Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kriminolog Haniva Hasna melihat kondisi korban Arya Daru Pangayunan disebut unnatural suicide dan ada kejanggalan-kejanggalan.

Kondisi korban yang terlilit dengan lakban dari leher sampai kepala, menurutnya tidak bisa diterima oleh akal apabila disebut meninggal secara mandiri atau menghilangkan nyawa sendiri.

Jika dianalisis lebih lanjut, lakban kuning yang melilit korban adalah lakban yang tidak lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, lakban kuning itu biasanya digunakan di pabrik. Lalu, siapa yang memiliki lakban ini?

Haniva menambahkan dari kajian dan kondisi korban yang terlilit lakban, ada dugaan pelaku berusaha membungkam agar dia tidak melakukan teriakan yang didengarkan oleh orang lain.

Namun biasanya dalam kondisi seperti ini, pasti ada perlawanan dari korban dan menimbulkan luka atau lebam di tubuh. Namun ini tidak ditemukan pada korban. Kondisi ini disebut dengan stage bunuh diri pasca pembunuhan.

"Apakah ini kejahatan simbolik? Korban itu bukan tujuan utama. Korban hanyalah alat untuk memberikan message kepada orang lain bahwa kalau kamu tetap terbuka, memberikan informasi, hasilnya kamu akan seperti ini, terbungkam. Bagaimana cara dia meninggal dan tinggal sempurna, berarti ini sebenarnya dilakukan profesional," pungkasnya.

Haniva juga menyebut kresek hitam berisi sampah yang terakhir dibuang oleh korban juga mestinya diperiksa. Sebab, itu adalah aktivitas terakhir korban saat keluar dari kamar dan akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Kresek itu bisa membantu mengungkap kondisi ADP.

Misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan masih belum terungkap. Diplomat yang bertugas di Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia itu ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban dan tubuh terbungkus selimut di kamar kosnya, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat (8/7/2025).



Executive Producer: Sadryna Evanalia

Producer: Elisabeth Widya

Reporter: Tesalonika Ajeng

Video Editor: Novaltri Sarelpa



https://youtu.be/an9QiPB_3s4?si=OO4fQ2EEXnU0uBqd

#diplomat #kemlu #tewas

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/606920/diplomat-kemlu-tewas-kriminolog-ungkap-kejanggalan-lakban-kuning-tas-kresek-hitam-hingga-dibungkam
Transkrip
00:00Lakban kuning itu adalah lakban yang tidak lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
00:04Lakban kuning itu biasanya digunakan di pabrik.
00:07Yang memiliki lakban ini siapa?
00:08Jika seseorang dililit dari mulut, ada kemungkinan itu pembungkaman.
00:13Pelaku berusaha membungkam korban agar dia tidak melakukan teriakan yang didengarkan oleh orang lain.
00:18Tapi biasanya kalau kondisinya seperti ini, pasti ada perlawanan.
00:22Nah, kalau ada perlawanan, berarti ada luka gitu, atau ruangan yang acak-acakan.
00:26Ini tidak ada gitu.
00:27Kondisi ini disebut dengan stage bunuh diri pasca pembungkahan.
00:31Apakah ini kejahatan simbolik?
00:33Korban itu bukan tujuan utama.
00:36Korban hanyalah alat untuk memberikan mesej kepada orang lain,
00:40bahwa kalau kamu tetap terbuka, memberikan informasi, hasilnya kamu akan seperti ini terbuka.
00:45Bagaimana cara dia meninggal, dia juga sangat tempurna, berarti ini sepertinya dilakukan oleh profesional.
00:57Kira-kira berapa lama Pak Kapol ini?
01:01Kira-kira berapa lama Pak Kapol ini?
01:02Satu buang, Pak.
01:03Satu buang, Pak.
01:03Misteri kematian dari Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri, Arya Darupan Yunan, masih belum terungkap sampai saat ini.
01:13Diplomat yang bertugas di Direkturat Perlindungan Warga Negara Indonesia itu ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban,
01:20dan tubuh terbungkus selimut di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025 yang lalu.
01:28Sebelumnya, Kompas TV juga turut mengucapkan bela sungkawa dan berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya korban.
01:36Dan sampai saat ini publik masih mempertanyakan, bahkan juga hingga keluarga korban masih terus menunggu kepastian dari kematian Arya Darupan Yunan.
01:48Dan saat ini telah bergabung bersama dengan saya, Mbak Hanifa Hasna, seorang kriminolog yang akan membahas lebih lanjut terkait dengan kasus kematian Diplomat Muda Kemlu.
01:58Halo Mbak Hanifa, apa kabar?
02:00Baik Mbak Tessa, apa kabar?
02:03Baik Mbak Hanifa, kurang lebih kan sudah sepekan ya Mbak ini kasus terkait dengan kematian Diplomat Muda Kemlu ini bergulir di publik.
02:12Pastinya banyak sekali spekulasi yang hadir dari publik terkait dengan penyelidikan yang sudah terjadi saat ini.
02:19Nah, dari Mbak Hanifa sendiri, apa saja sih Mbak poin-poin kejanggalan yang bisa didapatkan dari kasus ini selama sepekan kasus ini telah bergulir di publik?
02:28Baik, kalau kita melihat kondisi korban yang terlilih dengan lakban dari leher sampai kepala, ini sebetulnya kalau kita bilang dia itu meninggal secara mandiri atau dia menghilangkan nyawa sendiri, itu menjadi sesuatu yang tidak bisa diterima oleh akal gitu ya.
02:47Makanya kita sebut dengan unnatural suicide gitu, karena kita merujuk pada kejanggalan-kejanggalan.
02:54Contohnya seperti ini, pada dasarnya ketika seseorang kehilangan nafas pada saat dia dililit dengan lakban itu, reptilian brainnya itu akan secara otomatis akan hadir gitu ya.
03:07Nah, karena dia kehilangan oksigen. Nah, ketika dia kehilangan oksigen, secara otomatis dia akan melakukan perlawanan.
03:13Nah, ketika dia melakukan perlawanan berarti ada gerakan-gerakan asimetris yang mengakibatkan kondisi tubuh korban ketika ditemukan itu dalam kondisi yang mungkin acak-acakan karena ada gerakan tertentu.
03:27Tapi nyatanya yang ditemukan adalah kondisi korban dalam kondisinya sangat rapih dengan terbungkus atau tertutup selimut yang sangat rapi pula.
03:36Hal ini yang membuat kondisi ini menjadi janggal ketika disebut dengan dia menghilangkan nyawanya sendiri gitu.
03:44Nah, tetapi kalaupun dia sekarang itu dinyatakan sebagai kehilangannya dengan cara yang lain,
03:50misalnya karena kecelakaan atau karena tindakan pihak lain,
03:56itu kan sampai saat ini belum ditemukan bukti-bukti dan saksi yang cukup menguatkan.
04:01Jadi ini memang perlu waktu untuk membuktikan semuanya sampai kepolisian merilis.
04:07Demikian dari prosesnya itu menjadi barang bukti atau bukti-bukti khusus yang mengarah di justru dia karena menghilangkan nyawanya sendiri.
04:16Justru arahnya menjadi ada pihak lain yang melakukan hal ini.
04:20Tadi kan Mbak Hanifah juga udah mention terkait dengan jasadnya ini terlalu rapi gitu ya Mbak,
04:27untuk bisa dikatakan sebagai society, bahkan sampai disebutkan sebagai unnatural society.
04:32Nah, lalu terkait dengan penanganan TKP-nya, Mbak Hanifah dari penanganan TKP yang dilakukan oleh polisi,
04:39jadi pihak penemuannya itu terkesan terburu-buru, atau memang ada pertimbangan-pertimbangan lain sampai dengan melakukan penanganan TKP yang seperti itu?
04:52Kalau penanganan TKP, pihak kepolisian pasti ada SOP-nya sendiri ya, dan mereka pasti melakukan sesuai SOP gitu ya.
05:00Tapi, apakah penanganan-penanganan khusus seperti korban yang dalam kondisi seperti itu harus bisa langsung diangkat?
05:09Apakah harus langsung di visum luar atau di otopsi?
05:12Itu yang paling tahu mereka.
05:14Tapi bahwa mereka sudah mengumpayakan sebaik-baiknya, kita hormati, sampai saat ini kita tunggu hasilnya seperti apa.
05:21Itu saja yang bisa dielaskan dari bagaimana cara mereka menyelamatkan si korban.
05:27Tapi yang kita soroti lagi adalah bahwa ini bukan hanya sekedar korban.
05:32Karena kalau di kriminologi yang kita bahas itu ada empat hal.
05:35Yang pertama adalah pelaku, yang kedua adalah korban, yang ketiga adalah kejahatan itu sendiri,
05:39yang keempat adalah reaksi masyarakat.
05:42Kita sama-sama ketahui pelakunya kita belum tahu.
05:45Apakah pelakunya dirinya sendiri atau pihak lain.
05:50Yang kedua korban.
05:51Korbannya jelas ada, yaitu ADP.
05:54Yang ketiga, kejahatan.
05:56Kejahatannya apa? Kita nggak tahu.
05:58Apakah dia menghabisi dirinya sendiri atau pihak lain.
06:02Atau pihak lain itu dalam hal apa.
06:04Atau ada hubungan apa?
06:05Apakah ada hubungan pekerjaan?
06:07Apakah ada hubungan cinta?
06:09Atau hubungan persahabatan yang ternyata terhianati atau apalah.
06:13Kita nggak tahu masalah itu.
06:15Yang terakhir adalah reaksi masyarakat.
06:18Nah, kita mempunyai dua hal ini.
06:21Korban dan reaksi masyarakat.
06:23Untuk saat ini ya.
06:24Korban jelas ada.
06:25Reaksi masyarakat adalah masyarakat saat ini sedang melihat dan memantau perkembangan kasus.
06:33Nah, ini sebetulnya menjadi sesuatu yang baik sebagai kontrol sosial gitu ya.
06:37Karena ketika masyarakat ikut campur dalam upaya mengontrol, maka tekanan-tekanan yang berikan oleh masyarakat ini sebetulnya membuat pihak yang berwajib menjadi transparan untuk menunjukkan ke masyarakat hasilnya seperti apa.
06:53Walaupun ada kalanya tekanan dari masyarakat juga akan menimbulkan hal buruk yang lain misalnya menjadi terburu-buru untuk memberikan informasi padahal ini belum menemui titik terang.
07:06Ya, tetapi kembali lagi bahwa reaksi masyarakat dan respon masyarakat itu sangat-sangat diperlukan dalam sebuah kasus.
07:12Karena ketika tidak merespon berarti tidak dianggap penting. Berarti mereka sudah tidak bermoral, mereka sudah tidak punya simpati, tidak punya empati.
07:21Mbak Hanifa, ini kan kalau misalnya kita ngomong soal kejanggalan itu nampaknya spekulasi liarnya itu banyak sekali ya.
07:27Seperti tadi Mbak Hanifa juga bilang, respon masyarakat ini luar biasa menyoroti kasus ini.
07:32Salah satunya yang mau saya tanyakan dulu terkait dengan CCTV, Mbak Hanifa.
07:36Karena kan di publik sudah ada nih CCTV-nya, rekaman CCTV dari malam sebelum beliau ditemukan meninggal dunia sampai dengan pagi hari saat penjaga kos ini mencongkel jendela dari kamar korban ini.
07:53Nah, dari CCTV yang sudah muncul, baik itu di publik atau mungkin sekarang sedang disediki oleh polisi, Mbak Hanifa juga menemukan nggak kejanggalan-kejanggalan dari CCTV yang ada saat ini?
08:04Kalau kejanggalannya adalah CCTV ini ada beberapa, tapi yang sampai di kita, sampai di masyarakat itu hanya satu.
08:12Lalu yang ditunjukkan hanya beberapa orang ya, beberapa orang itu penjaga.
08:19Ada dua orang di situ kan ya, tapi penghuni lain tidak pernah ketahuan, yang keluar masuk tidak ketahuan.
08:27Secara fisik tempat kejadian saya kurang paham, tapi kemarin saya menyampaikan bentuknya bulatan begitu.
08:35Berarti kalau nggak dari sini, dari sini begitu ya, tapi kita hanya mendapatkan satu CCTV.
08:41Lalu ada keterangan dari digital forensik, ada beberapa hal yang menjanggal ketika seseorang lewat,
08:48karena lampu menggunakan sensor, ketika orang lewat pasti akan menyala.
08:53Tapi ketika tidak ada orang lewat, itu mati.
08:56Tapi ada satu orang yang ketika lewat dengan menggunakan baju yang mungkin tertangkap oleh lampu, tapi itu tetap mati.
09:05Apakah itu sudah dimatikan atau karena koslet atau yang lain, kita nggak tahu ya.
09:09Tapi bahwa ada potongan itu jelas, karena masyarakat juga paham banget.
09:14Ada beberapa potongan, walaupun cuma 24 detik, itu bisa jadi presiden buruk yang bisa disampaikan
09:20atau dicurigakan kepada pemilik CCTV tersebut.
09:26Nah CCTV ini kan menyorot ke satu tempat gitu ya.
09:30Nah kita juga bisa melihat dari peredaran CCTV itu, dia menggunakan lampu otomatis.
09:35Sehingga ketika ada orang berjalan di bawahnya, dia akan secara otomatis menyala.
09:39Dan itu berkali-kali gitu ya.
09:41Tapi ada kalanya ketika ada salah satu orang dengan menggunakan baju yang mungkin tertangkap juga oleh lampu, itu tetap mati gitu ya.
09:49Ini tetap harus kita ketahui gitu sebetulnya apa yang terjadi dengan lampunya.
09:54Kenapa ketika orang itu lewat, lampu ini tetap mati gitu.
09:57Jadi pemeriksaan, penyidikan, penyelidikan tetap harus melakukan hal ini secara psikososial gitu ya.
10:05Jadi tidak hanya dari pihak korban saja, tapi secara psikososial kita juga tetap harus mengamati.
10:11Kenapa kondisinya seperti ini.
10:13Lalu yang kita lihat CCTV mati itu mati karena alami, mati karena alami itu karena korselet, mati lampu atau dimatikan.
10:24Lalu bagaimana dengan titik buta atau blind spot, tertangkapkah gitu.
10:29Atau justru yang blind spot itu tidak diungkap.
10:31Padahal di blind spot itu kita bisa menemukan berbagai hal.
10:35Bisa menjadi barang bukti yang lain atau tanda-tanda fisik yang lain gitu ya.
10:40Nah ini yang harus kita tunggu.
10:41Nah kenapa banyak masyarakat menyampaikan bahwa CCTV-nya aneh gitu, CCTV-nya terpotong.
10:48Nah ini berarti tugas dari kepolisian dan tim digital forensik untuk mengetahui hal ini dan membongkar hal ini biar hasilnya transparan.
10:56Iya. Masih soal CCTV juga nih Mbak Hanifah kan ada potongan yang mungkin juga publik masih menanyakan itu sebenarnya apa.
11:06Dan yang terjadi di blind spot, CCTV itu juga bisa menjadi kunci.
11:10Nah selain itu Mbak, dari yang CCTV yang sudah diterima oleh publik nih ya, yaitu terakhir kali pada saat ADP ini membuang sampah.
11:19Dan juga di pagi hari pada saat penjaga kos ini menemukan beliau sudah meninggalinya.
11:25Nah kita ke yang pertama dulu ya Mbak.
11:27Ini adalah kegiatan terakhir atau aktivitas terakhir ADP yang terekam di CCTV keluar dari kamar.
11:33Yaitu membuang sampah.
11:34Nah ini ada temuan apa nih Mbak soal sampah ini dan kira-kira ada kemungkinan apa?
11:40Yang bisa terkuat dari penyelidikan soal sampah ini.
11:46Baik.
11:48Di beberapa rilis berita disampaikan bahwa sampah sudah ditemukan di hari kesekian gitu ya.
11:55Tentunya pencarian sampah itu menjadi hal yang susah kalau dicari dalam waktu yang sudah sekian hari.
12:01Karena bagaimanapun juga sampah di sebuah kompleks pasti diambil atau diangkut setiap hari gitu.
12:06Sebetulnya ini juga menjadi hal aneh.
12:08Apakah ini pertama kali ditemukan atau minim memang sudah ditemukan tapi baru disampaikan.
12:14Karena bagaimanapun juga ketika seseorang atau kondisi-kondisi terjadi kematian berarti yang harus diselidiki adalah sebelum kejadian, saat kejadian, dan pas kejadian.
12:25Sebelum kejadian itu adalah dia melakukan apa, dia berhubungan dengan siapa, dia punya konflik apa gitu.
12:36Oh ternyata dia nggak punya konflik.
12:37Baik, dia nggak punya konflik.
12:38Tapi apakah orang lain di sekitarnya memiliki konflik?
12:41Konflik tentang apa?
12:42Mungkin kecemburuan, sakit hati, atau iri, atau hal-hal lain terkait dengan kondisi dia.
12:49Baik secara personal maupun dia menjadi secara profesional.
12:51Nah, ini harus kita ketahui.
12:53Saatnya seperti apa? Kita tidak mengetahui karena sampai saat ini belum dijelaskan penyebabnya seperti apa.
12:59Nah, paskanya juga seperti itu. Kita harus mengetahui.
13:02Sebetulnya ketika ditemukan korban ini, siapa aja yang berada di tempat itu gitu.
13:08Ini bukan berarti mencurigai tetapi tetap harus kita pelajari bahwa orang-orang yang berada di situ tetap harus diperiksa.
13:15Karena pada saat ada kegiatan atau kejadian organized crime, itu orang-orang yang melakukan kejahatan biasanya dia tetap ada di situ.
13:26Untuk mengetahui dan memastikan korban itu sudah selesai dan mengetahui bagaimana perkembangan selanjutnya.
13:33Jadi memang ditugaskan di situ.
13:35Jadi orang-orang di sekitar situ bukan berarti atau belum tentu dia yang melakukan,
13:40tapi dia masuk dalam organisasi itu, dalam organized crime.
13:44Nah, yang apakah ini organized crime atau dilakukan oleh satu orang, kita juga belum paham,
13:51tetap harus menjaga perhatian oleh penegak hukum bahwa ada kemungkinan seperti itu.
14:00Berarti ada kemungkinan sampah ini bisa menyimpan kunci yang besar, Mbak, dalam kasus ini?
14:08Sangat mungkin, sangat mungkin. Kita nggak tahu isi sampah itu seperti apa.
14:11Kalau memang itu bekas makanan, bisa jadi kita perluas lagi apakah bekas makanan itu mengandung racun gitu ya.
14:21Yang bisa kita sesuaikan dengan penemuan yang ada di dalam tubuhnya.
14:26Kan yang kita ketahui ketika korban ini dalam kondisi yang bersih, tidak ada luka, tidak ada lebam,
14:31tapi mengalami kematian yang sangat ragis, sementara masyarakat juga ada yang mendoga ini melakukan bunuh diri.
14:37Berarti kan ada kemungkinan dia itu kehilangan nyawa dalam kondisi yang sangat pelan gitu ya.
14:42Sangat pelan itu seperti apa?
14:44Kalau dia juga menjadi korban oleh pihak lain, apakah dia dibekap dulu?
14:48Kalau dibekap berarti kan ada zat-zat kimia yang dimasukkan ke dalam tubuh korban.
14:53Nah, selebihnya secara eksternal, apakah ada makanan yang dia konsumsi itu ternyata mengandung zat-zat khusus?
15:00Itu kalau makanan.
15:02Tapi kalau hal lain bagaimana?
15:03Misalnya ternyata itu adalah bungkus dari lakban itu sendiri gitu ya.
15:07Atau itu barang-barang lain.
15:09Nah, ini menjadi petunjuk untuk memudahkan pembukaran kasus ini.
15:14Oke, berarti kita memang masih harus menunggu ya Mbak Hanifa nampaknya.
15:20Ya, betul sekali.
15:21Apakah memang benar-benar ada jawaban yang bisa didapatkan dari temuan sampah ini?
15:26Lalu Mbak, yang juga menjadi pertanyaan di publik nih ya Mbak,
15:30terkait dengan rekaman CCTV saat beliau ini ditemukan meninggal dunia.
15:34Kan, kalau misalnya yang melihat pertama kali itu adalah penjaga kos.
15:39Yang makanan pada akhirnya membuka kamar itu dengan mencongkel jendela.
15:46Yang ini juga jadi pertanyaan nih Mbak.
15:49Padahal kan seharusnya memang penjaga kos seharusnya punya master key-nya.
15:54Atau seharusnya mereka punya akses juga untuk kondisi-kondisi darurat seperti itu.
15:58Nah, kan dengan mencongkel jendela itu juga bisa dilihat sebagai sesuatu hal yang patut dicurigai?
16:05Atau seperti apa Mbak?
16:06Awalnya menjadi kecurigaan, tetapi ketika ada penjelasan bahwa selain menggunakan kunci otomatis,
16:17ternyata di dalam juga ada slotnya gitu.
16:19Ini kan menjadi keterangannya masuk akal.
16:21Karena ternyata setelah menggunakan kunci otomatis, dia ada pengunci ganda di balik itu semua.
16:28Makanya ketika dicongkel, lalu si pencongkel itu memasukkan tangannya untuk membuka itu.
16:35Jadi itu sangat-sangat bisa diterima.
16:38Justru karena kondisi-kondisi ini yang melibatkan tangan atau fisik seseorang,
16:45artinya si jari harus ditemukan di bagai macam tempat.
16:54Berarti kan slot ada yang nyelotin gitu kan?
16:57Kalau slotnya itu tertutup, berarti siapa yang bisa menutupkan gitu?
17:03Berarti kan memang ada orang di dalam situ.
17:05Kalau ada orang di dalam situ, berarti bagaimana cara dia keluar gitu?
17:08Bagaimana cara dia masuk ke sini sampai sekarang masih bisa jadi misteri gitu?
17:11Kalau dari dia masuk, mungkin ketika dia membuang tampak, ada pihak yang masuk.
17:15Atau memang sudah ada orang di dalam ruangan itu,
17:18di mana orang itu dikenal oleh korban.
17:20Bisa jadi teman atau kolega atau siapalah yang dia itu kenal sama korban.
17:25Sehingga dia memang sudah berada di dalam situ.
17:27Tapi yang jelas, kalau memang ini ada pelaku lain,
17:30berarti dia sudah melakukan mempelajari rutin aktiviti si korban ini.
17:36Kesehariannya ngapain aja, di mana gitu ya.
17:39Bahkan dia memperhatikan atau mempelajari sumber daya yang dimiliki oleh korban.
17:44Nah ketika dia sudah mempelajari sumber daya yang dimiliki oleh korban,
17:47dia juga mengukur sumber daya yang harus dia lakukan.
17:50Apa yang harus dia lakukan gitu.
17:52Justru mbak, yang paling sampai sekarang menjadi pertanyaan besar adalah,
17:57apa keuntungan dari dia melakukan hal ini?
18:00Siapa yang diuntungkan?
18:01Gitu.
18:03Iya, berarti memang kalaupun pada akhirnya kita mau mencari pelakunya,
18:06juga harus tahu di motifnya ya mbak Anifa ya.
18:08Iya, betul sekali.
18:09Apa yang kita lakukan, untuk apa, dan oleh siapa,
18:13yang menjadi pertanyaan.
18:14Nah, yang menarik juga mbak Anifa,
18:16ini kan sebenarnya pada saat ditemukan,
18:19dikatakan bahwa korban ini dalam kondisi terlilit lakban.
18:24Nah, dari kacamata kriminolog nih ya mbak,
18:27karena kan apalagi sidik jari yang ditemukan,
18:29dikatakan bahwa hanya sidik jari korban di lakban.
18:33Nah, apakah dari arah lakbannya,
18:36atau bentuk lakbannya seperti apa,
18:38itu sebenarnya bisa kelihatan gak mbak?
18:40Dari kacamata kriminolog,
18:41apakah ini dilakukan oleh korban sendiri,
18:44atau ada bantuan dari orang lain?
18:46Oke.
18:47Kalau kita melihat ya,
18:48arah lilitannya ini kemana?
18:50Melingkar penuh,
18:51rapatkah dari belakang ke depan,
18:53atau dari depan ke belakang,
18:55ini kan sebetulnya menunjukkan,
18:57lakban ini siapa yang menempelkan.
18:59Tapi yang perlu kita ketahui adalah,
19:01ketika lakban itu sudah menempel,
19:03yang dia cari itu apa?
19:05Berarti kan sensasi,
19:07ya kan?
19:08Ketika dia mencari sensasi kehilangan oksigen,
19:12di detik-detik tertentu,
19:13dia akan secara otomatis badannya akan merespon.
19:17Nah, respon itu yang membuat kondisi badannya ketika ditemukan,
19:21itu harusnya asimetris gitu.
19:23Nah, dari lipatannya juga,
19:25dari lilitannya juga seperti itu.
19:27Kan yang ditemukan adalah banyak sidik jari di lakban itu.
19:31Yang perlu kita ketahui lagi,
19:33apakah sidik jarinya itu di beberapa senti,
19:36atau beberapa meter,
19:38mungkin ya kalau ukurannya meternya panjang,
19:41di beberapa meter,
19:42atau seluruh bagian dari lakban itu.
19:45Karena kalau dia melilitkan sendiri,
19:46berarti dari awal dia melilitkan,
19:49jarinya sudah ada,
19:50sidik jarinya sudah ada.
19:51Tapi kalau hanya di ujung,
19:52berarti sudah dililit,
19:54baru ditempelkan.
19:55Arahnya bagaimana?
19:56Arahnya ke atas atau ke bawah?
19:58Karena ini juga menentukan,
19:59bagaimana dia,
20:01menempelkan gitu.
20:02Lalu,
20:03yang harus kita ketahui lagi adalah,
20:06kapan mengawali lilitan itu,
20:08dan kapan terakhir?
20:11Dalam kajian,
20:13ketika seseorang dililit dari mulut,
20:16berarti ada kemungkinan itu pembungkaman.
20:19Pembungkaman berarti,
20:21si pelaku berusaha membungkam korban,
20:23agar dia tidak melakukan teriakan,
20:25yang didengarkan oleh orang lain.
20:27Lalu ditutup hidungnya,
20:29berarti ingin segera,
20:30mengakhiri hidupnya.
20:32Tapi biasanya,
20:33kalau kondisinya seperti ini,
20:34pasti ada perlawanan.
20:36Nah,
20:36kalau ada perlawanan,
20:37berarti ada luka,
20:38ada lebam,
20:40ada bagian-bagian yang menunjukkan sesuatu,
20:42atau ruangan yang acak-acakan.
20:43Ini tidak ada.
20:45Berarti,
20:47kalaupun ada orang lain,
20:48yang melakukan hal ini,
20:49berarti korban dalam kondisi yang sangat tenang.
20:52lalu bikin skenario bahwa dia seorang bunuh diri.
20:57Kondisi ini disebut dengan stage bunuh diri,
20:59pasca pembunuhan.
21:01Jadi rekayasa bunuh diri,
21:02padahal dia adalah korban pembunuhan.
21:04Nah,
21:04ini yang harus kita ketahui lagi.
21:06Jadi,
21:07hanya masalah lakban,
21:08ini menjadi masalah yang sangat-sangat panjang.
21:10Lalu terkait dengan lakban.
21:11Lakban itu adalah identik untuk menutup sesuatu.
21:16Apakah ini kejahatan simbolik?
21:18Bahwa sebetulnya korban itu bukan tujuan utama.
21:24Korban hanyalah alat untuk memberikan mesej kepada orang lain,
21:29atau kepada siapa entahlah ya,
21:32dengan membungkam seperti ini.
21:33Bahwa kalau kamu tetap terbuka,
21:35memberikan informasi,
21:37hasilnya kamu akan seperti ini terbungkam.
21:40Nah, ini juga masih buta sekali.
21:42Tapi tetap bisa dijadikan pertimbangan.
21:45Nah,
21:45lalu lakban kuning.
21:46Lakban kuning itu adalah lakban yang tidak lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
21:52Karena di toko A dan toko I yang digunakan,
21:55atau yang dijual,
21:56lakbannya adalah berwarna bening,
21:58coklat, dan hitam.
22:00Lakban kuning itu biasanya digunakan di pabrik.
22:02Nah, kita perlu mengetahui,
22:04yang memiliki lakban ini siapa?
22:06Kalau dia membeli sendiri,
22:08dia membeli di mana?
22:09Karena lakban berwarna kuning ini biasanya dibeli di marketplace.
22:12Nah, ini perlunya digital forensik.
22:16Harus mengetahui sebetulnya sebelum kejadian ini,
22:20anggaplah sebulan.
22:21Sebulan sebelum kejadian ini,
22:24korban ini melakukan apa saja menghubungi siapa,
22:29melakukan obrolan dengan siapa,
22:32melakukan message dengan siapa,
22:34mengirim email dengan siapa,
22:36apa isinya,
22:37apa konteksnya.
22:38Termasuk apa yang dia beli melalui marketplace.
22:42Benarkah dia membeli lakban itu?
22:44Apa peruntukannya?
22:45Apakah dia memang terbiasa membeli lakban itu?
22:49Sehingga kita tahu,
22:50lakban ini milik siapa.
22:53Berarti itu juga mengarah kepada bagaimana ponsel
22:58dari korban ini sangat krusial ya Mbak Hanifa ya?
23:01Banget, banget.
23:03Selain tadi,
23:04seharusnya kita bisa tahu juga nih,
23:06riwayat pembelanjaan online
23:08dari korban itu sendiri.
23:10Selain itu apa Mbak Hanifa?
23:11Dari kasus ini,
23:13dari awal sampai akhir,
23:14kita sudah lihat bagaimana beliau ini
23:16ditemukan meninggal dunia di kosnya itu,
23:19apalagi yang harus digali dari ponsel
23:21yang bersangkutan Mbak Hanifa?
23:23Yang jelas percakapan terakhir ya,
23:26dengan siapa durasinya berapa lama gitu.
23:30Lalu dia menghubungi siapa,
23:32kalau menghubungi siapa menggunakan whatsapp
23:35biasanya nggak terdeteksi.
23:36Dia menghubungi dengan telpon itu ke siapa.
23:39Terus emailnya ke siapa gitu.
23:42Isinya apa.
23:43Ini kan janji ketemu dengan siapa.
23:46Apakah ada konflik-konflik tertentu
23:47dari percakapan itu.
23:48Terus, apakah ada aplikasi-aplikasi
23:52yang mengarah pada dia punya AEA?
23:55Apakah ada aplikasi-aplikasi
23:57yang digunakan oleh korban?
23:59Termasuk di ponselnya,
24:00apakah ditemukan aplikasi-aplikasi
24:02yang mengarah pada AEA atau fetis tertentu?
24:06Karena biasanya kalau orang punya fetis tertentu,
24:08pasti mereka punya tontonan tersendiri gitu.
24:11Nah, ini harus kita ketahui.
24:13Terus, waktu terakhir aktif itu kapan?
24:15Handphonenya.
24:16Waktu terakhir aktif media sosialnya,
24:18baik pencarian maupun komen-komen gitu ya.
24:23Terus, apakah handphone itu sempat dimatikan gitu.
24:29Lalu bagaimana GPS-nya?
24:31Kemana saja?
24:32Incoming?
24:34Outgoing?
24:35Ini kan perlu kita ketahui.
24:36Nah, dari sini biasanya kita menjadi tahu
24:39secara psikososial,
24:43secara psikososial sebetulnya
24:45yang terjadi itu seperti apa.
24:47Ya, tapi Mbak Hanifah,
24:50ini kan udah lebih dari sepak.
24:52Dan bahkan sampai hari ini pun,
24:54publik belum tahu nih,
24:56kira-kira rilis resmi,
24:57kalau misalnya penyebab kematiannya,
24:59apa motif kematiannya.
25:00Dan ini itu semua kita masih buta,
25:03sama-sama masih berspekulasi aja.
25:05Kalau dari kata mata kriminolog,
25:07dengan kasus yang mungkin hampir serupa,
25:10atau kasus-kasus yang sudah pernah terjadi nih, Mbak,
25:13butuh waktu berapa lama, Mbak, sebenarnya?
25:16Kalau waktu berapa lama,
25:18kita nggak bisa menentukan ya,
25:19karena bagaimanapun juga,
25:21penyidikan, penyelidikan,
25:24ini masih berproses,
25:25mengumpulkan data-data juga masih dalam proses,
25:28mengumpulkan saksi,
25:29begitu juga dalam proses.
25:32Yang harus kita syukurnya adalah,
25:34pada saat ini masyarakat mengawal terus ya,
25:37sehingga ketika dikawal,
25:39harapannya menjadi transparan,
25:40dan menjadi prioritas gitu.
25:42Karena ini masalah,
25:43ini adalah masalah yang besar,
25:45ini masalah nyawa seseorang,
25:47masalah seorang anak bangsa,
25:49seorang karyawan BUMN,
25:51seorang ayah, seorang suami,
25:53dan yang tentunya,
25:54ini yang harus segera diunggapkan,
25:56karena kalau sampai tidak terungkap,
25:58khawatirnya masyarakat menjadi tidak,
26:00memiliki kepercayaan terhadap penegak hukum.
26:03Iya, betul.
26:04Jadi memang,
26:05yang pasti kita harus mengawal terus ya,
26:07Mbak Hanifa,
26:09dari kacamata publik,
26:11sehingga benar-benar pengawalannya ini,
26:13kita bisa dapatkan jawabannya terlebih,
26:15untuk keluarga korban.
26:17Dan Mbak Hanifa,
26:18ini juga yang menjadi pertanyaan.
26:20Karena sekarang,
26:21polisi sudah memeriksa beberapa saksi,
26:24termasuk istri,
26:25jaga kos,
26:26juga rekan-rekan yang ada gitu,
26:28rekan-rekan korban.
26:30Menurut,
26:30dari kacamata kriminolog,
26:32ini siapa lagi Mbak,
26:33yang masih perlu untuk punya,
26:35keterkaitan terhadap korban,
26:38ataupun terhadap kasus,
26:39dari korban itu sendiri,
26:41yang perlu,
26:42untuk dijadikan saksi,
26:43dan mendapat keterangan?
26:46Kalau saksi itu,
26:48berarti orang-orang yang terdekat.
26:50Itu yang pertama.
26:52Keluarga,
26:53orang-orang yang tiap hari bertemu gitu.
26:55Lalu bagaimana dengan orang-orang,
26:57teman kantornya?
26:58Karena kantornya juga lingkaran terdekat ya.
27:01Ini apakah sudah diperiksa juga?
27:03Karena kemarin sempat ada kabar,
27:05bahwa institusi tersebut,
27:07tidak mau dilebatkan.
27:09Tapi bagaimanapun juga,
27:10tempat itu adalah tempat dia,
27:13bernaung setiap hari.
27:14Artinya ada kemungkinan ada konflik,
27:16ada kemungkinan ada pergesekan,
27:20atau bahkan teman-teman yang mungkin mengetahui,
27:23sebetulnya apa yang terjadi pada korban.
27:25Bisa jadi,
27:26yang kita ketahui selama ini,
27:28dia merasa selalu menjadi,
27:30suami atau ah yang baik,
27:33tapi dia menceritakan hal lain kepada temannya.
27:36Nah, ini yang harus kita ungkapkan.
27:38Jadi, sebaiknya siapapun yang kenal dengan dia,
27:42siapapun yang bergesekan dengan dia,
27:45baik dari rumah,
27:47kos-kosan,
27:48atau lingkungan sekitar,
27:50dan kantor dia berada,
27:52itu sepertinya harus tetap harus dipanggil
27:54untuk dilakukan penyidikan.
27:57Iya, berarti memang sampai sekarang itu,
27:59segala kemungkinan masih bisa terjadi ya Mbak Anifa?
28:02Iya, betul.
28:03Segera motif latar belakang itu harus digali,
28:06sedalam mungkin,
28:07untuk bisa menemukan titik terang dari kasus ini.
28:11Dan yang terakhir, Mbak Anifa,
28:13kan sempat disebutkan juga,
28:15kalau misalnya korban ini,
28:17akan menjalani penempatan di Finlandia.
28:20Bahkan dia sudah sempat mau menjual mobilnya,
28:23dan juga melakukan berbagai persiapan,
28:25bersama dengan keluarganya.
28:26Nah, karena spekulasi yang datang,
28:30yang liar ini,
28:31mengatakan kalau misalnya,
28:32ini adalah sebuah sesait,
28:34atau peluh diri,
28:36apakah hal-hal ini yang sudah terjadi,
28:39mempersiapkan segala sesuatu,
28:41menjual mobilnya,
28:42dan lain-lain itu,
28:44masih mungkin dilakukan oleh orang-orang yang pada akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya?
28:49Sebetulnya sih ada kemungkinan,
28:52iya gitu ya,
28:53ketika dia akan mengakhiri hidupnya,
28:56dia melakukan pembersihan gitu ya,
28:59entahlah itu untuk apa gitu ya,
29:01misalnya untuk mengurangi beban selama hidup gitu,
29:06atau menghilangkan,
29:08atau menghindari sengketa,
29:10itu bisa aja dilakukan,
29:12termasuk membuat sampah,
29:13atau dan lain-lain,
29:14itu berusaha untuk menghilangkan barang bukti.
29:17Tapi itu kan pasti dilakukan oleh orang yang normal dan tidak bermasalah gitu,
29:25padahal ketika seseorang yang melakukan bunuh diri,
29:27berarti kan dia normalnya dia punya masalah berat,
29:31sampai dia harus menyelesaikan dengan cara bunuh diri gitu,
29:34tapi kalau melihat bagaimana dia proses,
29:36dia jenjang karirnya itu bagus,
29:39nampaknya ini bukan menjadi faktor yang membuat dia melakukan sesat gitu ya,
29:45jadi sepertinya kecil sekali kemungkinannya dia melakukan bunuh diri dalam kondisi,
29:53karirnya dia bagus,
29:54keluarganya oke,
29:55semuanya baik-baik saja gitu,
29:57saya sih suriganya adalah dia menjadi korban atau menjadi alat,
30:01saya sih berharap bahwa ini akan terungkap,
30:03apakah dia memang menjadi tujuan atau dia hanya menjadi alat,
30:06karena sesuatunya sangat sempurna gitu ya,
30:12sesuatunya sangat sempurna itu artinya secara personal dia sangat sempurna,
30:16dia baik-baik saja,
30:17dia tidak pernah punya masalah,
30:18di kantor juga tidak punya masalah gitu ya,
30:21yang sempurna selain itu adalah bagaimana cara dia meninggal,
30:24dia juga sangat sempurna,
30:26lalu bercak di mana itu bekas-bekas atau pembuktiannya juga sangat-sangat sempurna,
30:32berarti ini sebenarnya dilakukan oleh profesional.
30:36Ya, berarti memang sampai sekarang kita masih terus berharap
30:41agar kasus ini menemukan terang,
30:44kita masih sekali spekulasi dari masyarakat,
30:47dan kita berharap supaya pihak kepolisian juga bisa segera
30:52untuk mengungkap teka-teki ini dengan transparan ya Mbak Hanifo,
30:55karena bukan hanya menjawab spekulasi di publik saja,
30:59tapi benar-benar ini dengan jawaban dan keadilan
31:02bagi keluarga korban yang ditinggalkan.
31:05Kita terus kawal kasusnya bersama-sama.
31:07Terima kasih Mbak Hanifo untuk waktunya bersama Kompas TV.
31:11Selamat malam.
31:11Terima kasih Mbak Hanifo.

Dianjurkan