereka tidak dibayar.
03:23Tapi hari ini banyak orang yang mengungkap fakta di media sosial.
03:27Sesungguhnya kaum orang-orang Indonesia, orang pribumi pada waktu itu.
03:32Yang disuruh bekerja oleh Belanda itu mereka dibayar.
03:34Tetapi bayarannya tidak nyampe oleh para bupati.
03:39Uang keluar miliaran, kotanya gak usah.
03:44Kenapa?
03:44Menuju tujuan muter.
03:47Apa sih yang jika membirokrasi?
03:49Target sasaran ditembak.
03:51Sibuk ngurusin bagaimana rencana menembak.
03:53Kapan akan dilakukan penembakan.
03:57Jam berapa.
03:59Waktu menembak pakai peluru apa.
04:01Jenis senafannya apa.
04:03Bajunya warna apa.
04:05Itu seminarnya tujuh kali.
04:08Itu dirubah.
04:08Ini harus dirubah pada luar ini.
04:14Kalau enggak, mohon maaf.
04:16Apa sih mohon maafnya adalah
04:18kita gali pasir tiap hari,
04:21kita gali batu tiap hari,
04:24kita memut BPHTB,
04:26kita memut PBB,
04:28kita memut berbagai pajak restoran,
04:31botol, segala macem.
04:33Saya tuh baca kemarin.
04:35Tapi ini jangan dari Jepunis ya.
04:36Tapi Jepribut.
04:38Kenapa Vietnam cepat?
04:43Satu, sistemnya.
04:45Sistemnya dia sudah sentral komunis.
04:48Kemudian kedua,
04:49Vietnam itu sekarang
04:50itu mempensiunkan
04:52sekian puluh ribu pegawai.
04:55Kenapa uangnya kata dia harus membangun deh.
04:57Gak pakai gaji dulu.
04:58Bayangin di negara lain.
04:59Di negara lain tunjangan itu bisa naik,
05:02bisa turun.
05:04Terganggu kemampuan keuangan.
05:06Apakah kita dengan model birokan seperti ini
05:09akan cepat maju?
05:11Saya tidak terlalu percaya.
05:14Kalau apa?
05:15Kalau para kepala daerahnya
05:17gak bisa melakukan perusahaan.
05:21Nah, untuk itu,
05:24mari kita belajar gak usah jauh-jauh.
05:26Kita masuk ke Danlanode.
05:28Tarohan saya.
05:30Apakah di Danlanode
05:31biaya pemeliharaannya cukup?
05:33Enggak.
05:34Saya yakin.
05:35Tapi kenapa?
05:36Kartornya bersih.
05:38Rumputnya terkata.
05:41Orang pada posisinya,
05:44yang di pos jaga,
05:45iya di pos jaga tidak bergesen.
05:48Yang di sini,
05:49coba saya tarohan
05:51kalau ke malam ke kartor seta ini,
05:52ada gak orang yang di pos?
05:54Bener gak orang di pos jaga?
05:56Pasti Sare atau Loh.
06:01Ini.
06:02Di kantor lanut,
06:04bersih.
06:04Di komple-komplek militer,
06:06saya lihat, bersih.
06:07Kenapa?
06:08Orang digeratkan.
06:09Untuk itu,
06:10Pak Bupati,
06:11nanti minismen gak usah di...
06:12Saya, termasuk ini,
06:14saya baru lho pimpin apel.
06:15Saya gak pernah pimpin apel.
06:16Gak usah di Pak Bupatnya ada apel.
06:19Kenapa?
06:19Sudah tiap minggu,
06:20tiap hari Senin,
06:21jam apel,
06:22diganti oleh siapa?
06:24Dari rumah bawa koas,
06:25dari rumah bawa cet,
06:26cet-cetnya merek ini,
06:28diriakan melalui bidang-bidangnya.
06:30Pokoknya kasih hukuman.
06:31Kalau kantornya masih kotor,
06:32kalau halaman kantornya masih kotor,
06:34ganti kecuali.
06:38Gak usah lagi,
06:40setiap orang bertahun-tahun,
06:42kenapa?
06:43Ini bogroknya mental kita.
06:45Kenapa?
06:47Kita tidak pernah menyayangi
06:49ruang kerja kita.
06:52Saya dari dulu,
06:54sejak saya wakil bupati,
06:55sampai hari ini,
06:57saya selalu menyayangi
06:58ruang kerja saya.
07:01Saya selalu menyerangi rumah tempat tinggal saya.
07:03Saya selalu menyayangi lingkungan saya.
07:06Kenapa?
07:07Saya hidup dari meja ini.
07:09Maka meja ini harus baik.
07:13Gak peduli ada anggaran ada-anggada,
07:15bila perlu saya bawa meja dari rumah.
07:18Saya cari meja yang terbaik dari rumah
07:20untuk meja kerja saya.
07:21Kenapa?
07:22Dari meja kerja saya ini,
07:24bisa beli meja di rumah.
07:26Dari meja kerja saya ini,
07:28bisa beli kursi di rumah.
07:31Dari meja kerja saya ini,
07:32bisa bangun rumah.
07:35Kita birokrat,
07:36kursi di rumahnya bagus,
07:38rumahnya bagus,
07:39tempat tidurnya bagus,
07:41tetapi,
07:43meja kerjanya sangat buruk,
07:46ruangan kerjanya bocor,
07:47kemudian ruangan kerjanya tidak dicatat,
07:50dengan alasan tidak ada biaya pemeliharaan,
07:53padahal ada sebab,
07:54ada akibat.
07:54Tidak mungkin saya berakibat seperti ini,
07:58kalau penyebabnya.
07:59Maka saya milah yang menjadi penyebab kita.
08:01Kalau kita mendapat gaji,
08:03sebagai AFN,
08:05saya milah pekerjaan kita,
08:07dengan sepenuh hati.
08:08Maka rezekinya,
08:09bukan hanya pada tunjangan kinerja,
08:12di luar itu,
08:13Anda mengalir rejeki yang tidak ada.
08:15Dan saya buktikan.
08:16Makanya,
08:18saya tidak berarti membanggakan diri.
08:21Tidak.
08:22Ketika saya pulang ke Lembur,
08:25apa yang saya lakukan?
08:27Saya tidak hitung antara anak buah yang sanggup.
08:30Saya bangun jalan.
08:32Saya bongkar kandang ayam,
08:34jumlahnya 54 kandang ayam.
08:38Karena menimbulkan bau,
08:41lalat,
08:42orang tidak akan mau datang ke tempat saya,
08:46ke rumah saya.
08:48Kenapa?
08:48Tidak mau makan tempat saya,
08:50tadatnya banyak.
08:52Satu biaya,
08:54apa yang saya keluarkan?
08:55Saya mohon maaf.
08:56Satu kandang ayam itu,
08:58saya kasih milah,
08:5935 juta.
09:02Hanya di bongkar,
09:03sawahnya tetap dipanggap.
09:04Plus,
09:04biaya mengembalikan habitatnya menjadi sawah,
09:08itu 50.
09:09Kalau saya hidup untuk apa?
09:13Beli pakai kawin dulu.
09:16Tapi saya tidak.
09:18Saya tidak.
09:19Tidak akan mungkin ada di dunia ini,
09:22yang menjadi seperti ini,
09:23waktu itu ambil dari PRRI.
09:25Kalau ibu saya tidak pernah tinggal di sini.
09:28Kalau saya tidak lahir di sini.
09:30Dan kenapa saya berani melakukan itu?
09:32Karena saya sudah berhenti jadi Bupati Purwakarta.
09:35Maka tidak akan ada komplain orang
09:39terhadap kewajiban saya
09:40sebagai Bupati Purwakarta.
09:42Hari ini sudah saya berhenti,
09:44maka saya mengabing pada kampung
09:46di mana saya tempat dilahirkan.
09:48Saya tidak pernah berpikir apapun.
09:51Saya tidak pernah hitungan.
09:53Orang urusin,
09:55tiap lagi apa yang saya lakukan?
09:57Mengungut sampah ke sungai.
09:59Ular tidak boleh dimatikan.
10:02Semua apa yang terjadi hari ini?
10:05Ribuan orang dalam setiap minggu datang.
10:08Kenapa mereka datang?
10:10Karena mereka ingin menimati sawah.
10:12Sawah apa?
10:13Sawah yang ditata dengan cinta.
10:16Sawah yang ditata dengan rasa.
10:18Jalan-jalan yang dibangun dengan cinta dan rasa.
10:21Orang yang mendiaminya.
10:24Tetapi apa yang dilakukan oleh
10:25anak-anak muda setempat?
10:27Ketika ramai orang sibuk bikin parkir.
10:32Bukan sibuk membersihkan.
10:35Sibuk ingin dapat uang parkir.
10:38Apakah Anda kalau ngomong
10:40persoalan antara SK yang di PJB
10:42dan uang yang diterima diapuran
10:44seimbang dengan Bihibu pada tidak?
10:47Jauh.
10:48Tapi bisa anaknya di kedokan.
10:52Bisa bangun rumah.
10:54Bisa cicil mobil.
10:56Bisa nyandung sawahnya.
10:57Kenapa?
11:00Keyakinan.
11:00Kenapa Anda pada diri Anda
11:02punya keyakinan?
11:04Kenapa pada lingkungan tempat kerja Anda
11:06Anda tidak punya keyakinan?
11:10Jadi,
11:11bangunlah keyakinan pada lingkungan Anda.
11:12Terakhir.
11:14Kenapa saya konsentra darah anak-anak muda?
11:15Saya punya teksis.
11:19Mohon maaf.
11:20Bukan membuat klasifikasi manusia.
11:24Tidak.
11:25Mohon maaf.
11:26Anak-anak yang bandel hari ini adalah
11:28ekonominya menengah ke bawah.
11:30Sudah lah.
11:31Dari sekian ratus anak yang saya urus,
11:34semua menengah ke bawah.
11:36Anak atau orang kaya hari ini?
11:38Anak kejabat.
11:39Balager.
11:40Anak pengusaha balager.
11:41Bayangin.
11:42Apa ancaman masa depan?
11:45Ancaman masa depannya adalah
11:46Anak bupati bagir.
11:49Kedepan berpotensi jadi bupati lagi.
11:52Mohon maaf.
11:53Karena politik seperti itu.
11:55Anak anggul KDPR bagir.
11:57Kedepan berpotensi jadi anggul KDPR lagi.
12:00Anak kepala desa bagir.
12:01Kedepan berpotensi jadi kepala desa lagi.
12:03Anak pengusaha bagir.
12:05Kedepan berpotensi jadi pengusaha.
12:08Tapi anak-anak ke bawah.
12:09Nakal.
12:11Akses untuk potensi itu hilang hari ini.
12:14Dan Anda kalau lihat sama dikit.
12:18Apa yang akan perbaikan?
12:20Rumah sudah habis.
12:21Untuk biaya hidup.
12:22Dan biaya nakal anak.
12:24Sawah sudah habis.
12:26Macur umbung.
12:29Kerim jambung.
12:30Pakai narkoba.
12:32Pakai obat-obatan ciuban sejenisnya.
12:37Apa nanti?
12:37Saya sudah ngebayangin.
12:39Suatu saat kalau tidak segera diberesin.
12:41Itu nanti di jalan raya ada orang tidur begini.
12:43Tidak punya rumah.
12:44Tidak punya apapun.
12:45Kerjanya mampu.
12:47Nanti di halaman-halaman.
12:48Itu nanti banyak orang yang sudah kehilangan masa depan.
12:51Badan tidak kurus.
12:52Tidak punya masa depan.
12:54Tidak punya akses pendidikan.
12:55Tidak punya akses rumah.
12:57Mereka akan terberantakan di mana-mana.
12:59Taruhkan saya.
13:01Makanya saya ingin dengerin dari saya.
13:04Kenapa?
13:05Anak-anak orang menengah ke bawah hari ini sombong.
13:09Kenapa?
13:09Ibunya membuat dia sombong.
13:10Kenapa?
13:12Ibunya tidak menyayangi anaknya.
13:14Caranya apa?
13:15Menggelak anaknya.
13:17Anaknya hayat studi tur.
13:18Binjem bank emong.
13:21Anaknya pengen motor kredit.
13:23Maksain diri.
13:24Anaknya pengen HP.
13:25Maksain diri.
13:26Ditegur saja oleh gubernur.
13:28Anaknya.
13:29Ibunya ngamuk.
13:30Ditarima anak emi gitu.
13:32Ini penyebab hancur.
13:34Maka hari ini saya membuat ketentuan.
13:37Dan ikuti oleh para bupati.
13:39Orang tua siswa.
13:41Yang menitipkan anaknya di sekolah.
13:43SD, SMP, SMA.
13:45Harus menandatangani surat pernyataan di atas matre.
13:48Dan bernotaris.
13:49Tidak akan mempidanakan gurunya.
13:52Manakala gurunya memberikan hukuman.
13:54Dan kalau itu dilakukan.
13:59Maka orang sekolahnya.
14:01Berhak untuk mengembalikan anak itu pada orang tua.
14:04Kenapa?
14:05Pendidikan itu proses menitipkan.
14:08Kalau menitipkan.
14:09Harus percaya sama yang dititipkan.
14:11Kalau tidak percaya.
14:12Urus sendiri.
14:13Tidak usah dititipin orang tua.
14:15Itu caranya.
14:18Nah.
14:18Apa yang hilang?
14:19Apa sih problem ini?
14:20Saya itu orang desa.
14:21Problemnya apa?
14:22Masuknya LPG 3 kg ke desa.
14:25Membuat anak-anak tidak mencari kayu bakar.
14:28Waktunya habis.
14:30Untuk mainan.
14:34Masa dulu SD dan SMP.
14:37Itu anak-anak.
14:38Itu nyari kayu bakar untuk bantu ibunya.
14:41Sehingga anak itu menjadi stimulus bagi ibunya.
14:44Hari ini anak predator bagi ibunya.
14:47Dua.
14:48Kegemaran beneranah hilang pada diri anak-anak.
14:53Pedesaan.
14:54Tidak tengah ngondombang.
14:56Tengah ngonsapi.
14:57Tengah rin.
14:58Waktunya habis lagi.
14:59Dihabis dan untuk apa?
15:00Nongkrong.
15:01Di saung sawah.
15:02Dan saya sudah tidak menemukan lagi anak usia SMP dan SMA.
15:10Mendampingi ibunya motong padi di sawah.
15:12Saya sudah tidak menemukan lagi.
15:14Jadi kesimpulannya adalah.
15:18Dahar hayang nena.
15:20Motor hayang hulus.
15:22Hape hayang anyan.
15:24Bayu hayang gaga.
15:25Kabobo hayang hadir.
15:28Tidurlah.
15:29Mohon maaf.
15:31Pak tak.
15:33Setelah hamil duluan.
15:34Mohon maaf.
15:35Setelah melahirkan.
15:36Laki-lakinya tidak lagi mau.
15:38Dia pergi balik lagi ke orang tuanya.
15:40Orang tuanya yang sudah miskin.
15:42Harus menanggung beban anaknya.
15:44Yang ditinggalkan oleh pacarnya.
15:47Pak gubernur.
15:48Anak saya main hape saja.
15:50Keinungnya gaya saruwa main hape.
15:53Ini korban ibu-ibu.
15:56Ini baru.
15:58Kenapa korban ibu saya itu pernah jatuh.
15:59Dari motor.
16:00Pernah main bola.
16:02Terus ibu-ibu tes salaman.
16:04Di peperaket.
16:06Ditarik di parius gun.
16:08Aing baliknya gusti.
16:10Gubernur bea aku mama.
16:14Di kakiun aja barugi.
16:15Menyengkapnya nini-nini.
16:18Duit boga.
16:19Tapi jarang membelai wanita cantik.
16:22Mama eh.
16:26Andai katapun membelai kan tidak akan saya kasih tahu.
16:29Ya jadi.
16:31Ma.
16:32Jadi lahmu mudah.
16:33Ma.
16:34Hayang bagir kemana.
16:35Teng nyawa hape wae.
16:37Kulanya reng budak.
16:38Teng nyawa hape wae.
16:39Ayah dimana nyawa hape wae.
16:40Anak saya sudah kritis nih.
16:41Kalau sebegak hape langsung gini.
16:43Ayah.
16:44Jangan main hape.
16:44Nanti dibawa ke barak.
16:47Terus iya kemarin cerita.
16:48Ayah.
16:49Ini ya waktu kecil dikasih hape.
16:51Sekarang.
16:52Enggak.
16:52Kenapa sekarang enggak.
16:53Takut dibawa ke barak.
16:55Jadi nih.
16:57Tepika ingin ayahnya ibu-ibu.
16:59Nyarek budak mulikan ke gubernur.
17:02Nyarek budak.
17:03Budak sinadar.
17:04Nih.
17:04Pak gubernur nih.
17:05Nah Allah ya robin.
17:06Etak kuat dan matuk.
17:07Etak ingin.
17:07Ketik yukun.
17:09Italah yang diukur di Jawa.
17:10Di Jawa.
17:11Di Jakarta.
17:12Amut.
17:12Yang arti.
17:12Yang kabar.
17:13Padahal.
17:13Ya Allah ya teh.
17:16Ayah maku kukurlah hijau.
17:17Padahal.
17:18Bukur ke gudak tuh.
17:19Padahal.
17:20Ayah.
17:20Ayah.
17:23Jadi.
17:23Dari ucapkan terima kasih ya.
17:25Sini sini.
17:25Sini sini sini.
17:26Sini sini.
17:26Sini sini.
17:27Sini sini.
17:27Sini sini.
17:27Sini sini.
17:29Sini sini.
17:33Rayte kulunya A.
17:34Kabar-kabar dari Rayte.
17:35Rayte gerbulat juga.
17:40Saya.
17:43Masister Taridan.
17:44Saksikan.
17:45Program-program Kompas TV.
17:47Melalui siaran digital.
17:48PTV.
17:49Dan media streaming lainnya.
17:50Kompas TV.
17:51Independent.
17:52Terpercaya.
17:53Terpercaya.
17:54Terpercaya.
17:55Terpercaya.
17:55Terpercaya.
17:56Terpercaya.
17:56Terpercaya.
17:56Terpercaya.
17:56Terpercaya.
17:57Terpercaya.
17:57Terpercaya.
17:57Terpercaya.
17:58Terpercaya.
17:58Terpercaya.
17:58Terpercaya.
17:59Terpercaya.
17:59Terpercaya.
17:59Terpercaya.
17:59Terpercaya.
18:00Terpercaya.
18:00Terpercaya.
18:00Terpercaya.
18:00Terpercaya.
18:01Terpercaya.
18:01Terpercaya.
18:02Terpercaya.
18:02Terpercaya.
18:02Terpercaya.
18:02Terpercaya.
18:03Terpercaya.
18:04Terpercaya.

Dianjurkan