JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro memberikan respons terkait kasus ijazah Jokowi yang kerap disambungkan dengan maksud politik tertentu.
"Pak Jokowi ini bukan aktor politik kemarin sore," ujar Agung.
Ia menambahkan bahwa Jokowi ini sosok yang terlalu kuat sehingga perlu dideligitimasi dengan pemakzulan, ijazah dan sebagainya.
"Jadi orang nggak ingat infrakstruktur, melewati pandemi, yang orang ingat ijazah dan pemakzulan," tambah Agung.
#jokowi #roysuryo #rismon #ijazah
Baca Juga Kasus Ijazah Jokowi Ada 'Maksud' Politik? Begini Respons Rismon Sianipar | SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/605377/kasus-ijazah-jokowi-ada-maksud-politik-begini-respons-rismon-sianipar-sapa-malam
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/605379/respons-soal-agenda-politik-besar-di-balik-kasus-ijazah-jokowi-pakar-harus-obyektif
00:00Mas Agung, kalau gitu saya juga tanya ke Anda, analisis Anda sendiri betul ada relevansinya dengan agenda-agenda politik besar seperti yang dikatakan Pak Jokowi
00:07soal kasus ijazah dugaan ijazah falsunya Pak Jokowi ini?
00:11Ya, Pak Jokowi ini kan bukan istilahnya aktor politik kemarin sore ya, dan apa yang menjadi kasus yang dihadapi berturut-turut dan bertubi-tubi
00:22menyerang beliau dan pekerja beliau ya, Mas Wapreski beran semacam itu memang susah untuk tidak terkait satu sama lain
00:30karena momennya, waktunya itu bersamaan
00:33jadi saya sebagai analis juga, kalau misalkan di panggung depan ini kasus hukum, Bang Rismon bilang beliau peneliti, gak ada masalah saya
00:42tapi sebagai analis politik saya harus melihat operasi di belakang panggung itu
00:46ya, bagaimana pola-pola pemakzulan, pola-pola ijazah ini bekerja, terorkestrasi, orang-orangnya siapa, waktunya gimana, bagaimana pola dan momentumnya semacam itu
00:57dan saya melihat memang arahnya jelas karena Pak Jokowi ini terlalu kuat, Mas Radi
01:01ya, Anda mengatakan, silahkan lanjut Mas Agu
01:06karena terlalu kuat, maka harus di delegitimasi
01:09caranya ya tadi, dengan pemakzulan, dengan ijazah, istilah kata dua titik kasus, usak susu sebelanga gitu
01:17jadi legacy law ingin dihancurkan juga, jadi orang gak akan ingat infrastruktur
01:21gak akan ingat capaian kita bisa melewati pandemi
01:24sekarang yang orang ingat top of mind-nya adalah ijazah dan pemakzulan
01:29ijazah dan pemakzulan, baik
01:30nah ini kan menurut saya kurang sehat, kenapa?
01:32karena dibalik kekurangan beliau ada kelebihan
01:35sebagaimana kita lihat Pak SBY, Pak Prabowo, Ibu Mega, dan seluruh presiden yang ada
01:40nah, maksud saya ini kan harus diobjektifikasi
01:43gak ada masalah kasus ini berlanjut dalam proses hukum yang proporsional, yang profesional
01:48tapi harapannya ini bisa diobjektifikasi
01:52bahwa dibalik itu semua juga ada jasa-jasa beliau
01:55nah itu saja yang paling penting yang ingin saya sampaikan
01:58Anda mencoba objektif begitu ya dengan kondisi saat ini