Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 10/6/2025
Keluarga dari Siswa SD, KB (8) korban dugaan penganiayaan dan perundungan oleh kakak kelasnya di Sekolah Dasar di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Viator dan Gimson Butarbutar, mengaku kecewa dengan pernyataan pihak Polda Riau.


Dalam konferensi pers di sebuah hotel di Pekanbaru, Viator didampingi ayah korban, Gimson membantah tuduhan bahwa mereka lalai dalam merawat anak mereka dan menegaskan bahwa apa yang disampaikan Polda Riau bukan menenangkan tapi malah menyakitkan.

“Anak kami itu tidak menunjukkan gejala sakit apa pun sampai hari Minggu tanggal 18. Dia masih bermain dengan teman-temannya di sekolah. Baru pada hari Senin dia mulai mengeluh sakit,” ujar Viator kepada awak media, Sabtu, 7 Juni 2025.

Menurut Viator, korban usai mendapat perundungan dan penganiayaan diam dan tidak langsung mengakui rasa sakit yang dideritanya.

Tonton juga RiauOnline “
(RiauOnline)

#Riauonline #Riauonlinecoid #beritainhu #bulying

Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share.

Tonton konten lainnya juga di YouTube Channel:
- Sisi Lain https://youtu.be/_TYOe2wDBl8
- Wamoi dan Riau https://youtu.be/roXyLa8aFLU

Jangan lupa subscribe yaa..

Follow Juga akun Sosial Media kami

https://www.facebook.com/RiauOnlin

https://twitter.com/red_riauonline

https://www.instagram.com/riauonline.co.id/?hl=id

https://www.tiktok.com/@riauonline1

https://s.helo-app.com/al/xvYZYpjbvR

https://sck.io/u/j3hlxrGg

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Siswa SD tewas dirundung, keluarga kecewa dengan sikap polisi.
00:09Keluarga dari siswa SD KB 8 tahun, korban dugaan penganiayaan dan perundungan oleh kakak kelasnya di sekolah dasar.
00:17Di Kabupaten Indragiri Hulu, Viator dan Gimson Butar-Butar, mengaku kecewa dengan pernyataan pihak Poldaryal.
00:30Secepatnya lah, seorang anak saya ini ditindakkan, dan para pelaku kalau bisa secepatnya ditangkap ataupun diadili.
00:41Begitu juga dengan pihak sekolah, kepala sekolah, wali kelas.
00:44Dan begitu juga dengan Pak Asyik yang mengomongkan kami itu lalai apa-apa, semua tidak ada yang bisa kami terima omongan dia.
00:53Tidak ada yang masuk akal semua.
00:54Saya lah saksi kunci anak saya itu.
00:56Saya semua kan, saya tanyakan semua orang itu, mengaku, bahwa anak itu kan mengaku.
01:00Kami tidak pernah mengurutkan, di rumah kami, orang-orang itulah yang mengurutkan karena tahu anaknya tadi salah, dirukkanlah sama orang tua tadi.
01:09Orang tua habis, sama orang tua rapat tadi.
01:12Kenapa jadikan dibalikkan fakta, udah kami kemalangan, dibuat lagi kami seperti itu.
01:17Sakit hati kami, Pak Asyik, orang tua.
01:19Itu anak saya, anak pertama, Pak.
01:21Anak saya cuma dua.
01:22Dirangkut orang itu.
01:23Harapan kami, harapan kami tidak ada lagi, Pak.
01:27Jadi, mohon dengan sangat, supaya Pak Presiden pun tahu,
01:31memudahkan Pak Prabowo, tolong kami, Pak.
01:37Kami, Pak, sudah ditindas, anak saya sudah diambil.
01:39Berikan kami, Pak, hukum yang saya dialilnya bagi orang-orang ini semua,
01:43yang mengarang-arang cerita dan para pelaku maupun dia anak di bawah umur.
01:48Saya mohon, Pak, dengan serangan.
01:50Itulah permintaan kami, orang tua, Pak.
01:51Mamanya sudah sampai sakit-sakit, Pak.
01:53Adiknya pun tak ada temannya di rumah.
01:54Mohon, Pak, dibantu kami, Pak.
01:55Mereka akan melakukan tindakan sesuai dengan kode etik, sesuai dengan profesi yang mereka miliki.
02:03Seperti awal kami bilang, kami sangat percaya dengan pihak kondisian.
02:06Jadi, kalau pun nanti kami akhirnya menjadi tidak percaya,
02:14kami akan menemukan jalur yang seharusnya.
02:16Kami akan mintakan pendapat dulu dari para ahli yang memahami hal-hal.
02:22Dokter-dokter Korazik, dokter penyakit dalam, dokter anak.
02:25Ini sudah kami jajaki.
02:27Kalau, ini ya, sekali lagi, kalau ini terus berkembang.
02:31Kami melakukan kompresi persi ini,
02:33semata-mata hanya respons kami spontan terhadap press release Paul Dariau
02:40yang terkesan bias dan menyesatkan serta merugikan kami.
02:46Bayangkan kalau seorang tua disebut lalai.
02:49Disebut tidak bawa ke dokter.
02:51Ngapain kami bawa ke dokter orang tidak ada sakit, tidak ada keluhan sakit.
02:55Begitu ada kejalan seperti demam,
02:57ya namanya orang kita, apalagi di kampung,
03:00ya dikasihlah, makan sanol.
03:03Ketika berkembang, sudah kami lihat apa,
03:05kan langsung diwawak ke klinik.
03:07Dan ini bukan proses lama.
03:08Tidak ada sakit khusus buntu yang terdeteksi.
03:12Dia sakit seminggu, ninggalnya.
03:14Dia cuma jarak seminggu.
03:15Sakit senen, ninggal senen.
03:17Dia bilang, dokter, maaf, anaknya sudah tiada.
03:21Jadi sekitar jam 2 lewat 10, ninggal anak saya.

Dianjurkan