JAKARTA, KOMPAS.TV - Jurnalis KompasTV, Dipo Nurbahagia sempat mengajak mantan Wamendes PDTT Paiman Raharjo untuk berbincang di Pasar Pramuka dan mengonfirmasi pernyataan Roy Suryo soal dugaan ijazah palsu Presiden RI ke-7 Joko Widodo.
Namun, Paiman tidak berkenan. Wakil Ketua Umum Jokowi Mania, Andi Azwan menduga hal itu karena beliau juga terpukul dengan adanya fitnah-fitnah soal ijazah Jokowi.
"Fitnah-fitnah ini kalau kita tidak lawan dengan adanya pembuktian secara fakta, akan membuat mereka semena-mena terhadap kita, karena mereka tidak tahu sama sekali apa yang ada di dalam sini (menunjuk ke sebuah kios yang ditutup seng)," katanya.
Sementara itu eks penjaga kios Pasar Pramuka Pojok, Sungkono, memastikan bahwa Paiman tidak terlibat dalam polemik ijazah Jokowi. Sungkono juga menunjukkan langsung kepada Dipo lokasi kios milik Paiman.
Lebih lanjut, Sungkono mengatakan kios milik Paiman hanya untuk pengetikan skripsi.
Sungkono menuturkan pada momen halal bihalal lalu, sebetulnya Paiman atau Maman, begitu ia biasa menyapa, enggan untuk hadir. Dalam acara tersebut tidak ada pembahasan soal ijazah Jokowi.
#jokowi #ijazah #ijazahpalsu
https://youtu.be/go7HCTSbWew?si=uSx_7MircZ6_ifqi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/605312/eks-penjaga-kios-pasar-pramuka-sebut-mantan-wamendes-paiman-tak-terlibat-polemik-ijazah-jokowi
00:00Saudara-saudara, tak hanya Roy Suryo yang saya undang secara langsung untuk datang ke Pasar Pramuka Jakarta.
00:22Saya juga mengundang pemilik kios yang dituding mencetak ijazah Jokowi Dodo di Pasar Pramuka, Pak Iman Raharjo.
00:30Namun melalui pesan singkat, mantan Wakil Menteri Desa di era Presiden ke-7 Jokowi Dodo tersebut belum berkenan untuk hadir secara langsung di Pasar Pramuka Jakarta.
00:49Saudara-saudara, saya masih berada di Pasar Pramuka, Pak Iman Raharjo, pemilik kios yang dituding mencetak ijazah palsu Jokowi tidak hadir.
00:58Tapi saya hadirkan orang-orang dekatnya, ada Wakil Ketua Umum Jokowi Bania dengan Bu Andi Aswan dan juga Pak Sungkono, pemilik kios yang dibeli oleh Pak Pak Iman.
01:10Betul ya Pak ya?
01:11Ya.
01:11Dan juga Pak Haji Soleh adalah mantan penagang di Pasar Pramuka Bojok.
01:15Oke.
01:16Bapak-bapak, terima kasih sudah meluangkan waktunya. Saya ingin ke Pak Andi dulu, Pak Andi.
01:19Saya sudah coba untuk mengajak Pak Iman datang ke Pasar Pramuka, tapi beliau belum berkenan. Anda tahu alasannya?
01:28Ya, terserang saja ya menurut saya secara kemanusiaan, beliau juga terpukul dengan adanya fitnah-fitnah ini.
01:34Ya kan? Bagaimana beliau, ya kita tahu lah jabatan beliau dicopot karena ada masalah seperti ini.
01:42Jabatan yang sambil dicopot?
01:43Sambil dicopot ya Pak.
01:44Dari salah satu perusahaan atau?
01:46Dari salah satu komisaris, ya kan?
01:49Makanya harus dikelirkan sebetulnya seperti apa.
01:52Ini kan fitnah-fitnah ini kalau kita tidak lawan dengan pembuktian yang nyata secara fakta,
01:57ini akan membuat mereka ini semakin semangat-mengat terhadap kita.
02:01Oke.
02:01Karena mereka tidak tahu sama sekali apa yang ada di dalam ini.
02:04Gitu loh, ini luar biasa.
02:05Tidak tahu sama sekali apa yang ada di dalam, di balik seng ini?
02:08Tidak tahu sama sekali.
02:09Tidak tahu sama sekali.
02:10Karena gini, Bung Andi.
02:12Iya.
02:12Kita tahu, yang pertama kali mencetuskan bahwa ijazah Pak Jokowi dituding, dibuat di Pasar Penambungan Pojok adalah Bung Betor Suryadi.
02:23Awalnya kan dia menanyakan tentang pemilihan gubernur 2012 itu kan.
02:28Ijazahnya katanya dibuat dari sini.
02:31Dia sendiri tidak masuk bagian dari namanya tim kampanye pada saat itu.
02:35Oke.
02:35Menyebutkan nama sekretariat aja dia udah salah.
02:38Itu udah pertanyaan besar buat kita.
02:40Ada apa seorang betonnya tiba-tiba muncul yang jelas ini berbeda dengan Roy Surya, Turismo, dan sebagainya.
02:47Apakah dia ingin menjadi pahlawan?
02:49Padahal itu semuanya omong kosong.
02:50Malah saya mempertanyakan beliau ini, secara psikologisnya, ya, dia mengatakan itu, mengatakan fitnah dan sebagainya, adalah apa untuk itu?
02:59Oke.
03:00Saya rasa mungkin terganggu secara psikologisnya untuk itu.
03:02Tapi untuk sebagai gambaran pemahaman umum dan juga sebagai bentuk konfirmasi, betul Pak Paiman pernah punya kiosk di sini, ya?
03:10Iya, iya.
03:11Oke.
03:11Itu pada tahun berapa?
03:13Itu kan tahun dari tahun 97, ya.
03:1695.
03:1695 pertama dia muncul, 97 dia mempunyai kiosk.
03:20Iya, kan?
03:22Kemudian, ya, nanti menjelaskan oleh Pak Sungkono yang lebih ini.
03:26Kalau saya menjelaskan lebih enak, itu pelakunya langsung.
03:28Oke.
03:28Tapi saya konfirmasi dulu, saudara, bahwa betul Pak Paiman Raharjo, mantan Wakil Menteri Desa di era Presiden Jokowi, betul pernah memiliki kiosk di sini.
03:38Pak Sungkono, mungkin bisa diceritakan, Pak.
03:40Bapak adalah pemilik kiosk yang saat itu dibeli oleh Pak Paiman.
03:45Betul, ya?
03:45Itu ceritanya gimana, Pak?
03:47Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
03:49Saya ternama Sukkono dan rekan-rekannya bahwa saya menyiapkan isu-isu tentang ijazah palsu tentang Jokowi.
03:58Akhirnya, Bapak Maman Paiman akhirnya terlibat tentang ini semua.
04:04Maka, saya akan menjelaskan bahwa Bapak Maman Paiman tidak terlibat.
04:09Saya pastikan.
04:10Terus, waktu itu Pak Maiman betul.
04:12Punya kiosk ini, punya kiosk ini, dua ini, langsung dia dijual.
04:16Posisi saya memang di belakang, pengetikan punya om saya.
04:20Pengetikan punya om saya, akhirnya emas Maman dijual, beli emas saya dengan harga om saya, harga 7 juta.
04:28Pak Sungkono, tadi Anda menyebutkan bahwa kiosk milik Pak Paiman yang pertama itu ada di depan dari Pasar Muka Pojok ya, Pak?
04:36Ya, ada di sini.
04:37Di sini?
04:37Ya, tanya di sini.
04:38Bisa ditunjukkan, Pak? Kita bisa lihat dari sana ya?
04:41Boleh ya? Oke.
04:42Silahkan, Pak.
04:44Saya akan coba tunjukkan, saudara, dengan Pak Sungkono.
04:48Sebenarnya posisi kiosk dari Pak Paiman yang saat itu ada di Pasar Muka Pojok ini,
04:52di mana saya akan coba tunjukkan.
04:54Tolong, bolong.
04:55Saya akan coba naik sedikit, saudara, untuk menunjukkan.
04:59Dan memastikan posisi dari kiosk.
05:04Pak Paiman dulu yang mana, Pak?
05:05Jauh dari sini, saudara, ya?
05:08Jauh dari sini?
05:09Jauh, ini penduduk ini.
05:10Oh, ini penduduk?
05:11Tempat yang tadi, yang pertama tadi.
05:14Oh, di pojok sana?
05:16Bukan yang bangunan sisa-sisa ini?
05:19Tidak ada, Pak.
05:19Bukan yang ini nih?
05:20Coba saya lihat dari selawas-selawas ini ya.
05:22Bukan yang warna pink itu?
05:24Bukan.
05:24Bukan?
05:27Tumpukan kayu itu ada.
05:30Oh, tumpukan kayu ya.
05:31Oh, tumpukan kayu itu ya?
05:32Sekitar itu.
05:33Berarti menghadap ke arah sana yang tadi kita ngobrol ya?
05:45Perlu dipahami oleh publik adalah
05:47kiosk yang kemudian dibeli oleh Pak Paiman ke Om Pak Sungkono itu
05:52dulunya kiosk apa, Pak?
05:53Betul percetakan atau pengetikan?
05:55Percetakan, pengetikan.
05:55Di zaman itu enggak ada begitu, cuma pengetikan murni.
05:58Hanya pengetikan?
05:59Pengetikan.
06:00Ya, dari universitas mana, banyak pengetikan murni ada di situ.
06:03Oh.
06:04Itu di situ.
06:05Pengetikan apa saja, Pak?
06:06Ya, skripsi khusus hanya skripsi.
06:08Di situ hanya skripsi semua.
06:09Enggak ada lagi.
06:10Ijasa?
06:11Enggak ada.
06:11Skripsi itu enggak kepegang dari waktu itu.
06:13Karena baru pancas, dari mana ke situ semua.
06:16Banyak mahasiswa yang ke sini semua.
06:17Waktu itu komputer belum ada untuk kaya sekarang gitu.
06:20Enggak ada.
06:21Waktu itu mahal.
06:22Nah, habis itu saya udah enggak akan temukan kontak-kontak lagi dengan Profesor Maman.
06:27Habis itu yaudah.
06:28Karena kemarin ada halal, bisa tegaskan.
06:29Halal-halal saya ketuanya.
06:31Saya hanya untuk ibu-ibu sebetulnya.
06:34Pak Maman sebetulnya enggak mau hadir, saya paksakan.
06:37Orang merasa punya teman berhasil, maksudnya enggak ada mau hadir.
06:39Itu mana ibu-ibu berapa orang?
06:40Sembilan orang kalau sebelas orang.
06:42Tidak.
06:43Itu dilaksana pada tanggal 1 Mei ya.
06:46Itu enggak ada membahas begitu, itu tidak dokter.
06:49Bohong besar, sayang, tanggung jawabnya itu.
06:50Jadi mesti jahat juga, Maman ini panggilan, beliau ini panggilan akrab.
06:54Panggilan akrab, dari Papa Iman.
06:56Kalau kata Bung Roy Suryo, Pak dosen.
06:59Betul enggak?
07:00Apa dia panggil Pak dosen di dalam, Pak?
07:02Orang bilang Pak dosen, Pak dosen.
07:04Mana jadi dosen, dari mahasiswa, kalau bagaimana.
07:06Kalau dia jadi mahasiswa, saya yang ngetik inskripsinya.
07:093,8 IP.
07:11Tulis tangan saya yang ngertiin.
07:12Jadi orangnya cerdas, sebentar.
07:14Tapi setelah 2002, Pak Sungkoro masih ada di Pasar Kelomopojo?
07:18Ini istri saya orang situ.
07:20Kalau Pak Pak Iman?
07:21Pak Iman udah enggak pernah disini-sini lagi.
07:23Dari tahun 2002?
07:24Enggak pernah disini, saya enggak pernah lihat, enggak pernah nginjek disini.
07:27Kalau ada yang sebut 2017 disini?
07:28Kalau memang ada yang nginjek, silahkan datang ke diamannya.
07:31Dibuktikan kebenarannya.
07:32Kalau ada yang lebih dari 2017, emang aktivitas masih disini, salah itu?
07:37Salah, betul.
07:38Saya ingin ke Pak Soleh, Pak Soleh, bahwa ada salah satu tudingan juga, kenapa akhirnya Pasar Pramuka Pojok ini terseret.
07:46Karena disebut oleh mungkin Bung Roy Suri dan sejumlah pihak adalah lokasi penggelapan dokumen.
07:54Betul demikian, Pak?
07:55Ya, kalau untuk keseluruhan, saya mengalami ya, masing-masing itu punya pekerjaan, masing-masing punya aktivitas, saya enggak bisa ngomong.
08:04Cuma pada umumnya sih, orang pada bicara ke situ.
08:08Tapi saya kira tidak benar, tidak semua juga.
08:13Salah satu disampaikan oleh Bung Roy Suriok, Pasar Pramuka di akhir tahun 2024 itu, dalam tanda kutip, dibakar.
08:20Betul, Pak?
08:21Kalau masalah dibakar atau tidak dibakar, itu wala-wala mebalik lagi ya.
08:27Karena di Pasar Pramuka Pojok ini sudah tidak ada aktivitas lagi.
08:33Bung Andi, bawa tadi seluruh tudingan dari pihak seberang mungkin ya, pihak Bung Roy Suriok CS ini sudah dibantah oleh Pak Sungkono dan juga Pak Aji Soleh.
08:43Anda menangkapnya tudingan ini arahnya kemana sebenarnya?
08:46Ya, kita lihatkan begini. Jadi ketika dia sudah tidak punya argumen-argumen lagi yang memperkuat pembenaran dia, ini mencari celah-celah lagi seperti apa kaitan-kaitannya kan.
09:02Jadi ini hadir semua sebagai pelaku sejarahnya di sini. Bukan omong-omong atau kata-katanya dari mereka itu.
09:09Ya kan? Mereka mengatakan membuat suatu narasi-narasi yang negatif, sehingga apa? Masyarakat ini tertipu oleh mereka semua itu.
09:17Jokowi Dodo harus mempertanggungjawabkan atas pemalsuan ijazahnya.
09:23Hak asasi Pak Jokowi sebagai terlapor juga harus dilindungi.
09:27Sekarang mereka minta lagi gelar, masih belum puas.