Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus kematian seorang diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang meninggal dunia dengan kepala terlakban di indekosnya menyisakan banyak pertanyaan.

Psikolog forensik Reza Indragiri mendorong agar penyidik tidak gentar apabila hasil penyelidikan tidak menemukan unsur pidana, asalkan proses dan dasar fakta disampaikan secara terbuka kepada publik.

Lalu, mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Ito Sumardi mengingatkan bahwa dalam sistem peradilan pidana, penyidikan adalah proses tertutup. Namun, jika kelak penyelidikan dihentikan, polisi wajib menyampaikan alasannya kepada publik untuk menjaga prinsip transparansi.

Sementara Budi Suhendar selaku dokter forensik, menyatakan bahwa dari sudut pandang kedokteran forensik, proses penyelidikan sejauh ini berjalan sesuai prosedur dan akan semakin jelas seiring kelengkapan bukti ilmiah.

Baca Juga Penyebab Kematian Diplomat Kemlu Belum Diungkap Polisi, Eks Kabareskrim: Termasuk Kasus Sulit di https://www.kompas.tv/talkshow/606058/penyebab-kematian-diplomat-kemlu-belum-diungkap-polisi-eks-kabareskrim-termasuk-kasus-sulit



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/606059/publik-menanti-fakta-di-balik-kematian-diplomat-kemlu-ini-kata-kompolnas-hingga-reza-indragiri
Transkrip
00:00Terima kasih saudara, Anda masih bersama kami di dua arah.
00:03Dokter, jadi kalau sampai sekarang di tujuh hari lewat,
00:06yang Anda lihat sebenarnya kasus ini semakin terang atau semakin nggak jelas?
00:10Kalau saya dari sisi kedokteran forensik melihat kasus ini sebenarnya wajar-wajar saja.
00:16Karena saya memahami prosesnya.
00:20Wajar semakin jelas, wajar semakin tidak jelas?
00:22Akan semakin jelas.
00:23Wajar akan semakin jelas.
00:25Karena saya memahami yang dituju adalah beyond reasonable doubt.
00:29adalah suatu pembuktian untuk menetapkan bahwa setidak-tidaknya secara ilmiah
00:36hanya itulah yang mungkin terjadi daripada yang lainnya.
00:41Tapi dengan pembuktian ilmiah tadi itu.
00:44Demikian.
00:45Oke, kalau Mbak Rustika sendiri seperti apa?
00:47Jadi dari catatan di sini kita melihat bahwa sebenarnya
00:50transparansi adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh netizen.
00:53Dan demikian pemerintah ataupun dengan polisi itu bisa memberikan step by step
00:59apa yang mereka sudah lakukan.
01:00Sehingga netizen itu tidak berspekulasi gitu.
01:03Itu untuk pemerintah gitu.
01:04Sementara untuk media itu bagaimana bisa menjaga
01:08keseimbangan terkait dengan fakta yang ada gitu.
01:11Sementara untuk netizen,
01:13jangan lupa gitu.
01:14Kalian harus fast checking.
01:16Karena banyak sekali informasi yang berdar itu belum tentu kebenarannya gitu.
01:21Dan kedua yang diharapkan adalah tolong jaga juga hati atau privacy dari keluarga korban.
01:27Oke, tapi yang dilihat dari perbincangan sendiri ini mereka membuat mereka semakin jelas atau tidak?
01:32Semakin mengerucutkan, kalau dilihat dari selama, dari tanggal 8 sampai 18,
01:36semakin mengerucutkan asumsi netizen yang belum tentu itu benar.
01:40Oke.
01:41Artinya apabila asumsi itu dibiarkan terus menerus,
01:44itu bisa membuat tekanan kepada kepolisian untuk melakukan sesuatu yang dia takut.
01:50Jika berbeda arah dengan apa yang menjadi asumsi netizen.
01:54Oleh karena itu transparansi menjadi sangat penting.
01:56Step by step apa yang sudah dilakukan itu harus segera disampaikan kepada publik.
02:01Sehingga publik itu tidak seperti sekarang mencari arah dan mereka mencari menjadi seorang detektif
02:06Dengan berdasarkan atas potongan-potongan internet dengan amatiran gitu.
02:12Mas Reza.
02:13Ilmuwan psikologi forensik mengangkat istilah publik opinion model
02:17untuk meyakinkan masyarakat, terutama termasuk otoritas pendegakan hukum,
02:21bahwa kerja mereka adalah kerja yang tidak mungkin berada dalam ruang vakum
02:25tanpa membaca masyarakat.
02:28Walaupun sisi negatifnya adalah pendegak hukum,
02:30justru juga bisa terintimidasi oleh masyarakat.
02:32Atas sesar itu, saya justru ingin memberikan penyemangatan begini.
02:37Teman-teman di Polda Metro Jaya tidak usah bimbang,
02:40tidak usah ragu, tidak usah khawatir sekiranya satu,
02:43memang tidak ditemukan pidana pada peristiwa ini.
02:47Atau yang kedua, seandainya pun Polda Metro Jaya tidak kunjung bisa mencapai titik simpulan,
02:52tidak jadi persoalan besar.
02:53Kenapa?
02:54Secara global, tingkat kemampuan polisi dalam menyelesaikan kasus pembunuhan
02:59anjlok sebesar 40 persen.
03:02Artinya, clearance rate penuntasan kasus-kasus pembunuhan
03:06bukan di Indonesia saya bicara.
03:08Tapi pada tataran global, memang kompleksitasnya luar biasa,
03:11sehingga kasus yang bisa diselesaikan juga menurun jumlahnya.
03:15Kalau ternyata Polri juga berhadapan dengan situasi yang sama peliknya,
03:20menurut saya itu bukan merupakan aib.
03:23Tinggal lagi berterus terang kepada publik,
03:24sekali lagi memang mungkin tidak ada pidana,
03:26atau karena tidak bisa dipecahkan, paling tidak untuk saat ini.
03:30Oke, Pak Ito.
03:31Ya, baik, Pak.
03:32Sekarang kan polisi penegak hukum,
03:34sehingga semua yang dilakukan harus berdasarkan hukum atau aturan.
03:39Di dalam criminal justice system,
03:41polisi itu adalah melakukan penyelidikan,
03:44membuat terang satu perkara.
03:45Selama proses ini masih berlangsung,
03:48termasuk di kejaksaan penuntutan,
03:50ini sifatnya tertutup.
03:52Kalau ini menjadi kasus di pengadilan lah, baru terbuka.
03:54Sehingga dalam proses penyelidikan dan penyelidikan,
03:58step by step tidak mungkin diumumkan,
04:00kecuali, tadi seperti Bang Reza bilang,
04:02kalau dihentikan, maka harus dijelaskan mengapa ini dikatakan kepada publik.
04:07Kalau misalnya penyelidikan SP3, harus dijelaskan kepada publik.
04:10Tapi selama dalam proses penyelidikan ini,
04:12Azaz Praduga tak bersalah,
04:14melindungi profesi seseorang,
04:16tidak membuat sesuatu menjadi polemik,
04:19itu yang harus dipegang oleh kepolisian,
04:21dan kita berdasarkan aturan tadi dalam criminal justice system.
04:25Pak Yusof.
04:26Yang pertama, di era keterbukaan dan partisipasi publik yang sangat tinggi pada saat ini,
04:32memang idealnya penyelidik memberikan update
04:35atas apa yang telah dilakukan di dalam proses penyelidikan.
04:39Semoga ini dicatat oleh penyelidik.
04:42Yang kedua, hanya tentu kita harus menghormati.
04:45Dalam pantauan dan monitor kompolnas saya sebagai anggota kompolnas,
04:48memang sepertinya penyelidik memilih bekerja dalam keheningan,
04:54mengumpulkan data, menganalisis,
04:56yang itu basisnya adalah scientific crime investigation,
05:00dan memang itu diperlukan kesabaran.
05:04Itu yang kita tunggu.
05:05Nah yang ketiga tentu,
05:06harapan kita, apapun kesimpulan hasil penyelidikan itu,
05:12penyidik sudah punya fakta-fakta apapun.
05:15Apakah itu bunuh diri, faktanya demikian.
05:18Apakah itu dibunuh, faktanya demikian.
05:20Atau karena fakta lain,
05:23bukan bunuh diri, bukan pembunuhan,
05:25yang tadi dijelaskan oleh Mas Reja,
05:26meninggal karena kecelakaan.
05:28Itu yang kita harapkan.
05:29Dan inilah yang berusaha dipenuhi oleh penyidik,
05:35untuk menjelaskan fakta-fakta ketika kesimpulannya itu sudah dibuat,
05:40dan publik yakin bahwa seperti inilah faktanya.
05:43Itu yang kita harapkan.
05:44Mas Julius, terakhir.
05:45Satu, saya yakin dan percaya,
05:47Molda Metro Jaya punya penyelidik-penyelidik yang mumpuni.
05:50Karyoto sendiri adalah seorang jenderal mantan deputi KPK
05:53yang melakukan penindakan terhadap kasus korupsi
05:55yang bahkan sampai lintas negara.
05:58Jadi saya yakin kemampuan mereka ada, itu satu.
06:00Yang kedua adalah,
06:02kasus ini nggak boleh dipandang sebagai kasus yang begitu sempit.
06:06Dimensinya begitu luas.
06:08Kita sudah tahu ini sudah viral,
06:10banyak mata yang melihat,
06:11maka dia harus juga memantau bahwa
06:13dia bukan hanya mengemban soal kecepatan,
06:17ketepatan, kecermatan, kehatian-kehatian, dan yang lain.
06:19Tetapi juga ada kejelasan sebagai bagian dari
06:22akuntabilitas dan transparansi bagi publik.
06:25Terlebih lagi,
06:26yang mengharapkan kejelasan kasus ini
06:28adalah institusi yang bernama Kementerian Luar Negeri
06:31beserta para diplomat-diplomati yang sedang bertugas.
06:34Terakhir, saya juga mau bilang kayak gini,
06:35bahwa penyelidik nggak usah khawatir.
06:37Kalau tadi, apakah kesimpulan dibunuh atau bunuh diri,
06:42nggak usah khawatir.
06:43Yang perlu diperjelas adalah peristiwa apa yang terjadi
06:46dengan bukti fakta apa yang terjadi.
06:47Bahkan kalau dia tidak menemukan fakta apapun di lapangan,
06:51itu juga harus dijelaskan.
06:53Kata kuncinya adalah kejelasan
06:55supaya tidak mengundang perdebatan
06:57apalagi insinuasi terhadap institusi.
06:59Saudara, terima kasih Bapak-Bapak semuanya dan juga Ibu.
07:02Saudara, demikian dua arah malam hari ini.
07:04Saya, Audra Sander Pami, salam malam.
07:07Terima kasih.
07:08Terima kasih.
07:13Terima kasih.
07:14Terima kasih.
07:15Terima kasih.

Dianjurkan