00:00Kisah sebelumnya, setelah mendengar dari Dursala, Destra Rastra lalu menanyakan Duryudana tentang Bima.
00:17Demi untuk menyelamatkan Duryudana, Sang Kuni pun memainkan tipuannya yang lain.
00:22Seorang pemburu yang pergi ke hutan untuk berburu binatang pagi ini di dalam sebuah sarang macan dia.
00:30Menemukan hiasan-hiasan ini, aku rasa semua perhiasan ini milik Pangeran Bima.
00:40Bima lalu mengikuti pesta makanan yang disediakan untuk para Brahma dengan tujuan untuk menghibur Kunti dan anak-anaknya.
00:45Sang Kuni dan Duryudana pun terkejut melihat ini.
00:49Bima menceritakan seluruh kejadiannya pada Kunti dan memberitahu anugerah apa yang telah dia terima dari fasuki Sang Raja Ular dalam bentuk sebuah ramuan.
00:57Kisah pun berlanjut.
01:00Ibu, Wasuki memberitahuku.
01:27untuk menghancurkan setiap kepala musuhku dengan cara yang sama seperti di medan perang.
01:34Kuharap kau mengerti maksudku, Nakula.
01:37Menjadi bubuk.
01:39Yang mana itu artinya,
01:41tidak ada lagi yang tersisa.
01:42Kak Bima,
01:57kenapa kakak bisa tertawa dalam keadaan yang berbahaya begini?
02:00Tidakkah darahmu terbakar oleh kemarahan?
02:03Kemarahan.
02:08Aku begitu marahnya sampai tanganku ini bisa mengeluarkan api.
02:13Karena itulah aku tertawa adikku.
02:14para penjahat itu tidak sadar
02:20bahwa Bima sekarang menjadi jauh lebih kuat bahkan dari Hanuman sendiri.
02:26Aku sudah bersumpah
02:27bahwa akulah orangnya nanti
02:30yang akan membunuh seratus bersaudara itu.
02:33Kau harus tenang, Bima.
02:40Tidak baik bagi kita bicara tentang membunuh seratus bersaudara sendiri.
02:43Kau sudah lupa ajaran ayah.
02:46Keberanian ada dalam pengampunan.
02:49Bukannya balas dendam.
02:50Jangan menyuruhnya untuk tenang hari ini, Yudhistira.
03:04Ada yang bisa memaafkan musuhnya.
03:08Tapi tidak untuk keluarganya.
03:14Tanaman tumbuh dari airnya.
03:18Karena itulah,
03:20hutan tidak akan tenggelam dalam air.
03:25Pada saat hutan tenggelam dalam airnya,
03:29maka akan menjadi bencana.
03:34Dan saat sebuah keluarga ditipu,
03:39akan tercipta bencana dalam keluarga.
03:46Sekarang tidak ada lagi
03:48tempat untuk kita di Astinapura ini.
03:56Sekarang kita semua
03:57akan pergi ke tempat kakekmu di Gunti Bojir.
04:00Terima kasih telah menonton!
04:02Terima kasih telah menonton!
04:05Terima kasih telah menonton!
04:07Terima kasih telah menonton
04:37Terima kasih telah menonton
05:07Terima kasih telah menonton
05:37Terima kasih telah menonton
06:07Terima kasih telah menonton
06:37Terima kasih telah menonton
07:07Terima kasih telah menonton
07:37Terima kasih telah menonton
08:07Terima kasih telah menonton
08:09Terima kasih telah menonton
08:11Terima kasih telah menonton
08:13Terima kasih telah menonton
08:15Lalu
08:47Terima kasih telah menonton
08:49Terima kasih telah menonton
08:51Terima kasih telah menonton
08:53Duryodhana
08:55Hanya anak-anak
08:57Terima kasih telah menonton
08:59Terima kasih telah menonton
09:01Terima kasih telah menonton
09:03Terima kasih telah menonton
09:05Terima kasih telah menonton
09:09Kau harus menegakkan keadilan yang mulia
09:11Kau harus menegakkan keadilan yang mulia
09:13Hukuman
09:23Hukuman seperti apa yang harus ku berikan
09:25Hukuman seperti apa yang harus ku berikan
09:27Terima kasih telah menonton
09:29Terima kasih telah menonton
09:31Terima kasih telah menonton
09:33Aku sudah terlahir buta
09:35Ketidakpercayaan adalah prinsip utamaku
09:37Ketidakpercayaan adalah prinsip utamaku
09:39Jadi selain daripada putraku sendiri
09:42Aku tidak akan bisa percaya pada siapapun paman
09:45Di dunia ini banyak orang putana
09:47Kau bukan orang yang pertama
09:53Tapi mereka menjalani hidup mereka dengan rasa hormat dan kemandirian
10:01Mereka tidak butuh dikasihani
10:03Mereka telah menjadikan kepercayaan
10:05Mereka telah menjadikan kepercayaan sebagai dasar hidup mereka
10:09Bukan ketidakpercayaan seperti yang kau miliki
10:13Tolong maafkan putraku paman
10:15Biarkan aku yang jadi jaminan
10:18Aku bersumpah jika waktunya tiba siapapun yang menurutmu pantas
10:21Akan ku nyatakan sebagai pangeran mahkota
10:28Aku tidak akan mendebatnya lagi
10:30Tapi tolong maafkan putraku untuk kali ini paman
10:34Bila seorang anak tidak bersalah dihukum tidak ada yang malu
10:44Tapi aku akan tersiksa
10:46Kalau aku harus menghukumnya paman
10:48Aku akan merasa sangat sedih paman
10:58Kalau kau perintahkan
11:00Aku akan menyentuh kaki kunti
11:02Dan memohon ampun padanya paman
11:06Tapi aku mohon jangan perintahkan aku
11:10Untuk menghukum Duryodhana
11:12Jangan menyuruhku untuk menghukum putraku Duryodhana paman
11:16Baiklah
11:18Aku punya keputusan mutlak
11:22Untuk kalian berdua
11:24Kau harus menjaga jarakmu dari anak-anak
11:34Bahwa
11:44Itu artinya
11:45Seperti juga putra Pandu
11:47Yang tidak dilindungi oleh ayahnya
11:49Dengan cara yang sama
11:51Kau harus berhenti melindungi para putramu
12:08Dalam pendidikan guru Drona
12:10Semua putramu itu harus belajar selama 12 tahun penuh
12:16Dan selama 12 tahun itu
12:18Kau tidak boleh menghubungi anak-anakmu bagaimanapun caranya