Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
JAKARTA, KOMPAS.TV Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menilai agar tidak berpuas diri usai Timnas U-23 Indonesia bisa melibas Brunei U-23 dengan skor 8-0.

Hal ini disampaikan Erick Thohir saat ditemui di Jakarta pada Selasa (15/7/2025).

"Kemenangan besar melawan Brunei 8-0 bukan suatu ukuran untuk memuaskan diri," ujar Erick.

Erick memberi masukan untuk tidak meremehkan Filipina di game selanjutnya.

Video Editor: Lintang Amiluhur

#timnas #erickthohir #brunei

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/olahraga/605443/full-wanti-wanti-erick-thohir-usai-timnas-indonesia-u-23-libas-brunei-8-0
Transkrip
00:00Ya, tadi kemenangan besar melawan Brunei 8-0
00:05bukan suatu ukuran untuk kita memuaskan diri.
00:12Karena kita bisa lihat Filipina mengalahkan Malaysia 2-0
00:16artinya game berikutnya, tadi saya diskusi dengan Pak Marji sebagai BTN
00:21tolong disampaikan ke pelatih dan manajer
00:24bahwa ini benar-benar harus kita antisipasi.
00:30Filipina tidak bisa dianggap sebelah mata.
00:34Apalagi target kita kan mau lolos grup, bahkan mungkin bisa semifinal, bahkan juara gitu.
00:40Karena terakhir, saya menyaksikan sendiri waktu itu kita final melawan Vietnam di Thailand.
00:47Sayang kita kalah waktu itu.
00:49Jadi hal ini saya rasa benar-benar mesti antisipasi untuk game kedua berikutnya.
00:53Ya, mungkin ekspetasi ini Indonesia lawan Brunei tadi di atas kertas menang,
01:08tadi di babak awal 7-0 ya.
01:11Ya, mungkin ekspetasinya akan mulai meningkat gitu.
01:15Ya, saya yakin para penonton akan dukung Indonesia lawan Filipina.
01:21Apalagi kembali, ini kita kapan lagi kedatangan tim Malaysia
01:25yang sudah lama ya kita tunggu-tunggu.
01:28Dan dengan kekalahan Malaysia melawan Filipina pasti mereka akan mempersiapkan diri lebih baik lagi.
01:35Jadi ya kembali, kalau pecinta sepak bola ya ingat tim ini juga mungkin sebagian besar bisa saja bermain di nanti
01:44Jadi untuk di SEA Games ya, rata-rata pemain tim hari ini 20,7,4.
01:54Jadi rata-ratanya masih di bawah 22, di bawah 21 tahun.
01:59Jadi ini tim yang sangat muda.
02:00Jadi ini kita yang bilang bahwa memang yang namanya regenerasi tim nasional U17,
02:06sekarang U23 tapi rata-rata U21 ini yang kita harapkan ke depan.
02:10Jadi dukungan untuk tim nasional kita perlukan di semua level.
02:15Maksudnya nanti saya akan membandingkan Bawah Malaysia atau memastikan BWK akan rame?
02:20Saya maunya rame kan tergantung supporternya.
02:23Kemarin di beberapa acara Piala Presiden aja pembukaan bisa 41 ribu.
02:29Saya harapkan ya paling tidak bisa 30 ribu, kenapa tidak gitu.
02:33Ya kasih support tim masa depan Indonesia.
02:36Jangan hanya seniornya aja.
02:37Tapi ini kan nanti para pemain nasional masa depan gitu.
02:41Ini kan menjadi awal yang baik juga gak sih Pak buat Indonesia ke depannya?
02:44Kenapa?
02:45Yang melawan turun ini menjadi awal yang baik.
02:47Awal yang baik dan Coach Gerald kan memang baru pertama.
02:52Dia fokus latihan dua minggu.
02:55Ya kalau saya lihat, untuk awal saya rasa permainannya di bawah pertama sangat apik.
03:01Tapi kembali itu bukan ukuran karena kita belum melawan Filipina ataupun Malaysia.
03:05Tapi apresiasi untuk Ravens, Pak Iteh, dan juga untuk Coach Gerald ini kan mematakan record.
03:11Sama James Ravens juga apresiasi goalnya banyak tapi bukan ukuran.
03:16Karena belum melawan tadi Filipina sama Malaysia.
03:19Jadi tadi makanya saya bilang ke Pak Sumarji tolong sampaikan ke manager, ke coach, pemain.
03:25Jangan besar kepala gara-gara menang 8-0 sama Brunei.
03:30Tapi game akan lebih berat nanti melawan Filipina, melawan Malaysia.
03:34Tapi tadi James Ravens kan udah kelihatan jalan kaki.
03:37Cepat kayak ada masalah cedera sedikit mungkin ya.
03:40Udah ada update belum sih Pak dari pemain atau tim latihan?
03:44Belum. Nanti kita update.
03:47Cukup?
03:48Saya Rahmat Ibrahim.
03:56Saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.
04:03Kompas TV, independen, terpercaya.
04:06Kompas TV, dan media streaming lainnya.

Dianjurkan