Problem tenurial di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) bukanlah persoalan baru. Sebelum kawasan ini ditetapkan secara resmi menjadi taman nasional pada 2004, kompleksitas penguasaan lahan, klaim adat, serta tumpang tindih perizinan perusahaan telah menyemai benih konflik yang kini memuncak dalam bentuk kerusakan ekologis masif.
Ahmad Zazali, Pendiri dan mantan Pengawas Yayasan TNTN yang kini juga menjabat Ketua Pusat Hukum dan Resolusi Konflik (Puraka), menyebut TNTN sejak awal telah dibayangi konflik tenurial yang kompleks yang belum kunjung selesai.