Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto prihatin ada pihak yang ingin Indonesia terus gaduh dan ingin memadamkan optimisme kemajuan Indonesia di masa depan.

Prabowo menyinggung soal "Indonesia gelap" hingga gerakan "Kabur Aja Dulu".

Bahkan, Prabowo bilang ada unjuk rasa atau demonstrasi yang dibiayai oleh koruptor.

Pernyataan itu diungkap Prabowo saat berpidato dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025) malam.

Kita akan bahas lebih dalam terkait tudingan Presiden Prabowo Subianto bahwa aksi "Indonesia gelap" oleh masyarakat didanai koruptor, bersama politisi Gerindra Hendarsam Marantoko dan pakar hukum tata negara yang juga pengajar Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, Bivitri Susanti.

Baca Juga [FULL] Jubir PSI dan Adi Prayitno Soal Jokowi Absen di Penutupan Kongres PSI | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/nasional/606590/full-jubir-psi-dan-adi-prayitno-soal-jokowi-absen-di-penutupan-kongres-psi-kompas-petang

#prabowo #indonesiagelap #kaburajadulu #koruptor

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/606591/hendarsam-info-valid-soal-prabowo-sebut-gerakan-indonesia-gelap-didanai-koruptor-sapa-malam
Transkrip
00:00Dan kita akan bahas lebih dalam terkait tudingan Presiden Prabowo Subianto bahwa aksi Indonesia gelap oleh masyarakat didanai koruptor.
00:09Bersama politisi Gerindra sudah ada Bang Hendarsam Marantoko serta pakar hukum tata negara yang juga pengajar sekolah tinggi hukum Indonesia Jentera Bivitri Susanti.
00:19Selamat malam Mbak Bivitri, Bang Hendarsam terima kasih sudah bergabung bersama kami di Sampai Indonesia Malam.
00:25Saya langsung ke Bang Hendarsam, ini dari mana sih sebenarnya dasar pernyataan Pak Presiden itu seberapa yakin sumber itu? Valid atau tidaknya?
00:34Ya sumbernya sangat valid, saya langsung to the point saja merujuk kepada sebuah fakta yang tidak akan mungkin bisa terbantahkan terkait dengan seseorang tersangka,
00:46tersangka obstruction of justice, ya Marcela Santoso yang sudah mengakui bahwa beli dia mendanai gerakan Indonesia gelap ini, ya kan?
00:57Oleh konten buzzer, ya kan? Yang menyerang pemerintahan Pak Prabowo, ya program-programnya, kemudian menyerang kejaksaan agung, ya?
01:07Kemudian juga beberapa apa namanya itu, apa namanya itu hal-hal yang bersifat pribadi tentang masalah jaksa agung, salah satunya hal tersebut.
01:16Dan ini kemudian ya, tersangka ini tidak hanya dia, ada beberapa tersangka lain termasuk dari insan media juga yang sudah dijadikan sebagai tersangka.
01:26Ini merupakan sebuah fakta yang tidak mungkin terbantahkan.
01:28Apa yang dilakukan, ya kan? Demo baik itu melalui, apa namanya itu, turun ke lapangan dan juga melalui platform platform digital, ya kan?
01:37Itu tidak hidup di ruang hampa.
01:39Sebab, yang kita ketahui, ya, kita juga aktivis, kita tahu bahwa semua hampir seluruh gerakan itu tidak bersifat juga organik.
01:47Ya, kami tangkap. Mbak Bivit, Anda juga menjadi salah satu pihak yang cukup lantang bersuara soal gerakan baik itu Indonesia gelap dan juga bentuk-bentuk kritik terhadap pemerintah kala itu.
02:01Lalu bagaimana dengan pernyataan Pak Presiden Prabowo Subianto terkait hal ini, bagaimana Anda merespon dan menanggapinya?
02:09Ya, pertama yang harus diklarifikasi dulu tadi dikatakan tak terbantahkan.
02:13Sebenarnya, Marsela itu sudah membantah sendiri. Jadi, dia bilang bahwa pernyataan itu tidak dia bikin, ya itu pertama.
02:20Kedua, saya kira apa yang disampaikan Pak Prabowo itu kan menggambarkan cara berpikir dia, ya.
02:26Jadi, cara berpikirnya memang sebagai seorang tentara, tidak mungkin ada orang-orang yang berpikir secara rasional tanpa ada komando.
02:34Jadi, sebenarnya kebebasan individu untuk berpikir ada sesuatu yang salah, kemudian bergerak dengan indikasi yang jelas, bergerak bersama, itu mungkin tidak masuk di akalnya Pak Prabowo sebagai tentara.
02:49Karena segala sesuatunya harus dikomandoi.
02:51Nah, mungkin cara berpikir itu.
02:52Sehingga, dia tidak paham bahwa dalam sebuah demokrasi, dalam sebuah kelompok masyarakat sipil, sangat wajar ada gerakan-gerakan sosial seperti itu.
03:03Yang tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Indonesia juga terjadi beberapa kali.
03:06Tapi juga di luar negeri, dengan Donald Trump di US banyak sekali, ya.
03:10Kemudian demonstrasi Palestina, apapun itu, tapi memang ada pikiran-pikiran merdeka yang bisa melihat dengan akal sehat, tidak perlu ada yang bayarin bergerak untuk menolak sesuatu.
03:24Jadi, kalau bisa disingkat, Anda ingin juga mengatakan bahwa pernyataan Pak Prabowo sudah menyalahi perspektif iklim demokrasi?
03:33Sudah menyalahi, itu ciri khas demagok, Mbak.
03:36Demagok itu seseorang pemimpin yang hanya menggunakan ilusi-ilusi untuk menjelek-jelekan kelompok yang berseberangan dengan dirinya.
03:44Oke, bagaimana Bang Endarsam? Hanya ilusi-ilusi untuk menyalahi pihak-pihak yang dinilai berseberangan. Anda menanggapinya?
03:52Jadi, yang pertama, bahwa terkesan bahwa seorang BV3 ini membela seorang Marcela Santoso, kan seperti itu.
03:58Oh, salah. Marcela soalnya sudah bilang sendiri.
04:01Itu yang pertama. Yang kedua, saya sampaikan bahwa tidak hanya Marcela Santoso, ada tersangka-tersangka lain, ya kan,
04:08terkait dengan apa yang sudah dilakukan oleh Marcela Santoso, ini sudah dijadikan tersangka,
04:14ya, kaitannya dengan melemparkan narasi-narasi itu, ya kan, salah satu insan pers di salah satu media, ya kan,
04:21ada beberapa hal lain. Ini fakta, nanti akan terbuka semuanya.
04:24Jadi, tapi apakah, ya kan, teman-teman ini bersimpati atau berepati dengan Marcela Santoso dan Endgeng,
04:35atau mereka mempunyai, apa namanya itu, gerakan sendiri, nilai di luar itu, ya saya nggak menuduh hal tersebut.
04:42Yang beliau sampaikan ini adalah semua sesuatu hal yang fakta yang bersifat empiris, gitu loh.
04:47Jadi, kenapa dari teman-teman yang lain, ini seperti itu, merasa menjadi seperti tersudut, kan nggak?
04:53Oke, tapi yang dimaksud Pak Prabowo, ini koruptor-koruptor mana?
04:56Banyak juga nih koruptor di Indonesia yang saat ini juga masih berproses dalam hukum.
05:01Marcela Santoso itu, ya, saat ini tersangka terkait dengan masalah korupsi, ya.
05:08Hanya iya? Hanya pihak ini?
05:11Nah, ini kan salah satu contoh yang benar-benar lucu pada hal tersebut.
05:14Dan ini, jangan salah ya, jangan salah ya, gerakan Indonesia gelap ini, ya kan, di platform digital saja,
05:21itu menggulungi sangat besar, berapa juta itu, ya.
05:24Jadi, kan, berapa juta, apa namanya itu, dengan berbagai macam tagar.
05:28Dan ini kan akan dibuka nanti di pengadilan, jadi, apa yang beliau sampaikan ini bisa di beliau bertanggung jawabkan nanti.
05:35Bisa kita bertanggung jawabkan, kita buka semuanya.
05:38Kalau tidak, kita hormati proses hukum bahwa saat ini ada beberapa orang tersangka, ya,
05:45terkait dengan masalah narasi-narasi yang menjelekkan pemerintah, ya kan, dan program-programnya,
05:50kemudian juga kejaksaan dan penegakan hukum.
05:52Saya ambil contoh gini, sorry, saya tambahin.
05:55Singkat.
05:56Salah satu hal yang paling mendasar itu bahwa, ya kan,
06:00bahwa ketika banyak dilakukannya penegakan hukum, ya, ya,
06:04memperhatikan korupsi dan lain sebagainya.
06:06Nah, kemudian timbulah, apa namanya itu, narasi pesimisme, gitu.
06:12Oke, kami tangkap.
06:13Itu yang akan bisa dipertanggung jawabkan nanti.
06:16Kami tangkap Bang Endarsam.
06:17Iya, iya, harusnya.
06:18Narasi-narasi seperti itu, yang tidak baik.
06:21Ketika Indonesia, ketika Pak Prabowo ingin membuat sebuah gantikan,
06:26apa, memperhatikan korupsi yang begitu besar.
06:28Mbak Bivit, kalau kita melihat dari Bang Endarsam bilang,
06:32bisa diantinya dipertanggung jawabkan.
06:34Lalu, apakah pernyataan Pak Presiden ini,
06:36Anda bisa melihatnya sebagai abuse of influence,
06:39terkait pihak ataupun elit dalam hal ini adalah kepala negara,
06:44terhadap bentuk demokrasi, terhadap bentuk kritik dari masyarakat Indonesia?
06:49Ya, jadi kalau dalam bernalar, ini namanya logical fallacy yang mengandalkan otoritas, ya.
06:55Atau juga bisa pakai istilah scapegoating, gitu.
06:57Jadi memang menggunakan otoritasnya sebagai Presiden untuk menyatakan hal-hal yang bisa membuat publik jadi percaya.
07:04Padahal, coba perhatikan, sebenarnya tidak ada argumennya.
07:07Pak Prabowo tadi kan dicuplikannya, ya.
07:08Dia mimicking aja.
07:10Mimicking, ya apa, yele, gitu-gitu ya.
07:12Dengan mimicking, ngerti ya maksudnya ya.
07:14Jadi, hanya menggunakan ekspresi buruk,
07:16tapi sebenarnya tidak ada argumennya.
07:18Karena dia hanya scapegoating saja.
07:20Jadi, buat saya ini contoh buruk dari seorang pemimpin yang memang demagok, begitu.
07:26Sehingga kita dipecah belah untuk mengatakan bahwa akal pikiran orang-orang yang sehat ini
07:32sebenarnya hanya dikoordinir oleh satu orang yang bernama Marcela.
07:36Apakah kita bisa percayai itu?
07:38Baik.
07:39Saya kira kalau kita berakal sehat, tentu tidak bisa.
07:41Baik.
07:42Terima kasih Mbak Bivitri Susanti,
07:44dan juga terima kasih Bung Hendar Samarantoko atas perspektifnya malam hari ini.
07:49Selamat malam.

Dianjurkan